Nothing Is Perfect
"Sayang, aku beli ini yah?"
Guntur meraih sekotak daging cincang, lalu dia tunjukkan kepada Laras, istrinya, yang berjarak cukup jauh darinya.
Sementara di sisi Laras. Wanita itu tersentak kaget dan langsung menoleh kebelakang. kedua obsidiannya tentu mendapati sosok Guntur, suaminya yang saat ini sedang menunjukkan sekotak daging cincang kepadanya.
Laras yang melihat gelagat sang suami, lantas menoleh ke kanan dan kiri untuk memindai suasana super market yang ternyata masih tenang dan tidak ada seorang pun yang memperhatikan mereka.
Mendapati suasana seperti itu, Laras mulai mengayunkan langkah kakinya yang pincang untuk mendekati sang suami. Dia terus saja melihat ke kanan dan kiri, untuk memastikan suasana tetap aman.
"Ambil aja, Mas. Ngapain coba harus teriak-teriak begitu?" Laras berucap dengan sewot, membuat Guntur melebarkan senyum, lalu laki-laki itu bergerak merangkul sang istri.
"Sengaja biar kamu ngedeket, Sayang. Habisnya kita ini suami istri, tapi aku di sini kamu di sana. Biar apa coba?'
biar aku enggak malu-maluin kamu, Mas, jawabnya, tapi Laras mengeluarkan kata-kata itu di dalam hati saja. Dia tidak mau melontarkan kata-kata seperti itu, karena pasti Guntur akan mengamuk.
Lagian bayangkan saja yah. Seorang Satria Guntur Prasetyo, si model sekaligus bintang film ternama se-Indonesia, terlihat berjalan dengan seorang wanita pincang dan juga berwajah jelek seperti, Laras. Sudah pasti itu akan menjadi gosip yang akan menjadi tranding dan ujung-ujungnya hanya Laras yang akan mendapatkan komentar negatif.
"Aku enggak bermaksud. Tadi di sana aku lagi lihat-lihat krem-krem untuk muka gitu," ujar Laras berdalih, membuat Guntur berdengus dan lantas semakin mendekatkan tubuh sang istrinya.
Sekarang dua pasangan suami istri itu, sudah menjadi sangat dekat. Saking dekatnya, di antara mereka tidak ada sedikit pun celah, "Begini baru bisa dikatakan kita itu pergi bersama."
Laras tersenyum kikuk. Dia menoleh ke kanan dan kiri untuk melihat keadaan super market bagian rak daging-dagingan itu dengan sedikit takut-takut, tapi Laras bisa mengembuskan napas lega karena tempat itu masih sepi.
"Lagian, kalau mau mulai pakai krem-krem seperti itu, jangan beli yang ada di sini." Guntur meletakkan tiga kotak daging cincang ke dalam troli belanjaannya, lalu laki-laki itu berjalan dengan satu tangan mendorong troli dan satunya lagi, melingkari pinggang sang istri.
"Memangnya kenapa? Apa aku enggak pantas perawatan? Apa aku han-"
"Enggak gitu sayang, perawatan boleh saja. Malahan, Mas itu senang loh, kamu udah mau mulai mencoba merawat diri," jelas Guntur dengan nada bicara yang sangat santai, walau saat ini dia tahu kalau sang istri mulai berpikiran negatif.
"Kalau begitu ayok kita ke rak kosmetik, Mas!"ajak Laras menampilkan ekspresi girang.
Guntur yang mendapati reaksi seperti itu tersenyum, dia senang, tapi dia juga menggelengkan kepalanya, "Tidak, untuk perawatan wajah , kamu jangan pakai hal-hal yang aneh. Lebih baik, Mas belikan nanti dan sekarang, kita lebih baik ke perlengkapan dapur."
Guntur menggeret sang istri dengan perlahan, untuk beralih ke rak bahan-bahan dapur. Laras yang melihat tingkah suaminya seperti itu, hanya bisa tersenyum bahagia. dia tahu kalau Guntur sangat mencintai dirinya, tapi entah kenapa dia begitu merasa takut saat sang suami menunjukkan hal itu. Entah karena apa, tapi satu hal yang selalu Laras bayangkan dan tidak ingin hal itu terjadi.
Satu hal itu adalah, dia tidak mau Guntur berpaling dari dirinya. Laras sangat mencintai Guntur, tapi karena rasa khawatirnya yang timbul dari ketidakpercayaan diri itu, membuat Laras selalu berpikir berlebihan mengenai, Guntur.
"Apa Guntur memiliki wanita lain yang lebih cantik di luar sana?"
Itulah pikiran negatif yang lebih sering mendominasi Laras, saat dia melihat foto suaminya yang begitu mesra dan nampak serasa dengan seorang wanita di majalah model.
#Bersambung
Tidak ada teka-teki, tidak ada misteri, atau pun tidak ada hal yang akan membuat kalian merasa curiga di sini.
Dalam cerita ini, kalian hanya akan diperlihatkan dengan sosok Laras yang selalu berpikir berlebihan, berpikiran negatif, merasa takut dengan segala hal, dan masalah utamanya iyalah, kalian akan mendapati sosok Laras yang selalu insecure dengan dirinya dan selalu membandingkan diri dengan orang lain.
Ini adalah kisah Laras dengan segala rasa kekhwatiran yang menganggu kehidupannya.
..."Berhenti membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain, karena mau bagaimana pun juga, kalian itu pasti sudah jelas berbeda. Entah mau kalian bandingkan seratus kali pun, kalian tidak akan mempunyai kesamaan dan satu hal yang perlu kalian tahu. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Jadi, bahagialah dengan apa yang kalian punya saat ini."...
...***...
..."Nothing Is Perfect"...
...See you all...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-03-29
4
irendunk
keren
2023-01-15
1
Santi Dewi
kyaknya seruuu
2022-11-07
1