Cerita hidup Hesti

"Sayang aku pergi dulu yah," ucap Tambrin yang ingin pergi ke rumah Shopia istri tuanya.

"Kenapa kamu harus pergi lagi sih mas, baru juga satu hari nginap di sini," ujar Hesti yang mulai uring-uringan karena suaminya akan pergi cukup lama meninggalkan dirinya.

"Jangan sampai Shopia curiga sayang, aku engga mau dia sampai tahu pernikahan kita ini,"ujar Tambrin merahasiakan pernikahannya dengan Hesti dari semua orang bahkan dari dunia karena dia tidak ingin kehilangan istri pertamanya dan tiga orang anaknya.

"Aku juga pengen mas, kaya orang-orang punya suami yang pulang tiap hari, memiliki suami seutuhnya tanpa harus berbagi bersama orang lain,"ucap Hesti yang mulai merasakan bosan dengan pernikahannya yang sudah dia jalani lima tahun terakhir ini.

"Aku pamit yah, nanti pasti aku akan kembali lagi. Nanti aku akan transfer uang tiga puluh juta rupiah buat kamu shoping atau jalan-jalan sama teman-teman kamu biar engga bete sendirian di rumah,"tutur Tambrin yang begitu memperhatikan kemauan Hesti dengan selalu memanjakan istrinya dengan sejumlah uang yang dia berikan setiap minggu bisa membuat Hesti menyenangkan dirinya bahkan membahagiakan kedua orang tuanya.

Hesti yang merasa suaminya terbagi dengan orang lain tidak menginginkan ini terjadi pada kehidupannya namun ini dia jalani karena terpaksa, karena orang tuanya yang mata duitan menyuruh dia menikahi lelaki yang sudah beristri .

"Mah, ini uang dari mas Tambrin," ucap Hesti sembari memberikan sejumlah uang kepada ibunya .

"Wah, nak Tambrin benar-benar menantu kesayangan mamah banget, Ngerti aja kalau mamah lagi perlu duit buat belanja keperluan dapur," ujar bu Amel yang ingin berniat membelanjakan baju dan tas semua uang pemberian menantunya .

"Kenapa sih yang dipikiran mamah itu hanya uang, uang dan uang, Hesti lelah mah dengan kehidupan yang seperti ini tidak memiliki rumah tangga yang normal seperti teman-teman Hesti yang lain,"tutur Hesti yang berniat ingin berpisah dari suaminya .

"Kenapa sekarang kamu mengeluh, dulu siapa yang pengen nikah muda pas udah lulus sekolah SMA, Sekarang giliran udah nikah dapat suami malah ngeluh kaya begini," ucap bu Amel yang menyuruh Hesti untuk menerima nasibnya sebagai istri kedua.

"Mamah engga tau apa yang sebenarnya Hesti jalani setiap hari sama mas Tambrin , aku kesepian mah aku juga pengen punya anak dan punya keluarga yang utuh," ujar Hesti.

Akhirnya setelah berdebat dengan bu Amel Hesti memutuskan untuk pergi dari rumah sang mamah.

Hidup Hesti sangat terasa sepi karena dia di rumah setiap hari hanya sendirian dia ingin mempunyai seorang anak yang menemaninya dikala dia sepi sebagai pelipur lara namun Tambrin menolak hal itu, takut akan semua orang mengetahui pernikahan sirihnya dengan Hesti terbongkar kalau mereka mempunyai anak.

"Mas aku mau kita punya anak!" Pinta Hesti kepada sang suami.

"Kamu ngomong apa sih Hesti, kamu tau kan kalau untuk permintaan itu aku tidak bisa memenuhi karena beresiko tinggi untuk Shopia mengetahui pernikahan kita ini," Ucap Tambrin yang ketakutan.

"Kenapa mas? Kamu takut sama istri kamu itu ,Jujur kamu egois selama lima tahun pernikahan kita hanya uang uang dan uang yang kamu sanggup berikan, Aku juga mau kebahagiaan mas aku mau ada seorang anak diantara kita agar kelak masa tua kita ada yang merawat dan menjaga," ucap Hesti ketika berbicara kepada sang suami.

"Kamu tau kan aku sudah mempunyai tiga orang anak dari Shopia, aku tidak membutuhkan itu dari kamu. Aku cuman mau kamu tetap cantik dan menawan dihadapan ku setiap harinya kalau nanti kamu hamil dan melahirkan aku takut kamu akan menjadi jelek seperti Shopia menjadi gendut, dekil, kucel, seperti tidak terawat,"tutur Tambrin memberikan alasan agar Hesti tidak selalu mengeluh untuk meminta dia memberikan keturunan kepadanya.

Setelah mendengarkan penjelasan Tambrin Hesti hanya berdiam diri seharian penuh tanpa ada tegur sapa kepada suaminya karena dia merasa sangat tidak dihargai dan dianggap sebagai seorang istri juga yang patut mendapatkan hak dan kewajibannya.

Hesti cuman ingin menjadi seorang ibu dan wanita seutuhnya dengan melahirkan dan mengandung anak hasil dari buah cintanya dengan sang suami. Tetapi Tambrin tak pernah mau dan tidak menghiraukan semuanya.

Hesti sudah merasa menyesal karena telah menikah muda setelah lulus sekolah SMA dulu gara-gara perjanjian dia dan teman-temannya dulu mengakibatkan dia menikah terburu-buru tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

Perkenalkan dirinya dan Tambrin yang cukup sangat singkat membuat dia tidak mengetahui status suaminya yang sebenarnya setelah menikah beberapa bulan kemudian dia baru mengetahui ternyata suaminya telah memiliki istri sebelum menikahi dirinya.

Ini adalah kesalahan yang sangat besar menurut Hesti karena tak menyelidiki terlebih dahulu latar belakang suaminya yang jauh lebih tua usianya dua puluh tahun dibandingkan dirinya.

Apa lagi dengan paras kecantikan Hesti yang sangat terpancar dari pada teman-temannya yang lain membuat dia sedari dulu sewaktu sekolah selalu digandrungi oleh para lelaki.

Dengan keputusan yang sangat matang Hesti sudah memutuskan untuk keluar dari rumah milik suaminya karena sudah tidak tahan menjalani hidup bersama-sama.

"Kamu mau pergi kemana Hesti?" tanya Tambrin yang melihat Hesti membawa satu buah koper dan bersiap untuk pergi.

"Aku mau pergi dari rumah ini, karena aku sudah tidak merasa dihargai lagi kalau berada disini," ucap Hesti sambil berurai air mata.

"Kamu ngomong apa Hesti, aku sangat mencintai kamu tolong jangan pergi dari rumah ini " ujar Tambrin sambil berlutut dihadapan Hesti karena takut yang istri akan pergi meninggalkan dirinya.

"Percuma mas kalau aku masih bertahan di rumah ini, kalau kamu masih saja egois dan tidak memperdulikan aku sebagai istri kamu,Yang kamu pikirkan hanya Shopia dan anak-anaknya saja," ujar Hesti.

Hesti tetap melangkahkan kakinya pergi dari rumah itu meski pun Tambrin merengek untuk dia tetap bertahan.

"Aku akan melakukan apa pun Hesti asal kamu jangan pergi dari rumah ini, jangan tinggalkan aku seorang diri," ujar Tambrin yang memohon kepada Hesti.

Akhirnya Hesti pun mengajukan satu syarat kepada Tambrin jika ingin pernikahan mereka tetap dilanjutkan yaitu dengan cara Tambrin membiarkan Hesti dengan kemauannya.

"Permintaan aku cuman satu kalau kamu ingin tetap aku disini, ijinkan aku untuk mempunyai anak dari kamu." pinta Hesti terhadap Tambrin.

Setelah menyetujui permintaan Hesti sejak hari itu Tambrin sudah jarang pulang ke tempat Shopia hampir kira-kira dua minggu berlalu dengan alasan selalu bekerja diluar kota dan sibuk dengan urusan pekerjaan tanpa memikirkan tiga buah hatinya dengan Shopia.

Terpopuler

Comments

Kakanakan Banjar

Kakanakan Banjar

lanjut thor

2022-08-05

0

Viko

Viko

ortunya mata duitan 😇

2022-07-26

1

Viko

Viko

walah-walaahh

2022-07-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!