Kemarahan Edward

Sedangkan di tempat lain, tepat nya di kantor milik keluarga Martinez yaitu perusahaan Company global Martinez, saat ini terlihat seorang pria tampan yang sedang meremas tangan nya dengan kuat..

Pria itu, duduk di kursi kerja nya sambil terus mendengar kan semua informasi yang di sampaikan oleh sang anak buah..

Brakkkk.........

Terdengar suara gebrakan meja yang teramat kencang, Edward Martinez benar-benar meluapkan emosi nya yang sudah tidak tertahankan lagi..

Sraaakkkkk...... tarrr.........

Suara berjatuhan barang di atas lantai, mulai berserak tidak karuan, Edward menghempaskan seluruh benda yang ada di atas meja kerja nya dengan perasaan marah, hingga...

Beberapa menit kemudian, meja kerja tersebut sudah bersih dari barang barang penting dan juga berkas berkas penting lain nya

"Bangsat...., percuma saja aku membayar kalian mahal..! apa sebenarnya yang kalian kerjakan di luar sana, menghabisi satu wanita saja kalian tidak becus"

Teriak Edward menggebu gebu, para anak buah yang dia marahi itu pun hanya menunduk kan wajah nya dengan perasaan takut...,

Edward adalah seorang pria yang tega dan tidak pernah bermain main dengan ucapan nya, jangan sampai pria tersebut mengucapkan kata membunuh, karena sudah di pastikan perkataan itu akan segera dia lakukan

"Bos., tapi kami sangat yakin jika 2 bulan yang lalu, kami sudah berhasil melakukan pembunuhan itu bos"

jawab salah satu anak buah Edward, membuat Edward langsung mendatangi pria tersebut dan mencengkram rahang nya dengan sangat kuat...

"Jangan menipu ku bodoh...! jika memang Arabella telah meninggal, lalu siapa yang berada di samping tubuh Alnord saat tiba di rumah sakit hah..! coba kau fikir dengan benar bodoh"

Ujar Edward melepaskan cengkraman nya,setelah itu dia langsung berjalan ke arah kaca gedung tinggi itu dan menatap ke arah luar sambil menarik nafas dengan cepat.

"Aku yakin, pasti saat ini Alnord akan merencanakan balas dendam nya untuk ku, dia pasti sudah mengetahui jika aku lah yang telah merencanakan pembunuhan untuk kekasih nya"

"Lalu apa yang harus kami lakukan sekarang bos? "

Tanya anak buah Edward dengan suara pelan, membuat Edward langsung berbalik menatap ketiga pria itu kembali.

"Apakah kalian melihat jika wanita yang berada di samping Alnord dalam ke adaan cacat, ? "

Tanya Edward serius, membuat mereka bertiga langsung menggeleng kan kepala nya,

"Bagaimana dengan wajah nya, pasti ada bekas luka yang tidak bisa hilang walaupun hanya sedikit kan? "

Lagi lagi mereka bertiga menggeleng kan kembali kepala mereka, membuat Edward menjerit frustasi..

"Ini tidak mungkin...., ini sangat mustahil terjadi, aku meresa jika kecelakaan itu sangat lah luar biasa hebat, jadi jika pun wanita itu tidak mati, tapi tetap saja akan meninggalkan bekas, apakah ini ada sangkut paut nya dengan menghilang nya mereka berdua selama 2 bulan?

"Mungkin saja bos, atau jangan jangan nona Arabella telah melakukan operasi pelastik bos"

"Iya..., kau benar, kenapa aku tidak berfikir sampai kesana, rumah sakit Korea adalah salah satu rumah sakit teraman di dunia, apalagi untuk keluarga kami Martinez, pasti Alnord akan berusaha menutupi keberadaan mereka berdua"

"Jadi apa yang harus kami lakukan bos, apakah kami harus mengincar nona Arabella kembali? "

"Tidak...., untuk saat ini biarkan Arabella hidup dengan tenang, karena walaupun aku kecewa kepada nya, tetap saja aku masih menaruh hati untuk dirinya, sekarang yang harus kalian lakukan adalah mengawasi kakek Martin dan juga Alnord,karena kita akan menyerang mereka secara diam-diam "

Ucap Edward menyusun rencana kembali, kali ini dia akan mengambil langkah yang sangat besar dan beresiko,

Karena dia sadar, jika musuh yang mengancam diri nya saat ini adalah kakek nya sendiri serta sepupu nya sendiri juga..

"Sekarang kalian keluar lah dari ruangan ku, nanti aku akan menghubungi kalian kembali untuk memberikan rencana, saat ini tugas kalian bertiga dan yang lain nya, hanya bertugas memantau nya saja"

Jelas Edward menatap mereka bertiga, tak lama kemudian, mereka bertiga langsung membungkuk hormat dan segera pergi dari ruangan kerja tersebut...

Kini tinggal lah Edward yang masih betah berdiri dengan pemikiran nya sendiri, tak lama kemudian dia kembali berjalan menuju kursi kerja milik nya dan duduk di kursi itu lagi,

Edward menatap foto foto yang di ambil oleh anak buah nya beberapa jam yang lalu, dia menatap wajah wanita yang dia cintai dengan sangat intens..

"Kenapa kau lebih memilih nya Arabella? bukan kah aku juga lebih dari segala nya? sepertinya mulai saat ini aku akan mempertahankan mu Arabella, maaf jika Karena aku kau merasakan sakit nya kecelakaan, aku berjanji akan merebut dan mendapatkan mu Arabella"

gumam Edward sambil menatap wajah Arabella di dalam foto yang dia pegang...

******

Sedangkan di tempat lain, tepatnya di Apartemen mewah yang ada di negara A, saat ini Alnord sedang mengantarkan Arabella memasuki bilik Apartemen yang berada tepat di depan bilik Apartemen milik nya,

Arabella yang baru memasuki ruangan mewah tersebut pun langsung melongo dan memutar mata nya menyusuri setiap ruangan yang tampak rapi dan berkelas..

"Apakah ini untuk ku? " tanya Arabella dengan mata berbinar

Alnord yang melihat tingkah dari wanita tersebut pun langsung mencoba untuk menyadarkan nya dengan menyatukan kedua jari nya di depan wajah Arabella

Tek.... tek..... tek.....

"Jangan bermimpi dulu Arabella palsu"

Ucap Alnord menyadarkan Arabella, wanita itu langsung menatap wajah Alnord dengan sangat intens

"Memang nya kenapa? bukan kah kau sendiri yang mengatakan nya jika akan memberikan aku sebuah harta dan juga tempat tinggal! "

"Iya, itu memang benar, tapi setelah kau berhasil membantu ku untuk menjalankan rencana, kan sekarang belum di mulai rencana nya"

"Isshh.... .... apa bedanya sudah di mulai atau pun belum dimulai, kan tetap saja akan aku lakukan, jadi mulai malam ini juga, Apartemen ini adalah milik ku secara sah"

Jelas Arabella tersenyum manis,membuat Alnord menjadi diam terpaku melihat ke arah wanita tersebut... hingga tak lama kemudian terdengar suara deheman yang menyadarkan Alnord

"Ehmm........ jangan menatap ku seperti itu"

Ucap Arabella tersenyum malu, membuat Alnord langsung tersadar dan kembali bersikap Arogan

"Jangan Ge'er, siapa juga yang menatap mu hah! sekarang kau beristirahat lah, dan siap kan diri mu untuk esok hari, karena mulai besok kau akan menjalankan kehidupan mu sebagai Arabella yang sesungguhnya"

"Baik tuan Alnord"

"Ya sudah, aku keluar sekarang, oya aku telah menaruh proposal di atas meja tamu, kau hafal dan pelajari apa saja yang akan kau lakukan esok hari, jangan sampai kau tidak mengenal mereka semua yang berada di sekitar mu"

"Baiklah, akan aku lakukan tuan Alnord, tapi bisakah sekarang izinkan aku untuk beristirahat dahulu, tubuh ku sangat lelah saat ini"

Ucap Arabella memelas, membuat Alnord langsung mengangguk kan kepala dan keluar dari Apartemen milik nya...

"Huh....., hari yang sangat melelahkan"

Ucap Arabella yang bersandar di depan pintu, setelah itu dia pun langsung berlari menaiki anak tangga menuju ke lantai dua...

Saat tiba di dalam kamar pribadi milik nya, Arabella langsung menutup mulut nya dengan menganga...

"Wah..., aku benar-benar kaya saat ini, lihat lah Devian, setelah aku pergi dari mu, sekarang aku memiliki kehidupan yang layak dan bahagia, tunggu lah kedatangan ku Devian... "

Teriak Arabella langsung berbaring di atas ranjang yang sangat empuk,menikmati kebebasan nya di dalam kamar mewah tersebut, tanpa seorang suami dan mertua serta adik ipar yang jahat dan selalu menyikasa diri nya....