Setelah Kata Perpisahan

Selamat membaca ♥️

Collin duduk tepat di sebelah jendela pesawat, Menarik nafasnya dalam sembari melihat ke arah luar jendela berharap dapat menangkap keberadaan Papanya tapi itu tak mungkin tentu saja. Jarak pesawat dan ruang tunggu penumpang cukup jauh. Collin tersenyum walaupun tak bisa melihat wajah sang Papa, dalam hatinya ia sangat bersyukur karena dokter Jamie mau mengerti tentang keadaannya.

Pesawat telah dipenuhi oleh para penumpang, di depan sana seorang pramugari tengah memberikan pengarahan tentang cara menggunakan sabuk pengaman dan apa-apa saja yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Suara mesin menderu hebat, perlahan namun pasti pesawat mulai terasa bergerak mengitari landasan pacu bersiap untuk mengudara. "Sayang aku datang," gumam Collin begitu pesawat lepas landas.

***

Celia terbangun dengan basah di ujung matanya. Sudah berlalu tiga hari dari saat ia memutuskan hubungannya dengan Collin. Ia yang memilih untuk berpisah namun dirinya juga yang merasa begitu kesakitan. Sudah dua pagi ini ia terbangun dalam keadaan menangis, emosinya sungguh tak terkendali.

Kemarin ketika bertemu dengan kedua kakak sepupunya untuk membahas pekerjaan, Celia harus mengenakan make-up tebal agar sembab di wajahnya tersamarkan hingga calon klien mereka beberapa kali melihat ke arahnya.

Celia ingat ketika Dareel menggeserkan kursinya hanya untuk berbisik. " Princess, what happened to you ?" (Putri, apa yang terjadi padamu?) tanyanya sembari mengernyitkan dahi karena terheran melihat Celia dengan foundation tebal dan lipstik warna merah menyala. Padahal Celia sengaja melakukan itu agar orang-orang yang melihatnya fokus pada bibirnya saja, todak pada matanya yang masih saja memancarkan kesedihan.

"Aku lagi nyoba trik make up baru," jawab Celia bohong dan Dareel hanya tertawa mendengarnya. "Well, jangan mencobanya lagi, kamu terlihat seperti anak 5 tahun yang sedang mencoba alat rias mamanya " sahut Dareel tersenyum. Ia memang seperti itu, sangat terbuka dan tanpa basa-basi. Celia yang mendengar itu segera memberikan cubitan kesal di pinggang sepupunya itu hingga Dareel mengaduh kesakitan.

Berbeda dengan sang adik, Davin lebih kalem dan lembut terhadap perempuan mungkin karena traumanya dulu melihat Papanya, Sakti pernah menyakiti ibunya yang sangat Davin sayangi. Ia masih bisa mengingat bagaimana Papanya berselingkuh dan berbuat kasar pada ibunya nya. Walaupun Davin telah mengikuti terapi untuk mengobati traumanya tapi pengalaman itu membentuk dirinya saat ini. Ia tak ingin menjadi lelaki seperti Papanya hingga Davin tumbuh menjadi seorang lelaki yang lembut dan setia.

"kamu terlihat cantik, princess... tapi to be honest ( sejujurnya) aku lebih suka riasan mu yang biasanya karena itu lebih pas untuk mu. Percayalah...," ucap Davin sembari berbisik dan tersenyum penuh arti.

Sedekat itu Celia dengan kedua sepupunya, seperti tak ada batasan. Meskipun keduanya memiliki sifat yang sangat bertolak belakang tapi Celia sangat menyayanginya.

Celia bangkit dan dudukan tubuhnya di sisi ranjang sembari menatap ke depan di mana ada cermin besar di sana. Rambutnya acak-acakan, matanya sembab dan bibirnya pucat. Ia terlihat sangat kacau saat ini. "Kenapa patah hati begitu merepotkan ?" keluhnya kesal. Dan tak mungkin baginya untuk kembali mengenakan riasan tebal seperti kemarin. Beruntung saat itu Fabian sedang keluar kota, karena kalau daddy nya tahu tentunya ia sendiri yang akan menghapus riasan dari wajah putri kesayangannya itu.

Ya...

Fabian memang se-extrim itu. Pernah pada suatu waktu, Celia dan teman kampusnya melakukan tarian konyol dalam sebuah video dengan pakaian yang sedikit terbuka dan mengunggahnya ke sosial media seperti yang para anak muda lakukan saat ini.

Bagi Celia itu hanya bersenang-senang saja, tapi tidak untuk Fabian. Ia membelalakkan matanya ketika melihat Celia melakukan tarian itu. Lekuk tubuhnya terlihat jelas saat meliuk-liuk mengikuti irama padahal ia tak sendirian.

Saat itu juga ia memanggil Celia dan memintanya untuk menutup akun. "Ayah mana yang rela anak perempuannya jadi tontonan," Hardik Fabian waktu itu.

"Ini hal biasa Daddy !! hampir semua gadis muda melakukannya dan orang tua mereka tidak apa-apa," bela Celia.

"Aku tidak peduli, Princess !! siapapun boleh melakukannya tapi tidak dengan anakku ! Aku tak rela putri kesayanganku ditonton dan dikomentari banyak orang terutama laki-laki yang melihatmu dengan cara negatif. Trust me, Daddy ini laki-laki."

Seperti biasa, keputusan Fabian tak bisa ditawar. Celia pun menutup akunnya dan teman-temannya selalu takut bila berkunjung ke rumahnya. Mereka selalu mengatakan jika Daddy Celia sangatlah galak.

Dan sekarang pun keputusan sang Daddy masih tak bisa ditawar. Ia harus memutuskan hubungannya dengan seseorang yang paling dicintainya dari hati.

Padahal dia bukanlah lelaki acak seperti yang Celia bilang, tapi dirinya pun tak kuasa mengatakan jika lelaki itu adalah Collin. Putra semata wayangnya dokter Jamie yang merupakan kerabat Daddy dan bagian dari masa lalu Mommy.

"Aarrrggggghhhh... kenapa sih gak seperti banyak orang. Ketemu, jatuh cinta dan menikah !! sedangkan aku....," keluh Celia sembari menghentak kakinya dengan kasar ke atas lantai hingga ia pun mengaduh kesakitan.

Kemudian Celia tersenyum pada bayangan sendiri di dalam cermin. Tak hanya dirinya yang diperlakukan seperti itu tetapi Cinta Shakira Nugraha juga. Gadis berusia 16 tahun dan merupakan anak bungsu Papa Sakti.

Tadi malam, gadis yang masih duduk di bangku SMA itu mengirimkan Celia pesan yang berisikan sebuah keluhan. "Ya Tuhan... Aksa sudah seperti tukang pukul saja !! Tak ada anak lelaki yang mau mendekati aku !!"

Cinta dan Aksa adik Celia memang berada dalam satu sekolah yang sama. Seperti dirinya dan kedua kakak sepupunya dulu.

"Para lelaki di keluarga Nugraha memang menyebalkan." balas Celia. Ia bisa merasakan penderitaan sang adik sepupu.

"Ayo bangkit Celia !!" gumamnya pelan. Cukup untuk dirinya melamun di pagi ini. Celia pun berjalan gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke kantor.

***

Pukul setengah 9 pagi Celia sudah tiba di kantornya dengan diantarkan seorang supir tentu saja. Jika Fabian pergi keluar kota, ia akan diantar supir kemanapun padahal Celia sudah bisa menyetir sendiri kendaraannya.

Celia melangkahkan kakinya yang berbalut Stiletto hitam dengan anggun. Rok pencil berwarna hitam beserta blazernya yang senada membalut tubuhnya yang ramping dengan sempurna. Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai indah dan ikut bergerak seiring langkahnya.

Beberapa orang yang berpapasan dengannya mengangguk hormat dan Celia membalasnya dengan sebuah senyuman. Meskipun ia berusaha untuk menutupi rasa hatinya yabg tengah hancur agar terlihat baik-baik saja, tapi sorot matanya tak bisa berbohong. Kesedihan masih bergelayut manja di sana, apalagi hari ini ia tak lagi menggunakan make up tebal seperti dua hari kemarin.

"Nona Celia ?" tanya seseorang yang hendak memasuki lift seperti dirinya.

"iya... dan anda ?" tanya Celia.

"Saya asisten Pak Fabian yang baru, perkenalkan Rian," jawabnya ramah.

"ooh," sahut Celia mengangguk paham. Pak Hendrik yang dulu menjadi asisten setia Fabian kini telah memasuki masa pensiun dan ia tak menyangka jika Daddy nya memilih asisten yang berusia jauh lebih muda dari asistennya yang dulu.

"Kalau anda asistennya Daddy, kenapa berada di sini ? Daddy kan sedang berada di luar kota,"

"Pak Fabian masih didampingi Pak Hendrik, saya ditugaskan untuk membantu Pak Davin dulu di sini," jawabnya sembari mengikuti Celia memasuki lift.

Lagi-lagi Celia mengangguk paham dan hanya ber-oh ria saja. Lalu keduanya tak saling bicara lagi saat Dareel ikut masuk ke dalam lift dan merangkul pundak Celia gemas lalu berdiri diantara keduanya agar Rian tak berdiri dekat dengan sepupunya itu. Dareel sedang dalam model bodyguard saat ini. "Morning Princess, you look so beautiful today," ( Pagi tuan putri, kamu terlihat sangat cantik hari ini ) ucapnya dengan jelas. Ia katakan itu karena Celia tak lagi bermake-up tebal.

"Thank you," balas Celia sembari membalas rangkulan itu dengan rengkuhan di pinggang Dareel.

Tak hanya Dareel yang berpendapat seperti itu Rian juga memiliki pendapat yang sama. Ia tak menyangka jika anak majikannya ternyata sangat cantik dan mempesona.

"ah...," Celia mendesah kesal karena ingat sesuatu yang tertinggal di dalam mobil padahal ia baru saja melangkahkan kakinya keluar dari lift.

"kenapa ?" tanya Dareel.

"Berkas, dan yang lainnya tertinggal dalam mobil,"

"Telepon pak Wito untuk mengantarkannya ke sini," sahut Dareel. Celia pun menurutinya dan sang sepupu itu masih menunggunya di sana menemani.

"Ah gak diangkat, aku turun aja !"

"Ayo aku temani," sahut Dareel.

"Gak usah, aku saja ! aku cuma mau ke tempat parkir bukan ke tempat yang lainnya," sahut Celia kesal karena begitulah sang sepupu rasa pengawal.

Dareel tertawa karena berhasil membuat adik sepupunya menekuk muka karena kesal "Ok, tapi cepat kembali !" ucapnya ketika Celia hampir menghilang di balik pintu lift dan gadis itu hanya mengangguk saja.

"Dia itu kesayangan Pak Fabian, jangan macam-macam dengannya !!" Dareel memberikan peringatan pada Rian si assiten baru.

Rian mengangguk paham, dan menolehkan kepala ke arah lift sembari tersenyum penuh misteri.

***

Celia melangkahkan kakinya dengan tergesa, ia ingin segera mengambil barang-barangnya yang tertinggal. Tapi langkahnya itu terhenti saat suara berat dan bergetar memanggil namanya.

"Princess Celia,"

Celia tolehkan kepala dan dunianya berhenti untuk seketika. Matanya langsung mengembun, kedua tangannya menutup mulutnya yang terbuka karena tak percaya..

Walaupun tak pernah bertemu secara langsung, tapi ia tahu siapa yang berdiri di sana. Lelaki yang Celia cinta dengan sepenuh hati.

Tanpa kata-kata, keduanya berlari kecil untuk saling mendekati dan menghambur dalam pelukan bagai 2 buah magnet yang saling menarik satu sama lain. Dan cinta lah yang menjadi magnet bagi keduanya.

"Collin....," bisik Celia lirih dalam pelukan lelaki itu.

"Princess Celia.... aku datang untukmu," balasnya seraya mengeratkan pelukannya.

to be continued ♥️

thanks for reading ♥️

maaf baru update yaa

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kasihan 2 thn jarak jauh, semoga aja ngk di usir ya thour sm dady yg galak😭😭

2023-09-25

0

🌼🅼🅸🆃🅷🅰🌼

🌼🅼🅸🆃🅷🅰🌼

uuuuuuh.,. ikutan baper jadinya 🥺🥺

2023-02-16

0

Wirda Wati

Wirda Wati

Cinta itu buta

2023-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Ultimatum
3 Memikirkan Kamu
4 Selanjutnya
5 Why Her ?
6 Tentang Masa Lalu
7 Akhir Cerita Cinta
8 Patah Hati
9 Melepaskan
10 Setelah Kata Perpisahan
11 Im Nothing Without You
12 Ungkapan Perasaan
13 Binar Bahagia
14 Jatuh Cinta
15 Karena Cinta
16 Pergi Kencan
17 Olahraga
18 Jatuh Cinta
19 Merajuk
20 Karenamu
21 Ketahuan
22 Marah
23 Setelah Itu
24 Datang
25 Penolakan
26 Kepergian Celia
27 Bertemu
28 Kemana Membawa Celia ?
29 The Morning After
30 Mencari Solusi
31 Pelarian Collin
32 Tanda
33 Menawarkan Bantuan
34 Menyetujui
35 Pemeriksaan
36 Obsesi
37 Tekanan
38 Rindu
39 Kerja Sama
40 Kabar Baik
41 Menyusun Rencana
42 Penyusup
43 Yang Kemudian Terjadi
44 Yang Selanjutnya Terjadi
45 Tunggu Aku
46 Kembali Menyusup
47 selanjutnya
48 Bantuan Lainnya
49 Ancaman
50 Bantuan Lainnya
51 Di Rumah Oma
52 Bagaimana Rian Pada Celia
53 Marahnya Rian
54 Melarikan Diri
55 Bertemu Kembali
56 Berbicara
57 Pergi
58 Setelah Kepergian Oma
59 Sarapan
60 Trauma
61 Melepaskan
62 Undangan dan Pernikahan
63 Pertama
64 Bara Dalam Hati
65 Menuntut
66 Mencoba
67 Bersiap-siap
68 Apa Boleh
69 Lelaki Paling Beruntung
70 Apa Mungkin ?
71 Kata Bapak Mertua
72 Rian
73 Obsesi
74 OLD
75 Promo Novel
76 Tiffany
77 Jalan-jalan
78 Berita Baik
79 Langit Dillan Arkarna
80 Damai
81 Sempurna
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Awal Mula
2
Ultimatum
3
Memikirkan Kamu
4
Selanjutnya
5
Why Her ?
6
Tentang Masa Lalu
7
Akhir Cerita Cinta
8
Patah Hati
9
Melepaskan
10
Setelah Kata Perpisahan
11
Im Nothing Without You
12
Ungkapan Perasaan
13
Binar Bahagia
14
Jatuh Cinta
15
Karena Cinta
16
Pergi Kencan
17
Olahraga
18
Jatuh Cinta
19
Merajuk
20
Karenamu
21
Ketahuan
22
Marah
23
Setelah Itu
24
Datang
25
Penolakan
26
Kepergian Celia
27
Bertemu
28
Kemana Membawa Celia ?
29
The Morning After
30
Mencari Solusi
31
Pelarian Collin
32
Tanda
33
Menawarkan Bantuan
34
Menyetujui
35
Pemeriksaan
36
Obsesi
37
Tekanan
38
Rindu
39
Kerja Sama
40
Kabar Baik
41
Menyusun Rencana
42
Penyusup
43
Yang Kemudian Terjadi
44
Yang Selanjutnya Terjadi
45
Tunggu Aku
46
Kembali Menyusup
47
selanjutnya
48
Bantuan Lainnya
49
Ancaman
50
Bantuan Lainnya
51
Di Rumah Oma
52
Bagaimana Rian Pada Celia
53
Marahnya Rian
54
Melarikan Diri
55
Bertemu Kembali
56
Berbicara
57
Pergi
58
Setelah Kepergian Oma
59
Sarapan
60
Trauma
61
Melepaskan
62
Undangan dan Pernikahan
63
Pertama
64
Bara Dalam Hati
65
Menuntut
66
Mencoba
67
Bersiap-siap
68
Apa Boleh
69
Lelaki Paling Beruntung
70
Apa Mungkin ?
71
Kata Bapak Mertua
72
Rian
73
Obsesi
74
OLD
75
Promo Novel
76
Tiffany
77
Jalan-jalan
78
Berita Baik
79
Langit Dillan Arkarna
80
Damai
81
Sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!