Roh Suci

“Tidak perlu sedih, Kak, nanti aku akan sering mengirimi Kakak surat.” Xaveryn mencoba menghibur sang Kakak seraya mengusap lembut puncak kepala Claes.

Caerick merasa jijik oleh sikap Claes yang sangat berbanding terbalik dengan citra dingin yang biasa dia tunjukkan kepada orang lain. Namun, Caerick juga merasa sayang sekali sebab gadis kecil seimut Xaveryn bisa lahir sebagai anggota kekaisaran. Tiada henti dirinya bergumam di dalam hati mengenai keimutan Xaveryn.

“Apakah Kakak ke akademi bersama Tuan Muda Caerick?” tanya Xaveryn selanjutnya.

Ekspresi Claes berubah kembali setelah Xavery menyebut nama Caerick, gadis kecil itu memicu kecemburuan besar di hati Claes. Akan tetapi, Claes berupaya menyembunyikan ekspresi tidak sukanya dari hadapan Xaveryn.

“Benar, kau tidak perlu menyebutnya Tuan Muda, cukup panggil saja namanya.”

Claes menggendong Xaveryn lalu membawanya duduk di meja taman, mereka pun duduk bertiga di sana sambil menikmati waktu luang bersama. Annita dan Eris bergegas menyiapkan kudapan serta teh untuk menemani pembicaraan mereka.

“Yang Mulia, coba sekarang Anda sebut nama saya karena saya ingin mendengarnya langsung dari mulut Anda,” pinta Caerick.

“Caerick.” Xaveryn terpaksa mengabulkan keinginan Caerick, seketika itu Caerick menjerit bahagia mendengar namanya terlalu indah ketika disebut langsung oleh Xaveryn. Sementara itu, Claes menggeram sebal melihat Caerick bertingkah seperti sedang menggoda sang Adik.

“Sudah cukup! Ayo kita kembali sekarang, kau tidak boleh berlama-lama bersama Adikku di sini.”

Claes menarik kerah baju Caerick dan memaksanya pergi dari hadapan Xaveryn, dia tidak rela melihat Xaveryn berinteraksi bersama pria lain terlebih lagi pria itu merupakan temannya sendiri. Caerick melambaikan tangan sambil tersenyum riang ke arah Xaveryn, dia pasrah ditarik paksa Claes untuk pergi dari Xaveryn.

“Hei, Claes, bolehkah aku menikahi Adikmu?” Pertanyaan tersebut terlontar tanpa sadar dari mulut Caerick.

“TIDAK!” Tentu saja Claes menjawab tidak dengan cepat. “Aku takkan pernah membiarkanmu menikahi Adikku. Apabila kau masih bersikeras, kau harus menghadapiku, Alvaro, Riley, dan Kaisar.”

Caerick bergidik ngeri, baru membayangkan saja dia sudah merasakan bayangan kematian mendekatinya bila dia berhadapan dengan empat orang sekaligus. Caerick menyimpan jauh-jauh niatnya yang berniat menikahi Xaveryn. Meskipun telah digertak Claes, hal itu tidak mengurungkan niat Caerick sedikit pun.

‘Caerick Kenison, dia sangat berbeda dari yang aku temui dahulu, ternyata dia mempunyai kepribadian yang ceria saat masih anak-anak. Kira-kira kenapa dia berubah menjadi sosok yang pemurung? Aku ingin mengetahuinya karena semenjak kematian Caerick, Kak Claes menjadi pribadi yang lebih kejam. Walau Kakakku terkadang memperlakukan Caerick seenaknya, tapi dia tetaplah teman terbaik Kak Claes,’ batin Xaveryn.

Xaveryn menyoret kembali kertas yang dia isi dengan rentetan peristiwa penting di masa depan. Xaveryn juga menuliskan satu persatu penyebab kematian orang-orang penting yang berkontribusi di dalam hidupnya dan hidup keluarganya. Xaveryn tidak melupakan sedikit pun segala jenis informasi yang mengalir di ingatannya. Walaupun dia mengulang kehidupan sebanyak tujuh belas kali, kemampuan ingatan super yang dia miliki merekam setiap kejadian dengan sempurna.

“Oke, hari ini cukup segini saja, sekarang aku mau pergi ke ruang bawah tanah tersembunyi untuk melihat buku sekaligus mendapatkan informasi mengenai sihir.”

Xaveryn melompat turun dari atas kursi, langkah mungilnya menuju pintu keluar. Kala itu Xaveryn berencana mengunjungi perpustakaan buku sihir karena ada beberapa hal yang hendak dia cari tahu.

“Mau berapa kali pun aku kemari tetap saja aku masih merasa takjub, tidak tahu bagaimana bisa leluhurku mempunyai buku sihir sebanyak ini dan masih tersimpan utuh meski telah ratusan tahun berlalu,” gumam Xaveryn.

Xaveryn memulai penelusurannya dengan teliti, tapi tatkala dirinya sedang menyusuri rak buku, pandangan Xaveryn tiba-tiba tertuju pada sebuah kotak berwarna cokelat dengan ukiran vignette yang tampak tua. Xaveryn tak kuasa menahan rasa penasarannya, dia pun meraih kotak tersebut lalu membuka kotaknya,

“Kotak musik?”

Instrument musik nan merdu mengalun lembut dari kotak musik, suaranya mampu menghipnotis siapa pun yang mendengarnya. Ketika suara musiknya hampir berakhirnya, gelombang cahaya menyilaukan meledak dari kotak musik tersebut. Xaveryn sontak melempar jauh-jauh kotak musiknya, dia sangat terkejut akibat gelombang musik barusan.

“Apa itu? Kenapa muncul cahaya dari kotak musiknya?”

Xaveryn terduduk lemas sambil memperhatikan kotak musik yang tergeletak di atas lantai. Sepersekian detik mengamati, dari hadapan Xaveryn mendadak timbul seorang pria yang muncul dari kotak musik. Bola mata merah tua pria itu menatap Xaveryn, rambutnya berwarna pirang panjang membuat Xaveryn sempat menyangka kala pria itu seorang wanita. Namun, setelah diperhatikan lagi, rupanya dia seorang pria.

“Siapa kau? Kenapa kau keluar dari kotak musik?” tanya Xaveryn.

‘Rambut keemasan dan bola mata hazel,’ batin pria itu.

Pria tersebut mendekati Xaveryn, dia memindai tubuh Xaveryn dari atas sampai ke bawah tanpa ada satu pun yang dia lewati. Xaveryn masih mengamati gerak-geriknya yang terlihat mencurigakan.

“Apakah Anda keturunan Kaisar Graziella?” tanya pria itu.

“Ya, apa kau mengenal keluargaku? Aku anak bungsu dari Kaisar Graziella.”

Pria itu tiba-tiba saja bertekuk lutut di hadapan Xaveryn, hal tersebut membuat Xaveryn membatu.

“Perkenalkan, saya Roxilius, saya adalah roh suci yang menjadi penjaga kekaisaran ini dari ratusan tahun yang lalu. Saya menyapa Master, keturunan dari sang penyihir agung terkuat sepanjang masa, tolong terima salam dari saya.”

‘Apa? Roh suci? Master?’ Berbagai jenis pertanyaan mengalir masuk ke kepala Xaveryn, dia tidak memahami apa yang sedang dikatakan pria yang bernama Roxilius tersebut.

“Aku tidak tahu siapa kau, apa maksudnya roh suci? Kau menjaga kekaisaran ini selama ratusan tahun? Aku tidak tahu sama sekali tentangmu.”

Roxilius mengangkat kepalanya, ekspresinya sangat datar dan pandangannya tampak sayu.

“Begitu, ya? Rupanya Anda tidak diberi tahu apa pun soal roh suci. Selama ini saya berdiam diri di dalam kotak musik itu dan terkunci di perpustakaan penyihir agung. Meski begitu, saya tetap mengawasi keturunan penyihir agung, terutama Anda, Master. Penyihir agung memerintahkan saya untuk menjadikan Anda sebagai Tuan saya bila seorang gadis berambut keemasan lahir ke dunia ini,” jelas Roxilius.

“Jadi, leluhurku yang menciptakanmu? Aku baru tahu soal ini. Lalu apa kau diberi tugas untuk melindungiku sebagai Tuanmu?”

Roxilius mengangguk pelan, caranya menatap Xaveryn masih tetap datar, gadis kecil itu berpikir sejenak. Walau kala itu banyak pertanyaan bercabang di otaknya, tapi Xaveryn memiliki rencana baru ke depannya.

“Roxilius, apa kau bisa menggunakan sihir?” tanya Xaveryn.

“Sihir? Ya, saya bisa melakukannya.” Roxilius memercikkan sihir es dari telapak tangannya.

“Kalau begitu, maukah kau mengajariku? Sejujurnya aku bisa saja belajar dari buku, tapi aku rasa lebih baik jika diajarkan oleh seseorang secara langsung. Bagaimana? Apa kau bersedia mengajariku?”

Terpopuler

Comments

Remasari

Remasari

❤❤❤❤

2022-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan yang Keenam Belas
2 Mengulang Waktu Kembali
3 Percobaan Bunuh Diri
4 Depresi Berat
5 Apakah Ayah Membenciku?
6 Pulang ke Istana
7 Bertemu Ketiga Pangeran
8 Perintah Membongkar Istana
9 Sisa Waktu
10 Menceritakan yang Sebenarnya
11 Resep Obat
12 Impian Riley
13 Pembunuhan Pertama
14 Serangkaian Rencana Licik
15 Kemampuan Ingatan Super
16 Apa Kau Seorang Malaikat?
17 Roh Suci
18 Dimulainya Kelas Etiket
19 Amarah yang Tertunda
20 Mimpi Buruk
21 Hadiah
22 Takhta Tertinggi
23 Kemurkaan
24 Rumor Palsu yang Menyebar
25 Ide nan Menakjubkan
26 Percobaan Menggoda Jonathan
27 Luapan Amarah Jonathan
28 Kehebohan Ibu Kota
29 Menyiksa Countess Suhail
30 Kekhawatiran Claes
31 Suku Bintang Biru
32 Ingatan Tentang Felician
33 Pembebasan Suku Bintang Biru
34 Permintaan Xaveryn
35 Berbicara Soal Bisnis
36 Membuat Blueprint
37 Xaveryn yang Luar Biasa
38 Dimulainya Kelas Berpedang
39 Putra dan Putri Duke Egenbert
40 Tawaran Pekejaan
41 Kemunculan Helbert Saverio
42 Keriuhan Suasana Istana
43 Menangislah, Xaveryn!
44 Dimulainya Perjamuan
45 Perkenalan
46 Asisten Pribadi
47 Surat Lamaran Pernikahan
48 Bangunnya Roxilius
49 Kemunculan Eliza
50 Maksud Tersembunyi
51 Xaveryn Murka
52 Kepulangan Claes
53 Ulah Duke Solfrid
54 Para Pembunuh Berdatangan
55 Alvaro Terkena Racun Mematikan
56 Bayangan Sihir
57 Ancaman Pembunuhan Lagi
58 Keinginan Claes
59 Claes Mencoba Jujur
60 Eris Diculik
61 Dalang Penculikan Eris
62 Harapan
63 Count Arnis Berhasil Ditangani
64 Lima Tahun Kemudian
65 Fakta Baru
66 Xaveryn Ditipu?
67 Ancaman Xaveryn
68 Desakan Para Bangsawan
69 Bisakah Kita Berteman?
70 Berita Duka
71 Rencana Duke Solfrid
72 Curahan Perasaan Trevor
73 Undangan Pesta Minum Teh
74 Penyergapan
75 Xaveryn Masuk Jurang
76 Pencarian Xaveryn
77 Xaveryn Berhasil Ditemukan
78 Kondisi yang Amat Buruk
79 Alam Bawah Sadar
80 Mata yang Kembali Terbuka
81 Kunjungan
82 Bertemu Eliza
83 Sebuah Hukuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Kehidupan yang Keenam Belas
2
Mengulang Waktu Kembali
3
Percobaan Bunuh Diri
4
Depresi Berat
5
Apakah Ayah Membenciku?
6
Pulang ke Istana
7
Bertemu Ketiga Pangeran
8
Perintah Membongkar Istana
9
Sisa Waktu
10
Menceritakan yang Sebenarnya
11
Resep Obat
12
Impian Riley
13
Pembunuhan Pertama
14
Serangkaian Rencana Licik
15
Kemampuan Ingatan Super
16
Apa Kau Seorang Malaikat?
17
Roh Suci
18
Dimulainya Kelas Etiket
19
Amarah yang Tertunda
20
Mimpi Buruk
21
Hadiah
22
Takhta Tertinggi
23
Kemurkaan
24
Rumor Palsu yang Menyebar
25
Ide nan Menakjubkan
26
Percobaan Menggoda Jonathan
27
Luapan Amarah Jonathan
28
Kehebohan Ibu Kota
29
Menyiksa Countess Suhail
30
Kekhawatiran Claes
31
Suku Bintang Biru
32
Ingatan Tentang Felician
33
Pembebasan Suku Bintang Biru
34
Permintaan Xaveryn
35
Berbicara Soal Bisnis
36
Membuat Blueprint
37
Xaveryn yang Luar Biasa
38
Dimulainya Kelas Berpedang
39
Putra dan Putri Duke Egenbert
40
Tawaran Pekejaan
41
Kemunculan Helbert Saverio
42
Keriuhan Suasana Istana
43
Menangislah, Xaveryn!
44
Dimulainya Perjamuan
45
Perkenalan
46
Asisten Pribadi
47
Surat Lamaran Pernikahan
48
Bangunnya Roxilius
49
Kemunculan Eliza
50
Maksud Tersembunyi
51
Xaveryn Murka
52
Kepulangan Claes
53
Ulah Duke Solfrid
54
Para Pembunuh Berdatangan
55
Alvaro Terkena Racun Mematikan
56
Bayangan Sihir
57
Ancaman Pembunuhan Lagi
58
Keinginan Claes
59
Claes Mencoba Jujur
60
Eris Diculik
61
Dalang Penculikan Eris
62
Harapan
63
Count Arnis Berhasil Ditangani
64
Lima Tahun Kemudian
65
Fakta Baru
66
Xaveryn Ditipu?
67
Ancaman Xaveryn
68
Desakan Para Bangsawan
69
Bisakah Kita Berteman?
70
Berita Duka
71
Rencana Duke Solfrid
72
Curahan Perasaan Trevor
73
Undangan Pesta Minum Teh
74
Penyergapan
75
Xaveryn Masuk Jurang
76
Pencarian Xaveryn
77
Xaveryn Berhasil Ditemukan
78
Kondisi yang Amat Buruk
79
Alam Bawah Sadar
80
Mata yang Kembali Terbuka
81
Kunjungan
82
Bertemu Eliza
83
Sebuah Hukuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!