Enam tahun pun berlalu dari semenjak perpisahan Melati dan Gilang.
Hari ini adalah hari Pertama Melati masuk SMP. Melati selalu merasa kesepian semenjak kepergian Gilang, karena selama SD pun Melati tidak pernah mempunyai seorang teman, mereka semua tidak mau berteman dengan Melati yang hanya anak Panti Asuhan yang tidak jelas asal-usulnya. Kini dia hanya mempunyai Megi sebagai teman bermain.
"Kak Gilang, Melati kangen, bagaimana kabar kak Gilang sekarang? kenapa Kakak gak pernah ngabarin Melati? Mudah-mudahan saja penyakit kakak sudah sembuh, Melati selalu mendo'akan kesembuhan kak Gilang di setiap sujud Melati," gumam Melati dengan meneteskan airmata.
"Melati sayang kenapa Melamun? ayo segera berangkat Sekolah nanti kamu terlambat," ucap Bu Mirna.
"Tidak apa-apa kok Bu, Kalau begitu Melati pamit dulu ya Bu," ucap Melati dengan mencium punggung tangan Bu Mirna lalu mengucapkan salam sebelum ia pergi.
"Hati-hati ya sayang," ucap Bu Mirna yang dijawab oleh anggukan kepala serta senyuman dari Melati.
Sesampainya di Sekolah, Melati mencari ruangan kelasnya, sehingga dia nampak berjalan kesana kemari, dia pun akhirnya mencoba bertanya kepada salah satu anak yang bersekolah disana.
"Kak maaf saya mau tanya, kelas tujuh berada di sebelah mana ya?" Tanya Melati.
"Itu di sebelah sana, kamu lurus saja, nanti ada gang kamu belok ke sebelah kiri, kelasnya ada di paling ujung," tunjuk anak perempuan tersebut kepada Melati.
Melati pun kini mencoba melangkahkan kaki ke tempat yang tadi di tunjukan oleh kakak kelasnya tanpa sedikitpun mempunyai prasangka buruk. Akan tetapi, disaat dia mencoba masuk ke dalam ruangan tersebut tiba-tiba pintu nampak ditutup lalu di kunci dari luar.
BRUG..
Terdengar keras suara pintu yang di tutup, kemudian Melati mencoba untuk membukanya. Akan tetapi, rupanya pintu sudah di kunci dari luar, lalu sesaat kemudian terdengar tawa beberapa orang dari depan pintu.
"Rasain kamu anak h*r*m, suruh siapa sekolah disini, jangan harap kamu bisa tenang berada di Sekolah ini," ucap salah satu anak yang mengunci Melati.
"Yuk Guys kita mending masuk saja ke kelas, biarkan anak h*r*m itu terkurung disana untuk selamanya," ajak anak yang lain, sehingga mereka pergi meninggalkan Melati yang terkunci di dalam gudang.
"Ya Alloh apa salahku pada mereka sehingga di hari pertama sekolah saja aku sudah di bully, padahal bukan salahku jika aku tidak mengetahui siapa kedua orangtuaku. Sabar Melati, biarkan Alloh yang membalas semua kejahatan mereka," ucap Melati dalam hati.
Dan dengan mudah kini Melati membuka pintu kunci ruangan tersebut karena kekuatan Melati akan muncul sesuai perintah yang ada dalam pikirannya.
"Alhamdulillah Ya Alloh, sekarang aku harus bergegas mencari ruang kelasku sebelum bel berbunyi."
Kini Melati sudah sampai di kelasnya sesuai dengan arahan dari Pak Satpam. Melati pun masuk sambil mengucapkan salam.
Salah satu anak yang ikut mengunci Melati Merasa kesal karena Melati berhasil keluar dari dalam Gudang, anak itu bernama Jennifer, dia tidak suka dengan Melati sejak mereka SD, karena dia selalu merasa tersaingi dengan kecantikan dan kepintaran Melati, sehingga dia selalu berusaha menghasut teman-temannya supaya tidak ada yang mau berteman dengan Melati.
"Assalamu'alaikum Bu, maaf saya telat soalnya tadi saya nyasar," ucap Melati dengan mencium punggung tangan Bu guru.
"Wa'alaikumsalam, iya tidak apa-apa sayang, ayo perkenalkan namamu kepada semua teman disini," ucap Bu guru.
"Assalamu'alaikum teman-teman semuanya, Perkenalkan nama saya Melati, senang bertemu dengan kalian semua," ucap Melati yang sama sekali tidak mendapat sambutan dari teman-temannya.
"Jangan sedih ya sayang, masih ada Ibu yang sayang sama kamu, perkenalkan nama Ibu Arum. Sebaiknya sekarang Melati duduk ya," ucap Bu Arum kepada Melati. Melati kini berusaha mencari bangku yang kosong. Namun, lagi-lagi temannya tidak ada yang mau sebangku dengan Melati, sehingga Melati memutuskan untuk duduk sendiri di bangku yang kosong di pojok paling belakang.
Meskipun Melati selalu dibully di Sekolahnya, akan tetapi dia tidak pernah merasa berkecil hati, dan dia membuktikannya lewat prestasi. Hanya Bu Arum yang selalu bersikap baik kepada Melati fan beliau selalu memberikan motivasi terhadap Melati.
Semua orang yang sering membully Melati merasa tertampar olehnya, karena Melati menjadi juara umum di Sekolahnya dan itu semakin membuat Jenni merasa iri.
Pada suatu hari Melati melihat seorang anak lelaki yang seumuran dengannya sedang diganggu oleh empat orang preman, Melati pun berniat untuk menolongnya, Melati kini menggunakan topeng yang selalu dia bawa di dalam tas, karena Melati tidak ingin identitasnya diketahui oleh orang lain disaat dia menolong orang, apalagi dengan melawan orang jahat, Melati tidak mau kalau sampai nanti mereka membuat perhitungan dan datang ke Panti Asuhan jika mengetahui identitas Melati yang sebenarnya.
"Assalamu'alaikum Bapak-Bapak? Bapak-Bapak ini belum kapok ya hampir setiap hari kerjaannya mengganggu orang?" ucap Melati dengan suaranya yang lantang.
"Apa maksud kamu anak ingusan? lagi-lagi kamu selalu mengganggu rencana kami gadis kecil Bertopeng !!" ujar salah satu preman.
"Kalau ada yang ngucapin Salam itu dijawab Pak, dan kalau Bapak gak mau diganggu, makanya jangan suka ganggu orang juga donk," jawab Melati.
"Aaaah..banyak bacot kamu, ayo semuanya kita serang dia," ucap ketua preman.
"Ciaaaaaaat..." kini Melati berlari untuk menyerang keempat preman tersebut, dan dengan lincahnya dia menggerakan badannya yang mungil untuk melawan Keempat Preman yang bertubuh besar dan kekar, sehingga perkelahian pun kini tak ter elakkan lagi.
Beberapa kali Melati hampir terkena pukulan oleh mereka, namun dia selalu berhasil menghindarinya.
Anak lelaki yang ditolong oleh Melati pun merasa terpana dengan apa yang dilakukan oleh Melati, karena tidak memerlukan waktu yang lama Melati akhirnya berhasil melumpuhkan keempat Preman tersebut.
"Bagaimana sekarang? apa Bapak-Bapak semua masih ingin berbuat kejahatan?" tanya Melati.
"Ampun..ampun...Gadis Bertopeng, kami bertaubat," ucap keempat preman tersebut dengan berjongkok di depan Melati.
"Bapak jangan seperti itu, ayo berdirilah, bertaubatlah kepada Alloh, dan jangan sampai mengulanginya lagi, carilah rezeki yang halal untuk menghidupi anak dan istri Bapak," ujar Melati. Dan kini keempat Preman pun lari terbirit-birit.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan saja benar mereka akan bertaubat," gumam Melati.
Meskipun Melati masih terbilang kecil, tapi dia selalu mempunyai pemikiran seperti orang dewasa, mungkin karena keadaan dia yang sedari bayi tinggal di Panti Asuhan, jadi dia dituntut untuk dewasa sebelum waktunya.
Anak lelaki yang ditolong oleh Melati kini mencoba untuk menghampirinya. Akan tetapi sebelum dia berhasil menghampiri Melati, secepat kilat Melati pergi dari tempat tersebut, sehingga anak tersebut selalu berusaha untuk mencari keberadaan Gadis kecil Bertopeng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Rossemarry
berbawang🥺
"My Lovely Bodyguard" mampir lagi🥳 semangat lanjut thor🥰
2022-09-15
3
Indah MB
kok aku jadi ingat saras 008 ya kak... hehehe.. lanjut kak.. menarik
2022-09-08
2
Munah
Melati keren
2022-09-05
1