Ambil saja dia untukmu

"Ada apa kamu datang kemari?" Belum sempat ia menjawab pertanyaan istri kakaknya, suara berat dan datar keluar dari pintu kamar.

Rupanya Bimo, kakak Salma berada di kamar menyimak dari jendela. Saat mengetahui adiknya hanya datang seorang diri dengan kedua putra kembarnya, Bimo sudah menduga ada yang tidak beres dengan rumah tangga Salma.

"Bang ...." Melihat dan mendengar suara kakaknya yang sudah lama tidak ia dengar, membuat tembok pertahanannya luruh. Salma berjalan ke arah Bimo dengan menggendong Candra lalu berlutut di bawah kaki kakaknya.

"Berdiri, Salma!" Bimo mengangkat tubuh Salma dan menggiringnya ke arah sofa. Dengan kode matanya, ia meminta istrinya untuk membawa dua anak Salma masuk ke dalam kamar.

Bimo membiarkan Salma mengeluarkan emosinya dengan tangisan. Ia sangat mengenal karakter adik satu-satunya itu, Salma tidak akan menangis jika hal itu tidak melukai hati dan harga dirinya.

"Sudah malam, kamu istirahat dulu. Besok saja ceritanya, temani anak-anakmu di kamar." Bimo menahan saat Salma akan memulai cerita.

Besok paginya seperti dugaan Salma, pesan dan panggilan di ponselnya terus berdatangan dari Armand. Segala caci maki tertumpah di sana. Salma hanya membaca dan enggan membalas.

Armand setelah menikah dengan Tania, seperti orang asing dalam wujud suami di matanya. Ia semakin mantap melangkah setelah bercerita panjang lebar dengan Bimo dan istrinya.

Suara decitan rem dan mesin mobil yang dimatikan di depan rumah Bimo, membuat Salma spontan memeluk Cakra dan Candra. Ia sangat kenal suara mobil baru milik Armand dan Tania.

"SALMA!" Dari dalam kamar, Salma bisa mendengar suara Armand yang berseru memanggilnya.

"Waalaikumsalam." Tidak kalah tegasnya, Bimo menyahut setengah menyindir, "Kamu mau bertamu atau mau merampok?" Bimo menghadang Armand yang sudah akan masuk ke dalam rumah.

"Saya cari Salma, dia ada di dalam 'kan? Salmaaa!" Tidak mempedulikan tatapan Bimo, Armand terus berteriak.

"Ada, Salma ada di dalam," ujar Bimo tenang.

"Saya mau bawa dia pulang, panggilkan," ucap Armand ketus.

"Salma sementara akan tinggal di sini dulu."

"Tidak bisa! Saya suaminya dan Salma wajib menuruti perkataan saya."

"Saya kakaknya, pengganti orang tua Salma juga punya hak untuk melindungi adik saya."

"Apa maksudmu. Panggil Salma keluar!"

"Aku ga mau pulang." Sebelum Armand membuat kekacauan dan menjadi tontonan tetangga sekitar, Salma keluar dari kamar.

"Jangan bertingkah, Salma. Ikut aku pulang!" Armand ingin menarik tangan istrinya, tapi Salma lebih cepat bersembunyi di balik tubuh kakaknya.

"Untuk apa aku pulang kalau hanya kau jadikan aku pembantu di rumah Tania!"

"Ngomong apa kamu? jangan fitnah. Sudah kubilang itu usaha keluarga kita, jelas semua harus ikut ambil bagian termasuk kamu." Suara Armand merendah, ia mencoba membujuk Salma.

"Aku ga mau, Mas. Aku menyerah ... ceraikan aku."

"Ga Salma tidak ada kata cerai. Tidak ada alasan untuk aku menceraikanmu."

"Tapi aku ada alasan untuk berpisah dari kamu." Salma mundur dan masuk kembali ke dalam kamar.

Tanpa berpamitan, Armand kembali pulang ke rumah Tania dengan emosi di dadanya.

"Kenapa, Mas? Mana Salma?" Tania menyambut Armand di depan teras.

"Dia di rumah Kakaknya." Armand menjatuhkan diri di kursi teras rumah Tania.

"Ngapain dia di sana. Duuh, mana kerjaan lagi banyak." Tania mulai mengeluh.

"Dia minta cerai." Mata Armand menerawang.

"Salma minta cerai?" Tania sedikit merasa khawatir, karena ia sangat tahu seberapa besar cinta Armand kepada istri pertamanya itu.

Memiliki Armand merupakan prestasi baginya, tak mudah meluluhkan hati Armand. Jika Salma benar berpisah dengan Armand ia tidak tahu harus bersorak atau gemetar, karena mungkin selamanya Armand akan melihat Salma di dalam dirinya.

"Lalu kamu bagaimana, Mas?" sambung Tania.

"Jelas aku tidak akan menceraikan Salma," ucap Armand tegas. Tania hanya tersenyum masam.

"Bagus, aku setuju. Aku juga sayang sama Salma. Kenapa ya dia minta cerai? apa dia cemburu sama aku? Sepertinya semua gara-gara aku, Mas," Tania mulai memasang wajah sedih.

"Tidak, kamu tidak salah. Jangan nangis, kasihan bayinya." Armand kembali luluh dengan tipu muslihat Tania.

"Mungkin aku yang harus kamu ceraikan, Mas jangan Salma."

"Ga ada yang aku ceraikan. Kalian berdua istriku." Armand merengkuh bahu Tania, "Bisakah aku minta bantuanmu, bujuklah Salma agar ia kembali pulang." Dalam pelukan Armand, Tania menggeram kesal mendengar permintaan suaminya.

"Tentu saja, Mas. Aku juga merasa kesepian ga ada Salma," ucap Tania dengan senyum palsunya. Tentu saja ia tidak benar-benar menginginkan Salma kembali, tapi di satu sisi ia membutuhkan Salma sebagai asisten rumah tangga yang dapat di bayar murah dengan dalih mendukung usaha keluarga.

Sorenya, Tania benar menuruti permintaan suaminya untuk datang ke rumah Bimo membujuk Salma.

"Salmaaa, ada ular datang mencarimu," panggil Tia dari ruang tamu. Mata kakak ipar, Salma itu menatap Tania seperti ingin mengulitinya. Salma yang penasaran dengan sebutan Tia segera keluar dari dalam kamar.

"Ada apa kemari?" Salma memandang malas pada sahabat sekaligus madunya itu.

"Aku kangen." Tania hendak mendekat dan memeluk Salma.

"Berhenti di sana. Aku tidak menjamin keselamatanmu jika kamu nekat menyentuhku." Salma mundur saat tangan Tania hampir menggapainya.

"Pulanglah, Salma. Aku kesepian ga ada kamu dan anak-anak." Tania memohon.

"Ini rumahku yang sebenarnya. Kesepian kamu bilang? Sejak kamu menikah dengan suamiku, tak pernah sekalipun kamu berbincang denganku, Tania. Aku ikhlas melepaskan Armand untukmu, itu kan yang kau mau sejak dulu?" Salma memandang sinis pada Tania.

"Jangan bilang seperti itu, Salma. Aku tahu kesalahanku, tidak bolehkah aku meminta kebahagiaanmu sedikit saja?"

"Kamu tidak perlu meminta sedikit, Tania. Aku akan berikan semuanya untukmu. Ambil Armand untukmu, aku dan anak-anak tidak membutuhkan dia lagi. Pulanglah, bukannya usahamu sedang maju? aku harap usahamu berkembang pesat dan tidak ditikung oleh orang lain," ujar Salma. Tania menahan emosinya untuk tidak membalas perkataan Salma yang jelas sedang menyindirnya.

Tania kembali pulang dengan hati geram, dan sejuta rencana agar Armand semakin tunduk dan melupakan Salma.

Sepulang Tania, Salma kembali masuk ke dalam kamar. Kedua anak kembarmya masih tertidur meski tadi antara ia dan Tania saling berbincang dengan suara keras.

Salma berdiri di depan cermin, ia mengusap kulit wajahnya yang terasa kasar. Sejak menikah dengan Armand rambut, wajah dan tubuhnya tidak pernah tersentuh perawatan selain sabun pembersih yang berharga sangat murah.

Padahal semasa lajang dan masih berkarir, Salma sangat menjaga penampilannya mengingat profesinya sebagai pembawa acara televisi. Bukannya ia tidak mau punya penampilan menarik seperti dulu, tapi selama menikah ia terpaksa menahan keinginannya demi memenuhi kebutuhan rumah tangga terlebih dulu.

Salma membuka koper yang dari semalam masih belum sempat ia keluarkan isinya. Diambilnya berkas surat penting yang sudah ia siapkan sebelum keluar dari rumah. Kini ia tahu apa yang harus dilakukannya.

...❤️🤍...

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Naaahhhh, gituuu, tegas jdi istri 😝😝😝

2023-12-20

0

muryani chayank

muryani chayank

ayo salma kmu hrus bangkit... cerein armand... buat dia nyesel udah nyiain kmu....

2023-10-31

0

Aiur Skies

Aiur Skies

pasti nya, itulah istri yg condong menyayangi buah hati, jadi rela apapun yg utama suami dan anak2

2023-10-30

3

lihat semua
Episodes
1 Aku Salma
2 Berusaha mengerti
3 PHK
4 Diabaikan
5 Menunggak
6 Pagar makan tanaman
7 Ikhlas
8 Tega
9 Pergi
10 Ambil saja dia untukmu
11 Tetap harus tegar
12 Sidang pertama
13 Ketok palu
14 Langkah besar
15 Salma 'Anggrek Bulan'
16 Pusat perhatian
17 Tamu tak diharapkan
18 Masih menginginkannya
19 Selamat datang Pak Angkasa
20 Penawaran
21 Bujuk Rayu
22 Siasat Armand 1
23 Siasat Armand 2
24 Malaikat kecil penolong
25 Kunjungan sahabat
26 Keputusan Bimo
27 Langkah baru
28 Woman support woman
29 Semakin dekat
30 Mengagumi
31 Prasangka
32 Aku menemukanmu
33 Hati yang sepi
34 Semua galau
35 Muka tembok
36 ASDU 36
37 ASDU 37
38 ASDU 38
39 ASDU 39
40 Perasaan terpendam
41 Hujan kamu dimana
42 ide abstrak Angkasa
43 Peran utama
44 Tuduhan tak berdasar
45 Akal bulus Angkasa
46 "Kencan" berempat
47 Gosip
48 Ancaman Armand
49 Mencoba Bertahan
50 Cambuk untuk bangkit
51 Satu langkah maju Tania dan Armand
52 Penantian Angkasa
53 Usaha Armand
54 Fitnah dan gosip beda tipis
55 Dansa
56 Menyelinap
57 Penguntit
58 Pria yang paling pengertian
59 Orang asing
60 Adu akting
61 Ganti adegan
62 Lempar batu sembunyi tangan
63 Siapa yang munafik
64 Magnet yang saling tolak menolak
65 Mantan yang memaksa
66 Perundungan atau merundung
67 Pura-pura
68 Angkasa dan kemelutnya
69 Restu
70 Restu 2
71 Rindu
72 Tak mau tersaingi
73 Ungkapan perasaan
74 Saingan berat
75 Ambisi
76 Ada apa dengan Bunga Anggrek?
77 Anggrek yang direbut
78 Daahhhh
79 Menghadap Bimo
80 Menghadap Bimo2
81 Aku tak diajak
82 Undangan
83 Makan Malam penuh ketegangan
84 Lempar bola
85 Kamus tebal vs google translate
86 Nikah besok
87 Rumah lama dan kenangannya
88 Menjemput kenangan
89 sebelum hari H
90 Salmaaa ... salma
91 Sudah jadi istri orang
92 Hari yang bahagia
93 Beberapa jam setelah menikah
94 Tidur dimana?
95 Papi yang pandai berkelit
96 Selamat datang Ratu dan Pangeran
97 Mission completed
98 Sudut rahasia
99 Hilang
100 Ada di sana
101 Menduga
102 Persaingan semu
103 Asing
104 Mengapa
105 Dongeng sebelum tidur
106 Kenangan
107 Cermin masa lalu
108 Rencana Angkasa
109 Kekesalan Salma
110 Kekesalan Salma 2
111 Kekesalan Salma 3
112 Sayang!
113 Ternyata
114 Perubahan
115 Pertemuan sahabat
116 Baby shower
117 Pesta karyawan
118 USG dulu ya
119 Keresahan Salma
120 Si kembar generasi kedua
121 Cari pengasuh atau tidak?
122 Pegang Kendali
123 Jangan takut
124 Akhir
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Aku Salma
2
Berusaha mengerti
3
PHK
4
Diabaikan
5
Menunggak
6
Pagar makan tanaman
7
Ikhlas
8
Tega
9
Pergi
10
Ambil saja dia untukmu
11
Tetap harus tegar
12
Sidang pertama
13
Ketok palu
14
Langkah besar
15
Salma 'Anggrek Bulan'
16
Pusat perhatian
17
Tamu tak diharapkan
18
Masih menginginkannya
19
Selamat datang Pak Angkasa
20
Penawaran
21
Bujuk Rayu
22
Siasat Armand 1
23
Siasat Armand 2
24
Malaikat kecil penolong
25
Kunjungan sahabat
26
Keputusan Bimo
27
Langkah baru
28
Woman support woman
29
Semakin dekat
30
Mengagumi
31
Prasangka
32
Aku menemukanmu
33
Hati yang sepi
34
Semua galau
35
Muka tembok
36
ASDU 36
37
ASDU 37
38
ASDU 38
39
ASDU 39
40
Perasaan terpendam
41
Hujan kamu dimana
42
ide abstrak Angkasa
43
Peran utama
44
Tuduhan tak berdasar
45
Akal bulus Angkasa
46
"Kencan" berempat
47
Gosip
48
Ancaman Armand
49
Mencoba Bertahan
50
Cambuk untuk bangkit
51
Satu langkah maju Tania dan Armand
52
Penantian Angkasa
53
Usaha Armand
54
Fitnah dan gosip beda tipis
55
Dansa
56
Menyelinap
57
Penguntit
58
Pria yang paling pengertian
59
Orang asing
60
Adu akting
61
Ganti adegan
62
Lempar batu sembunyi tangan
63
Siapa yang munafik
64
Magnet yang saling tolak menolak
65
Mantan yang memaksa
66
Perundungan atau merundung
67
Pura-pura
68
Angkasa dan kemelutnya
69
Restu
70
Restu 2
71
Rindu
72
Tak mau tersaingi
73
Ungkapan perasaan
74
Saingan berat
75
Ambisi
76
Ada apa dengan Bunga Anggrek?
77
Anggrek yang direbut
78
Daahhhh
79
Menghadap Bimo
80
Menghadap Bimo2
81
Aku tak diajak
82
Undangan
83
Makan Malam penuh ketegangan
84
Lempar bola
85
Kamus tebal vs google translate
86
Nikah besok
87
Rumah lama dan kenangannya
88
Menjemput kenangan
89
sebelum hari H
90
Salmaaa ... salma
91
Sudah jadi istri orang
92
Hari yang bahagia
93
Beberapa jam setelah menikah
94
Tidur dimana?
95
Papi yang pandai berkelit
96
Selamat datang Ratu dan Pangeran
97
Mission completed
98
Sudut rahasia
99
Hilang
100
Ada di sana
101
Menduga
102
Persaingan semu
103
Asing
104
Mengapa
105
Dongeng sebelum tidur
106
Kenangan
107
Cermin masa lalu
108
Rencana Angkasa
109
Kekesalan Salma
110
Kekesalan Salma 2
111
Kekesalan Salma 3
112
Sayang!
113
Ternyata
114
Perubahan
115
Pertemuan sahabat
116
Baby shower
117
Pesta karyawan
118
USG dulu ya
119
Keresahan Salma
120
Si kembar generasi kedua
121
Cari pengasuh atau tidak?
122
Pegang Kendali
123
Jangan takut
124
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!