Pulang ke Istana

Jonathan telah membuat keputusan bulat bahwa dia akan membawa pulang Xaveryn ke istana kekaisaran. Hanya saja masih ada satu hal yang mengganjal hati Jonathan, tentunya keputusan membawa pulang Xaveryn merupakan sebuah keputusan yang cukup rumit dia putuskan seorang diri. Pasalnya, Jonathan memiliki alasan yang sangat kuat kenapa dia mengurung dan mengasingkan Xaveryn dari dunia luar.

“Kak, apa yang membuatmu berpikir begitu keras? Apakah ini masalah Xaveryn?”

Reiner tiba-tiba saja datang dari luar, suaranya membuyarkan lamunan panjang Jonathan sedari tadi. Sekarang hanya ada mereka berdua saja di satu ruang, jadi Reiner menggunakan bahasa informal ketika berada di posisi seperti ini.

“Memulangkan Xaveryn ke istana bukan masalah mudah, bukankah kau sendiri tahu mengenai ramalan yang diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi pemimpin Graziella? Semenjak Xaveryn lahir, hal ini terus saja menggangguku. Apa yang akan terjadi nanti bila aku mengeluarkan Xaveryn dari menara? Aku berharap takkan ada ancaman pembunuhan yang mengarah padanya,” tutur Jonathan tertekuk serius.

Reiner menghela napas panjang, dia sudah menduga bahwa Jonathan pasti memikirkan perihal ramalan.

“Ramalan itu mengatakan bahwasanya suatu hari nanti di anggota kekaisaran akan lahir seorang anak perempuan berambut keemasan. Anak itu akan dikaruniai kekuatan sihir yang melimpah, dia akan menjadi perisai terkuat bagi umat manusia menghadapi malapetaka.”

Jonathan mengangguk. “Ramalannya hanya diketahui pihak kuil dan pewaris takhta, saat Xaveryn lahir aku sangat syok melihat warna rambutnya. Sebagaimana yang kita ketahui, sihir telah menghilang dari dunia ini sejak seribu lima ratus tahun yang lalu. Kemudian Xaveryn lahir membawa berkah sihir di tubuhnya, kira-kira apa yang akan terjadi pada dunia ini? Jika sihir kembali lagi, maka itu artinya sesuatu yang buruk mungkin saja menerpa kedamaian dunia.”

Rasa resah di hati berkecamuk hebat, bahkan Reiner pun turut merasakannya, siapa sangka Xaveryn dikurung demi mencegah menyebarnya informasi tentang sihir ke dunia luar. Akan tetapi, Jonathan kini dipaksa mengeluarkan Xaveryn dari menara tersembunyi karena baginya kondisi mental Xaveryn lebih penting.

“Untuk saat ini pemulihan kondisi mental Xaveryn adalah tugas paling utama, sejujurnya baru kali ini aku mendapatkan kasus depresi berat yang dialami anak kecil. Xaveryn seolah menanggung trauma besar di dirinya, dia menganggap keberadaannya merupakan sebuah beban bagi banyak orang,” ujar Reiner.

“Ya, kau benar, aku akan mengutamakan kondisi mental Xaveryn terlebih dahulu sebelum memikirkan masalah ini lebih lanjut. Mungkin ketiga Pangeran sekarang sedang berbahagia sebab besok mereka akan menyambut kepulangan Adik yang mereka sayangi.”

Pada keesokan harinya, pihak istana disibukkan menata dan membereskan istana sakura yang akan menjadi tempat tinggal Xaveryn. Para pekerja istana tampak sangat menantikan kedatangan Xaveryn karena mereka belum pernah melihat rupa Xaveryn selama lima tahun ini. Ketika Pangeran berlarian ke sana kemari, mereka sangat antusias selepas mendapat surat dari sang Ayah mengenai kepulangan Xaveryn.

“Dain, lihatlah ini! Bagaimana menurutmu? Aku akan memberikan belati kesayanganku kepada Xaveryn.” Seorang anak laki-laki bersurai merah muda dan bermata hazel berlarian menghampiri pria paruh baya bernama Dain yang tak lain adalah guru berpedang ketiga Pangeran. Anak laki-laki itu ialah Alvaro – Pangeran Kedua Graziella berusia sepuluh tahun.

Kemudian disusuli oleh anak laki-laki bersurai merah dan bermata hazel, dia bernama Claes – Pangeran Pertama Graziella berusia tiga belas tahun. Di belakang Claes ada anak laki-laki yang juga berambut merah dan bermata biru muda, dia bernama Riley – Pangeran Ketiga Graziell berumur delapan tahun.

“Alvaro, kau tidak bisa memberikan belati untuk Adik kecil kita yang imut, kau seharusnya memberikan boneka beruang untuknya,” sela Claes memamerkan sebuah boneka beruang.

“Benar, Kak, Adik kita masih terlalu kecil menerima belati, bagaimana jika dia terluka nanti? Lihatlah, aku berencana memberikan Xaveryn bola kristal salju, aku mendapatkannya dengan susah payah,” timpal Riley.

“Apa? Terluka? Padahal ini belati kesayanganku, tapi jika dia terluka maka aku tidak jadi menghadiahkannya. Lalu hadiah seperti apa kira-kira yang bisa aku berikan? Apakah aku memberikan sebuah pistol saja?”

Claes menghembuskan napas kasar, dia menepuk pelan kepala Alvaro. “Dasar bodoh! Justru itu lebih membahayakan lagi. Kau harus memberikan sesuatu yang imut dan indah,” ucap Claes.

“Jangan menyebutku bodoh! Aku tidak bodoh, hanya saja aku kurang pintar dari Kakak.” Alvaron merungut sebal setelah mendengar Claes menyebutnya bodoh.

Dain terkikik menyaksikan tingkah menggemaskan dari ketiga Pangeran, mereka sejak kemarin sibuk mencari hadiah yang sesuai untuk diberikan kepada Xaveryn.

“Yang Mulia, saya paham kalau Anda semua senang mendapati kabar tentang kepulangan Tuan Putri. Namun, Kaisar memerintahkan agar kita tidak membuat kegaduhan, bahkan pelayan dan kesatria dilarang memberi kejutan maupun sambutan meriah karena kondisi mental Tuan Putri masih belum stabil. Oleh karena itu, saya harap Anda jangan langsung menampakkan diri di hadapan Tuan Putri,” jelas Dain.

Mendengar penjelasan Dain, ekspresi mereka seketika tertekuk lemas, padahal mereka berencana langsung menemui Xaveryn, tapi apa daya jika masalahnya cukup rumit.

“Baiklah, mari kita temui Xaveryn nanti.”

Beberapa jam berselang, kereta kuda berlambang Kekaisaran Graziella menepi di halaman istana. Jonathan keluar sambil menggendong Xaveryn, sesuai perintahnya, tidak ada satu pun pelayan yang menyambut kedatangan mereka. Sebaliknya, pelayan dan kesatria bersembunyi di tempat yang sulit digapai penglihatan. Mereka sengaja melakukannya demi melihat wajah Tuan Putri yang selama ini disembunyikan di menara.

“Itu Tuan Putri Xaveryn, beliau sangat cantik dan imut. Astaga Tuan Putri terlihat seperti seorang malaikat.”

“Aku dengar Kaisar menyembunyikan Tuan Putri karena beliau sakit, tapi sepertinya sekarang beliau sudah pulih sepenuhnya.”

“Wah, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari Tuan Putri, tapi aku terkejut karena baru pertama kali seumur hidupku melihat Kaisar tersenyum selain kepada mendiang Permaisuri.”

Senyum Jonathan adalah salah satu yang menjadi tanda tanya bagi pekerja di istana ini. Semua orang tahu seberapa dinginnya Jonathan terhadap orang lain, tapi kala itu Jonathan bisa tersenyum lepas saat bersama Xaveryn. Segala pembicaraan pelayan bisa didengar jelas oleh Xaveryn karena dia memasang sihir untuk menyadap pembicaraan mereka.

“Xaveryn, ini istana sakura, dahulu Ibumu menyiapkan istana ini untukmu. Mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersama Annita.”

Meskipun ini bukan pertama kalinya Xaveryn melihat istana sakura, tetap saja dia tercengang karena istana itu benar-benar indah. Di sekitar istana tumbuh pohon sakura, selain itu terdapat rumah kaca berisi bermacam-macam jenis bunga.

“Sangat cantik,” gumam Xaveryn.

Senyum Jonathan merekah lagi. “Ya, ini sangat cantik, Ayah harap kau bisa betah tinggal di sini dan jangan khawatir, istana tempat Ayah tinggal tidak jauh dari istanamu. Jadi, kalau ada sesuatu, kau tinggal menyuruh kesatria untuk memanggil Ayah. Kau paham?”

Xaveryn mengangguk sumringah, dia pun mendekap erat Jonathan. “Aku paham, Ayah, jangan khawatir.”

Terpopuler

Comments

gadis kecil manis 👸🏻🌸🦢🐰

gadis kecil manis 👸🏻🌸🦢🐰

ceritanya bagus aku sampai nangis

2024-05-29

0

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Tenang yg mulia.Othor akan melindungi princess Xaveryn.

2024-02-16

0

Eka Putri Handayani

Eka Putri Handayani

wah akhirnya up jg jgn lama2 kak upnya kan jd penasaran setengah mati. tp mksh sdh up ttp smngt

2022-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan yang Keenam Belas
2 Mengulang Waktu Kembali
3 Percobaan Bunuh Diri
4 Depresi Berat
5 Apakah Ayah Membenciku?
6 Pulang ke Istana
7 Bertemu Ketiga Pangeran
8 Perintah Membongkar Istana
9 Sisa Waktu
10 Menceritakan yang Sebenarnya
11 Resep Obat
12 Impian Riley
13 Pembunuhan Pertama
14 Serangkaian Rencana Licik
15 Kemampuan Ingatan Super
16 Apa Kau Seorang Malaikat?
17 Roh Suci
18 Dimulainya Kelas Etiket
19 Amarah yang Tertunda
20 Mimpi Buruk
21 Hadiah
22 Takhta Tertinggi
23 Kemurkaan
24 Rumor Palsu yang Menyebar
25 Ide nan Menakjubkan
26 Percobaan Menggoda Jonathan
27 Luapan Amarah Jonathan
28 Kehebohan Ibu Kota
29 Menyiksa Countess Suhail
30 Kekhawatiran Claes
31 Suku Bintang Biru
32 Ingatan Tentang Felician
33 Pembebasan Suku Bintang Biru
34 Permintaan Xaveryn
35 Berbicara Soal Bisnis
36 Membuat Blueprint
37 Xaveryn yang Luar Biasa
38 Dimulainya Kelas Berpedang
39 Putra dan Putri Duke Egenbert
40 Tawaran Pekejaan
41 Kemunculan Helbert Saverio
42 Keriuhan Suasana Istana
43 Menangislah, Xaveryn!
44 Dimulainya Perjamuan
45 Perkenalan
46 Asisten Pribadi
47 Surat Lamaran Pernikahan
48 Bangunnya Roxilius
49 Kemunculan Eliza
50 Maksud Tersembunyi
51 Xaveryn Murka
52 Kepulangan Claes
53 Ulah Duke Solfrid
54 Para Pembunuh Berdatangan
55 Alvaro Terkena Racun Mematikan
56 Bayangan Sihir
57 Ancaman Pembunuhan Lagi
58 Keinginan Claes
59 Claes Mencoba Jujur
60 Eris Diculik
61 Dalang Penculikan Eris
62 Harapan
63 Count Arnis Berhasil Ditangani
64 Lima Tahun Kemudian
65 Fakta Baru
66 Xaveryn Ditipu?
67 Ancaman Xaveryn
68 Desakan Para Bangsawan
69 Bisakah Kita Berteman?
70 Berita Duka
71 Rencana Duke Solfrid
72 Curahan Perasaan Trevor
73 Undangan Pesta Minum Teh
74 Penyergapan
75 Xaveryn Masuk Jurang
76 Pencarian Xaveryn
77 Xaveryn Berhasil Ditemukan
78 Kondisi yang Amat Buruk
79 Alam Bawah Sadar
80 Mata yang Kembali Terbuka
81 Kunjungan
82 Bertemu Eliza
83 Sebuah Hukuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Kehidupan yang Keenam Belas
2
Mengulang Waktu Kembali
3
Percobaan Bunuh Diri
4
Depresi Berat
5
Apakah Ayah Membenciku?
6
Pulang ke Istana
7
Bertemu Ketiga Pangeran
8
Perintah Membongkar Istana
9
Sisa Waktu
10
Menceritakan yang Sebenarnya
11
Resep Obat
12
Impian Riley
13
Pembunuhan Pertama
14
Serangkaian Rencana Licik
15
Kemampuan Ingatan Super
16
Apa Kau Seorang Malaikat?
17
Roh Suci
18
Dimulainya Kelas Etiket
19
Amarah yang Tertunda
20
Mimpi Buruk
21
Hadiah
22
Takhta Tertinggi
23
Kemurkaan
24
Rumor Palsu yang Menyebar
25
Ide nan Menakjubkan
26
Percobaan Menggoda Jonathan
27
Luapan Amarah Jonathan
28
Kehebohan Ibu Kota
29
Menyiksa Countess Suhail
30
Kekhawatiran Claes
31
Suku Bintang Biru
32
Ingatan Tentang Felician
33
Pembebasan Suku Bintang Biru
34
Permintaan Xaveryn
35
Berbicara Soal Bisnis
36
Membuat Blueprint
37
Xaveryn yang Luar Biasa
38
Dimulainya Kelas Berpedang
39
Putra dan Putri Duke Egenbert
40
Tawaran Pekejaan
41
Kemunculan Helbert Saverio
42
Keriuhan Suasana Istana
43
Menangislah, Xaveryn!
44
Dimulainya Perjamuan
45
Perkenalan
46
Asisten Pribadi
47
Surat Lamaran Pernikahan
48
Bangunnya Roxilius
49
Kemunculan Eliza
50
Maksud Tersembunyi
51
Xaveryn Murka
52
Kepulangan Claes
53
Ulah Duke Solfrid
54
Para Pembunuh Berdatangan
55
Alvaro Terkena Racun Mematikan
56
Bayangan Sihir
57
Ancaman Pembunuhan Lagi
58
Keinginan Claes
59
Claes Mencoba Jujur
60
Eris Diculik
61
Dalang Penculikan Eris
62
Harapan
63
Count Arnis Berhasil Ditangani
64
Lima Tahun Kemudian
65
Fakta Baru
66
Xaveryn Ditipu?
67
Ancaman Xaveryn
68
Desakan Para Bangsawan
69
Bisakah Kita Berteman?
70
Berita Duka
71
Rencana Duke Solfrid
72
Curahan Perasaan Trevor
73
Undangan Pesta Minum Teh
74
Penyergapan
75
Xaveryn Masuk Jurang
76
Pencarian Xaveryn
77
Xaveryn Berhasil Ditemukan
78
Kondisi yang Amat Buruk
79
Alam Bawah Sadar
80
Mata yang Kembali Terbuka
81
Kunjungan
82
Bertemu Eliza
83
Sebuah Hukuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!