Pengenalan anggota dan karakter keluargaku
***Ibuku, bernama Melisa***. *Ia adalah sosok Ibu yang baik hati, ia menerima semua anaknya dengan sangat apa adanya. Bahkan, ia dapat memaklumi kenakalan yang dilakukan anak-anaknya. Ia juga tidak pernah menekan anak-anaknya untuk menjadi seseorang yang bisa dibanggakan, ia hanya berharap anak-anaknya bahagia*.
***Ayahku, bernama Setya***. *Ia adalah sosok ayah yang sebenarnya juga baik hati, hanya saja sikapnya sangat keras terhadapku dan saudara-saudariku. Tak jarang kekerasan fisik dan mental selalu kami terima, tak jarang juga ocehan pedas keluar dari mulutnya. Keputusasaan yang ia berikan kepada anak-anaknya, sering kali terjadi. Bahkan, alasanku tidak melanjutkan sekolah umum juga karena dirinya. Kami hanya berusaha mengerti keadaannya, jadi setiap anak-anaknya tidak berani menuntut banyak hal di luar kemampuannya. Dapat diberikan makan sebagai nafkah keluarga darinya saja, kami semua sudah merasa bersyukur. Tapi, ia juga memaklumi kenakalan anak-anaknya. Ia paling tidak akur denganku, semua itu jelas saja terjadi karena aku adalah anak yang sangat keras kepala. Sebelum ini, banyak insiden terjadi dalam hal pertengkaran dan beda pendapat antara aku dan dirinya. Tapi aku, dia tidak membenciku. Hanya saja ia menyadari, jika aku bisa jadi wanita yang kuat. Bahkan jauh lebih kuat dari ini*.
*Ayah dan Ibuku di karuniai lima orang anak, dan yang artinya aku memiliki empat orang saudara/i. Dua orang saudara laki-laki dan dua orang saudari perempuan*.
***Kakak laki-lakiku, urutannya anak pertama. Bernama Julian***. *Hemm, tak banyak yang kutahu tentangnya. Yang kutahu dia orang yang sangat pendiam, ia tidak pernah menceritakan apa yang ia rasakan. Sama sepertiku, yang juga seringkali tutup mulut dan memendam apa yang dirasakan sendiri. Ibu dan Ayahku selalu saja menerka-nerka tentang perasaannya, untuk mengimbangi penyakit yang di deritanya. Ya, ia memiliki sebuah penyakit. (Bipolar Disorder) itulah yang dikatakan dokter. Penyebabnya adalah, tekanan pada batin dan pikiran. Mungkin semua itu karena didikan Ayahku, yang sangat keras terhadap kami semua. Tapi penyakit kakakku itu jarang sekali kambuh, selagi semua anggota keluarga mengimbangi pikirannya dan tidak membuatnya sangat tertekan. Maka saat itu, ia berada di zona aman. Banyak yang bilang kalau penyakit itu adalah penyakit orang gila, tapi penurutku bukanlah seperti itu. Itu hanya sebuah penyakit kepribadian yang tidak dapat terkendali, saat penderitaannya terlalu banyak tekanan dari orang-orang di sekitarnya. Karena sejauh ini, kakakku sangat normal seperti orang-orang pada umumnya dan seperti anggota keluargaku yang lainnya*.
***Adik laki-lakiku, urutannya anak ketiga. Bernama Kevin***. *Anak ini cukup terbuka dan juga nakal, sedikit keras kepala dan tidak suka diatur oleh siapapun. Ia sangat mirip denganku, dan juga mirip dengan Ayahku. Seorang anak laki-laki pemberontak, dan jalan pergaulannya mengikuti jalan pergaulanku. Tidak hanya itu, ia juga seorang anak laki-laki yang brutal, dan sering membuat masalah. Bahkan ia pernah mematahkan tangan temannya, saat berkelahi di sekolahnya. Adikku yang satu ini, amat sangat menyebalkan sekali*.
***Adik Perempuanku yang besar, urutannya anak keempat. Bernama Alice***. *Ia sedikit tertutup dan pemalu, tidak terlalu suka bergaul. Ia sangat berhati-hati dalam melangkah, ia juga selalu mendengarkanku saat aku berkata. "Jangan lakukan ini, karena ini contoh yang sangat tidak baik" Ia tidak mengikutiku sebagai perempuan perokok, bisa di bilang ia anak yang paling penurut dari yang lainnya*.
***Adik Perempuan ku yang paling kecil, urutannya anak kelima. Bernama Angela***. *Ah dia masih kecil, aku belum bisa mendeskripsikannya. Yang kutahu, ia hanya suka bermain dan sibuk meminta uang untuk membeli jajanan aneh dari warung saja*.
***Ya, betul. Aku adalah anak kedua. Namaku Alethasya***. *Aku tidak perlu mendeskripsikannya, kalian akan tahu setelah mengikuti semua alur cerita ini. Tidak ada yang spesial dari diriku, hanya saja. Jalan hidup yang kutempuh, penuh dengan bumbu asam manis. Selain itu, aku juga seorang wanita yang cukup keras kepala*.
*Baiklah perkenalan keluargaku sudah sampai di sini saja, aku akan melanjutkan kisahku*.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah Ibu mengingatkanku untuk segera tidur, akupun memberitahukan kepada Kray.
"Kray, aku harus segera tidur. Ibuku telah mengingatkanku, untuk segera tidur." Ujarku dalam pesan.
"Yah sayang sekali, padahal pembahasan kita cukup seru ya." Balasnya.
"Ya sudah, tidurlah. Tapi esok setelah kau bangun, jangan lupa kabari aku. Kau tidak boleh lari dariku, apa kau mengerti?" Tambahan pesan balasannya.
Aku bingung, saat ini Kray bukan kekasihku atau bahkan sahabatku. Ia hanya orang asing yang menghiburku, aku juga meyakini bahwa esok hari semua keseruan ini akan hilang bersama dirinya.
Jujur, aku tidak berharap banyak dengan dirinya. Karena aku tahu, orang asing yang tidak ada ikatannya sama sekali denganku akan mudah sekali untuk pergi meninggalkan. Apalagi hanya berkomunikasi via pesan singkat, sangat mudah untuknya menghilang secara tiba-tiba.
Jadi, aku mengikhlaskannya jika itu terjadi. Setidaknya, aku merasa bersyukur karena ia sempat menghiburku walau hanya dalam waktu yang sebentar. Aku juga sangat senang, dapat mengenal orang aneh seperti Kray.
Aku meyakini jika penguasa membantuku saat ini, untuk menghibur hatiku lewat Kray. Terima kasih atas hiburannya malam ini. Aku tidak akan pernah melupakan isi semua pesan gila ini.
"Baiklah." Balasku, secara asal.
Sesungguhnya, aku bukan tipikal orang yang suka mengirim pesan lebih dulu. Jadi, aku sudah tahu bagaimana selanjutnya. Jika esok, semua akan usai.
'Selamat malam, Kray. Terima kasih, untuk waktu yang sebentar ini. Kau sangat menghiburku malam ini.'
"Selamat malam dan selamat tidur, Aletha." Ujarnya dalam pesan terakhir, yang ia kirimkan itu.
Seakan ia tahu kalau aku mengucapkan selamat malam kepadanya, di dalam hatiku.
Akupun mematikan ponselku dan meletakkannya dekat dengan stop kontak untuk mengisi daya ponselku, agar baterainya penuh di hari esok.
Aku merasa, hari ini sangat berbeda dari hari biasanya. Aku bisa merasakan lega di dalam hati dan pikiran. Berkatnya, aktivitasku tidak hanya bengong menatap langit-langit kamar dan mendengarkan musik yang berkali-kali aku putar secara berulang-ulang setiap malam. Hanya saja, kebiasaan merokokku tidak bisa hilang.
...<-------------------------------->...
...*Pesan Author untuk pembaca setia*...
..."Hai Reader's. Mohon maaf apabila novel author ini banyak kesalahan dalam penulisan dan mungkin membosankan untuk dibaca, author masih dalam pembelajaran untuk penulisan novel. Terimakasih atas dukungannya. Dukungan dari kalian sangat berharga bagi author, author sangat membutuhkan kritik dan saran dari kalian. Agar author dapat mengembangkan sebuah karya novel menjadi lebih baik lagi"...
...Note : Plagiarisme melanggar Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta sudah mengaturnya secara jelas....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Anonymous
Namanya juga temen ya thor, udh bukan rahasia umum lagi deh saling menikung
2022-08-03
10
NAYALINSA
Up
2022-07-27
11