Tolong Jangan Takut
Malam semakin gelap seiring berjalannya waktu. Di luar rumah sedang hujan deras. air hujan seakan naik dari selokan.
Lampu memancarkan cahaya redup dalam kegelapan. Dipadukan dengan furnitur kayu ruang tamu, membuat suasana di dalam rumah sedikit suram.
ken mematikan sebagian lampu, hanya menyisakan kesuraman lembut, lalu berbalik dan kembali ke belakang dapur.
"Saya tidak berpikir hujan akan reda hari ini."
Mengambil ketel dari kompor, dia dengan lembut menuangkan kopi ke dalam cangkir. Aroma yang menyenangkan terpancar darinya. Meraih cangkir dia duduk di dekat jendela, di mana satu-satunya lampu yang tersisa, dan melihat malam di luar.
Kaca memantulkan sosok kurusnya. Rambut hitam legam, dan pakaian kasual
Saat panas dari kopi mereda, dia menyesapnya.
"Rasa kopi yang saya buat adalah yang terbaik."
[Ding~tralala kring]
[Ding~tralala kring]
Sebuah nada ponsel cukup nyaring terdengar berulang. Dari asalnya itu dari arah kamar tepatnya di dalam kotak kardus di bawah kasur.
"Nada ponsel? ponsel ku di sini tunggu, ini familiar"
Ken bergegas menaruh secangkir kopi hangat nya langsung berlari kearah sumber suara tersebut.
Setibanya di depan kamar asal suara. Ken mencoba membuka pintu kamar tersebut. Namun kamar terkunci.
"Dimana aku menyimpan kunci kamarnya? "
Ken berjalan ke arah kamar nya yang tidak jauh dari tempat saat ini berada. Membuka pintu kamar terlihat beberapa furnitur hiasan, poster video game yang terlihat mengerikan , dan nampaknya Ken penyuka genre horor.
Sebuah komputer, dan kasur berwarna hitam. Itu menghiasi kamarnya dengan nuansa suram.
"Kalau tidak salah di sini. "
Dia berjalan mendekati lemari pakaian nya. Membuka pintu lemari Ken meraba di susunan pakaian paling bawah. Dia memiliki kebiasaan menyimpan kunci apapun di bawah sebuah tumpukan barang
"Ada disini sepertinya. "
Setelah meraba tumpukan paling bawah pakaian nya Ken menemukan nya, dan dengan wajah senang menemukan barang yang dicari. ''Ah! dapat, disini rupanya"
Ken langsung bergegas menuju pintu kamar sebelum nya yang terkunci. Setibanya di depan pintu kamar Ken memasukkan kunci ke dalam lubang, dan memutar nya.
Membuka sebuah ruang usang tertutup debu dan kain putih menutup beberapa perabotan tua seperti lemari, cermin meja rias, kasur, dan hiasan lain.
Perasaan nostalgia memenuhi pikiran dan hatinya. Ken merasa perasaan rindu saat melihat beberapa perabotan merenung mengingat nya.
"Sungguh perasaan nostalgia, disini aku saat kecil sering meloncat dia atas nya. "
Ken melihat kasur tua tertutup debu dan kain putih. Tak butuh waktu lama ia mengingat tujuan nya.
menunduk ke bawah kasur Ken menjulur kan tangannya. meraih sebuah kotak kardus penyimpanan berukuran kecil berwarna coklat. Ken bangkit dari tempat nya duduk di atas kasur di dekatnya, dan membuka kotak tersebut.
Didalam kotak tersebut berisi beberapa Kenang-kenangan liontin, jam tangan, dan sebuah ponsel berjenis android smart phone berwarna hitam.
Melihat ketiga barang dalam kotak tersebut Ken memilih sebuah ponsel yang di rasa ini tujuan nya.
''Ponsel, kalau tidak salah nada dering miliknya tetapi benda ini sudah rusak selama lima belas tahun!''
"Aku sudah mencoba ponsel ini seratus kali sebelumnya, dan tidak menyalakannya. Mengapa aku memulainya sendiri hari ini? Ini milik ayah ku lima belas tahun lalu sebelum meninggal. "
''Tidak peduli bagaimana cara ku memperbaiki nya ini tidak kunjung berfungsi.''
''Apa mungkin salah dengar?"
Ken menaruh kembali ponsel hitam yang di pegang nya pada kotak penyimpanan. Bangkit dari tempat duduk nya membawa kotak berisi tiga barang tersebut, dan hendak keluar kamar berdebu.
[Ding~tralala kring]
Sebuah suara dering terdengar dari arah Kotak kardus yang di pegangan nya.
''Ini'' ucap ken dengan cepat membuka kembali kotak kardus yang masih dibawanya.
sebuah ponsel hitam yang tadinya mati menyala dengan redup.
Tak terkendali kegembiraan di hatinya, ken menggeser layar, hanya ada satu aplikasi di desktop ponsel yang gelap, dan sebuah ikon pintu berwarna merah digunakan sebagai ikon.
"Tunggu sebuah Supranatural experience?, Teknologi hitam?" ucap Ken menyadari sesuatu yang janggal.
Jika Anda dalam posisi ini, Anda mungkin memiliki detak jantung yang lebih cepat. Melihat sekeliling dan berkeringat di telapak tangan Anda.
Ken langsung mencoba bersikap tenang. Di dalam pikiran dia mulai merasa takut walaupun penyuka genre horor itu masih berbeda carita bila yang asli muncul.
Panik memikirkan apa ada pembunuh atau stalker di sekitar rumah. Menekan ikon bergambar rumah yang ada pada desktop layar utama.
Sebuah pertanyaan dengan huruf berwarna merah gelap muncul, dan sebuah kolom jawaban di bawahnya.
[Ding~Apakah anda percaya hantu atau kejadian supranatural] bagi seorang lulusan menengah akhir ilmiah mungkin ini jawaban yang sulit. Tetapi tidak untuk Ken.
Ken menyentuh kolam jawaban, mengetik kata "mungkin."
Tak berselang lama dengan jawaban yang di berikan Ken tulisan lain muncul. [Ding~apa anda ingin membuktikan kebenaran nya.]
"apa maksudnya. "
~boom.
sebuah pintu kamar yang terbuka langsung menutup dengan keras.
Ponsel hitam yang di pegang nya mengeluarkan gambar lingkaran tampaknya sebuah lingkaran pemanggil tetapi tidak tau apa yang di panggil.
Ken langsung melempar dengan keras ponsel di tangannya nya menabrak ding-ding kamar. Terjatuh dan retak namun itu tidak berpengaruh, dan dari situ sebuah tangan mirip lukisan terdistorsi dengan banyak coretan keluar dari lingkaran tersebut merayap mengeluarkan sebuah badan.
Ken dengan ketakutan lari ke pintu kamar tersebut. Mencoba mendobrak nya namun tidak bisa terbuka.
Tubuh menggigil kedinginan seluruh bulu kuduk nya berdiri karena takut. Ken melihat pemandangan mengerikan sebuah tangan terdistorsi yang keluar dari lingkaran ponsel hitam tersebut sudah mengeluarkan tubuhnya secara utuh.
Dari bentuk anatomi nya terlihat seperti seorang pria dengan banyak coretan distorsi dari sebuah lukisan.
Perlahan mendekati Ken. Di salah satu kedua tangan pria terdistorsi membawa belati berwarna gelap tertutup karat merah. tampaknya itu sering digunakan memotong sesuatu namun tidak pernah di bersihkan.
~Step.
Pria terdistorsi berjalan menjadi lebih dekat.
Tampa ragu Ken langsung memukul pria terdistorsi itu dengan lampu tidur di atas meja dekat kasur namun tidak berguna.
Melihat pria terdistorsi tersebut di depan mata nya. Mengangkat mencengkram kerah baju Ken. pria terdistorsi tersebut mengiris leher Ken, dan melempar menabrak pintu menghilang tampa jejak.
~Boom!
~Hook!
Tampaknya lemparan mahluk tersebut berhasil membuat beberapa tulang nya sedikit berpindah, atau patah.
Darah keluar dari lehernya, pakaian kaos yang tadinya putih menjadi merah gelap darah, dan lantai tertutup debu tergenang dengan darah.
Mata ken mulai sayu hilang kesadaran. Sambil memegang leher menyeret tubuhnya, berusaha memegang gagang pintu kamar berharap bisa membuka nya.
Namun banyak darah yang keluar membuat nya benar-benar kehilangan kesadaran, tubuh nya merasa dingin jantung nya perlahan berhenti berdetak dan berakhir jatuh ke lantai.
Darah menggenang seakan bergerak. memutar membentuk lingkaran yang tampak mirip lingkaran pemanggil mahluk terdistorsi yang keluar dari ponsel.
Tak berselang lama lingkaran itu bersinar. Lantai ruangan, furnitur bergetar seperti akan mau rubuh, merubah persepsi ruang dengan banyak furnitur yang tertutup kain putih.
Luka sayat pada leher Ken mulai menutup. Beberapa tulang yang sedikit bergeser mulai kembali normal. Terdengar suara nafas perlahan, jantung berdetak secara normal, disertakan matanya mulai sedikit terbuka.
Terbangun di atas lantai dingin dengan gambar lingkaran pemanggil di bawah nya. Terlihat furnitur tidak banyak berubah, hanya saja banyak lilin menyala di sekitar dengan suasana gelap, dan sunyi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
ada badaknya🫡off
ada typo
🙂
2024-03-08
1
BanxJeki𖤍ᴹᴿ᭄☠
kerennn bikin deg degan
2024-02-03
0
pensi
kenapa bisa begitu? atau sekedar halusinasi?
2023-01-05
0