Bab 4 ( Nona Pintar dan Anak Pejabat )

Tidak terasa Melati dan Yuda sudah berteman selama dua tahun, hari ini mereka melakukan kerja kelompok untuk Ujian Nasional.

Yuda selalu datang ke Panti Asuhan untuk belajar dengan Melati, dan Melati yang pintar pun selalu mengajarkan Yuda apabila ada pelajaran yang tidak dimengerti oleh Yuda.

"Terimakasih ya Nona Pintar kamu sudah bersedia memberikan les gratis sama aku," ujar Yuda.

"Apaan sih Anak Pejabat, semuanya gak ada yang gratis kali, masuk ke toilet aja harus bayar," jawab Melati. Yuda memberikan julukan Nona Pintar kepada Melati dan Melati memanggil Yuda dengan sebutan Anak Pejabat.

"Terus kamu minta bayaran berapa?" tanya Yuda.

"Aku gak mau dibayar sama uang," jawab Melati.

"Bagaimana kalau aku bayar pake cinta?" tanya Yuda yang sekarang mendapatkan timpukan oleh buku dari Melati.

"Masih kecil juga sudah ngomongin cinta-cintaan," ujar Melati.

"Iya..iya..maaf, aku juga cuma bercanda doank, terus kamu mau aku bayar pake apa?" tanya Yuda kembali.

"Aku mau kamu selalu menjadi teman terbaikku, kamu juga harus selalu menjadi kebanggaan keluarga dengan mendapatkan nilai yang bagus saat Ujian nanti, itulah bayaran yang harus kamu berikan untukku, supaya usahaku memberikan les sama kamu tidak sia-sia," ujar Melati.

"Siap Bos," ujar Yuda dengan melakukan hormat sambil tersenyum.

Terimakasih Ya Allah, karena telah memberikan Melati seorang teman yang baik seperti Yuda, ucap Melati dalam hati.

......................

Beberapa hari ini Ujian pun sudah selesai di laksanakan, Melati dan Yuda melewati semuanya dengan lancar.

"Alhamdulillah Ujiannya berjalan dengan lancar," ujar Melati.

"Iya Mel, aku juga seneng banget bisa mengerjakan semuanya dengan mudah, semoga saja nanti hasilnya memuaskan ya," ujar Yuda.

"Amin..Kita sekarang banyak berdo'a aja Yuda, yang penting kita sudah berusaha," jawab Melati.

Tiba-tiba Jennifer CS kini menghampiri Yuda dan Melati.

"Semakin hari sepertinya ada yang gak tahu diri nih, pengennya nempel terus kayak perangko," sindir Jennifer pada Melati

"Eh Jen maksud kamu apa?" tanya Yuda.

"Yuda, kamu itu harusnya pilih-pilih dong kalau nyari temen, dia itu gak selevel sama kita, mau-mau nya sih di manfaatin sama si Cupu, kamu gak tau apa kalau dia itu anak H*r*m, makanya dia dibuang di Panti Asuhan," ujar Jennifer sehingga membuat Yuda marah.

"Cukup Jen, kamu gak usah hina Melati di hadapanku, asal kamu tahu dia tidak pernah memanfaatkan aku sedikit pun, malah aku yang selalu dia bantu jika ada pelajaran yang tidak aku mengerti, dan bukan salah Melati juga jika dia tidak mengetahui kedua orang tuanya," ujar Yuda.

"Yuk Mel sebaiknya kita pergi dari tempat ini," ujar Yuda dengan menarik tangan Melati sehingga membuat Jennifer CS kesal.

Awas saja kamu Melati, berani-beraninya kamu merebut lelaki yang aku suka !! ucap Jennifer dalam hati.

Beberapa minggu kemudian pun berlalu, hari ini pengumuman hasil Ujian akan keluar.

"Selamat ya Mel, seperti biasa kamu mendapatkan nilai terbaik," ujar Yuda.

"Alhamdulillah...Selamat juga ya Yuda karena kamu mendapatkan urutan terbaik kedua," ucap Melati.

"Semuanya juga berkat bantuan kamu Mel yang sudah menjadi guru les ku selama ini, terimakasih banyak ya Nona Pintar," ujar Yuda.

"Iya sama-sama, tapi itu semua juga berkat kerja kerasmu Anak Pejabat," ujar Melati.

"Oh ya Mel, kamu mau lanjutin Sekolah kemana? tanya Yuda, tapi Melati kini hanya diam tanpa menjawab.

"Bagaimana kalau kamu sekolah bareng aku aja?" ajak Yuda.

"Yud sepertinya aku tidak dapat melanjutkan Sekolahku ke jenjang SMA," ujar Melati yang kini membuat Yuda kecewa lalu berlari ke taman.

"Kenapa sih tuh anak malah lari segala, aku kan belum selesai ngomong," ujar Melati sehingga dia bergegas menyusul Yuda, lalu kemudian duduk di samping Yuda.

"Kenapa sih Yuda malah ninggalin aku?" tanya Melati.

"Aku kecewa sama kamu Mel, aku kan ingin selalu bersama kamu," ujar Yuda.

"Aku juga inginnya seperti itu, tapi kamu tahu sendiri kan ekonomi di Panti seperti apa?" tanya Melati.

"Kamu itu kan pintar Mel, jadi kamu bisa ngajuin beasiswa," ujar Yuda.

"Mungkin aku bisa saja keterima Sekolah dengan beasiswa, terus siapa yang akan mencari uang buat bantu Ibu Mirna nanti. Adik ku di Panti banyak yang masih kecil Yud, jika bukan aku yang membantu Bu Mirna, mau siapa lagi? karena aku sekarang yang paling besar di Panti," ujar Melati.

"Aku minta maaf ya karena gak bisa membantu kamu, maafin aku juga karena sudah egois," ucap Yuda.

"Iya gak apa-apa kok, aku ngerti perasaan kamu, karena aku juga sebenarnya mempunyai perasaan yang sama," ujar Melati.

"Jadi kamu juga Cinta sama aku Mel?" tanya Yuda.

"Emangnya siapa yang bilang aku Cinta sama kamu, aku cuma bilang punya perasaan yang sama, maksudnya ingin selalu sama kamu gitu, Yuda jangan salah ngartiin deh, masih kecil tuh jangan Cinta-cintaan, belajar yang bener," ujar Melati dan Yuda malah cengengesan mendengarkan omelan Melati.

......................

Kini Yuda sudah duduk di bangku SMA, Jennifer yang terobsesi dengan Yuda pun masuk ke Sekolah yang sama dengan Yuda dan Jennifer semakin gencar untuk mendekati Yuda, apalagi sekarang tidak ada Melati yang menjadi saingannya.

"Yuda aku boleh ya sebangku sama kamu," ujar Jennifer yang kini duduk di bangku sebelah Yuda.

"Terserah," jawab Yuda singkat.

"Yuda kok gitu sih sama Jenni, aku kan cuma pengen berteman saja sama kamu," ujar Jennifer tertunduk sedih.

"Gak usah akting deh Jen, kalau memang kamu mau jadi teman aku, seharusnya kamu tuh bersikap baik seperti Melati," ujar Yuda.

Melati lagi, melati lagi, pake dukun mana sih tuh anak, sampai-sampai gak ada orangnya juga Yuda masih tetep aja muji-muji dia, ucap Jennifer dalam hati.

"Iya..iya deh aku mau berubah demi kamu," ujar Jennifer dengan tersenyum palsu.

Meskipun Yuda dan Melati sudah tidak satu sekolah lagi, tapi Yuda masih sering ke Panti di sela-sela waktu senggangnya, dan dia selalu membawa buku pelajaran SMA nya, sehingga Melati bisa mempelajarinya juga.

"Oh ya Mel kamu sudah dapat pekerjaan belum?" tanya Yuda.

"Alhamdulillah sudah Yud," jawab Melati.

"Memangnya kamu kerja dimana? tanya Yuda.

"Aku kerja jadi Pelayan di Restauran yang tidak jauh dari sini," jawab Melati.

"Kok kamu mau sih Mel jadi Pelayan? mending kamu masuk perusahaan Papi aku aja gimana?" ajak Yuda.

"Pekerjaan apa pun itu yang penting halal Yud, lagian kalau aku masuk perusahaan Papi kamu apa kata orang? aku juga belum cukup umur dan hanya lulusan SMP," jawab Melati.

"Ya sudah kalau itu mau kamu, aku hanya bisa mendukung semua keputusan kamu aja, yang penting kita tetap berteman kan?" ujar Yuda dengan memberikan jari kelingkingnya kepada Melati dan Melati pun akhirnya menautkan jari kelingking nya juga kepada Yuda.

Terpopuler

Comments

Indah MB

Indah MB

🤣🤣🤣

2022-09-10

1

Buna Seta

Buna Seta

Ayo dong Melati kejar cita citamu

2022-09-07

0

Munah

Munah

Kasihan Melati

2022-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Melati )
2 Bab 2 ( Gadis Kecil Bertopeng )
3 Bab 3 ( Berteman dengan Yuda )
4 Bab 4 ( Nona Pintar dan Anak Pejabat )
5 Bab 5 ( Kejutan Ulang Tahun Melati )
6 Bab 6 ( Benih - Benih Cinta )
7 Bab 7 ( Bertemu Tuan Dirgantara )
8 Bab 8 ( Bagaikan Bumi dan Langit )
9 Bab 9 ( Hinaan Keluarga Yuda )
10 Bab 10 ( Kenyataan yang terungkap )
11 Bab 11 ( Pembukaan Taman Bermain MeGi )
12 Bab 12 ( Hari pertama masuk SMA )
13 Bab 13 ( Rencana licik Jennifer )
14 Bab 14 ( Pertunangan Jennifer dan Yuda )
15 Bab 15 ( Salah Jebak )
16 BAB 16 ( Kebusukan yang terbongkar )
17 Bab 17 ( Masalalu Shintya dan Bagas )
18 Bab 18 ( Rahasia Melati )
19 Bab 19 ( Perpisahan )
20 Bab 20 ( Jebakan Batman )
21 Bab 21 ( Hancurnya Hidupku )
22 Bab 22 ( Kepergian Melati )
23 Bab 23 ( Ingatan yang hilang )
24 Bab 24 ( Rencana licik Yuda )
25 Bab 25 ( Perkelahian Yuda dan Joko )
26 Bab 26 ( Petunjuk keberadaan Melati )
27 Bab 27 ( Pertemuan Gilang dan Melati )
28 Bab 28 ( Petunjuk Anak Bu Shintya )
29 Bab 29 ( Jebakan Jenny )
30 Bab 30 ( Rencana tes DNA )
31 Bab 31 ( Usaha Joko )
32 Bab 32 ( Ingatan yang mulai kembali )
33 Bab 33 ( Sepenggal kisah Cinta Bu Mirna )
34 Bab 34 ( Sebagian ingatan yang kembali )
35 Bab 35 ( Rencana Pernikahan Melati dan Gilang )
36 Bab 36 ( Rencana keluarga licik )
37 Bab 37 ( Meninggalnya Bu Retno )
38 Bab 38 ( Kembali ke rumah kenangan )
39 Bab 39 ( Pernikahan Bu Mirna dan Pak Bejo )
40 Bab 40 ( Keputusan Melati )
41 Bab 41 ( Hasil tes DNA )
42 Bab 42 ( Anak Kandung Bu Shintya)
43 Bab 43 ( Fakta yang terungkap )
44 Bab 44 ( Meninggalnya Bagas )
45 Bab 45 ( Pengakuan Jennifer )
46 Bab 46 ( Membersihkan Kotoran )
47 Bab 47 ( Pernikahan Melati dan Gilang )
48 Bab 48 ( Malam tak terlupakan )
49 Bab 49 ( Pengakuan Yuda )
50 Bab 50 ( Akhir Semuanya )
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 ( Melati )
2
Bab 2 ( Gadis Kecil Bertopeng )
3
Bab 3 ( Berteman dengan Yuda )
4
Bab 4 ( Nona Pintar dan Anak Pejabat )
5
Bab 5 ( Kejutan Ulang Tahun Melati )
6
Bab 6 ( Benih - Benih Cinta )
7
Bab 7 ( Bertemu Tuan Dirgantara )
8
Bab 8 ( Bagaikan Bumi dan Langit )
9
Bab 9 ( Hinaan Keluarga Yuda )
10
Bab 10 ( Kenyataan yang terungkap )
11
Bab 11 ( Pembukaan Taman Bermain MeGi )
12
Bab 12 ( Hari pertama masuk SMA )
13
Bab 13 ( Rencana licik Jennifer )
14
Bab 14 ( Pertunangan Jennifer dan Yuda )
15
Bab 15 ( Salah Jebak )
16
BAB 16 ( Kebusukan yang terbongkar )
17
Bab 17 ( Masalalu Shintya dan Bagas )
18
Bab 18 ( Rahasia Melati )
19
Bab 19 ( Perpisahan )
20
Bab 20 ( Jebakan Batman )
21
Bab 21 ( Hancurnya Hidupku )
22
Bab 22 ( Kepergian Melati )
23
Bab 23 ( Ingatan yang hilang )
24
Bab 24 ( Rencana licik Yuda )
25
Bab 25 ( Perkelahian Yuda dan Joko )
26
Bab 26 ( Petunjuk keberadaan Melati )
27
Bab 27 ( Pertemuan Gilang dan Melati )
28
Bab 28 ( Petunjuk Anak Bu Shintya )
29
Bab 29 ( Jebakan Jenny )
30
Bab 30 ( Rencana tes DNA )
31
Bab 31 ( Usaha Joko )
32
Bab 32 ( Ingatan yang mulai kembali )
33
Bab 33 ( Sepenggal kisah Cinta Bu Mirna )
34
Bab 34 ( Sebagian ingatan yang kembali )
35
Bab 35 ( Rencana Pernikahan Melati dan Gilang )
36
Bab 36 ( Rencana keluarga licik )
37
Bab 37 ( Meninggalnya Bu Retno )
38
Bab 38 ( Kembali ke rumah kenangan )
39
Bab 39 ( Pernikahan Bu Mirna dan Pak Bejo )
40
Bab 40 ( Keputusan Melati )
41
Bab 41 ( Hasil tes DNA )
42
Bab 42 ( Anak Kandung Bu Shintya)
43
Bab 43 ( Fakta yang terungkap )
44
Bab 44 ( Meninggalnya Bagas )
45
Bab 45 ( Pengakuan Jennifer )
46
Bab 46 ( Membersihkan Kotoran )
47
Bab 47 ( Pernikahan Melati dan Gilang )
48
Bab 48 ( Malam tak terlupakan )
49
Bab 49 ( Pengakuan Yuda )
50
Bab 50 ( Akhir Semuanya )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!