Bab 13 Pertarungan orang terlatih

...***...

Suara teriakan yang amat sangat keras terngiang dengan nada yang tinggi, semua orang ditempat itu merasakan hal yang sama satu sama lain.

" Lari secepat yang kalian bisa!" Teriak pak Sudiarto.

Bima lantas memegang tangan Aria dengan erat dan mengajaknya pergi kearah jalanan yang sepi, sementara yang lain berpisah secara sendiri kearah yang saling berlawanan.

" Ayo Aria, aku pasti akan melindungi mu sebisa mungkin!"

Aria yang mendengar perkataannya merasa tersentuh atas sikap beraninya Bima.

Monster yang telah selesai berteriak melihat kearah Adi yang sedang berlari dengan terengah-engah. Entah apa yang dipikirkan monster itu, ia lantas mengejar Adi dengan tatapan pemburu yang mengejar mangsanya.

Sialan, kenapa monster itu harus mengejar ku sih, agh brengsek lah!.

Bima dan Aria yang sedang berlari, mulai dikejar dengan beberapa monster yang terpancing dengan suara teriakan barusan.

" Agh kenapa jadi banyak begini monster yang mengejar kita?!" Ujar Bima.

" Hei lihat Bima, didepan sana ada SPBU kita mungkin dapat memancing para monster dan meledakkannya disana!"

" Hah... hah... hah... Itu mungkin ide bagus walaupun aku yakin tidak semua monster dapat mati dari ledakan tersebut.

" Yah itu mungkin saja, tapi setidaknya itu dapat memperlambat mereka."

" Baiklah akan aku coba!"

Disisi lain pak Sudiarto sedang berhenti ditengah jalan dengan nafas yang tidak karuan.

" Hah... Sepertinya monster itu tidak mengejar ku."

Saat pak Sudiarto sedang mengambil nafas yang dalam, ia dikejutkan dengan suara ledakan yang sangat keras sehingga membuat gelombang kejut yang besar.

" Apa-apaan itu?"

Pak Sudiarto yang sedang lengah, disergap oleh sesosok monster berotot yang menyeretnya dan melemparkannya kearah tembok.

" Agh... Sial kenapa sih selalu saja aku yang terkena masalah." Keluh pak Sudiarto sembari memegang punggungnya yang sudah agak tua.

Pak Sudiarto pun berdiri dengan susah payah dan melihat monster itu melakukan gerakan seorang petinju.

" Melihat gerakan mu sepertinya dulunya kau itu seorang atlet tinju yah, namun sayang kau malah menjadi seekor monster yang ganas."

Tangan pun telah pak Sudiarto siapkan dan ia melakukan sedikit pemanasan, setelah mereka berdua saling tatap dan menganalisa setiap gerakannya, monster itu mendaratkan pukulan setengah putaran yang mengarah kebagian sisi wajah.

Meskipun pak Sudiarto sempat kaget dengan serangannya, namun ia berhasil menghindar dan membalasnya dengan pukulan uppercut

yang langsung mengenai dagunya hingga terjungkal kebelakang.

" Hei, meskipun umurku sudah berkepala tiga tapi diriku ini masihlah seorang mantan tentara yang terlatih."

Setelah serangan barusan, monster itu lantas membenarkan rahangnya yang bengkok menjadi lurus kembali.

Karena tau kalau pak Sudiarto adalah orang terlatih, monster itu menjaga jaraknya dengan tatapan yang penuh ambisi.

Monster itu menyiapkan kembali kuda-kudanya dan kembali menganalisa gerakan pak Sudiarto.

Pak Sudiarto dan monster itu berjalan memutar dengan saling tatap, pak Sudiarto pun mulai agak canggung karena semakin lama ia bertarung maka semakin sedikit kesempatannya untuk menang.

Meskipun pak Sudiarto seorang yang terlatih, namun monster tetaplah monster. Dari segi energi dan ketahanan tubuh, masih lebih unggul monster itu dibandingkan dirinya.

Pak Sudiarto ingin sekali menggunakan pistol yang ia bawa itu, namun ia yakin kalau monster itu tidak akan membiarkannya walau hannya menyentuhnya saja.

Setelah analisa yang cukup panjang, monster itu kemudian melancarkan sebuah pukulan lurus dan lugas dengan kekuatan yang sangat kuat, pak Sudiarto sangat beruntung bisa menghindarinya karena jika saja ia terkena serangan itu ia yakin akan mengalami patah tulang yang sangat parah.

Setelah menghindarinya pak Sudiarto lantas melancarkan serangan balik yang mengarah ke ***********, lantas monster itu menunduk karena kesakitan dan pak Sudiarto melancarkan kembali sebuah serangan yang dilancarkan dari atas kebawah hingga membuat monster itu terjatuh ke tanah.

Dirasa ada kesempatan pak Sudiarto pergi melarikan diri kedalam sebuah gedung kecil dan bersembunyi di salah satu ruangan.

Monster itu pun bangkit dengan perasaan marah hingga mengerutkan dahinya, melihat pak Sudiarto telah hilang monster itu mengeluarkan teriakan yang menandakan perasaan kesal.

Pak Sudiarto yang bersembunyi sedang menyiapkan peluru pistolnya agar siap untuk dipakai.

Saat ia sedang terburu-buru memasukkan peluru, Pak Sudiarto dikagetkan dengan suara pintu yang dibanting dengan keras.

Mendengarnya pak Sudiarto lantas mengeluarkan sebilah pisau dan merogoh sebuah benda yang berada dalam tasnya, dirasa semua persiapan telah selesai ia pun keluar dari persembunyiannya dan menunggu didalam ruangan dengan rencana yang matang.

Suara langkah kaki pun telah terdengar semakin mendekat. Saat suara itu berada tepat dibalik pintu, pak Sudiarto pun dikagetkan dengan sebuah pintu yang terlempar ke sampingnya.

Monster itu pun menatap pak Sudiarto seolah-olah mengatakan.

" Aku akhirnya menemukanmu." Dengan wajah yang tersenyum puas.

Pak Sudiarto menggenggam erat sebuah benda dan berlari kearah monster itu, monster tersebut lantas melancarkan kembali sebuah pukulan lurus mengarah pada pak Sudiarto.

Pak Sudiarto pun menghindarinya dan menancapkan benda tersebut tepat di dada monster tersebut, ternyata benda itu merupakan sebuah pisau yang telah direkatkan dengan granat.

Pak Sudiarto berlari ke arah luar dari ruangan itu dengan memegang sebuah benang yang diikatkan ke sebuah pemicu, setelah jarak yang cukup benang tersebut kemudian ketarik yang membuat pemicu itu terlepas dan meledak.

Setelah ledakan selesai, pak Sudiarto berlari kembali ketempat monster itu berada dan menembak intinya hingga hancur.

>Bersambung...

Episodes
1 Bab 1 Hari kehancuran
2 Bab 2 Bertahan hidup
3 Bab 3 Bertahan hidup (2)
4 Bab 4 Terminal
5 Bab 5 Menuju puncak
6 Bab 6 Kembali
7 Bab 7 Anggota baru
8 Bab 8 Bandam Land
9 Bab 9 Sebuah harapan baru
10 Bab 10 Sang pelari
11 Bab 11 Sinar bintang di langit malam
12 Bab 12 Monster berekor
13 Bab 13 Pertarungan orang terlatih
14 Bab 14 Tragedi
15 Bab 15 Perpisahan
16 Bab 16 Identitas
17 Bab 17 Reuni
18 Bab 18 Nirwana
19 Bab 19 Harapan
20 Bab 20 Pertarungan
21 Bab 21 Kornea merah
22 Bab 22 Maniak
23 Bab 23 Keluarga
24 Bab 24 Kepercayaan
25 Bab 25 Pekerjaan
26 Bab 26 Menjarah
27 Bab 27 Menguping
28 Bab 28 Aktivitas
29 Bab 29 Penyerbuan
30 Bab 30 Bencana susulan
31 Bab 31 Umpan
32 Bab 32 Teruslah berlari
33 Bab 33 Sidang
34 Bab 34 Kebenaran
35 Bab 35 Dukungan
36 Bab 36 Bekerja keras
37 Bab 37 Keras kepala
38 Bab 38 Topeng gas
39 Bab 39 Penjelajahan
40 Bab 40 Pengintai
41 Bab 41 Bukti
42 Bab 42 Pendatang baru
43 Bab 43 Kecurigaan
44 Bab 44 Penyusup
45 Bab 45 Pertemanan
46 Bab 46 Penyerangan
47 Bab 47 Ketidak pedulian
48 Bab 48 Immortal Projects
49 Bab 49 Kucing liar
50 Bab 50 Daging
51 Bab 51 Gladiator
52 Bab 52 Pertandingan dimulai
53 Bab 53 Cerberus
54 Bab 54 Barbel
55 Bab 55 Sarah
56 Bab 56 Klana
57 Bab 57 Home run
58 Bab 58 Terjerat
59 Bab 59 Akhir Distopia
60 Bab 60 Kripa
61 Bab 61 Rembulan
62 Bab 62 Bahaya baru
63 Bab 63 Pesan
64 Bab 64 Video
65 Bab 65 Bermain dengan api
66 Bab 66 Persiapan
67 Bab 67 Garda depan
68 Bab 68 Kembali lagi
69 Bab 69 Ogre
70 Bab 70 Jaka
71 Bab 71 Emosi
72 Bab 72 Trauma
73 Bab 73 Penyesalan
74 Bab 74 Penentuan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 Hari kehancuran
2
Bab 2 Bertahan hidup
3
Bab 3 Bertahan hidup (2)
4
Bab 4 Terminal
5
Bab 5 Menuju puncak
6
Bab 6 Kembali
7
Bab 7 Anggota baru
8
Bab 8 Bandam Land
9
Bab 9 Sebuah harapan baru
10
Bab 10 Sang pelari
11
Bab 11 Sinar bintang di langit malam
12
Bab 12 Monster berekor
13
Bab 13 Pertarungan orang terlatih
14
Bab 14 Tragedi
15
Bab 15 Perpisahan
16
Bab 16 Identitas
17
Bab 17 Reuni
18
Bab 18 Nirwana
19
Bab 19 Harapan
20
Bab 20 Pertarungan
21
Bab 21 Kornea merah
22
Bab 22 Maniak
23
Bab 23 Keluarga
24
Bab 24 Kepercayaan
25
Bab 25 Pekerjaan
26
Bab 26 Menjarah
27
Bab 27 Menguping
28
Bab 28 Aktivitas
29
Bab 29 Penyerbuan
30
Bab 30 Bencana susulan
31
Bab 31 Umpan
32
Bab 32 Teruslah berlari
33
Bab 33 Sidang
34
Bab 34 Kebenaran
35
Bab 35 Dukungan
36
Bab 36 Bekerja keras
37
Bab 37 Keras kepala
38
Bab 38 Topeng gas
39
Bab 39 Penjelajahan
40
Bab 40 Pengintai
41
Bab 41 Bukti
42
Bab 42 Pendatang baru
43
Bab 43 Kecurigaan
44
Bab 44 Penyusup
45
Bab 45 Pertemanan
46
Bab 46 Penyerangan
47
Bab 47 Ketidak pedulian
48
Bab 48 Immortal Projects
49
Bab 49 Kucing liar
50
Bab 50 Daging
51
Bab 51 Gladiator
52
Bab 52 Pertandingan dimulai
53
Bab 53 Cerberus
54
Bab 54 Barbel
55
Bab 55 Sarah
56
Bab 56 Klana
57
Bab 57 Home run
58
Bab 58 Terjerat
59
Bab 59 Akhir Distopia
60
Bab 60 Kripa
61
Bab 61 Rembulan
62
Bab 62 Bahaya baru
63
Bab 63 Pesan
64
Bab 64 Video
65
Bab 65 Bermain dengan api
66
Bab 66 Persiapan
67
Bab 67 Garda depan
68
Bab 68 Kembali lagi
69
Bab 69 Ogre
70
Bab 70 Jaka
71
Bab 71 Emosi
72
Bab 72 Trauma
73
Bab 73 Penyesalan
74
Bab 74 Penentuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!