Bab 9 Sebuah harapan baru

...***...

Beberapa hari telah mereka lewati, halang rintang yang selalu datang tiba-tiba secara perlahan dapat mereka lalui dengan tekat dan kegigihan yang kuat. Bekas luka fisik telah menghiasi sekujur tubuh, memar dan luka cakar selalu mereka dapatkan seolah sebuah kegiatan yang selalu mereka alami setiap harinya.

Berpindah dari tempat ketempat terpaksa mereka lakukan, walau untuk tidur selama empat jam saja mereka sangat bersyukur. Untuk bisa bertahan hidup mereka harus pergi ke toko swalayan terdekat dan menjarahnya, dan terkadang ketika tidak ada pasokan air yang cukup mereka memanfaatkan air hujan dan memasaknya.

Karena latihan yang diberikan pak Sudiarto, mereka berempat mulai terbiasa dengan keadaan hidup yang ekstrim dan menggunakan senjata api pun sudah menjadi salah satu alat yang selalu mereka gunakan seperti halnya alat tulis.

Aria yang notabenenya seorang atlet panahan telah diakui kemampuannya oleh pak Sudiarto dalam menggunakan sniper, yang lainnya pun tak mau ketinggalan, Bima telah mempelajari teknik dalam menggunakan tombak secara otodidak yang hanya mengandalkan buku saja, Adi dan Deo telah memperkuat kerjasama diantara mereka berdua, bahkan pak Sudiarto yang seorang mantan tentara pun tercengang dengan kekompakan mereka berdua dan satu-satunya kelemahan mereka adalah mereka selalu saja bertengkar di segala situasi.

Mungkin jika dihitung kedalam angka mereka berlima telah menjelajahi seperempat pusat kota Bandung, bahkan ketempat yang belum mereka kunjungi sebelumnya telah terjelajahi hanya dalam beberapa hari saja.

Walaupun mereka semua pergi ketempat yang berbeda-beda, keadaan di setiap tempat selalu saja sama dengan tempat yang lainnya, kota mati dengan dihuni oleh banyak monster.

Berpuluh-puluh monster telah mereka bunuh dengan susah payah. Bima yang telah kehilangan temannya berusaha untuk mencari Rael di setiap monster yang ia bunuh, tak peduli berapa banyak monster yang telah ia temui Rael tetap saja belum ketemu, entah itu mayatnya ataupun wujud monsternya.

Di siang hari yang cerah, terlihat seekor kelinci sedang berjalan ditengah taman perumahan. Tak jauh dari lokasi kelinci itu terlihat seseorang sedang bersembunyi dan mengintai kelinci yang sedang diam didekat ayunan, terdengar suara tali busur yang sedang ditarik berasal dari balik semak-semak. Orang itu pun menarik nafasnya dalam-dalam dan melepaskan anak panah yang tepat mengenai kepalanya, kelinci yang telah mati itupun ia bawa dengan mengikatkannya kesebuah tongkat kayu.

" Sepertinya makan siang hari ini adalah sebuah sup kelinci." Suara Aria yang telah berhasil memburu seekor kelinci.

Beberapa waktu kemudian Aria tiba disebuah tempat sepi dan kosong, yang membuat tempat itu mencolok ialah asap dari api unggun yang menjulang ke langit.

" Oh, Aria kau telah kembali yah!" Ujar Bima sembari membawa kayu dan ranting ditangannya.

" Aku kembali semuanya, untuk sekarang hanya ini yang dapat ku buru." Ucap Aria dengan nada rendah.

" Oh, tidak apa-apa kok Aria, lagi pula kita masih ada beberapa stok beras untuk kita makan, jadi jangan khawatirkan itu!" Hibur Bima.

" Aria ya, tak kusangka kau akan dapat kelinci di sekitar sini." Ujar pak Sudiarto dengan nada yang agak bercanda.

" Begitulah, sepertinya kelinci ini awalnya seekor hewan peliharaan seseorang, jadi akan taruh dimana daging ini?"

" Taruh saja di atas meja dekat perapian disana, nanti Deo dan Adi yang akan mengurus bumbunya, dan bilang kepada mereka berdua untuk tidak terus bertengkar karena kalau nunggu terlalu lama apinya akan padam."

Setelah persiapan untuk memasak makan siang mereka berlima kembali kepada kegiatan mereka masing-masing, seperti mencuci pakaian, membersihkan senjata, mengecek persediaan makan dan lain sebagainya.

Sibuk dengan tugasnya masing-masing, pak Sudiarto kemudian memanggil yang lain untuk datang ketempatnya, dengan alasan ada sesuatu hal yang penting.

" Ada apa pak?" Tanya Bima dengan kebingungan.

" Tadi saat kalian sedang sibuk, aku secara iseng mengotak-atik radio yang kuambil beberapa hari yang lalu, dan setelah beberapa waktu berselang terdapat sinyal radio." Jawab pak Sudiarto dengan nada yang serius.

" Dan ada apa selanjutnya, kau memerintahkan kami semua kesini bukan hanya untuk memberitahu hal itu kan?" Ucap Adi.

" Setelah sinyal itu menguat terdengar sebuah suara wanita dalam radio itu, agar kalian dapat mempercayai perkataan ku sebaiknya kalian dengarkan rekaman suara yang barusan kuambil."

" Tes... Satu, dua, tiga, baiklah sepertinya ini cukup lancar... Perhatian untuk orang-orang yang... Berhasil selamat dan tak tahu harus pergi kemana... Kita telah mengkonfirmasi kalau keadaan di Desa Ciptaharja... Aman untuk kalian tinggal disini... jika kalian bertujuan untuk kemari maka carilah tempat persinggahan kami yang berada di dekat danau yang besar... Ku harap kalian dapat berhasil bertahan hingga kalian mendengar apa yang kami sampaikan~." Siaran radio pun terputus.

" Tunggu jika Desa Ciptaharja itukan..."

" Tempat dimana kakak perempuan Rael berada." Sela Aria.

" Jika informasi ini benar, maka kemungkinan kakak perempuan Rael untuk selamat itu sangatlah tinggi."

" Kau benar Bima, jika disana ada kakak perempuannya kita bisa mempercayainya untuk tinggal berada ditempat itu." Ujar Aria.

" Begitu yah, jadi saudari dari teman mu kemungkinan masih berada disana yah."

" Baiklah karena kita tidak bisa tetap berlama ditempat ini sepertinya kita harus kesana dan memastikan sendiri apakah informasi itu valid atau tidak." Ujar pak Sudiarto.

" Tapi bagaimana kalau informasi itu cuma hoax, dan juga ada kemungkinan kalau kelompok mereka itu sekelompok bandit atau sebagainya."

" Kau ada benarnya Adi, tapi jika kita terlalu berlama di pusat kota kita hanya mempersempit kesempatan kita untuk bertahan." Ujar pak Sudiarto.

Berlama waktu berlalu, akhirnya mereka berlima setuju untuk pergi ke Desa Ciptaharja. Karena jarak dari pusat kota ke Desa Ciptaharja itu cukup jauh, mereka berlima sepakat untuk pergi satu minggu setelahnya.

Karena persediaan yang mulai menipis dan ditambah mereka ingin pergi dari kota, mereka berlima mau tidak mau harus mencari makanan yang layak untuk mereka bawa.

Mereka berlima berpencar dan pergi menyusuri setiap supermarket terdekat, Bima pergi bersama Aria dan pak Sudiarto sementara Deo dan Adi pergi bersama kearah yang berlawanan.

Walaupun banyak toko telah mereka lewati, hanya saja toko yang aman untuk dimasuki cuma ada beberapa saja. Makanan yang berada didalam toko banyak yang berjatuhan, dan beberapa diantaranya hancur dengan sangat berantakan.

Walau hanya sedikit saja makanan yang dapat mereka ambil, tapi tekat mereka untuk terus bertahan tak pernah padam dan terus berusaha semaksimal mungkin.

Bisa saja informasi yang mereka dapatkan itu sebuah jebakan, akan tetapi Bima sangat ingin kesana. Karena ia tak dapat menyelamatkan Rael, sebagai gantinya ia bertekad untuk memastikan kalau kakak perempuan Rael itu masih hidup.

>Bersambung...

Episodes
1 Bab 1 Hari kehancuran
2 Bab 2 Bertahan hidup
3 Bab 3 Bertahan hidup (2)
4 Bab 4 Terminal
5 Bab 5 Menuju puncak
6 Bab 6 Kembali
7 Bab 7 Anggota baru
8 Bab 8 Bandam Land
9 Bab 9 Sebuah harapan baru
10 Bab 10 Sang pelari
11 Bab 11 Sinar bintang di langit malam
12 Bab 12 Monster berekor
13 Bab 13 Pertarungan orang terlatih
14 Bab 14 Tragedi
15 Bab 15 Perpisahan
16 Bab 16 Identitas
17 Bab 17 Reuni
18 Bab 18 Nirwana
19 Bab 19 Harapan
20 Bab 20 Pertarungan
21 Bab 21 Kornea merah
22 Bab 22 Maniak
23 Bab 23 Keluarga
24 Bab 24 Kepercayaan
25 Bab 25 Pekerjaan
26 Bab 26 Menjarah
27 Bab 27 Menguping
28 Bab 28 Aktivitas
29 Bab 29 Penyerbuan
30 Bab 30 Bencana susulan
31 Bab 31 Umpan
32 Bab 32 Teruslah berlari
33 Bab 33 Sidang
34 Bab 34 Kebenaran
35 Bab 35 Dukungan
36 Bab 36 Bekerja keras
37 Bab 37 Keras kepala
38 Bab 38 Topeng gas
39 Bab 39 Penjelajahan
40 Bab 40 Pengintai
41 Bab 41 Bukti
42 Bab 42 Pendatang baru
43 Bab 43 Kecurigaan
44 Bab 44 Penyusup
45 Bab 45 Pertemanan
46 Bab 46 Penyerangan
47 Bab 47 Ketidak pedulian
48 Bab 48 Immortal Projects
49 Bab 49 Kucing liar
50 Bab 50 Daging
51 Bab 51 Gladiator
52 Bab 52 Pertandingan dimulai
53 Bab 53 Cerberus
54 Bab 54 Barbel
55 Bab 55 Sarah
56 Bab 56 Klana
57 Bab 57 Home run
58 Bab 58 Terjerat
59 Bab 59 Akhir Distopia
60 Bab 60 Kripa
61 Bab 61 Rembulan
62 Bab 62 Bahaya baru
63 Bab 63 Pesan
64 Bab 64 Video
65 Bab 65 Bermain dengan api
66 Bab 66 Persiapan
67 Bab 67 Garda depan
68 Bab 68 Kembali lagi
69 Bab 69 Ogre
70 Bab 70 Jaka
71 Bab 71 Emosi
72 Bab 72 Trauma
73 Bab 73 Penyesalan
74 Bab 74 Penentuan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1 Hari kehancuran
2
Bab 2 Bertahan hidup
3
Bab 3 Bertahan hidup (2)
4
Bab 4 Terminal
5
Bab 5 Menuju puncak
6
Bab 6 Kembali
7
Bab 7 Anggota baru
8
Bab 8 Bandam Land
9
Bab 9 Sebuah harapan baru
10
Bab 10 Sang pelari
11
Bab 11 Sinar bintang di langit malam
12
Bab 12 Monster berekor
13
Bab 13 Pertarungan orang terlatih
14
Bab 14 Tragedi
15
Bab 15 Perpisahan
16
Bab 16 Identitas
17
Bab 17 Reuni
18
Bab 18 Nirwana
19
Bab 19 Harapan
20
Bab 20 Pertarungan
21
Bab 21 Kornea merah
22
Bab 22 Maniak
23
Bab 23 Keluarga
24
Bab 24 Kepercayaan
25
Bab 25 Pekerjaan
26
Bab 26 Menjarah
27
Bab 27 Menguping
28
Bab 28 Aktivitas
29
Bab 29 Penyerbuan
30
Bab 30 Bencana susulan
31
Bab 31 Umpan
32
Bab 32 Teruslah berlari
33
Bab 33 Sidang
34
Bab 34 Kebenaran
35
Bab 35 Dukungan
36
Bab 36 Bekerja keras
37
Bab 37 Keras kepala
38
Bab 38 Topeng gas
39
Bab 39 Penjelajahan
40
Bab 40 Pengintai
41
Bab 41 Bukti
42
Bab 42 Pendatang baru
43
Bab 43 Kecurigaan
44
Bab 44 Penyusup
45
Bab 45 Pertemanan
46
Bab 46 Penyerangan
47
Bab 47 Ketidak pedulian
48
Bab 48 Immortal Projects
49
Bab 49 Kucing liar
50
Bab 50 Daging
51
Bab 51 Gladiator
52
Bab 52 Pertandingan dimulai
53
Bab 53 Cerberus
54
Bab 54 Barbel
55
Bab 55 Sarah
56
Bab 56 Klana
57
Bab 57 Home run
58
Bab 58 Terjerat
59
Bab 59 Akhir Distopia
60
Bab 60 Kripa
61
Bab 61 Rembulan
62
Bab 62 Bahaya baru
63
Bab 63 Pesan
64
Bab 64 Video
65
Bab 65 Bermain dengan api
66
Bab 66 Persiapan
67
Bab 67 Garda depan
68
Bab 68 Kembali lagi
69
Bab 69 Ogre
70
Bab 70 Jaka
71
Bab 71 Emosi
72
Bab 72 Trauma
73
Bab 73 Penyesalan
74
Bab 74 Penentuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!