Damar adalah lelaki populer di sekolah SMA Citra Bangsa pada tahun 2012,banyak perempuan yang mengejar-ngejar cintanya dah bahkan yang sekedar mengagumi Damar pun juga ada, termasuk Laura yang diam-diam menyukai Damar tetapi tidak pernah mengutarakan perasaan selama ini hanya di pendam dalam hati.
"Laura ini buku kamu jatuh," ucap Damar yang mengambil bulu Laura yang jatuh.
"Makasih yah Damar," ujar Laura karena masih sangat malu-malu menatap Damar dengan posisi jarak yang dekat akhirnya Laura berlari masuk ke dalam kelasnya.
Damar dan Laura tidak satu kelas mereka beda jurusan Laura yang anak IPA memiliki kelas di lantai dasar, sedangkan Damar yang anak IPS memiliki kelas yang ada di lantai dua.
Seperti anak sekolah pada umumnya yang masih malu-malu kalau di dekati dengan lelaki yang sangat di kagumi, tetapi sampai akhirnya mereka semua lulus Laura pun masih diam saja dan tak berani mengutarakan apa yang dia rasakan.
"Damar, setelah perpisahan sekolah ini apakah kita masih bisa ketemu?" tanya Laura yang sedikit malu-malu kepada Damar.
"Masih bisa dong Laura, kapan pun kamu mau bisa ketemu aku kan kita teman dekat," ujar Damar.
Sampai di mana akhirnya ketika hari yang bagaikan mimpi buruk itu datang, dan menghampiri Laura dia terpaksa menikah dengan lelaki yang lebih tua dari dirinya dan juga duda anak satu.
"Laura kamu harus menikah dengan seorang dokter pilihan papah nak, ini semua demi kesembuhan dan kebaikan jantung papah karena biaya pasang ring jantung itu tidak murah papah tidak memiliki biaya," ucap papahnya Laura.
"Kenapa papah harus memaksa aku kaya begini, aku tidak mau menikah dengan lelaki yang lebih tua jauh usianya dari pada aku dan juga Laura tidak mencintai sama dia," tolak Laura kepada perjodohan itu.
"Kamu kan ingin sekali menikah muda, sedangkan Dokter Rio sudah melamar kamu ngomong sama papah tinggal kamu yang memberikan keputusan mau atau tidak," ujar pak Santo papahnya Laura.
"Aku tidak mau pah," ucap Laura sambil berlari menuju kamar lantai atas miliknya.
Dia selalu memandang foto Damar yang penuh di sudut dinding kamarnya, memang sesuka itu Laura kepada Damar hingga di mana-mana hanya ada Damar yang hendak dia lihat.
"Damar, aku tuh sukanya sama kamu dan mau nikah juga sama kamu engga mau sama cowok lain," ucap Laura sambil memeluk foto Damar dengan penuh rasa ingin memiliki.
Pak Santo orang tua Laura yang menyetujui tentang lamaran Dokter Rio langsung merencanakan pernikahan untuk Laura dan Dokter Rio secepatnya. Meskipun Laura hanya berdiam diri tanpa jawaban satu kata pun yang keluar dari mulut manisnya.
Suasana pagi hari ini sangat cerah waktu telah menunjukan pukul 08.00,sebentar lagi akad nikah Laura dan Dokter Rio akan segera di mulai.
Suasana hati Laura lain dari biasanya dia masih terlihat lesu dan sangat murung dari tadi tampak dari raut wajahnya, terkadang juga tak sengaja tanpa sadar dia meneteskan air mata karena mengingat akan impian untuk menjadikan Damar mendamping hidupnya telah pupus seketika.
"Kamu yang sabar yah Laura, aku yakin suatu saat akan ada kebahagiaan yang menghampiri kamu," ujar Ratna yang mencoba memberikan semangat kepada Laura.
"Makasih yah, kalian semua udah mau datang ke nikahan aku," ucap Laura yang sambil tidak kuasa menahan air mata.
Suasana mesjid nampak terlihat sangat ramai sekali di penuhi dengan tamu undangan dari Dokter Rio dan juga pihak keluarga dari pak Santo papah Laura. Pernikahan ini hanya di saksikan oleh pihak keluarga dan sahabat-sahabat dekat saja.
Saat ijab kabul akan di mulai semua berkumpul di aula mesjid.
"Saya Terima nikah dan kawinnya Laura Utami binti Santo Wijaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin emas senilai lima puluh gram di bayar tunai," ujar Dokter Rio yang mengucap ijab kabul itu .
Saat semua saksi mengatakan sah makan telah resmilah Laura menjadi seorang istri dari seorang lelaki yang bernama Rio.
"Semoga kamu akan selalu menuruti perintah dan mau suami mu yah nak," ucap pak Santo melepas Laura putrinya untuk menjalani kehidupan baru bersama suaminya.
Damar yang tidak di undang oleh pihak keluarga Laura tiba-tiba datang dan menyaksikan pernikahan Laura tetapi hanya di balik pintu pagar mesjid saja, dia hanya mampu melihat dan melepas Laura dari kejauhan meski pun dia sangat ingin mendatangi dan melepaskan Laura untuk terakhir kalinya.
"Selamat jalan Laura semoga kamu bahagia selalu, aku akan selalu mendoakan mu," ujar Damar dari jauh.
Suasana baru telah nampak saat Laura tiba di rumah barunya di kediaman sang suami, rumah ini jauh lebih besar dan luas di bandingkan dengan rumah kedua orang tua Laura, meski pun begitu sama sekali tak membuat hatinya senang dan bergembira.
"Ini kamar kita sayang, kamu suka kan dengan kamar yang aku pilihkan untuk kamu," ucap Dokter Rio yang ingin melakukan malam pertama kepada Laura di kamar yang sangat indah.
Kamar pengantin ini penuh dengan hiasan bunga-bunga yang bertaburan di atas kasur pengantin yang sudah siap untuk di huni oleh dua orang pengantin baru.
Saat Dokter Rio ingin membelai istri kesayangannya dengan penuh lembut dan mesra tetapi Laura seketika menolak dengan halus.
"Aku mau bersih-bersih dulu yah ke kamar mandi," ucap Laura yang mengalihkan perhatian Dokter Rio.
Setelah menunggu kiranya selama tiga puluh menit Laura di dalam kamar mandi akhirnya yang di tunggu-tunggu telah tiba Laura keluar menggunakan baju piyama tidur yang lumayan menggugah hasrat.
"Biarkan aku untuk membelai dirimu untuk yang pertama kali ini sayang, dan biarkan aku untuk merasakan kehangatan tubuhmu."pinta Dokter rio sang suami.
"mas, aku malu ini sangat lelah sekali hanya ingin tidur dan beristirahat saja," ujar Laura yang menolak permintaan suaminya.
"Baik lah sayang, aku tidak akan memaksa diri mu untuk memenuhi kewajiban mu sebagai seorang istri untuk malam ini," ucap Dokter Rio.
Malam ini adalah malam pengantin Laura dan Dokter Rio, tetapi malam ini Laura berhasil untuk mengalihkan perhatian Dokter Rio dengan alasan mengantuk dan merasa sangat lelah, karena acara pesta perkawinan tadi siang yang di gelar pihak keluarga mereka.
Dengan posisi tidur saling membelakangi karena Laura tidak merasakan hal yang sama dengan suaminya yaitu mempunyai cinta, dia merasa pernikahannya ini adalah kutukan dan tidak akan pernah membuat dirinya bahagia seumur hidup.
Tanpa pernah tau apa yang Laura rasakan sebenarnya Dokter Rio sangat bersikap baik dan penuh kasih sayang kepadanya, sepanjang malam Dokter Rio selalu memeluk erat Laura tanpa melepaskannya sedetik pun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Natasya Winters
Padahal Rio baik 🤣 yah tapi emang gitu sih kalau dijodohin
2022-07-27
1