16

Raka baru saja sampai di devil club milik Aiden. Ia segera memasuki kamar Friska dimana Friska sudah siap pergi bersamanya.

"Aku baru saja akan menghubungimu, ku pikir kau akan membatalkan janji lagi." kata Friska mengingat Raka sering membatalkan rencana jalan jalan mereka.

Raka mengelus kepala Friska, "Tentu saja tidak, Tuan Aiden hari ini libur jadi aku bisa ikut berlibur juga."

Friska tersenyum senang, "Jadi hari ini kamu ingin mengajak ku kemana?" tanya Friska menghambur ke pelukan Raka.

"Bagaimana dengan danau? bukan kah kau ingin pergi kesana."

"Setuju."

Friska mengambil tas selempangnya lalu mengajak Raka keluar.

Saat akan memasuki mobil, Raka melihat ada mobil lain yang tak jauh dari mobilnya, didalam ada seorang pria yang mengawasi nya, Segera Raka pura pura tak melihat dan masuk ke mobil.

"Apa ada sesuatu?" tanya Friska melihat wajah Raka sedikit gugup.

"Tidak ada, kita bisa berangkat sekarang."

Raka melajukan mobilnya, sesekali Ia melihat spion dan memang benar mobil itu membuntuti mobilnya.

"Tuan benar benar tidak mempercayaiku." batin Raka.

Dua jam perjalanan keduanya sampai di danau tempat yang sangat ingin di kunjungi oleh Friska.

"Bukankah bagus sayang," wajah Friska tersenyum senang membuat Raka ikut tersenyum.

"Tempat ini sangat indah, sayangnya kita tidak membawa tikar dan bekal." kata Friska.

"Jadi kamu ingin duduk dan makan bersama di sini?" tanya Raka.

"Iya tapi sayangnya aku tidak mempersiapkan semuanya."

"Baiklah,"

Raka kembali ke mobilnya untuk mengambil sesuatu dan sangat mengejutkan karena Raka kembali membawa tikar dan juga bekal makanan.

"Sayang, kamu sudah mempersiapkan semuanya." kata Friska dengan girang.

"Tentu saja, untuk membahagiakan wanita yang ku cintai." balas Raka yang langsung membuat pipi Friska merona.

Raka membuka tikar dan Friska menyiapkan bekal yang di bawa Raka,

"Kamu membeli makanan nya?"

Raka menggeleng, "Aku memasak semua ini."

"Rasanya memalukan sekali, aku bahkan sama sekali tidak bisa memasak." kata Friska sedikit menunduk.

"Bukankah sudah seharusnya pasangan kekasih saling melengkapi?" kata Raka yang akhirnya di angguki Friska.

"Terima kasih sudah mencintaiku Raka."

Raka mengangguk, "Sebaiknya kita segera makan, aku sangat lapar."

"Ya aku juga lapar." Friska mengambilkan makanan di piring Raka, sementara Raka tampak melihat ada pria yang bersembunyi di balik semak sedang memotret dirinya.

Raka yakin pria itu adalah orangnya Aiden bukan Hutama karena Raka mengenal pria itu dengan jelas.

Setelah menghabiskan bekal makanan yang dibawa, keduanya duduk sambil memandang ke arah danau.

"Makanan mu sangat enak dan tempat ini sangat indah. aku bahagia berada di sini bersama mu." kata Friska.

Raka hanya diam saja,

"Ada apa? kamu tidak bahagia berada di sini bersama ku?" Friska menatap wajah Raka, tampak aneh tidak seperti biasanya.

"Bahagia, aku sangat bahagia apalagi saat pertama bertemu denganmu. kamu adalah kebahagiaan untuk ku." balas Raka membuat Friska tersenyum mengingat awal pertemuan mereka.

"Waktu itu jika saja aku tidak bertemu denganmu dan Tuan Aiden mungkin aku sudah di perkosa oleh empat berandalan itu." ingat Friska mengenang kejadian mengerikan selama hidupnya.

Saat itu dua tahun yang lalu, Friska pulang malam setelah seharian bekerja di toko. karena uangnya habis, Ia terpaksa jalan kaki melewati jalanan sepi untuk sampai dirumahnya. Dan saat bersamaan ada empat berandalan yang tengah mabuk dan menghadang jalan nya.

Friska diseret oleh empat pemuda itu menuju gubug di tengah persawahan, beruntung saat itu ada mobil yang berhenti dan menolongnya, Raka dan Aiden pemilik mobil yang segera keluar dan menghajar habis habisan empat berandalan itu.

Wajah cantik Friska memikat hati Raka membuat Raka meminta Aiden menolong Friska.

Friska di antar kerumahnya dan paginya Raka kembali datang menawarkan pekerjaan untuk bekerja di tempat Aiden, Di Devil Club milik Aiden sebagai office girl dan berkat kecerdasan Friska hingga menarik minat Aiden menjadikan Friska tangan kanan nya, yang di percaya mengawasi Devil club saat Aiden tidak ada.

"Kamu masih mengingat betapa baiknya Tuan Aiden padamu?"

Friska mengangguk, "Tentu saja ingat, aku akan selalu mengingatnya."

"Lalu mengapa kamu mengkhianati Tuan Aiden?"

Deg... jantung Friska terasa berhenti berdetak saat mendengar pertanyaan Raka.

"Ap apa..."

"Aku sudah mengetahui semuanya," balas Raka santai membuat wajah Friska memucat.

"Ak aku, aku ..." Friska bahkan tak sanggup berkata lagi.

"Apa kamu juga menganggap ku kekasih selama ini?" tanya Raka membuat Friska tak tahan dan akhirnya menangis.

"Maa maafkan aku..." tangis Friska semakin kencang.

"Jawablah mengapa kamu melakukan ini? mengapa kamu tidak menceritakan masalahmu padaku?"

"Mengapa kamu harus mengkhianati Tuan Aiden?" Raka tampak tak sabar menunggu jawaban dari Friska.

Friska menghentikan tangisnya, "Aku terpaksa melakukan ini, aku terpaksa."

"Apa karena uang? apa uang yang di berikan Tuan Hutama lebih banyak dari Tuan Aiden hingga kamu melakukan semua ini?"

Friska benar benar tak menyangka Raka mengetahui semuanya,

"Ya semua karena uang Raka, uang itu menghancurkan diri ku." Friska kembali menangis.

"Kenapa kamu tidak menceritakan semuanya padaku? siapa aku di mata mu? kenapa kamu harus melakukan semua ini?"

"Ayah ku terlilit hutang pada Tuan Hutama, bunga yang di berikan pada Tuan Hutama sangat banyak, Ayah tak mampu membayar dan adik ku menjadi jaminan. Aku harus apa Raka selain melakukan apa yang Tuan Hutama perintahkan, aku tidak ingin adik ku satu satunya menjadi wanita Tuan Hutama, aku benar benar tidak ingin." jelas Friska yang akhirnya membuat Raka mengerti.

"Seharusnya kamu menceritakan padaku atau Tuan Aiden pasti bisa membantu."

Friska menggelengkan kepalanya, "Kalian sudah banyak membantu ku selama ini, aku tidak ingin mere-"

"Tidak ingin merepotkan tapi kau malah menjadi mata mata Tuan Hutama, mengkhianati Tuan Aiden, kau sangat kejam Friska, aku kecewa padamu." potong Raka dan Friska kembali menangis sesenggukan.

"Apa yang harus aku lakukan Raka, apa yang harus aku lakukan." Friska mengenggam tangan Raka dengan air mata berlinang dan penuh harap membuat Raka tak tega.

"Kamu hanya perlu melakukan satu hal."

Friska menatap Raka,

...

"Jadi dia pergi bersama Friska? apa kau yakin?" tanya Aiden saat menerima laporan dari orang Ia yang Ia bayar untuk mengawasi Raka.

"Benar Tuan, jika di lihat mereka sepasang kekasih."

Aiden terdiam, Raka dan Friska adalah orang sangat Ia percaya selama ini, dan Ia juga tidak pernah tahu jika keduanya memiliki hubungan.

Jika benar mereka sepasang kekasih, apa yang Ia pikirkan tentang Raka salah?

Raka bukan mata mata Hutama, lalu siapa mata mata yang sebenarnya?

"Wanita itu..."

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komen

Terpopuler

Comments

adiah diah

adiah diah

Wanita siapa lagi tuh kira² 😵😵

update lagi yah thor jadi penasaran ini sama lanjutan.

2022-08-02

0

HeRni Handayani

HeRni Handayani

up nya banyakin thore

2022-08-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!