Bab 20 Pertarungan

...***...

Monster anjing yang akan Rael lawan, mulai mengangkat kaki depannya dan mengeluarkan cakarnya yang sangat tajam.

Rael pun berhasil menghindarinya dengan cara berguling ke arah kanannya, sedangkan serangan monster itu menghantam tanah dengan keras yang membuat tanah disekitarnya rusak.

" Wow... Jika aku terkena serangan tadi, aku sudah pasti akan mati menjadi setumpuk daging."

Dirasa ada sedikit celah, Rael pun segera berlari dan menjauh dari monster anjing tersebut.

Monster anjing itu segera mengejar Rael ke arah gudang senjata, karena gudang itu berada cukup jauh dari ia berasal, Rael mau tidak mau harus berlari sekuat tenaga agar bisa sampai kesana.

" Sial, meskipun aku bisa membuat kulit ku menjadi keras, tapi untuk tenagaku masih sama seperti biasanya, jika tau begini seharusnya aku harus lebih rajin untuk olahraga~."

Hanya dalam beberapa meter saja, Rael sudah merasakan kelelahan akibat berlari secara terus menerus.

Sedang monster anjing itu masih saja mengejarnya tanpa henti, tanpa ia sadari ada sebuah batu yang membuat Rael terjatuh karena menginjaknya tanpa sengaja.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, monster anjing itu mengeluarkan serangannya ke arah Rael yang sedang tersungkur itu.

Karena serangan dari monster itu, membuat Rael sedikit ketakutan sehingga membuatnya menutup mata dan melindungi dirinya dengan tangan kanannya.

Tanpa disangka-sangka, serangan barusan itu berhasil digenggam olehnya, bahkan membuat Rael sendiri terkejut atas kejadian tersebut.

Suara yang Rael dengar di alam Nirwana mulai terdengar kembali di dalam kepalanya yang mulai menghasut dan sedikit mencemoohnya.

Sudah kubilang kalau kau itu lemah, bahkan kau sendiri sampai terjatuh hanya karena sebuah batu kecil yang menggangu.

" Hah... Hentikanlah bacotan mu yang tidak berguna itu, meskipun aku terjatuh berkali-kali, aku pasti akan terus memanjat tanpa memikirkan cobaan yang akan kudapatkan di masa depan, jadi percuma saja kau mengatakan sesuatu yang tidak berguna itu."

Mendengar suara hasrat barusan, membuat Rael semakin emosi dan mencengkram cakar monster anjing itu dengan kencang hingga membuatnya hancur berkeping-keping.

Karena kesal, monster anjing tersebut memutarkan badannya dan mengibaskan ekornya, sehingga membuat Rael terhempas dengan jarak yang cukup jauh.

Disisi lain Bima dan yang lainnya berusaha secepat mungkin dalam membetulkan mobil militer itu, meskipun harus memakan beberapa menit waktu, pak Sudiarto yakin sekali dirinya bisa membenarkannya sesegera mungkin.

Bima pun merasa sedikit khawatir dengan keadaan Rael yang harus menjadi umpan ajar pak Sudiarto mempunyai waktu untuk membetulkan mobil.

Rael yang telah dihempas tadi, mengalami beberapa luka di kepala dan disekitar sikutnya akibat mendarat dengan tidak baik.

Beberapa saat pun mulai terlewati, luka yang sebelumnya mulai mengeluarkan sebuah asap dan luka tersebut mulai menyembuhkannya sendiri dalam hanya beberapa detik saja.

" Wow... Bahkan aku juga mendapatkan kekuatan untuk meregenerasi diri, meskipun lukanya sudah sembuh, tetap saja rasa sakit dari luka itu masih terasa bahkan setelah lukanya menutup."

Monster anjing itu mulai mengambil ancang-ancang dan menggeleng-gelengkan kepalanya seperti sebuah banteng, kaki kanan depannya pun ia gesekan ke tanah hingga membuatnya rusak.

Setelah selesai mengambil ancang-ancang, monster anjing itu berlari ke arah Rael dan menyundulnya dengan moncongnya itu.

Rael pun terbawa dan secara tidak sengaja, ia meraih sebuah pipa besi dengan ujungnya yang tajam. Ia pun segera menusukkannya tepa kearah moncong monster tersebut.

Monster anjing itu pun mengeram dan berteriak dengan sangat kencang, Rael pun segera berlari ke tempat yang luas agar mempermudahkannya untuk bergerak dengan bebas.

Dengan moncong yang tertusuk, membuatnya mengeluarkan air liur secara terus menerus. Monster itu pun berusaha untuk meraih pipa besi yang menusuknya dengan keki depannya itu, namun sekeras apapun ia mencoba kakinya itu tidak dapat meraih pipa besi tersebut.

Karena alasan itulah membuatnya tambah marah ke Rael dan ingin segera membunuhnya dengan cakarnya itu, alisnya pun mengerut dan gigi taringnya pun ia perlihatkan ke arah Rael.

Melihatnya tambah marah, Rael menjadi sedikit bersalah atas perbuatannya tersebut.

Walaupun Rael tidak bisa mengerti bahasa anjing, tapi dengan melihat wajahnya saja ia sudah mengerti niat monster anjing itu yang terus memelototinya terus-terusan.

Rael pun mundur selangkah demi selangkah, dengan wajah yang keringat dingin, Rael tidak tau apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Monster anjing yang sudah marah, mengejar Rael dan ingin segera menikamnya hingga mati.

Rael pun menghindari serangannya dan segera pergi ke belakangnya untuk meraih ekor monster itu, setelahnya ia langsung memutar-mutar monster tersebut dan melemparkannya tepat ke dalam gudang senjata.

Mobil yang dikendarai oleh pak Sudiarto berhasil dibetulkan, dengan segera pak Sudiarto melajukan mobil itu ke arah Rael berada.

Karena lemparan tersebut, membuat beberapa senjata terlempar keluar dan salah satu granat pun berhasil menggelinding ke arah Rael.

Ia pun mengambil granat tersebut, dan tak selang beberapa waktu pun, pak Sudiarto berhasil sampai ke tempat Rael berada.

" Rael ayo cepat masuk kemari!" Sorak Bima.

Setelah mobil itu berhasil mendekat ke arah Rael, ia pun menarik pemicu granat sebelumnya dan melemparkannya ke dalam gudang senjata tersebut.

Gudang itu pun berhasil meledak, Rael, Bima dan yang lainnya berhasil melarikan diri dengan menaiki mobil militer yang dikemudikan oleh pak Sudiarto.

>Bersambung...

Episodes
1 Bab 1 Hari kehancuran
2 Bab 2 Bertahan hidup
3 Bab 3 Bertahan hidup (2)
4 Bab 4 Terminal
5 Bab 5 Menuju puncak
6 Bab 6 Kembali
7 Bab 7 Anggota baru
8 Bab 8 Bandam Land
9 Bab 9 Sebuah harapan baru
10 Bab 10 Sang pelari
11 Bab 11 Sinar bintang di langit malam
12 Bab 12 Monster berekor
13 Bab 13 Pertarungan orang terlatih
14 Bab 14 Tragedi
15 Bab 15 Perpisahan
16 Bab 16 Identitas
17 Bab 17 Reuni
18 Bab 18 Nirwana
19 Bab 19 Harapan
20 Bab 20 Pertarungan
21 Bab 21 Kornea merah
22 Bab 22 Maniak
23 Bab 23 Keluarga
24 Bab 24 Kepercayaan
25 Bab 25 Pekerjaan
26 Bab 26 Menjarah
27 Bab 27 Menguping
28 Bab 28 Aktivitas
29 Bab 29 Penyerbuan
30 Bab 30 Bencana susulan
31 Bab 31 Umpan
32 Bab 32 Teruslah berlari
33 Bab 33 Sidang
34 Bab 34 Kebenaran
35 Bab 35 Dukungan
36 Bab 36 Bekerja keras
37 Bab 37 Keras kepala
38 Bab 38 Topeng gas
39 Bab 39 Penjelajahan
40 Bab 40 Pengintai
41 Bab 41 Bukti
42 Bab 42 Pendatang baru
43 Bab 43 Kecurigaan
44 Bab 44 Penyusup
45 Bab 45 Pertemanan
46 Bab 46 Penyerangan
47 Bab 47 Ketidak pedulian
48 Bab 48 Immortal Projects
49 Bab 49 Kucing liar
50 Bab 50 Daging
51 Bab 51 Gladiator
52 Bab 52 Pertandingan dimulai
53 Bab 53 Cerberus
54 Bab 54 Barbel
55 Bab 55 Sarah
56 Bab 56 Klana
57 Bab 57 Home run
58 Bab 58 Terjerat
59 Bab 59 Akhir Distopia
60 Bab 60 Kripa
61 Bab 61 Rembulan
62 Bab 62 Bahaya baru
63 Bab 63 Pesan
64 Bab 64 Video
65 Bab 65 Bermain dengan api
66 Bab 66 Persiapan
67 Bab 67 Garda depan
68 Bab 68 Kembali lagi
69 Bab 69 Ogre
70 Bab 70 Jaka
71 Bab 71 Emosi
72 Bab 72 Trauma
73 Bab 73 Penyesalan
74 Bab 74 Penentuan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 Hari kehancuran
2
Bab 2 Bertahan hidup
3
Bab 3 Bertahan hidup (2)
4
Bab 4 Terminal
5
Bab 5 Menuju puncak
6
Bab 6 Kembali
7
Bab 7 Anggota baru
8
Bab 8 Bandam Land
9
Bab 9 Sebuah harapan baru
10
Bab 10 Sang pelari
11
Bab 11 Sinar bintang di langit malam
12
Bab 12 Monster berekor
13
Bab 13 Pertarungan orang terlatih
14
Bab 14 Tragedi
15
Bab 15 Perpisahan
16
Bab 16 Identitas
17
Bab 17 Reuni
18
Bab 18 Nirwana
19
Bab 19 Harapan
20
Bab 20 Pertarungan
21
Bab 21 Kornea merah
22
Bab 22 Maniak
23
Bab 23 Keluarga
24
Bab 24 Kepercayaan
25
Bab 25 Pekerjaan
26
Bab 26 Menjarah
27
Bab 27 Menguping
28
Bab 28 Aktivitas
29
Bab 29 Penyerbuan
30
Bab 30 Bencana susulan
31
Bab 31 Umpan
32
Bab 32 Teruslah berlari
33
Bab 33 Sidang
34
Bab 34 Kebenaran
35
Bab 35 Dukungan
36
Bab 36 Bekerja keras
37
Bab 37 Keras kepala
38
Bab 38 Topeng gas
39
Bab 39 Penjelajahan
40
Bab 40 Pengintai
41
Bab 41 Bukti
42
Bab 42 Pendatang baru
43
Bab 43 Kecurigaan
44
Bab 44 Penyusup
45
Bab 45 Pertemanan
46
Bab 46 Penyerangan
47
Bab 47 Ketidak pedulian
48
Bab 48 Immortal Projects
49
Bab 49 Kucing liar
50
Bab 50 Daging
51
Bab 51 Gladiator
52
Bab 52 Pertandingan dimulai
53
Bab 53 Cerberus
54
Bab 54 Barbel
55
Bab 55 Sarah
56
Bab 56 Klana
57
Bab 57 Home run
58
Bab 58 Terjerat
59
Bab 59 Akhir Distopia
60
Bab 60 Kripa
61
Bab 61 Rembulan
62
Bab 62 Bahaya baru
63
Bab 63 Pesan
64
Bab 64 Video
65
Bab 65 Bermain dengan api
66
Bab 66 Persiapan
67
Bab 67 Garda depan
68
Bab 68 Kembali lagi
69
Bab 69 Ogre
70
Bab 70 Jaka
71
Bab 71 Emosi
72
Bab 72 Trauma
73
Bab 73 Penyesalan
74
Bab 74 Penentuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!