Sepulang dari mall dan bertemu dengan Fitria tadi Ratna mulai melamun terus menerus, mengingat kalau janji-janji persahabatan mereka waktu di bangku sekolah putih Abu-Abu dulu sangat lah manis.
Pertama kali dia mengenal Zurio sang suami dulu, waktu mereka sama-sama sekolah dan saat itu Zurio sedang tawuran antar sekolahnya Zurio dan sekolah Ratna.
PLUUUUUUUUUK.
Begitu bunyi batu yang di lemparkan Zurio yang hendak melemparkan kepada musuh namun mengenai Ratna.
"Aduh sakit," ucap Ratna sambil memegang kepalanya yang berdarah .
"Kamu engga papa?"tanya Zurio dalam keadaan panik.
"Emang yang kamu liat apa! Ini kepala aku berdarah sakit banget tau," ucap Ratna yang menunjukkan darah yang ada di kepalanya kepada Zurio.
"Kalau begitu aku minta maaf yah soalnya engga sengaja," ujar Zurio.
Ratna yang merasakan kepalanya sangat pusing setelah di lemparkan baru oleh Zurio akhirnya pingsan, setelah itu semua teman-temannya membawa Ratna ke dalam UKS sekolah untuk mengobati luka yang ada di kepalanya.
Dan Zurio pun ditanggap oleh teman-teman Ratna karena telah melukai teman sekolah mereka, karena tindakan brutal dari anak SMK sebelah yang datang menyerang hingga melukai seorang gadis yang bernama Ratna.
"Aku minta maaf yah karena sudah melukai kamu!" ucap Zurio kepada Ratna.
"Iya sudah tidak apa-apa ko, aku sudah maafkan kamu," ujar Ratna yang memaafkan Zurio.
Akhirnya sebagai permintaan maaf Zurio mengajak Ratna untuk nonton film di bioskop yang berada di mall.
"Ini sebagai permintaan maaf aku ke kamu, aku akan traktir kamu untuk nonton film horor,"ucap Zurio yang pertama kali mengajak Ratna untuk jalan berdua.
"Tanpa kamu ngajak aku jalan dan nonton kaya begini pun aku sudah maafkan kamu," ucap Ratna.
Saat di dalam bioskop Ratna ketakutan melihat film horor dan tidak sengaja memeluk Zurio .
"Aduh aku kangen banget itu hantunya muncul tiba-tiba banget kaya begitu," ujar Ratna sambil memeluk Zurio.
"Kalau kamu takut sini peluk aku,"ucap Zurio.
Zurio yang melihat Ratna sangat ketakutan mencoba mencuri kesempatan dalam kesempitan sambil membelai dan memeluk balik Ratna juga.
"Ih kamu apaan sih meluk-meluk aku kaya begini sengaja banget,"ucap Ratna.
Ratna pun memukul Zurio dengan tas selempang yang dibawanya.
"Ampun Ratna, ampun," Teriak Zurio.
Zurio lari terbirit-birit menghindari pukulan Ratna,setelah pulang dari bioskop Ratna di antarkan pulang oleh Zurio.
"Rumah kamu dimana? " tanya Zurio.
Sambil menyetir mobil yang di kendarainya Zurio menanyakan alamat rumah Ratna karena tadi sewaktu datang ke bioskop Ratna naik ojek online bukan dijemput Zurio.
"Kamu cukup mengantarkan aku di depan komplek aja yah jangan di depan rumah soalnya ayah aku galak banget," ucap Ratna.
Ratna memang tidak pernah membawa satu orang laki-laki pun ke rumahnya bahkan untuk mengantarkan dirinya pulang karena ayahnya pak Tito yang sangat galak.
"Aku akan mencoba menemui ayah kamu kalau memang ayah kamu sangat galak dan kamu takut,"ujar Zurio.
Dengan tampak berani dan bertanggung jawab Zurio tetap nekat ingin mengantarkan Ratna pulang ke rumah.
"Kamu jangan sok berani deh, ayah aku beneran galak," ucap Ratna yang masih ketakutan kalau Zurio menemui ayahnya pak Tito.
"Tapi next time aku akan berjanji ingin menemui ayah kamu dan mengantarkan kamu sampai ke depan rumah kamu yah," tutur Zurio.
Zurio berjanji akan mengantarkan Ratna dan menemui ayahnya juga nanti pada suatu hari jika Ratna memperbolehkannya.
Ratna hanya tinggal berdua dengan ayahnya dia anak semata wayang dari pernikahan ayahnya dengan ibu Ratna, ibu kandung Ratna sudah lama pergi meninggalkan Ratna dan ayahnya bersama lelaki lain sejak umur Ratna berusia lima tahun, oleh karena itu ayah Ratna pak Tito sangat menyayangi Ratna lebih dari pada apa pun dia menjaga putrinya dan tidak ingin putrinya mengenal cinta karena takut akan sakit hati yang dialami dirinya seperti dahulu yang tinggalkan oleh ibu Ratna selingkuh dan menikah dengan laki-laki lain.
"Kamu datang dari mana Ratna kenapa baru saja pulang?" tanya pak Tito kepada Ratna karena dia mengkhawatirkan jika putrinya pulang larut malam.
"Ayah kenapa sih? Ratna tadi cuman nonton di bioskop sama teman terus pulangnya kemalaman karena dapat tiketnya susah,"ucap Ratna yang sangat merasa ayahnya terlalu otoriter kepadanya.
"Ayah hanya mengkhawatirkan kamu itu saja tidak lebih," tutur yang ayah.
Zurio adalah lelaki pertama yang berani menemui ayah Ratna yang sangat galak dan otoriter tetapi dia berhasil meyakinkan pak Tito bahwa dia mencintai Ratna bersungguh-sungguh dan ingin meminang Ratna setelah mereka resmi berpacaran dua tahun dan lulus dari sekolah.
"Saya ingin serius dengan anak bapak, bahkan saya bersedia untuk menikahi Ratna dalam waktu dekat," Ujar Zurio.
Zurio yang memiliki perusahaan sendiri dan cukup mapan karena melanjutkan usaha kedua orang tuanya memberanikan diri untuk melamar Ratna dengan modal cinta dan keseriusan.
"Tapi kalian ini masih sangat amat muda kalau untuk menikah, bapak takut kalian tidak sanggup dan gagal menjalani pernikahan kalau memang terburu-buru untuk menikah," ujar pak Tito.
Pak Tito tidak ingin nasib pernikahan anak semata wayangnya sama seperti dirinya yang gagal dan yang menjadi penyesalan sekarang Ratna adalah korban dari keegoisan ibu kandungnya sendiri.
"Nanti bapak coba tanyakan dulu sama Ratna, semua keputusan ada ditangan dia kalau Ratna memang ingin menikah muda bersama kamu bapak tidak bisa melarang kemauan dia," ujar pak Tito.
Pikir pak Tito yang tidak ingin merusak kebahagiaan anaknya hanya karena rasa trauma dirinya terhadap pernikahan.
Saat Zurio pulang dari rumah Ratna pak Tito langsung menanyakan lamaran Zurio kepada Ratna apakah dia ingin menikah muda dengan Zurio, karena pak Tito pernah mendengar keinginan Ratna sebelumnya yang terucap kalau bisa dirinya ingin menikah muda setelah lulus SMA.
"Ratna ayah mau bicara sama kamu sebentar,"ucap pak Tito yang menyuruh Ratna untuk berdua dengan nya di kursi tamu.
"Apa yang ayah mau tanyakan kepada Ratna?" Tanya Ratna.
Ratna pura-pura tidak mengetahui pembicaraan ayahnya dengan Zurio tadi siang .
"Tadi siang Zurio bilang sama ayah dia ingin serius dengan kamu, ayah terserah saja kalau kamu menerima dan ingin menikah muda makan ayah akan merestui," ucap pak Tito yang menanyakan hal ini dengan serius kepada Ratna.
"Kalau ayah mengijinkan Ratna memang berniat ingin menikah muda dengan Zurio," ujar Ratna.
Ratna yang mengatakan niat hatinya kepada pak Tito dengan penuh haru, akhirnya mendapatkan restu dari pak Tito untuk menikah muda, setelah satu bulan kemudian mereka melangsungkan pernikahan yang di gelar di mesjid yang tidak jauh dari rumah Ratna sedangkan resepsi pernikahan akan di gelar pada kediaman Zurio, pernikahan Ratna adalah pernikahan pertama dari keenam sahabatnya Ratna lah yang memulai kehidupan rumah tangga lebih dahulu ketimbang teman-temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Kakanakan Banjar
lanjut Thor ceritanya menarik
2022-08-05
0
Viko
gercep e wkwkwk
2022-07-25
1
Crazy writer
Ratna yang pertama menikah, dia yang pertama cerai🤭
2022-07-23
1