Happy reading ♥️
"Apa yang sedang Daddy lakukan ?" tanya Celia dengan wajah terkejut bercampur rasa kecewa.
Segera ia menutup layar laptopnya dengan paksa dan tergesa, hingga Fabian tak lagi bisa memperhatikan photo lelaki itu dan sialnya ia pun lupa nama akun yang digunakannya.
Celia mendengus kesal, wajahnya langsung ditekuk tanda tak suka dan Fabian sadar tentu saja. "Daddy hanya ingin mengajakmu untuk sarapan bersama," jawab Fabian setenang mungkin. Walaupun dalam hatinya meradang tentang fakta bahwa Celia memiliki teman dekat laki-laki.
Fabian bangkit dan berjalan meninggalkan kamar anak gadisnya itu. "Daddy tunggu di bawah," ucapnya terdengar dingin, sebelum menghilang di balik pintu meninggalkan Celia dengan perasaan kacaunya.
Celia tahu jika daddy nya itu sangat mencintainya, begitu juga dengan mommy dan adiknya. Namun sikap posesif dan protektif mereka yang berlebihan membuat Celia terkekang dan tak dapat bergerak dengan bebas.
Setelah lulus kuliah, Celia langsung bekerja di perusahaan keluarganya sebagai manager. Di mana Sakti yang merupakan kakak dari Fabian adalah direktur utamanya dan sang daddy menjadi wakilnya.
Tentunya Celia sadar kenapa ia bekerja disana, itu adalah salah satu cara agar daddy nya bisa mengawasi segala gerak geriknya. Tak hanya Fabian tapi kedua sepupunya pun bekerja di sana dan melakukan hal yang sama. "Arrggghh," Celia menjambak rambutnya sendiri karena frustasi.
Bukannya ia tak bersyukur atas kasih sayang berlimpah dari seluruh keluarganya tapi ini semuanya terasa berlebihan. Bahkan teman-temannya pun merasa enggan ketika harus mengajak Celia untuk suatu acara karena banyaknya syarat yang diberikan daddy nya dan itu sangat mempengaruhi pergaulannya.
Hanya Renata sang mommy yang lebih pengertian, sering ia meminta Fabian untuk melonggarkan aturannya pada anak gadis mereka agar Celia tak merasa tertekan tapi nyatanya Fabian hanya memberikan sedikit saja kelonggaran.
Dada Celia berdegup kencang, ia masih merasa terkejut luar biasa dengan apa yang baru saja terjadi. Tak terbayangkan apa yang akan daddy nya katakan di ruang makan nanti. Fabian memang tidak memperlihatkan rasa marahnya tapi daddy nya itu tak bisa menyembunyikan rasa kecewa dari wajahnya.
Dengan jemari gemetar Celia kembali membuka laptop, lelaki yang sudah 2 tahun ini mengisi hati juga pikirannya tertera pada layarnya walaupun tak terlihat jelas. Lelaki yang dicintainya secara diam-diam dan tak pernah ditemuinya sama sekali karena jarak membentang diantara keduanya. Lelaki itu adalah teman semasa kecilnya dan hanya bertemu beberapa kali saja. Tapi nyatanya cinta tak menghalangi itu semua.
Collin Andrew Dillan, lelaki berumur 27 tahun itu adalah anak dari dokter Jamie. Seorang dokter yang dulu pernah menyembuhkan Daddy nya dari kecelakaan tragis. Itu terjadi beberapa belas tahun yang lalu, usia Celia saja masih 5 atau 6 tahun ia tak ingat pasti.
Walaupun ayah Collin yang bernama dokter Jamie itu adalah sepupu jauh juga pernah membantu kesembuhan daddy nya tapi Celia tahu jika hubungan keduanya kurang baik. Ada sesuatu di masa lalu yang membuatnya seperti itu.
Tapi Tuhan berkehendak lain ketika mempertemukan keduanya melalui jaringan sosial media. Secara tak sengaja mereka bertemu dalam kolom komentar kakak sepupunya Davin.
Itu terjadi 2 tahun lalu ketika Celia baru saja kehilangan kekasihnya karena ulah kedua sepupunya itu. Sang kekasih babak belur di tangan Darrel dan sumpah demi apapun Celia sangat membenci kejadian itu hingga ia memblokir nomor ponsel kedua sepupunya itu. Celia mengurung diri berhari-hari dan tak mau bertemu siapa pun, kesabarannya telah habis.
Merasa sulit meraih adik sepupunya, Davin membuat postingan permintaan maaf di akun sosial media dan menyebutkan nama Celia di sana. Orang yang pertama kali berkomentar di postingan itu adalah Collin. Ternyata para kakak sepupunya itu berteman dengan Collin di dunia maya. Ia hanya menuliskan kata "Princess Celia ?" Tak menyangka jika lelaki itu masih mengingatnya padahal mereka terakhir bertemu itu sekitar 16 atau 17 tahun yang lalu saat Celia masih kecil.
Saat itu juga Collin mengirimkan pesan pribadi bertanya apakah ia "princess Celia" yang Collin kenal dulu kala dan Celia bertanya "bagaimana kamu bisa ingat dengan ku ?"
"Karena aku tak pernah melupakanmu," itulah jawaban Collin waktu itu.
Bagai mantra, apa yang Collin tuliskan mengobati patah hati Celia begitu saja. Keduanya menjadi intens berbalas pesan. Di mulai dari sebuah pertemanan dan berakhir dengan rasa cinta yang saling bersambut. Sadar ada yang tak beres dengan masa lalu kedua orang tua mereka, membuat Celia dan Collin menjalani kisah cinta secara diam-diam. Tapi kini Fabian telah tahu tentang semuanya, Celia harus bersiap kehilangan lelaki yang ia cintai itu.
"Celia !" terdengar suara Fabian yang kembali memanggilnya.
Celia memang tak suka dipanggil "princess" tapi jika Daddy nya tak memanggilnya dengan sebutan itu maka ia sedang dalam keadaan tak aman karena dengan begitu menandakan jika Fabian tengah marah besar padanya.
"Tunggu, aku turun sekarang" sahut Celia. Ia pun mematikan laptopnya tanpa membalas pesan yang dikirimkan Collin padanya.
***
Di lantai bawah semua telah duduk di ruang makan dan menunggu Celia di sana termasuk Aksa sang adik.
Malas-malas Celia berjalan menuruni tangga dengan kepala tertunduk lesu. Ia mengangkat wajahnya dan melihat semua mata memandang ke arahnya termasuk mommy nya Renata yang menggelengkan kepalanya pelan seolah tak percaya.
Tanpa banyak bicara, Celia duduk tepat di sebelah adiknya. Walaupun usianya masih 17 tahun tapi Aksa memiliki postur tubuh yang jauh lebih tinggi darinya dan berharap ia bisa menyembunyikan diri dari tatapan dingin mata daddy nya.
Semuanya menikmati sarapan mereka dalam sunyi hanya bunyi sendok yang beradu dengan piring yang terdengar di ruangan itu. Susah payah Celia mengunyah dan menelan makanannya padahal itu hanya setangkup roti panggang saja.
Sesekali ia menatap mata Renata sang mommy tapi sepertinya wanita itu berusaha menghindari tatapan matanya. Celia pun beralih melihat ke arah Fabian dan daddy nya itu fokus pada piringnya dengan raut wajah dingin. Begitu juga Aksa, adik cerewetnya itu Lebih memilih untuk tak banyak bicara. "Ya Tuhan...," lirih Celia pelan. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan.
Keheningan itu terjadi beberapa belas menit sampai semuanya menghabiskan sarapan mereka kecuali Celia tentu saja. Nafsu makannya hilang seketika.
Biasanya Fabian akan bertanya kenapa Celia tak menghabiskan sarapannya. Apakah putri kesayangannya itu tidak enak badan atau menginginkan makanan yang lain, tapi kali ini tidak. Fabian terdiam seolah tak peduli dan itu membuat Celia merasa resah hati.
Fabian meraih gelas dan meminum isinya hingga tandas, ia membersihkan ujung bibirnya dengan tisu dan kini mata dinginnya menatap Celia lekat-lekat.
"Apa ada yang ingin kamu jelaskan pada kami ?" tanya nya tanpa basa-basi.
"Tentang apa ?" tanya Celia berusaha untuk kuat menghadapi daddy nya itu.
"Apa harus daddy yang memulainya ?" tanya Fabian masih dengan tatapan matanya yang dingin.
Tak hanya Fabian, tapi semua mata tertuju padanya seolah-olah Celia adalah pelaku kriminal yang baru saja tertangkap dan diinterogasi.
"He is just a random guy that i met in the internet," (Dia hanya pria acak yang saya temui di internet )" Celia mulai membuka mulutnya.
"Dan kamu membiarkan seorang pria acak untuk lancang memikirkan kamu di pukul 3 pagi ? Daddy ini seorang laki-laki ! Daddy saja tak berani menduganya karena itu akan menyakiti hati daddy sebagai seorang ayah," sahut Fabian.
"Dia tak seburuk yang Daddy kira," bela Celia.
Fabian terdiam dan menatap Celia kian dalam. "Tell me ( katakan padaku ) apa yang dipikirkan seorang pria tentang perempuan di jam 3 pagi ?" tanya nya dan Celia tak bisa menjawabnya.
"Daddy sangat mencintaimu. I treat you as a princess. ( Saya memperlakukan Anda sebagai seorang putri ) dan tak akan rela jika seorang pria acak berpikir buruk tentang mu," lanjut Fabian dengan suaranya yang meninggi.
"Percayalah dia bukan lelaki yang seperti daddy pikirkan. Dan aku bukan anak kecil lagi, aku harap Daddy tak ikut campur dalam kehidupan pribadi ku,"
"Apa ??" tanya Fabian tak terima.
"Aku sudah berusia 24 tahun, mau tidak mau suatu hari aku akan pergi dengan lelaki yang aku cintai dan Daddy tak akan bisa mencegahnya. Apa daddy ingin aku menyendiri di sepanjang umurku ?" tanya Celia sambil berurai air mata.
"Tentu tidak, tapi Daddy ingin kamu dengan lelaki yang tepat," jawab Fabian.
"Semua laki-laki tidak pernah tepat di mata daddy ! pacar terkahir ku saja babak belur karena di hajar Darrel dan itu pasti ada campur tangan Daddy di dalamnya !" tuduh Celia.
Fabian mengepalkan tangannya dan Renata pun menahan suaminya itu agar bisa lebih menahan diri.
"Aksa, bisa tinggalkan kami bertiga ? pergilah ke kamarmu," titah Fabian pada anak bungsunya itu dan Aksa pun menurutinya.
Setelah kepergian Aksa barulah Fabian berbicara. "Apa kamu tahu kenapa Darrel memukul mantan pacarmu ?" tanya Fabian pada Celia.
"Karena kalian yang terlalu berlebihan dalam mengekang aku ?" sahut Celia masih diselimuti rasa emosi.
Fabian tersenyum miring sebelum ia menjawab "Karena dia tidur dengan perempuan yang berteman dengan Darrel. Ia beralasan karena waktu itu sedang dalam keadaan mabuk. Bagaimana jika itu terjadi padamu, Celia ?"
Celia menutup mulutnya dengan kedua tangan tak percaya.
"Tahukah kamu ? Daddy pernah melakukan hal buruk hingga hidup menderita setelahnya dan daddy tak mau itu terjadi padamu juga Aksa," lanjut Fabian.
"Lelaki yang nyata adanya saja bisa menyakiti apalagi lelaki acak yang kamu temui di internet ! putuskan dia, Celia !! tak ada bantahan !!" ucap Fabian sembari berdiri dan pergi meninggalkan meja makan tanpa memberikan kesempatan Celia untuk berbicara.
To Be continued ♥️
thanks for reading ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Puspitasari Tiara
yg judulnya terikat dusta
2024-08-18
0
This Is Me
Cerita dokter Jamie di novel yg judulnya apa ya?
2023-11-28
1
Winar hasan
karena dokter jamie naksir ma emak mu dan nyaris jadi daddy tiri mu😌😌😌😌
2023-01-10
0