HAMIL?!

Saat ini, Valencia sedang menyuapi suaminya makan. Dengan telaten, ia menyuapi suaminya itu dengan semangkuk bubur.

“Mas udah kenyang, yank,” kata Devano sembari mendorong pelan sendok yang di sodorkan Valencia padanya.

“Dikit lagi, mas. Tinggal dua sendok lagi,” kata Valencia. Ia membujuk suaminya. Devano tetap menggeleng dan akhirnya, Valencia meletakan mangkuk itu ke atas nakas.

“Sekarang, kamu pengen apa?” tanya Valencia. Sebisa mungkin, ia menuruti apapun yang di inginkan oleh suaminya itu.

“Aku cuman pengen di peluk kamu,” kata Devano. Valencia tersenyum, ia segera bangkit dari duduknya dan naik ke atas ranjang pasien suaminya itu. Ia memeluk tubuh suaminya dengan erat.

“Sayang, aku udah gak sanggup lagi. Aku udah gak tahan lagi, sebenernya aku masih pengen bersama kamu 1000 tahun lagi. Aku pengen banget, bisa di samping kamu selamanya,” kata Devano. Darah yang kembali menetes dari hidungnya seperti tak ia rasakan, ia benar-benar ingin merasakan kenyamanan di sisa umurnya itu.

Valencia menangis tanpa suara, hatinya begitu sakit mendengar perkataan suaminya itu. Andai sejak awal ia sudah bersikap baik dan bisa membuka hatinya untuk Devano, mungkin saja ia dan juga Devan tidak akan merasa sesakit ini.

Valencia yang memeluk Devan, tiba-tiba merasa pusing. Perutnya juga terasa keram, ia menahan rasa pusing dan sakit pada perutnya. Hingga tanpa di sadari Devan, istrinya yang bersandar di sandaran ranjang pasien itu sudah hilang kesadaran.

“Yank,” ucap Devano dengan lirih. Berulang kali Devan memanggil nama istrinya itu, tapi Valencia tidak merespon.

Devano yang sulit bergerak, akhirnya menekan tombol Alarm yang berada di ujung bagian atas ranjang pasien nya itu. Setelah itu pula, Devano ikut hilang kesadaran, bagian depan baju pasien berwarna biru yang ia kenakan sudah berubah merah karena banyaknya darah yang menetez dari hidungnya.

Suster dan dokter datang dengan tergesa-gesa. Mereka terkejut saat melihat kedua anak manusia itu sudah tidak sadarkan keduanya.

“Hubungi keluarga mereka!” teriak dokter Danang yang khusus menangani Devano.

Suster maupun perawat pria berhamburan, ada yang menghubungi keluarga Devano, ada yang menghubungi keluarga Valencia. Ada yang sibuk memindahkan Valencia ke brankar lain, dan ada juga yang sibuk menyiapkan alat serta obat-obatan.

Tak lama kemudian, keluarga Devano maupun keluarga Valencia sudah datang dan menunggu di kursi tunggu itu dengan perasaan cemas dan was-was.

Keadaan Devano semakin hari semakin memburuk, dan kini Valencia malah ikut-ikutan tidak sadarkan diri.

Satu jam lamanya keluarga kedua anak manusia itu menunggu, dan akhirnya dokter keluar dari ruangan rawat Devano dan Valencia.

“Bagaimana keadaan Anak dan menantu saya, dokter?!” tanya Arya dan juga Pak Rahman bersamaan.

“Mohon maaf, Tuan Devano kembali mengalami kritis. Tapi, istrinya,” kata Dokter itu. Belum selesai, Zivanya telah mencela nya.

“Bagaimana? Apa yang terjadi pada putri saya?” tanya Zivanya dengan panik.

“Begini, istri dari Tuan Muda Devano sedang mengandung. Usia kandungannya sudah memasuki usia 11 minggu,” jelas dokter itu.

“Hamil? Bagaimana bisa, dokter? Bukankah suaminya menderita penyakit keras? Bagaimana Valencia bisa mengandung?!” tanya Arya. Sedangkan Zivanya, Pak Rahman juga istrinya hanya diam. Mereka juga begitu penasaran, tapi mereka lebih memilih untuk diam dan menunggu penjelasan dokter.

Dokter Danang tersenyum, mereka tahu kecemasan kedua belah pihak keluarga itu.

“Kalian pasti bingung, tapi itulah yang terjadi. Bukan kah wanita yang menderita kanker masih bisa mengandung dan bertahan? Jadi begitu juga dengan pria,” kata Dokter Danang.”Jadi, jangan heran. Semua ini wajar-wajar saja!” jelasnya.

Pak Rahman dan Arya bernapas lega. Pikiran kotor yang ada di fikiran mereka segera mereka tepis jauh-jauh.

Tak lama kemudian, terdengar suara Valencia memanggil-manggil nama suaminya.

“Mas, Mas Devan,” kata Valencia.

Mendengar Valencia yang terus menyebut nama Devan. Mama Mia dan Zivanya segera masuk untuk menenangkan Valencia.

“Sayang!” Sebut Mama Mia dan Zivanya bersamaan.

“Mama, Mommy!” Valencia memanggil Mommy dan Mama mertuanya itu. “Di mana Mas Devan?” tanya Valencia.

“Dia kembali kritis sayang,” kata Mama Mia.

“Valen mau liat, Valen mau nemenin Mas Devan. Dia pasti butuh Valen,” kata Valencia dan berusaha bangkit dari ranjang pasien nya.

“Istirahatlah, sayang. Kasian janin yang ada di dalam kandungan kamu,” kata Mama Mia.

Deg! Valencia termagu, benarkah hamil? Bagaimana jadinya? Harus bahagia atau sebaliknya? Bahagia karena ia mengandung benih dari suaminya, dan sedih karena ia harus mengandung dan menjalani kehamilannya sendirian.

“Valen harus kasih tau Mas Devan, dia pasti seneng banget,” kata Valencia. Ia memaksa untuk turun dari ranjang pasien itu dan mencabut jarum infus yang melekat di punggung tangannya. Ia berjalan tergesa ke arah ranjang pasien suaminya.

“Mas, bangun!” Valencia duduk di kursi samping ranjang pasien Devan. Ia menggenggam jemari suaminya. “Aku hamil, mas. Semua ini nyata, kita bakal punya anak. Sesuai yang kamu bilang malam itu, kalau aku bakal cepet hamil!” airmata Valencia berjatuhan dan membasahi tangan Devan.

Devan yang tidak sadarkan diri, menitikan air mata tanpa di sadari oleh Valencia. Airmatanya menetes begitu saja, ia koma tetapi telinga mendengar semua yang di katakan oleh istrinya.

“Maafkan aku yang sudah egois, Valencia. Aku mencintaimu.” Devano yang kritis, hanya bisa berucap dalam hati.

.

.

.

Sebulan kemudian, keadaan masih tetap sama. Kadang Devano terbangun dan kadang pula, tiba-tiba drop dan kembali kritis.

Saat ini, Valencia mengajak suaminya itu berjemur di bawah matahari lagi. Mereka duduk di taman rumah sakit, tubuh Devano sudah semakin kurus, rambutnya sudah habis tak bersisa. Hati Valencia di semakin sakit dan pilu di buat nya.

“Udah mulai keliatan kan, mas?” Valencia meletakan telapak tangan suaminya itu di perutnya. “Sekarang, usianya udah masuk 4 bulan.”

Bibir Devano menyunggingkan sedikit senyuman, tapi mata itu terus menitikan airmata.

“Kamu senang kan, mas?” tanya Valencia dan Devan mengangguk.

“Sayang, aku mau ngomong,” kata Devano dengan lirih.

“Mau ngomong apa?” tanya Valencia perempuan itu mendekatkan wajahnya pada wajah Devano.

“Aku udah gak tahan lagi, aku udah gak kuat. Aku minta, jadilah wanita yang kuat dan hebat,” kata Devano. “Suatu saat, aku pasti kembali untuk kamu dan anak kita. Aku akan datang, aku harap kamu gak akan menolak kehadiranku untuk yang kedua kalinya.”

Sekuat mungkin, Valencia mengangguk dan menahan airmatanya.

Sore harinya, Valencia pamit pulang untuk mengambil pakaian gantinya. Ia menitipkan suaminya itu pada Mommy-nya dan juga Mama mertuanya.

“Ma, Mom, Valen pulang sebentar, ya! Valen mau ambil pakaian ganti,” kata Valencia. Mommy dan Mama nya itu mengangguk.

Akhirnya, Valencia segera bergegas pulang. Baru saja ia sampai di rumah, tiba-tiba Mama mertuanya menelpon, dan mengatakan bahwa keadaan Devan semakin memburuk.

“[Hallo, ma. Ada apa”]

“[Cepat kembali, nak. Suamimu semakin memburuk!]”

Deg! Valencia terkejut. Ia yang baru saja hendak menaiki anak tangga, segera berlari menuju luar rumah.

Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sekitar 15 menit kemudian, ia tiba di rumah sakit itu. Ia berlari tergesa-gesa ke UGD tempat suaminya di tanganni.

“Mama!” pekik Valencia pada Mama mertuanya.

“Yang kuat, sayang. Berdoalah, anggap ini yang terbaik untuk suamimu jika memang ia harus pergi. Dua tahun dia menderita dan menahan rasa sakitnya,” kata Mama Mia. “Ikhlaskan semua yang terjadi!”

Terpopuler

Comments

💙 Ɯιʅԃα 🦅™ HIATUS

💙 Ɯιʅԃα 🦅™ HIATUS

kita sbg manusia hanya bisa berserah & dan berpasrah pada yang diatas.

2022-09-23

1

❀_Ayu_❀

❀_Ayu_❀

Disatu sisi itu kabar membahagiakan disatu sisi sedih melihat Devano yg semakin kritis... 🤧

2022-09-23

1

ㅤㅤㅤ🍒⃞⃟🦅ᶠˢ𝑹𝒂𝒉𝒆𝒍𝐀⃝🥀

ㅤㅤㅤ🍒⃞⃟🦅ᶠˢ𝑹𝒂𝒉𝒆𝒍𝐀⃝🥀

aku ngerti sih, perasaan valen hrs menanggung smuanya🙁

2022-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!