Terdengar kicauan burung dan suara germicik air yang mengalir derasnya juga udara pagi yang sejuk.
Terlihat pemuda pemudi yang masih tidur lelap dan xu Zhen hanya memperhatikan mereka sebentar lalu pergi, karena harus berkultivasi depan goa yang ia tempati.
30 menit kemudian.....
Mulai terbuka mata yang berwarna biru dan melihat sekitar goa lalu memagang kepalanya karena terasa sakit dan mucullah ingatan saat feng yin menyerang Bai zhi.
Feng Yin langsung panik mencari Bai zhi tak kunjung bertemu akan tetapi melihat seorang paman paman yang berkultivasi dengan fokusnya orang ini tidak bisa di anggap mudah.
" anak muda kau sudah bangun??" ucapnya
" Maaf tuan, anda siapa dan kenapa saya ada disini, dimana rekan saya." ucap feng yin sambil kebingungan.
Xu Zhen langsung berdiri dan langsung mendekati feng yin dan menarik tangannya agar mengikutinya disuatu tempat.
" temanmu baik-baik saja aku sudah memberinya obat, aku Xu Zhen " ucap xu Zhen sambil melihat pemadangan alam di depan matanya.
Xu Zhen seperti tak asing dengan nama ini, apa jangan- jangan ya benar, batin feng yin
"Hormat kepada Paman Zhen, maaf Yin'er tidak mengenalimu" ucap sambil bersujud
Xu Zhen mendengar hal itu pun langsung berbalik badan " berdirilah nak, aku turut berduka cita atas kepergian ayahmu" ucap xu Zhen dengan nada yang agak milu.
Terlihat wajah feng yin langsung berubah dengan drastis dan hanya menggambarkan kesedihan yang berlebih.
"Feng Yin, ayahmu mengirim surat sebelum dia berperang dan dia juga menitipkan surat untukmu terimalah" ucap xu Zhen sambil memberi sebuah surat
feng Yin tanpa berpikir panjang langsung membuka surat itu dan ada sebuah liontik giok berwarna putih didalamnya.
**j**ika kamu sudah menerima surat ini, maka ayah sudah tidak ada lagi di dunia ini, maafkan ayah tidak bisa bersamamu lagi dan menemani latihanmu lagi.
Anakku, karena kamu sudah dewasa. ayah akan memberitahukan padamu identitas dirimu yang sebenarnya. bahwa kamu bukanlah putra kandungku, tapi ayah selalu menyayangimu seperti putra kadung ayah sendiri, karena ayah hanya mempunyai seorang putra yang bernama Feng Yin dia adalah dirimu nak.
Ayah minta maaf jika ayah menyembunyikan semuanya ini darimu, ayah tak ingin kehilanganmu.
disitu ada sebuah kalung itu adalah peninggalan orangtuamu saat ayah menemukan dirimu saat itu.
ayah ingin kamu tetap hidup, jangan bersedih harus tetap jaga kesehatanmu Karena tak ingin melihat putra kebanggaanku sakit.
Dan jangan gegabah dalam bertindak dan berpikir secara kepala dingin, supaya nanti dapat melindungi yang kau sayangi dan jadilah kuat agar tidak ada yang bisa menidasmu.
Dan ikuti perkataan Pamanmu, dia akan membantumu berkultivasi dan membuat kuat agar kamu tidak ditindas. ingat yang kuat menang yang lemah di injak-injak.
Satu lagi, Jika kamu sudah kuat jangan sombong, tetaplah rendah hati menolong orang sekiranya terlihat kesusahan, kebaikan akan dibalas kebaikan walaupun harus mengalami pasang surutnya dunia.
Anakku, ayah selalu menyayangimu selamanya tanpa ada batas waktu
^^^Su Feng^^^
Feng Yin yang membaca surat dari ayahnya pun langsung menetaskan air mata karena ia sekarang kehilangan sosok seorang ayah.
hiks ayah, aku janji aku akan menepati semua perkataanmu ayah, aku janji, batin feng yin
kini air mata feng yin semakin deras dan xu Zhen mengelus rambut feng yin lalu memeluknya agar feng yin mempunyai rasa aman dan agar merasa masih ada tempat pulang.
" Sudahlah nak, ini semua sudah ada digaris takdir" ucapnya.
kini terlihat feng yin mulai tenang dan dari beberapa jarak ternyata Bai zhi memperhatikan mereka yang sedang berpelukan.
"Tuan anda kenapa? kenapa menangis" ucap Bai zhi.
feng Yin mendengar Bai zhi pun langsung menoleh dan juga langsung memeluk patner setianya itu.
" Bai zhi apa aku melukaimu dengan parah" tanya feng yin
Bai zhi hanya tersenyum karena ia tak harus berbuat apa Karena pertama kalinya tuannya begitu emosional terhadapnya.
" Nak tenang saja sudah ku beri obat, dia aka baik-baik saja " ucap xu Zhen.
" kalau begitu akupun jdi lega"
" Bai zhi aku ingin bertanya kenapa aku kemarin seperti tidak bisa mengendalikan diriku sendiri apa yang terjadi"
terlihat wajah bingung Bai zhi karena ia tak tahu harus menjawab seperti apa kepada tuannya ini.
" Sudahlah aku saja yang memeberitahumu"ucap xu Zhen.
" lihatlah tanda di dahimu" ucap xu Zhen yang sambil menunjuk ke arah dahi feng yin
Feng Yin pun langsung bercermin di air danau di dekatnya dan benar saja, ada sebuah pola merah dan seperti tanda tidak biasa.
" paman ini sebenarnya tanda apa, kenapa bisa muncul?" ucap feng Yin yang bertanya tanya.
Xu Zhen menghela nafas panjang " nak itu simbol bahwa kamu mempunyai kekuatan yang mengerikan dan kamu harus mengontrol emosimu agar kamu bisa menggunakannya dengan baik"
" Dan paman merasa bahwa kamu bukan dari alam bawah ini karena dilihat energi esensi murnimu dan auramu tidak ada yang mengatakan bahwa kamu penghuni alam bawah ini" ucap xu Zhen yang mulai berjalan.
Disisi lain.....
Ternyata feng yin bukan anaknya kediaman SU dan bahkan banyak dugaan yang mengejutkan diriku , batin Xiao fei .
" aku tidak boleh membocorkan identintasnya" gumamnya.
lebih aku mencari bahan bahan untuk memasak, aku ingin membuat makanan untuk mereka, pasti mereka lapar, batin Xiao fei.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments