Bagaimana bisa?

Resto

Alia yang baru sadar tak melihat kakaknya sedari tadi, lantas langsung menyusuri ruangan pribadi Fabian untuk mencari keberadaan kakaknya. Disusurinya satu persatu ruangan tersebut namun tak menemukan keberadaan Allea di manapun.

"Tenang Al, kakak mu sudah besar tidak mungkin ia pergi ke suatu tempat dan nyasar." ucap Alia dalam hati menenangkan dirinya sendiri.

Alia kemudian lantas melangkahkan kakinya menuruni anak tangga mencoba mencari keberadaan Allea di bawah. Dengan raut wajah yang mulai gelisah Alia lantas melangkah kakinya keluar dari Resto sambil mencari keberadaan Allea di sana. Semua tempat sudah Alia datangi dan susuri sedari tadi, namun kakaknya sama sekali tidak ada di manapun.

Alia mulai mengusap rambutnya dengan kasar, bayangan masa lalu tentang bagaimana ia di siksa oleh Tiara ketika Allea tidak kunjung pulang setelah pulang sekolah membuat dirinya gelisah. Ketika itu bahkan ia sampai sakit berhari hari karena di sabet menggunakan ikat pinggang secara berulang kali. Lalu kali ini kakaknya Allea kembali menghilang tepat setelah ibunya sudah tiada. Di saat seperti ini haruskah Alia senang atau malah khawatir?

"Kakak kamu di mana sebenarnya?" ucap Alia dalam hati sambil menatap ke arah sekeliling mencoba mencari keberadaan Allea.

Alia yang mulai frustasi lantas kembali masuk ke dalam Resto berniat untuk meminta tolong Fabian mencari kakaknya. Hanya saja baru beberapa langkah ia masuk, Alia lantas menghentikan langkah kakinya ketika melihat Fabian tengah sibuk menemui seseorang yang sepertinya penting di lihat dari penampilan orang orang tersebut yang mengenakan setelan jas rapi buatan desainer ternama. Sebenarnya Alia tidak terlalu tahu juga sih itu buatan desainer atau beli di tanah abang. Hanya saja jika melihat secara sekilas bagaimana pakaian yang mereka pakai sungguh indah dan mewah, membuat Alia berpikir itu buatan desainer terkenal.

Alia mematung bingung harus melakukan apa, ia benar benar butuh Fabian namun ia juga tidak mungkin mengacaukan pekerjaan Fabian. Alia memijat pelipisnya sebentar yang tiba tiba terasa berdenyut membuat salah seorang waiters mendekat ke arahnya.

"Apa kamu baik baik saja?" tanya dengan nada khawatir mengingat wanita di hadapannya ini mendapat perlakuan khusus dari atasannya.

Alia yang mendengar hal itu hanya mengangguk karena memang suaranya masih belum keluar sama sekali.

"Apa kamu yakin?" tanya waiters itu sekali lagi mencoba memastikannya sebelum nantinya malah ia yang terkena masalah. Alia yang mendengar hal itu lagi lagi mengangguk membuat pria itu lantas tersenyum dan sedikit bernafas lega. "Baiklah jika kamu baik baik saja aku tinggal dulu, kamu bisa memanggil ku atau yang lainnya jika kamu membutuhkan sesuatu." ucapnya lagi sambil tersenyum yang di balas Alia dengan anggukan kepala.

Waiters itu pun melenggang pergi setelah memastikan Alia baik baik saja. Kini tersisa Alia dengan segala kebingungannya akan meminta tolong kepada siapa untuk mencari keberadaan Allea.

Tanpa Alia sadari di saat dirinya gelisah dan tidak menemui ide, Valdi lantas mulai berjalan mendekat ke arah Alia yang tengah menunduk menatap ke bawah.

"Apakah nona butuh sesuatu?" tanya Valdi dengan sopan, membuat Alia yang semula menunduk lantas langsung mendongak mengikuti sumber suara barusan.

Kamu Valdi kan?

Tulis Alia pada layar ponselnya dan langsung di balas Valdi dengan anggukan kepala.

Bisa minta tolong? kakak ku hilang dan aku tidak tahu dia pergi kemana. Ku mohon bantu aku mencari kakak ku.

Tulis Alia yang lantas langsung di baca oleh Valdi dengan perlahan.

"Apa nona sudah mencarinya ke seluruh tempat yang ada di resto ini?" tanya Valdi kemudian yang di balas anggukan oleh Alia.

Valdi terdiam mencoba menemukan solusi tentang masalah ini. Sampai kemudian Valdi mengajak Alia ke ruang pengendali atau kontrol untuk mencari keberadaan Allea menggunakan kamera pengawas yang terpasang di Resto.

Alia yang memang sudah pasrah lantas hanya bisa mengikuti kemanapun langkah kaki Valdi membawanya. Perlahan Valdi mulai menyuruh seseorang untuk memutar kembali rekaman kamera pengawas mencoba mencari keberadaan Allea di segala ruangan yang ada di Resto.

Pandangan Valdi kemudian lantas terhenti ketika kamera pengawas menangkap keberadaan Allea di area depan Resto sedang berjongkok memainkan sesuatu.

"Coba zoom bagian itu lalu putar bagian setelahnya." perintah Valdi pada seseorang.

Sesuai arahan Valdi petugas tersebut lantas men zoom rekaman kamera pengawas tersebut dan memutar kejadian setelahnya, baik Valdi maupun Alia lantas terkejut ketika melihat rekaman kamera pengawasnya yang menampilkan sosok Ardan berjalan mendekat ke arah Allea mengajak berbincang, setelah tidak lama saling berbincang keduanya lantas terlihat berjalan masuk ke dalam mobil dan melenggang pergi meninggalkan Resto.

Alia tidak bisa lagi berkata kata ketika melihat rekaman kamera pengawas tersebut, di mana jika memang kakaknya diculik atau di paksa oleh Ardan harusnya Allea memberontak dan mencoba melawan. Namun yang terlihat di sana malah Allea pergi dengan sukarela dan tampak sangat bahagia seakan tanpa paksaan sedikit pun.

"Tenanglah pak Ardan tidaklah jahat, saya yakin pasti ada alasannya pak Ardan membawa kakak nona pergi. Saya akan melaporkannya pada pak bos dulu." ucap Valdi kemudian melenggang pergi dari sana hendak melaporkan hal ini kepada Fabian.

"Apa yang sebenarnya ada di benak kakak ku hingga mau maunya pergi dengan orang yang tidak ia kenal sebelumnya? tidak mungkin kakak menyukai pak Ardan bukan? entah mengapa rasanya aku sangat takut pak Ardan hanya akan memanfaatkan kakak saja. Mungkinkah ini hanya firasat ku saja?" ucap Alia dalam hati sambil masih menatapi layar monitor yang terlihat gambar kakaknya dan juga Ardan di sana.

***

Sementara itu setelah dari ruang kontrol Valdi lantas melangkahkan kakinya menuju ke arah depan untuk melaporkan semuanya kepada Fabian. Secara perlahan Valdi mendekat ke arah Fabian dan membisikkan sesuatu di sana.

"Kakak anda membawa pergi nona Allea bos." ucap Valdi dengan nada yang berbisik membuat Fabian lantas langsung menoleh ke arah Valdi seakan meminta penjelasan karena apa yang di dengarnya barusan benar benar sesuatu yang bagi Fabian sendiri sangatlah aneh dan jarang terjadi.

"Maaf sepertinya kita harus menyudahi meeting kita sampai di sini ada sesuatu yang harus saya urus dan ini urgent, saya benar benar minta maaf atas hal ini." ucap Fabian sedikit menunduk kemudian bangkit berdiri dan melenggang pergi dari sana.

Valdi yang melihat kepergian Fabian lantas mengikuti langkah kaki pria dihadapannya itu tanpa banyak bicara sama sekali.

"Katakan padaku bagaimana detailnya kak Allea bisa pergi bersama kak Ardan." ucap Fabian kemudian dengan nada yang tegas sambil melangkahkan kakinya menuju ke arah ruangan pribadinya.

Bersambung

Episodes
1 Mimpi buruk yang terus terulang
2 Melupakan kejadian itu tidaklah mudah!
3 Mempesona
4 Kembali di bandingkan
5 Lebih terbuka
6 Tidak terlalu tua
7 Untuk apa kembali membukanya?
8 Bukan aku
9 Kenapa dia bahagia sekali?
10 Dia benar benar berbeda
11 Perasaan aneh
12 Rasanya mengapa berbeda?
13 Apa yang ku lakukan?
14 Kupu kupu
15 Bagaimana bisa?
16 Lebih mirip dengan kencan
17 Kembali di bandingkan
18 Haruskah aku kembali mengalah?
19 Oh Tuhan...
20 Aku juga tidak tahu mengapa
21 Foto pasangan
22 Tidak akan ku biarkan
23 Menjadikan kambing hitam
24 Dia ingin membunuh ku
25 Perasaan ingin membunuh
26 Kakak dimana?
27 Trauma
28 Kemeja abu abu
29 Khawatir
30 Apa yang sedang terjadi?
31 Keputusan
32 A L I A
33 Persahabatan antara laki laki dan wanita
34 Pulang
35 Dia mabuk?
36 Hanya milik ku
37 Aku memilihnya!
38 Cara mendidik
39 Apa ini cinta?
40 Janji ketika kecil
41 Apa kakak yakin?
42 Hanya milik ku!
43 Kesalahan di masa lalu
44 Merasa bersalah
45 Kenangan masa lalu
46 Pekerja paruh waktu?
47 Yakin mampu
48 Apa kalian sedang bertengkar?
49 Kita bicarakan baik baik
50 Maafkan aku Al
51 Menyatakan cinta
52 Bazar
53 Bencilah aku
54 Kembali berkorban
55 Tidak bertanggung jawab
56 Maaf
57 Amplop coklat
58 Menurunkan sedikit ego
59 Apa yang terjadi?
60 Hentikan!
61 Kalian menipuku?
62 Sah
63 Apa aku semudah itu
64 Apa yang aku lakukan?
65 Aku sudah bosan
66 Menyibukkan diri
67 Semua akan baik baik saja
68 Apartment baru
69 Tidak pandai berakting
70 Aku seperti pernah melihatnya
71 Putriku tidak gila!
72 Cara lain
73 Tidak nyaman
74 Begitu sulit
75 Sekali saja
76 Kelinci kesayangan
77 Aku ingin mengajak mu main
78 Di mana Alia?
79 Bertahanlah
80 Aku masih waras
81 Shila kabur?
82 Apakah dunia sesempit itu?
83 Mereka harus tahu
84 Pura pura lupa
85 Pancaran cinta
86 Kamu cemburu?
87 Bahagia
88 Aku ada di mana Bi?
89 Atas ijin siapa?
90 Apa aku sudah keterlaluan?
91 Paket misterius
92 Jangan kira aku bodoh
93 Jalan masing masing
94 Ada yang mengetahuinya
95 Gugup
96 Flashdisk
97 Bukan dia pelakunya?
98 Hadiah khusus
99 Alia!
100 Alia, apa kamu baik baik saja?
101 Bagaimana mungkin dia tahu?
102 Aku tidak berhak bahagia
103 Kamu...
104 Alia hilang?
105 Bukankah itu lebih baik?
106 Siapa menyalahkan siapa
107 Bagaimana bisa?
108 Stalker
109 Neraka yang lain
110 Lepas dari jeratan pria gila
111 Apa kau mau bertanggung jawab?
112 Pergi dari sini!
113 Sudah ku bilang jangan mendekat
114 Jangan tinggalkan aku
115 Keputusan terbaik
116 Belajar untuk ikhlas
117 Kau pembunuh!
118 Akhir kisah seorang Alia
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Mimpi buruk yang terus terulang
2
Melupakan kejadian itu tidaklah mudah!
3
Mempesona
4
Kembali di bandingkan
5
Lebih terbuka
6
Tidak terlalu tua
7
Untuk apa kembali membukanya?
8
Bukan aku
9
Kenapa dia bahagia sekali?
10
Dia benar benar berbeda
11
Perasaan aneh
12
Rasanya mengapa berbeda?
13
Apa yang ku lakukan?
14
Kupu kupu
15
Bagaimana bisa?
16
Lebih mirip dengan kencan
17
Kembali di bandingkan
18
Haruskah aku kembali mengalah?
19
Oh Tuhan...
20
Aku juga tidak tahu mengapa
21
Foto pasangan
22
Tidak akan ku biarkan
23
Menjadikan kambing hitam
24
Dia ingin membunuh ku
25
Perasaan ingin membunuh
26
Kakak dimana?
27
Trauma
28
Kemeja abu abu
29
Khawatir
30
Apa yang sedang terjadi?
31
Keputusan
32
A L I A
33
Persahabatan antara laki laki dan wanita
34
Pulang
35
Dia mabuk?
36
Hanya milik ku
37
Aku memilihnya!
38
Cara mendidik
39
Apa ini cinta?
40
Janji ketika kecil
41
Apa kakak yakin?
42
Hanya milik ku!
43
Kesalahan di masa lalu
44
Merasa bersalah
45
Kenangan masa lalu
46
Pekerja paruh waktu?
47
Yakin mampu
48
Apa kalian sedang bertengkar?
49
Kita bicarakan baik baik
50
Maafkan aku Al
51
Menyatakan cinta
52
Bazar
53
Bencilah aku
54
Kembali berkorban
55
Tidak bertanggung jawab
56
Maaf
57
Amplop coklat
58
Menurunkan sedikit ego
59
Apa yang terjadi?
60
Hentikan!
61
Kalian menipuku?
62
Sah
63
Apa aku semudah itu
64
Apa yang aku lakukan?
65
Aku sudah bosan
66
Menyibukkan diri
67
Semua akan baik baik saja
68
Apartment baru
69
Tidak pandai berakting
70
Aku seperti pernah melihatnya
71
Putriku tidak gila!
72
Cara lain
73
Tidak nyaman
74
Begitu sulit
75
Sekali saja
76
Kelinci kesayangan
77
Aku ingin mengajak mu main
78
Di mana Alia?
79
Bertahanlah
80
Aku masih waras
81
Shila kabur?
82
Apakah dunia sesempit itu?
83
Mereka harus tahu
84
Pura pura lupa
85
Pancaran cinta
86
Kamu cemburu?
87
Bahagia
88
Aku ada di mana Bi?
89
Atas ijin siapa?
90
Apa aku sudah keterlaluan?
91
Paket misterius
92
Jangan kira aku bodoh
93
Jalan masing masing
94
Ada yang mengetahuinya
95
Gugup
96
Flashdisk
97
Bukan dia pelakunya?
98
Hadiah khusus
99
Alia!
100
Alia, apa kamu baik baik saja?
101
Bagaimana mungkin dia tahu?
102
Aku tidak berhak bahagia
103
Kamu...
104
Alia hilang?
105
Bukankah itu lebih baik?
106
Siapa menyalahkan siapa
107
Bagaimana bisa?
108
Stalker
109
Neraka yang lain
110
Lepas dari jeratan pria gila
111
Apa kau mau bertanggung jawab?
112
Pergi dari sini!
113
Sudah ku bilang jangan mendekat
114
Jangan tinggalkan aku
115
Keputusan terbaik
116
Belajar untuk ikhlas
117
Kau pembunuh!
118
Akhir kisah seorang Alia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!