NIF 09

..."Maaf karena tidak bisa menjadi orang yang bisa kamu banggakan"...

...****************...

..."Laras Ayudia"...

"Mas! Mas!" Guntur memanggil seorang pelayan laki-laki yang sepertinya baru saja mengantarkan pesanan orang, tapi laki-laki itu keliatan menghentikan langkah dan menoleh ke arahnya, "sini bentar!"

Pelayan laki-laki itu mengangguk kepala dan dengan langkah yang cukup lebar, dia mendekati meja tempat Laras dan Guntur duduk. Meja pojok belakang yang dekat dengan kaca.

"Mas jangan malu-maluin apa," bisik Laras sembari menutup wajahnya dengan buku menu. Padahal saat ini di depannya sudah tersedia makanan yang dia pesan. Yaitu, sebungkus Burger ukuran jumbo.

"Udah kamu diam aja. Biarin suamimu ini keluarin kharismanya," jawab Guntur yang menganggap kata-kata Laras tidak penting.

"Iya, Tu ... Tuan Satria. Apa Anda memerlukan sesuatu?" Pelayan laki-laki itu bicara dengan nada yang gugup.

Semua orang yang tinggal di negeri Indonesia ini memang memanggil Guntur, dengan nama Satria. Kenapa? karena setiap laki-laki itu ke acara show, dia pasti akan meminta pembawa acara untuk memanggilnya dengan nama, Satria dan alih-alih Guntur. Katanya, panggilan Guntur itu hanya berlaku untuk orang-orang terdekat dan sangat spesial.

"Gini, Kau bisa tidak mengganti musiknya? Soalnya istriku tidak suka lagu-lagu kebaratan. Puterin aja lagu milik Fiersa Besari. Lagu yang mana pun asal penyanyinya it-"

"Mas ...." Laras menekan intonasinya, lalu dia menjauhkan buku menu yang membentengi wajahnya, "Maaf yah. Jangan dengarin. Soalnya dia gila. Kau lanjut kerja dan terima kasih," imbuh Laras dengan memamerkan senyum yang kikuk.

Pelayan laki-laki itu tersentak kaget, saat mendapat wajah wanota yang duduk di hadapan Guntur. Padahal beberapa saat lalu, tepatnya saat keributan menyerang McD ini, dia sudah melihat rupa wanita yang dibawa oleh Guntur. Namun, mau dilihat berapa kali pun, laki-laki itu masih tidak percaya kalau seorang Satria Guntur Prasetyo yang tampannya minta ampun, memiliki istri seburuk Laras.

"I ... iya, kalau begitu silahkan Anda nikmati." Pelayan laki-laki itu tersenyum kikuk, lalu dia bergerak untuk kembali, anjir, cewek modelan ke dia yang jerawatan dan buruk rupa aja bisa jadi istri Satria, bahaya ini kalau cewek gue tahu, batin laki-laki itu mencela Laras.

Setelah menghabiskan waktu cukup lama di rumah dua sahabatnya Guntur, Laras yang waktu itu menolak ajakan makan malam dari sang suami, malah kembali menagih dan jadilah saat ini mereka berdua mendatangi McD yang ada di Cikini. Seandainya Jam belum terlalu larut, mungkin Laras akan meminta suaminya untuk pergi ke McD yang ada di simpang Dago.

Tadi memang Laras berniat akan menghabiskan waktu di sana. Dia juga tadi sudah buat rencana akan pergi menggunakan bis, walau dia tahu kalau saat sampai di sana mungkin jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Bagi Laras, menghabiskan waktu sendiri di dalam bis, lalu pergi ke tempat yang jauh adalah satu hal yang sangat menyenangkan.

Wanita itu mulai suka pergi sendiri saat insiden yang menimpa dia dan anggota keluarganya waktu kelas tiga SMP dulu. Seandainya insiden itu tidak terjadi, mungkin kehidupan Laras tidak pernah sepelik ini.

"Dimakan dong, Bi. Kalau kamu enggak mau bilang, biar nanti itu aku simpan di perutku." Guntur menyeletuk, membuat Laras tersadar dari lamunannya dan dia langsung terkekeh. Bayangkan saja, siapa coba yang bisa tidak tertawa jika melihat laki-laki bertingkah konyol. Seperti Guntur yang saat ini duduk bersandar lalu mengelus perutnya.

"Punyamu aja masih belum dibuka loh, Mas." Laras berhenti tertawa dan dia langsung bersungut-sungut. Parahnya lagi, wanita itu langsung menyambar makanannya.

"Habisnya, Bi. Sumpah aku dari siang tadi laper banget. Bayangin, aku datang ke lokasi syuting jam empat, ambil scan beberapa kali, nah setelah kelaran dan sudah sesuai, aku langsung balik. Aku tinggal di Liam di sana dan demua itu gara-gara kamu."

"Kow au?"

"Kebiasaan deh makan sambil bicara." Guntur memajukan tubuhnya dengan tangan yang bergerak terangkat untuk membersihkan beberapa makanan yang menyebar ke sudut bibir istrinya.

Setelah melakukan itu, Guntur memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya, membuat semua orang yang ada di McD menjerit tertahan. Guntur melirik orang-orang itu dengan tajam, hingga membuat nereka kembali sibuk dengan segala aktivitas masing-masing.

"Iya, kamu. Aku masih inget loh, Bi paz siang tadi aku bilang gini, pulang sekarang juga, kalau kamu enggak mau lihat aku kabur dari rumah." Guntur mencoba mengikuti nada bicara istrinya siang tadi.

Laras yang melihat mimik wajah suaminya itu, langsung tergelak. Dia tertawa dan mengeluarkan eskpresi bahagianya. Terserah semua orang yang memandanginya dengan tatapan jijik, dia tidak peduli. Intinya, saat ini dia sangat bahagia.

"Aku siang tadi enggak gitu juga loh cara ngomongnya. Kamu mah lebay. Emang aktor suka lebay kalau lagi meragain orang." Laras menyudahi tawanya dan dia kembali menggigit burgernya, "Mas, burgernya tuh di makan juga. Tadi katanya laper," imbuh Laras sebelum menyantap kembali Burgernya.

Guntur yang mendengar itu diam dengan mimik wajah yang dongkol, tapi percayalah kalau itu hanya mimik wjaahnya saja karena saat ini, perasaan laki-laki itu jauh lebih bahagia dari Laras. Dia senang saat Laras tidak malu-malu mengekspresikan diri, dia senang karena Laras tidak takut menunjukkan wajahnya. Intinya, malam ini Guntur sangat senang karena istrinya juga sedang senang.

Jika kalian ingin melihat sosok Guntur yang dipenuhi oleh kebahagiaan, lihatlah saat Laras jiga tertawa. Akan tetapi, jika kalian ingin melihat sosok Guntur yang berbeda buatlah Laras menangis.

"Terus, Bi. Pas kamu minta aku pulang itu, aku langsung tancap gas. Enggak peduli aku si Liam atau Sutradara mengomel, yang ada di pikiranku itu pulang dan peluk kamu, minta maaf ke kamu, intinya aku ingin pulang ketemu kamu."

Laras kembali tergelak. Entah kenapa setiap kali suaminya itu membagi cerita-cerita tentang semua hal yang dia lakukan, Laras selalu saja dibuat tertawa. Padahal tidak ada yang lucu, tapi cara laki-laki itu mengekspresikan dirilah yang membuat, Laras tidak tahan untuk tidak terbahak.

"Terus, kenapa kamu bawa bunga Flamboyan pulang? Dari mana dapetnya coba?" tanya Laras setelah selesai menyedot minumannya.

"Dago. untung aja ada di sana, tapi sia-sia loh aku perginya kalau tuh bunga enggak buat kamu memaafkanku. Kayak gimana gitu, aku jauh-jauh pulang dari puncak ke Menteng, terus pergi ke Bandung buat apa, buat cari dia."

"Kasihaan banget suamiku. Maaf yah, tapi kenapa kamu enggak cari di toko bunga sekitaran sini." Laras memanyunkan bibirnya dengan satu tangan yang terulur seolah dia berniat mengelus pipi suaminya.

"Kasihan banget. Mana tadi istriku nolak bunganya." Guntur mulai menunjukkan tingkah manja. Dia memajukan wajahnya agar pipinya bisa dibelai oleh tangan Laras yang terulur.

"Emang bunganya di mana?" tanya Laras

"Ada di mobil. Mau buang tapi sayang. Jadi, aku taruh aja di jok belakang," jawab Guntur sembari menormalkan duduknya.

Laras menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu jangan dibuang. Akukan sekarang udah enggak marah lagi, jadi kasih ke aku lagi. Biar nanti aku masukin di vas yang ada di kamar."

Guntur memperlihatkan mimik wajah yang berseri, "Aku mencintaimu," ujar laki-laki itu, membuat Laras menyunggingkan senyum disaat dia sedang mengunyah burgernya.

"Ak-

"Eh beneran, Laras Gaes. Emang pengelihatanku ke orang yang jelek enggak pernah salah."

Laras membulatkan mata terkejut saat dia mendengar suara yang tidak asing. Dia sedikit mengintip ke belakang tubuh Guntur dan kedua matanya mendapati sosok wanita yang tidak seharusnya dia temui.

#Bersambung

Terpopuler

Comments

Rahma Wati

Rahma Wati

apa guntur abnormal ya
maaf secara dia tampan, aktor
tapi istri nya
hadew 🙃🙃
sekalipun ini novel tapi ceritanya gimana gitu

2022-08-06

1

Misda Cabina Aco

Misda Cabina Aco

bikin laras glowing dong thor....kasian aku tuh😢

2022-08-06

1

azrifa channel

azrifa channel

Bikin larasnya jadi cantik thoor,kan gunturnya kaya tuh...

2022-08-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!