Cinta Laura bersemi kembali

"Laura, apa kabar kamu hari ini?kamu terlihat cantik sekali," tanya Damar terhadap Laura yang hari ini menunggu kedatangannya.

"Hari ini aku seperti yang kamu liat ceria dan penuh semangat, ayo silahkan masuk itu Gibran sudah menunggu kamu di ruang tamu untuk les piano," ujar Laura yang mempersilahkan Damar masuk kerumahnya.

Saat Damar mengajarkan Gibran bermain piano Laura mencuri-curi pandang dengan Damar dengan tatapan penuh cinta dan harapan kalau Damar adalah lelaki yang dia impian selama bertahun-tahun akhirnya bisa bertemu kembali.

"Laura, kamu kenapa liatin aku sampai kaya begitu awas nanti engga bisa tidur loh kalau mandangin muka aku sampai segitunya," ucap Damar sambil meledek Laura.

"Kamu apaan sih, aku engga mandangin wajah kamu kok cuman liatin Gibran itu main piano sudah ada kemajuan atau belum," tutur Laura yang sedikit berkelit karena merasa malu-malu terhadap Damar.

"Aku tau itu hanya alasan kamu saja untuk bisa lebih lama dan lebih dekat untuk memandang wajah ku," ucap Damar sambil menatap mata Laura.

Entah apa yang Laura rasakan saat ini Damar menatapnya dengan penuh cinta dan suka juga apakah Damar menyimpan perasaan yang sama, untuk Laura tapi rasanya tidak mungkin itu terjadi karena Damar itu cowok terganteng di sekolah pada saat itu dan tak berubah halnya dengan sekarang Damar yang tetap tampan dimata Laura.

"Kamu mau minum apa biar aku bikinin teh atau kopi buat kamu," ujar Laura yang menawarkan minuman untuk Damar.

"Apa pun yang kamu buatkan untuk aku pasti akan aku minum Laura," Ucap Damar yang mulai tenggelam dalam perasaannya.

"Damar, kamu sekarang kerja dimana dan sibuk apa jujur beberapa hari kita ketemu ini tapi kita belum banyak ngobrol," tanya Laura yang ingin tau kegiatan Damar sehari-hari selain mengajar piano.

"Kegiatan aku masih seperti biasa kerja di cafe main piano sambil Terima les privat juga untuk panggilan ke rumah, " ujar Damar yang menjelaskan kegiatannya.

Laura yang mulai memikirkan kalau ternyata suaminya Dokter Rio lebih mapan dan kaya dari pada Damar yang hanya seorang musisi yang mencari uang melalui musik namun walau Dokter Rio lebih mampu memenuhi kebutuhan materi untuk Laura tetap saja Damar yang membuat Laura merasa nyaman dan mengenal artinya Cinta.

Tok

Tok

Tok

"Mah, buka pintu," teriak Dokter Rio memanggil istrinya Laura.

"Sebentar mas tunggu," ujar Laura yang kaget suaminya tiba-tiba saja pulang kerja lebih awal dari pada biasanya.

Dokter Rio pulang lebih awal dari biasanya karena ingin melihat anaknya Gibran latihan piano karena dia tau betul anaknya yang senang sekali bermain piano namun belum terarah oleh sebab itu Dokter Rio memanggil jasa Damar untuk mengajarkan anaknya agar lihat dan pandai bermain piano seperti dirinya.

"Bagaimana perkembangan Gibran mas Damar untuk memainkan piano, apakah sudah lumayan mahir?" tanya Dokter Rio suami Laura kepada Damar.

"Wah Gibran ini anaknya sangat cekatan sekali saya baru saja mengajarkan teknik dasar kepada dia tapi Gibran sudah menyerah semua ilmu yang saya berikan cukup baik," ujar Damar.

Laura sudah sangat panik melihat kedatangan suaminya apakah dia melihat kedekatan Damar dan dirinya meski pun Laura sangat tidak mencintai suaminya tetapi dia juga tidak ingin keroknya terbongkar apa alasan dia selama ini tidak mencintai dan bersikap dingin kepada suaminya karena mencintai lelaki lain.

"Mending kita sekarang kemeja makan untuk makan sama-sama tadi aku sudah masak lumayan banyak,"ucap Laura mengajak semua untuk makan siang agar suaminya tidak banyak tanya lebih jauh lagi kepada Damar.

Setelah mereka semua makan siang dan memakan masakan Laura seperti biasa Dokter Rio selalu memuji masakan Laura dengan penuh cinta itu sedikit membuat Damar merasa tidak enak berada di tengah-tengah mereka karena merasakan hatinya yang cemburu melihat Laura bermesraan dengan laki-laki lain dihadapan matanya meskipun itu suaminya sendiri.

"Wah masakan kamu enak banget sayang aku beruntung sekali mempunyai istri seperti kamu sudah cantik terus pintar sekali masak enak untuk semuanya," ucap Dokter Rio yang memuji Laura.

"Beruntung sekali Dokter Rio mempunyai istri seperti Laura ini yang masakannya sangat enak, semoga nanti saya ketika menikah dapat mempunyai istri yang seperti Laura,"tutur Damar yang mencoba menyinggung Laura kalau dirinya tak mungkin dapat memiliki Laura.

"Semoga mas Damar nanti bisa menemukan jodoh seperti Laura yah," ujar Dokter Rio yang tidak sama sekali mengetahui kalau Damar mengagumi Laura dan mendambakan Laura untuk menjadi istrinya.

Laura yang mulai merasakan kalau suaminya Dokter Rio dan Damar saling menyinggung satu sama lain, namun tak saling menyadari mulai menyudahi pembicaraan ini takut semuanya nanti akan terbongkar.

"Kalian berdua ini ngomong apaan sih, di luar sana masih banyak wanita yang lebih baik dari pada aku dan juga aku masih banyak kekurangannya jangan memuji kaya begitu dong," ujar Laura yang merasa tidak enak.

"Memang benar Laura kamu itu wanita yang sangat sempurna untuk semua laki-laki selain cantik,pintar, dan juga jago masak siapa yang tidak ingin memiliki istri seperti kamu,"ucap Damar yang terus menerus tidak berhenti untuk mengungkapkan kekaguman dirinya terhadap Laura meski pun di depan Dokter Rio.

"Ah mas Damar bisa saja, saya memang beruntung sekali dapat menikahi Laura yang cantik dan juga muda apa lagi saya ini sudah berumur dan duda anak satu," tutur Dokter Rio yang merendahkan dirinya.

Akhirnya Damar pun pamit pulang dari rumah Laura karena merasa tidak enak terlalu berlama-lama karena suami Laura sudah pulang di rumah.

"Saya mau pamit pulang dulu yah, untuk Gibran sampai ketemu pertemuan berikutnya om yakin kamu akan lebih pandai nanti main pianonya dari pada om," sapa Damar kepada anak tiri Laura sebelum pulang.

"Makasih yah Damar kamu sudah bersedia meluangkan waktu kamu untuk mengajarkan Gibran," ucap Laura yang mengantarkan Damar pulang di depan pintu rumahnya.

Damar pun akhirnya pulang dari rumah Laura dengan menggunakan motor vespa miliknya, hanya ini harga Damar yang berharga satu-satunya sisanya dia tidak memiliki apa-apa, berbeda dengan dokter Rio yang sudah mapan dan kaya raya mampu membelikan Laura apa pun yang dia mau.

"Laura, aku sungguh cinta kamu dan benar-benar sangat cinta tapi kenapa kamu tidak tau tentang perasaan aku ini, jujur aku tidak rela kamu dimiliki oleh pria lain Laura, " Teriak Damar di dalam kamar kostnya sambil memegang foto Laura waktu masih SMA.

Terpopuler

Comments

Natasya Winters

Natasya Winters

Pilih Damar atau Rio nih😂

2022-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!