“ayo, aku gendong kamu naik level”
IKILUA langsung menyarankan kepada Impian untuk membantunya menaikan level yang masih rendah.
Karena ketertinggalan level dengan pemain lainnya, IKILUA menawarkan ajakan agar level Impian cepat meningkat.
Sudah sangat banyak pemain yang memainkan game ini memiliki level 100, sedangkan Impian saat ini masih berlevel sangat rendah.
Impian “tidak, tidak, itu nanti-nanti saja, aku masih penasaran dengan tempat ini, lagi pula aku sedang menunggu seseorang”
IKILUA “ho… siapa itu…?”
Alice “apa dia seorang perempuan?”
Impian “dia laki-laki”
“menjauh darinya bung! Jangan membully seorang pemula”
Tiba-tiba seorang pria gendut yang wajahnya menyerupai Togay muncul di antara Impian, IKILUA, dan Alice.
Wajahnya hampir sama kecuali gaya dan warna rambut, serta pupil matanya. Hanya saja pria ini lebih kurus ketimbang tubuh yang di miliki Togay.
Yah... meskipun tubuhnya masih tampak gemuk.
“oh, bukankah ini FATBOY pedagang Ortenka!? Sedang apa pemain yang terkenal di desa pemula? Dan tidak ada yang membullynya!”
IKILUA langsung berbicara dan menyinggung nama yang di miliki oleh pria yang mirip Togay tersebut.
Orang itu, yang bahkan memiliki julukan di sela namanya, sepertinya salah satu pemain yang cukup terkenal di kalangan pemain INK START FANTASI.
Alice “hmm, hmm!”
FATBOY “lalu apa ini? Dua orang dengan level tinggi mengelilingi seorang pemula? 'THE GREEN WIND'”
Impian “yo yo, apa kamu Togay? Mereka teman-temanku”
Berbeda dengan IKILUA yang memiliki penampilan kesatria pemanah dengan beberapa armor yang terlihat fancy pada beberapa bagian tubuhnya, FATBOY memakai pakaian seperti saudagar bangsawan dengan jubah dan perhiasan yang melengkapi tubuhnya sendiri.
IKILUA “jangan menuduh sembarangan FATBOY”
Alice “yup yup”
FATBOY “ja-jangan bilang, dewi Alice….?”
FATBOY yang melihat wajah Alice disela-sela tudungnya menjadi gagap dan bertanya secara langsung.
Alice menggunakan pakaian tertutup dan memiliki tudung di kepalanya, sehingga orang akan sulit mengenalinya jika hanya melihatnya sesaat.
Setelah pertukaran kata-kata terjadi antara mereka, FATBOY telah memperhatikan Alice dengan lebih seksama. Wajah yang di tunjukan dari balik tudungnya dapat terlihat dan FATBOT langsung bertanya dengan gagap.
...----------------...
Desa Keoropi adalah bagian dari kekuasaan Kerajaan Suci Lorena. Desa dimana tempat pemain yang memilih Kerajaan Suci Lorena sebagai tempat pertama kali mereka memasuki permainan.
Di tengah aktifitas kesibukan masyarakat desa, terdapat hal yang tidak biasa pada salah satu sudut jalan. Terlihat empat orang sedang berbaris, berjalan seperti sedang melakukan kegiatan kereta-keretaan.
Lebih anehnya lagi adalah orang yang memimpin paling depan adalah seorang pemain pemula dengan level yang tidak lebih dari 5. Ketiga orang berlevel tinggi mengikuti pemain pemula tersebut berjalan-jalan menyusuri desa pemula.
Alice “tut tut”
FATBOY “ikuti dengan benar ya, dewi Alice, jangan sampai tersesat”
IKILUA “siapa yang akan tersesat di tempat seperti ini, sudahi fantasimu gendut”
Alice “ye… tut tut”
Huh~ kenapa jadi seperti ini
Impian memegangi kepalanya sambil mengeluh dalam hati tentang apa yang sedang terjadi saat ini.
Semua itu berawal dari pertemuan mereka yang sedikit bermasalah. Setelah FATBOY mengetahui bahwa salah satu orang dari teman Impian adalah Alice, FATBOY mengikuti kemanapun mereka menuju.
Hal itu diawali dari IKILUA yang menyarankan untuk berburu monster kepada Impian. IKILUA ingin membantu agar level Impian cepat meningkat, namun sayangnya di tolak oleh Impian sendiri.
Impian masih merasa penasaran dengan desa ini. Dia baru saja memasuki permainan dan belum mengetahui apa-apa bahkan untuk desa pemula itu sendiri.
Jika level Impian meningkat pesat dan langsung meninggalkan desa begitu saja, Impian tidak menyukai hal itu tanpa mengetahui apa-apa tentang tempat pertama.
Mendengar hal itu, Alice ingin ikut dan melihat hal-hal yang ingin di lakukan Impian. Rasa penasarannya dengan tindakan Impian yang di lakukan di dalam game tumbuh dan memutuskan mengikuti Impian untuk sementara.
Berbeda lagi hal-nya dengan FATBOY, ia hanya ingin ikut dan tetap memakai karakternya saat ini ketimbang karakter Togay sebelumnya karena Alice sedang di sana saat ini.
Lapangan latihan Desa Keoropi, Kerajaan Suci Lorena.
Impian berdiri di depan orang-orangan kayu. Hal yang membuat tidak biasa adalah Impian tidak memegang senjata bahkan senjata kayu yang telah di siapkan di beberapa tempat lapangan latihan.
“hey, beri aku ruang sedikit”
IKILUA, Alice, dan FATBOY mundur beberapa langkah untuk memberi ruang kepada Impian.
Mereka masih mengikuti Impian saat ini.
Meski Impian menuju lapangan latihan dan berdiri di depan orang-orangan kayu, Alice, IKILUA, dan FATBOY masih mengiringinya meskipun tidak ada yang bisa di lakukan pemain berlevel tinggi seperti mereka di tempat ini.
-14
-15
-15
-14
-15
-14
Beberapa angka merah keluar dari orang-orangan kayu setelah Impian menyerangnya dengan tangan kosong.
Impian menyerang dengan pukulan, sikut, tendangan dengkul dan tendangan kaki ke arah orang-orangan kayu. Serangan yang di lakukan Impian terhubung secara terus-menerus.
Impian mencoba efek dari skill pasif yang baru saja di dapatnya dan menerapkan di depan orang-orangan kayu sebelum terjun langsung berburu monster.
Ini hanya kebiasaan Impian. Saat sebelumnya ia menguasai skill dasar, ia akan mencobanya pada orang-orangan kayu untuk mempraktekannya.
Sehingga skill lain yang telah di pelajari, Impian akan mempraktekannya saat ini sebelum menerapkan dalam perburuan monster.
Sepertinya ini kurang efektif
“apa kamu mempraktekan jurus barumu?”
NPC yang sebelumnya memberi nasehat kepada Impian datang lagi melihat.
“ah, paman”
Kalau begitu bagaimana kalau-
“paman, bisakah kita sparing?”
IKILUA, Alice, dan FATBOY terperangah dengan apa yang di ucapkan Impian kepada NPC yang baru saja menghampiri.
“sparing?”
“ya, aku punya skill pasif baru, tapi ini tidak bekerja terhadap ini”
Impian menunjuk orang-orangan kayu yang telah di pukulinya.
“aku ingin mencobanya langsung”
“hahaha, boleh”
“tapi pertarungan tangan kosong dan tanpa skill aktif ya, kau harus lebih lembut terhadap pemula sepertiku paman”
“tidak masalah”
Impian dengan NPC pindah ke tempat yang lebih kosong di mana tidak terdapat orang-orangan kayu menghalangi. Jarak yang di ambil di antara mereka berdua sekitar 10 langkah dari tempat mereka masing-masing.
FATBOY “hey, hey, hey, apa tidak apa-apa?”
IKILUA “apa yang kamu katakana?”
FATBOY “level mereka saja sudah tidak seimbang, bukankah itu akan buruk?”
IKILUA “kamu lihat saja”
Alice “hmm, hmm, tidak apa-apa”
Beberapa NPC yang ikut berlatih tergelitik dari tingkah Impian, mereka mulai berkumpul dan berubah menjadi penonton pertandingan Impian.
Sepertinya mereka juga tertarik ingin melihat bagaimana cara temannya mengalahkan pemula itu.
“hey, hey, apa yang terjadi di sana?”
"sepertinya ada pertandingan”
"pemain vs NPC?"
“bukankah level mereka berbeda jauh?”
“ayo kita lihat”
"ayo! sepertinya akan menarik"
"berapa lama kira-kira pemain pemula itu bisa bertahan?"
"tiga langkah!"
"ingin bertaruh?"
Tidak hanya NPC, tetapi pemain pemula di sekitar lapanan latihan juga tertarik untuk melihat.
Bahkan pemain di luar lapangan latihan, melihat orang-orang berkumpul di satu titik dari lapangan latihan, mulai tertarik dan berjalan menuju tempat berkumpulnya orang-orang.
Pada akhirnya, banyak dari pemain dan NPC berkumpul untuk melihat Impian dan NPC lain bertanding.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments