Bab 15 Perpisahan

...***...

Setelah Adi berhasil membunuh monster berekor tersebut, ia langsung menghampiri Deo yang tengah sekarat akibat dari tusukan monster berekor tersebut.

" Hei... Deo bertahanlah... Kau harus kuat Deo setelah kita berhasil mengambil kendaraan, kita pasti akan pergi ketempat yang disebutkan dalam radio... Kumohon Deo, aku tidak bisa kehilangan keluarga lagi..." Ujar Adi dengan air mata yang menetas dari matanya.

" Ka-kak... I-Ini sakit sekali... Aku tidak ingin menjadi monster..."

" Hei bertahanlah, kita pasti akan mencari cara untuk menyelamatkan mu..."

" Tidak apa-apa kak... Aku ingin mati sebagai manusia... Kumohon kak, tolong."

" Apa yang kau bicarakan Deo, pasti diluar sana akan ada obat dan orang yang dapat menyembuhkan mu!"

" Tak apa kak, ini satu-satunya hal terakhir yang kuinginkan..."

Adi yang sedari tadi menangis, mengusap matanya dan berdiri menghampiri pak Sudiarto.

" Pak, maaf jika aku terkesan egois tapi aku tidak bisa memenuhi keinginannya... Jadi tolong akhiri penderitaan Deo tanpa rasa sakit."

" ... Baiklah serahkan padaku." Tanggap pak Sudiarto dengan nada rendah.

Pak Sudiarto pun mendekati Deo yang sedang tergeletak dengan memegang sebuah pistol ditangannya, sedangkan Adi hanya bisa berdiri mematung.

Suara tembakan pun terdengar, peluru yang ditembakkan pak Sudiarto tepat mengenai kepala yang membuatnya mati seketika.

Adi yang mendengarnya langsung berlutut dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya, setelahnya ia pun menangis sejadi-jadinya.

Bima dan yang lainnya hanya bisa merangkul pundak Adi dan mengusap punggungnya untuk menenangkan Adi, dengan insiden yang telah terjadi mereka semua tidak bisa berkata-kata atas apa yang dialami Adi.

Karena keadaan yang mulai tenang, mereka semua membawa Adi ke salah satu ruko tak jauh dari mereka berada sebelumnya.

Setelah Adi cukup tenang dan sudah ikhlas atas kepergian Deo, Adi mengatakan kepada Bima dan yang lainnya jika ia tidak dapat lagi bergabung ke dalam kelompoknya.

" Apa maksudmu Adi, kita harus ke desa Ciptaharja bersama-sama!" Ujar pak Sudiarto.

" Benar apa yang dikatakan pak Sudiarto, kau tidak boleh putus semangat." Ucap Bima.

" Ya... Aku tau tapi, alasanku untuk pergi kesana sudah hilang, aku tidak dapat melanjutkan perjalanan."

" Dan jangan khawatir kawan-kawan, aku akan tetap bertahan di dalam kota dan menuntun orang-orang yang selamat."

" Bagaimana ini pak?" Tanya Bima.

" Apa kau yakin Adi, keputusan mu itu sangat beresiko apalagi kau pasti akan sendirian."

" Tak apa pak... Aku sudah memutuskannya."

" Hah... Sepertinya kau sudah memiliki tekat yang kuat yah."

" Ya... Begitulah."

" Begitu... Jadi, kau tidak akan merubah keputusan mu meskipun sudah dibujuk."

" Maafkan aku pak."

Pada saat pak Sudiarto dan Adi sedang berbincang, Aria melihat bayangan seseorang diatas salah satu gedung.

" Ada apa Aria?" Tanya Bima.

" Aku tadi melihat seseorang diatas gedung itu." Tunjuk Aria.

" Apa kau yakin?"

" Yah aku yakin, kau tau kan kalau aku memiliki mata yang tajam."

" ... Kau benar sih, jadi yang kulihat sebelumnya itu bukan halusinasi yah."

Beralih kembali ke pak Sudiarto, setelah ia dan Adi berbincang sebentar atas keputusan yang Adi pilih, pak Sudiarto memutuskan untuk menerima keputusan tersebut karena ia tidak bisa terus memaksa Adi untuk ikut dengannya.

" Baiklah aku paham dengan keputusan mu, tapi kami akan membantumu untuk memakamkan Deo dengan layak."

" Terimakasih pak."

Setelah mengadakan pemakaman untuk Deo, Adi membawa tasnya dan berpamitan dengan yang lainnya.

" Hari sudah semakin larut, kita harus pergi secepatnya." Ujar pak Sudiarto.

" Baik." Seru Bima.

Disebuah lorong yang gelap ditengah malam, terlihat orang misterius itu mendatangi seseorang yang memiliki tingkah laku yang aneh.

" Yo, kita bertemu lagi yah subjek ku yang berharga."

Mendengar perkataannya, seorang pria yang berada dalam kegelapan menyerang orang misterius itu dengan tentakel yang keluar dari tangannya.

" Wow tenanglah kawan, janganlah kau menyerang tiba-tiba."

" Hmm... Bajumu ternyata sudah compang-camping yah, lihatlah aku membawa sehelai kain putih untukmu."

" Karena kau adalah orang yang tidak bisa diatur, kurasa aku cuma bisa memasangkan kain ini sebisanya."

Malam yang gelap pun terlewati, Bima dan yang lainnya bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanannya ke markas militer untuk mengambil kendaraan.

" Oke, makanan siap, senter siap, air minum siap, senjata dan peluru pun siap, sepertinya sudah semuanya terkemas pak!" Seru Bima.

" Baiklah, sekarang kita akan melanjutkan perjalanannya."

" Baiklah pak!" Teriak Bima dan Aria.

Mereka melanjutkan perjalanannya menuju ke barat dengan perlengkapan yang sudah siap, sekarang mereka hanya harus melewati perjalanan sepanjang beberapa kilometer.

Tanpa mereka sadari, di arah kejauhan terdapat seorang pria yang tertutupi kain putih yang sedang mengintai Bima di dalam sebuah gedung yang rusak.

> Bersambung...

Episodes
1 Bab 1 Hari kehancuran
2 Bab 2 Bertahan hidup
3 Bab 3 Bertahan hidup (2)
4 Bab 4 Terminal
5 Bab 5 Menuju puncak
6 Bab 6 Kembali
7 Bab 7 Anggota baru
8 Bab 8 Bandam Land
9 Bab 9 Sebuah harapan baru
10 Bab 10 Sang pelari
11 Bab 11 Sinar bintang di langit malam
12 Bab 12 Monster berekor
13 Bab 13 Pertarungan orang terlatih
14 Bab 14 Tragedi
15 Bab 15 Perpisahan
16 Bab 16 Identitas
17 Bab 17 Reuni
18 Bab 18 Nirwana
19 Bab 19 Harapan
20 Bab 20 Pertarungan
21 Bab 21 Kornea merah
22 Bab 22 Maniak
23 Bab 23 Keluarga
24 Bab 24 Kepercayaan
25 Bab 25 Pekerjaan
26 Bab 26 Menjarah
27 Bab 27 Menguping
28 Bab 28 Aktivitas
29 Bab 29 Penyerbuan
30 Bab 30 Bencana susulan
31 Bab 31 Umpan
32 Bab 32 Teruslah berlari
33 Bab 33 Sidang
34 Bab 34 Kebenaran
35 Bab 35 Dukungan
36 Bab 36 Bekerja keras
37 Bab 37 Keras kepala
38 Bab 38 Topeng gas
39 Bab 39 Penjelajahan
40 Bab 40 Pengintai
41 Bab 41 Bukti
42 Bab 42 Pendatang baru
43 Bab 43 Kecurigaan
44 Bab 44 Penyusup
45 Bab 45 Pertemanan
46 Bab 46 Penyerangan
47 Bab 47 Ketidak pedulian
48 Bab 48 Immortal Projects
49 Bab 49 Kucing liar
50 Bab 50 Daging
51 Bab 51 Gladiator
52 Bab 52 Pertandingan dimulai
53 Bab 53 Cerberus
54 Bab 54 Barbel
55 Bab 55 Sarah
56 Bab 56 Klana
57 Bab 57 Home run
58 Bab 58 Terjerat
59 Bab 59 Akhir Distopia
60 Bab 60 Kripa
61 Bab 61 Rembulan
62 Bab 62 Bahaya baru
63 Bab 63 Pesan
64 Bab 64 Video
65 Bab 65 Bermain dengan api
66 Bab 66 Persiapan
67 Bab 67 Garda depan
68 Bab 68 Kembali lagi
69 Bab 69 Ogre
70 Bab 70 Jaka
71 Bab 71 Emosi
72 Bab 72 Trauma
73 Bab 73 Penyesalan
74 Bab 74 Penentuan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 Hari kehancuran
2
Bab 2 Bertahan hidup
3
Bab 3 Bertahan hidup (2)
4
Bab 4 Terminal
5
Bab 5 Menuju puncak
6
Bab 6 Kembali
7
Bab 7 Anggota baru
8
Bab 8 Bandam Land
9
Bab 9 Sebuah harapan baru
10
Bab 10 Sang pelari
11
Bab 11 Sinar bintang di langit malam
12
Bab 12 Monster berekor
13
Bab 13 Pertarungan orang terlatih
14
Bab 14 Tragedi
15
Bab 15 Perpisahan
16
Bab 16 Identitas
17
Bab 17 Reuni
18
Bab 18 Nirwana
19
Bab 19 Harapan
20
Bab 20 Pertarungan
21
Bab 21 Kornea merah
22
Bab 22 Maniak
23
Bab 23 Keluarga
24
Bab 24 Kepercayaan
25
Bab 25 Pekerjaan
26
Bab 26 Menjarah
27
Bab 27 Menguping
28
Bab 28 Aktivitas
29
Bab 29 Penyerbuan
30
Bab 30 Bencana susulan
31
Bab 31 Umpan
32
Bab 32 Teruslah berlari
33
Bab 33 Sidang
34
Bab 34 Kebenaran
35
Bab 35 Dukungan
36
Bab 36 Bekerja keras
37
Bab 37 Keras kepala
38
Bab 38 Topeng gas
39
Bab 39 Penjelajahan
40
Bab 40 Pengintai
41
Bab 41 Bukti
42
Bab 42 Pendatang baru
43
Bab 43 Kecurigaan
44
Bab 44 Penyusup
45
Bab 45 Pertemanan
46
Bab 46 Penyerangan
47
Bab 47 Ketidak pedulian
48
Bab 48 Immortal Projects
49
Bab 49 Kucing liar
50
Bab 50 Daging
51
Bab 51 Gladiator
52
Bab 52 Pertandingan dimulai
53
Bab 53 Cerberus
54
Bab 54 Barbel
55
Bab 55 Sarah
56
Bab 56 Klana
57
Bab 57 Home run
58
Bab 58 Terjerat
59
Bab 59 Akhir Distopia
60
Bab 60 Kripa
61
Bab 61 Rembulan
62
Bab 62 Bahaya baru
63
Bab 63 Pesan
64
Bab 64 Video
65
Bab 65 Bermain dengan api
66
Bab 66 Persiapan
67
Bab 67 Garda depan
68
Bab 68 Kembali lagi
69
Bab 69 Ogre
70
Bab 70 Jaka
71
Bab 71 Emosi
72
Bab 72 Trauma
73
Bab 73 Penyesalan
74
Bab 74 Penentuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!