Mamah-mamah Muda
"Kenapa kamu tidak bisa memberikan keturunan untuk ku setelah lima tahun pernikahan kita,"ucap Zurio sang suami .
"Aku selalu berusaha untuk memberikan kamu seorang buah hati yang sangat lucu untuk memenuhi keinginan ibu kamu mas," tutur Ratna dengan penuh air mata.
"Tapi apa selama ini usaha kita ikhtiar ke mana-mana terasa sangat sia-sia menurut ku tidak ada hasilnya sama sekali, Aku subur dan kamu juga subur kata dokter tapi kenapa sampai sekarang kita masih belum bisa mempunyai keturunan," ujar Zurio dengan penuh kemarahan kepada Ratna.
"Kalau kamu merasa aku ini wanita mandul silahkan kamu tinggalkan aku mas, silahkan!" dengan rasa penuh sakit hati kepada sang suami dan ibu mertua Ratna menyuruh Zurio untuk pergi dari kamar tidur mereka.
Ratna hanya menangis sepanjang hari mendengar desakan sang ibu mertua dan suaminya,yang selalu menekan dirinya untuk segera memberikan seorang keturunan kepada mereka,segala usaha telah Ratna dan Zurio lakukan setiap bulan selalu konsultasi ke dokter kandungan hingga berobat alternatif meminum herbal dan daun-daunan selalu dilakukannya.
"Kapan kamu memberikan ibu cucu Ratna, ibu sudah semakin tua renta diumur ibu yang sudah berusia enam puluh tahun ini teman-teman ibu semua sudah menggendong cucu tetapi ibu belum sama sekali merasakan menggendong cucu," ucap Ibu Ratih orang tua Zurio.
"Sabar bu, saya dan mas Zurio selalu mengusahakan yang terbaik untuk kita semua, agar cepat memberikan ibu sesegera mungkin cucu," ujar Ratna kepada ibu Ratih.
"Sabar, sabar, sabar hanya itu yang kamu katakan untuk ibu, cape Ratna kalau ibu hanya disuruh sabar setiap hari sudah lima tahun pernikahan kalian ibu hanya menunggu dan menunggu,"ujar bu Ratih.
Karena merasa bosan dengan tekanan sang ibu mertua akhirnya Ratna memutuskan untuk jalan-jalan ke mall sendirian seorang diri.
Setelah berjalan-jalan mengitari mall setelah satu jam akhirnya dia bertemu dengan seorang teman lama sekolah waktu putih abu-abu dulu.
"Eh, kamu Ratna kan?" ucap Fitria yang mengenali Ratna dari jarak jauh.
"Iya, kamu siapa yah?" tutur Ratna yang tidak mengenali wajah teman lamanya itu karena sudah banyak sekali berubah.
"Aku Fitria!" ucap Fitria mencoba mengingatkan Ratna kepada dirinya.
"Kamu Fitria dulu yang satu kelas sama aku terus kita duduk berdua bareng?" ucap Ratna yang mulai mengingat sosok Fitria.
"Iya ini aku," ujar Fitria.
Ratna dan Fitria pun saling berpelukan karena sudah lama tidak bertemu mungkin sejak sepuluh tahun yang lalu sejak kelulusan mereka dari SMA Citra Bangsa.
"Eh,kamu apa kabar sekarang dan anak kamu sekarang sudah berapa?" tanya Fitria yang menanyakan keturunan kepada Ratna .
Tetapi Ratna merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Fitria yang satu ini karena menyinggung hal yang sangat sensitif sekali bagi Ratna.
"Aku sampai sekarang belum punya keturunan," jawab Ratna dengan wajah yang menunjukkan kesedihan di dalam hatinya.
"Oh, maaf yah kalau aku menanyakan hal yang kaya gini sama kamu padahal kita baru banget ketemu setelah sekian lama," ucap Fitria kepada Ratna karena merasa tidak enak hati.
"Oh iya tidak apa-apa, aku maklum ko kamu belum tau," ujar Ratna.
Akhirnya Ratna pun menanyakan balik kepada Fitria bagaimana kehidupannya setelah menikah, mereka ingat dulu waktu masa sekolah mereka mempunyai janji bersama-sama untuk saling menikah muda Mereka dulu mempunyai sahabat ada lima orang yaitu, Ratna, Fitria, Hesti, Mira, Laura,Aurel.
Mereka adalah lima sekawan yang berjanji akan menemukan pangeran berkuda putih mereka, ketika lulus dari sekolah putih Abu-Abu dan yang menikah pertama adalah Ratna, semua teman-temannya mengira kehidupan Ratna bagaikan ratu yang dinikahi oleh Pangeran kaya bernama Zurio yang kaya raya tetapi mereka semua salah pernikahan Ratna ternyata kacau balau, setelah beberapa tahun terakhir ini mertuanya selalu mendesak untuk mempunyai keturunan, sedangkan Ratna belum bisa memenuhi itu semua, dokter telah menyatakan mereka berdua sehat sampai sekarang, tetapi kenyataannya sampai lima tahun pernikahan Ratna masih belum mempunyai keturunan sehingga membuat Zurio merasa sedikit bosan kepada dirinya.
Setelah bertemu Fitria mungkin Ratna, mengira kehidupan Fitria akan lebih baik dari pada kehidupan pernikahannya.
"Kabar kamu sekarang gimana? Pas kehidupan pernikahan kamu sekarang sudah bahagia yah?" tanya Ratna kepada Fitria.
"Alhamdulillah aku sekarang mempunyai empat orang anak yang ini dan lucu-lucu," ucap Fitria yang menggambarkan kebahagiaan dalam pernikahan dalam kehidupan pernikahannya.
"Ya syukur lah kalau begitu, tidak seperti cerita pernikahan ku yang sangat menyeramkan," tutur Ratna yang mulai bercerita masalah kehidupan pernikahannya kepada Fitria.
"Kenapa Ratna? Bukannya mas Zurio itu lelaki yang sangat sempurna untuk kamu dia mempunyai segalanya seperti impian kita dulu Pangeran berkuda putih!" ucap Fitria yang mengetahui betul awal perkenalkan Ratna dan Zurio.
"Kehidupan pernikahan tidak semudah yang kita bayangkan sewaktu kita sekolah dulu, aku setiap hari didesak sama ibunya mas Zurio untuk cepat mempunyai anak dan keturunan soalnya dia sudah pengen banget gendong cucu tapi kalau terus kaya begini aku setres banget Fit! " ucap Ratna yang menceritakan bahwa pernikahan dirinya dan Zurio tidak seindah yang dibayangkan.
Setelah Fitria asik mendengarkan curhatan hati Ratna, ternyata dia lupa menyampaikan pesan teman-temannya yang telah lama kehilangan kontak Ratna, kalau rencananya minggu depan mereka akan mengadakan reunian sekolah.
"Mana sih nomer telpon kamu Ratna, tolong catat yah disini biar minggu depan kamu juga ikutan reuni sekolah, semua teman-temannya pada dateng kita sudah lama tidak ketemu kan pasti udah kangen banget!" ucap Fitria yang mengajak Ratna untuk datang dalam acara reunian sekolah tersebut.
"Aku belum bisa pastiin bakal bisa datang atau engga, tapi yah liat nanti lah kalau dibolehin sama mas Zurio pasti aku bakal ikutan ko,"ujar Ratna yang berniat pengen ikut datang ke acara reunian sekolah tersebut.
"Ok, nanti aku kabarin yah kamu untuk kelanjutan acara reunian kita di mana tempatnya dan kapan acaranya," ucap Fitria sembari berpamitan terhadap Ratna karena ingin pulang lebih dulu karena anaknya yang sudah menunggu di rumah.
"Sampai ketemu nanti minggu depan di reunian sekolah yah, aku harap kamu datang ke acara Kumpul-kumpul kita,"
ucap kata terakhir Fitri sebelum pulang kepada Ratna yang sahabat.
Mereka pun meninggalkan mall tersebut dan pulang ke rumah masing-masing, Fitria yang naik angkutan umum sedangkan Ratna menggunakan mobil pribadi, yang dibelikan oleh suaminya Zurio yang cukup mapan dan kaya raya dibandingkan Fitria hanya memiliki kehidupan yang sederhana yang sedikit berbeda dengan kelima sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Kakanakan Banjar
keren thor
2022-08-05
0
Kakanakan Banjar
keren banget Thor ceritanya
2022-08-05
0
Viko
Sama ini kak, kalo penggunaan "di" itu disambung klo bisa berubah jd "me—" contoh diapit, bisa jadi mengapit. dibolehin, membolehkan. Jgn disambung klo gk bsa jdi "me—" contoh, di mana. kan gk bsa jdi memana. Semoga kakk paham maksudku ya 😭🙏🏻. Btw CMIIW
2022-07-24
2