Pesta yang digelar oleh keluarga Arlando sangat meriah dan mewah. Hanya orang-orang berstatus tinggi yang dapat datang ke pesta ini. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, yang artinya pesta akan dimulai satu jam lagi. Namun, sudah banyak tamu yang berdatangan. Tak terkecuali keluarga Marceilious.
"Tuan Marceilious, senang bertemu dengan anda."
Mereka disambut langsung oleh sang tuan rumah. Tuan besar Arlando, yaitu Bastian Arlando. Gerald menyambut ujaran hangat itu dengan ramah.
"Tuan Arlando, perkenalkan ini adalah istri dan putiku."
Gerald memperkenalkan kedua orang yang disayanginya. Bastian menatap ke arah kedua wanita itu dengan senyum lebar. Celine turut tersenyum sambil memperkenalkan diri. Kini giliran Elicia yang menyapanya.
"Selamat malam Tuan Arlando. Perkenalkan, saya Angelicia Marceilious."
Pada kehidupan sebelumnya, Elicia sudah sering datang ke pesta-pesta kolega besar seperti ini. Jadi tak ada nada gugup dalam suaranya. Bahkan senyumnya terlihat profesional dengan lengkungan sempurna.
"Tuan Marceilious, putrimu ini sangat cantik. Bahkan terlihat begitu dewasa, padahal umurnya masih muda. Kau benar-benar dikaruniai putri yang sempurna!" puji Bastian.
"Terimakasih, Tuan Arlando. Anda juga terlihat masih muda walaupun sudah berumur," jawab Elicia memuji balik dengan sopan.
Bastian terperangah, begitupun kedua orang tuanya. Sejak kapan Elicia pandai memuji orang lain seperti ini? Jangankan memuji, berkata dengan nada baik-baik saja dia tidak pernah mau.
"Lihat, lihat! Putrimu tidak hanya cantik, tetapi pandai menyanjung! Hahahaha! Aku menyukai kepribadian putrimu ini, Tuan Marceilious!" heboh Bastian tertawa lebar.
Tidak ku sangka dia begitu heboh. Aku kira sifatnya akan dingin seperti orang kaya pada umumnya, batin Elicia tak mengharapkan sanjungan heboh dari Bastian.
"Aku saja tidak menyangka bahwa putriku pandai memuji orang begini."
Gerald tertawa kecil menanggapi ucapan Bastian. Sedangkan Celine hanya menggelengkan kepalanya.
"Papa aku ingin berkeliling dulu. Tidak apa 'kan jika aku tinggal, Tuan Arlando?"
"Tentu, tentu! Silahkan berkeliling dan menikmati pestanya, Nak."
Bastian mempersilahkan dengan senyum lebar. Dengan begitu, Elicia pun pamit untuk undur diri dari para orang tua tersebut. Dia menuju ke meja yang menyediakan berbagai makanan. Dengan cekatan, Elicia mengambil kue-kue manis yang sudah menarik perhatiannya sejak awal. Senyumnya mengembang senang melihat kue-kue di depannya. Tanpa membuang waktu lagi, Elicia mengigit kue manis tersebut.
Enak sekali!
Elicia memekik kegirangan dalam hatinya. Dia masih harus menjaga image-nya agar tidak hancur. Jika saja ini bukan tempat umum yang berisi orang-orang penting. Mungkin Elicia akan memakannya dengan rakus.
Seorang pemuda yang sejak tadi mengamati tingkah Elicia dibuat tertawa. Dia tahu bahwa Elicia tengah menahan diri untuk tidak bersikap rakus demi menjaga image wanita anggun. Dibalik sikapnya itu, dia terlihat begitu menggemaskan.
"Apa yang kau tertawakan?"
Tiba-tiba suara pemuda dari arah sampingnya membuat tawanya berhenti. Wajahnya berubah datar saat melihat orang itu.
"Apa urusannya denganmu?" sinisnya.
Pria muda dengan setelan jas hitam itu menarik napasnya. "Bersikaplah lebih sopan padaku. Biar bagaimanapun juga, aku masih kakakmu."
"Cih!"
Pemuda yang lebih muda itu memalingkan muka sambil berdecih. Kemudian beranjak dan meninggalkan pria muda itu.
"Kau masih tidak berubah, Zavier." Pria muda itu bergumam dengan helaan napas sendu.
...****************...
Elicia yang telah menghabiskan 5 pancake dalam satu waktu kini tengah menghitung mundur dimulai dari angka 10. Dia melakukan ini bukan karena tidak mempunyai pekerjaan. Hanya saja, dia tengah menghitung akan kedatangan si pemeran utama. Sebentar lagi mereka akan datang dan menjadi pusat perhatian para tamu.
"Tiga."
"Dua."
"Satu!"
Pintu utama terbuka dan menampilkan kedua pemuda utama. Elicia menyeringai kala hitungannya tepat waktu. Rungunya mendengar bisik-bisik para tamu akan kecantikan Ovy.
"Pemeran utama memang selalu menjadi pusat perhatian semua orang," gumam Elicia menggoyangkan gelas minuman di tangannya.
Lalu meminumnya dengan pikiran melayang memikirkan adegan yang ada di buku. Jika dia masih menjadi Angelicia yang asli, pastinya gadis itu saat ini akan menyerang Ovy dengan kegilaan yang dimilikinya. Sehingga membuat keluarganya menanggung rasa malu akibat ulahnya.
"Tuan Muda Imanuel, terima kasih sudah meluangkan waktumu untuk datang ke pestaku."
Samar-samar Elicia mendengar suara Bastian yang menyapa Erland.
"Apakah orang tuamu tidak datang ke sini?" lanjut Bastian.
"Mereka datang, mungkin akan tiba sebentar lagi."
"Ah, begitu. Ngomong-ngomong siapa gadis ini?"
"Dia kekasihku, Ovy Verlinza."
Elicia dapat mendengar nada bangga dalam suara Erland. Apa yang patut dibanggakan dari gadis seperti Ovy? Dia berpikir sambil meminum kembali minuman di tangannya. Namun, telinganya dia pasang lebar-lebar agar dapat mendengar percakapan mereka dengan lebih jelas.
"Kekasih? Bukankah anda sudah bertunangan dengan Nona dari keluarga Marceilious?" Bastian bertanya dengan bingung.
"Itu hanya rumor belaka."
Rumor? Cih!
Elicia berdecih dengan tangan mengepal geram. Bukan karena tidak terima dengan ucapan Erland. Namun, setidaknya pemuda itu masih mempunyai sedikit rasa malu! Kabar tentang pertunangan mereka sudah tersebar di kalangan para keluarga kelas atas. Bahkan banyak gosip buruk tentang dirinya.
Gadis yang tidak dianggap oleh tunangannya sehingga membuatnya gila. Gadis bodoh yang mengejar-ngejar seorang pria. Gadis pembuat onar dan tidak tahu malu serta masih banyak lagi rumor jelek lain tentangnya.
"Hah, pria bodoh. Secara tidak sadar, dia juga mencoret nama baik keluarganya," gumam Elicia sambil memutar matanya malas.
Bukankah secara tidak langsung, Erland mengakui bahwa dia berselingkuh dengan membawa serta Ovy? Memangnya, orang mana yang akan percaya bahwa berita pertunangan mereka hanya sebuah rumor? Orang tua mereka sendiri yang mengkonfirmasi bahwa berita itu benar.
"Dasar otak udang!"
Tak ada henti-hentinya Elicia mencaci maki pemuda itu. Dia ingin ke sana, tetapi tidak mau membuat keributan. Namun, saat matanya menangkap kedatangan keluarga Erland. Diam-diam Elicia tersenyum miring. Pertunjukan yang sebenarnya akan segera dimulai.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
miyura
ditunggu upnya othor..
2023-11-26
1
Miss Marsini
lanjut thor ditunggu crazy up nya thor
2023-11-25
1