Dibalik Kesuksesan Vani Ada Mantan Yang Menyesal

Vani  menantu yang sangat baik, di saat Bonar suaminya tidak memberi perhatian untuk ibu dan kakak perempuan, tetapi Vani memberikan perhatian dan kasih sayang melebihi seorang anak kandung. Bahkan ia menganggap Bu Lisda sebagai ibu.

Bagi Vavi, kedua wanita itu  bagai malaikat dalam hidupnya, saat ia dulu terpuruk dibuang sama keluarganya, Bu Lisda menerimanya dengan senang hati sebagai menantu, ia menerima kata nasihat dari ibu mertuanya yang selalu menguatkan Tivani. Saat di kampung dulu, jika ada tetangga yang menjelekkan menantunya ia akan balik memarahi orang tersebut. Tetapi perhatian yang baik yang di lakukan Bu Lisda memberikan hasil yang baik juga untuknya.

Vani masih ingat kata-kata penguat dari Ibu mertuanya untuk Vani, ia bilang seperti ini ;

“Apapun omongan orang, tidak usah kau pedulikan, kamu akan tetap jadi menantuku selagi kamu tetap memegang tanganku, aku juga akan memeluk dan menjagamu sebagai menantu, ucap ibu mertuanya saat ia sedih.

Alasan itu jugalah, membuat Vani bisa bertahan hingga saat itu.

“Eaa maan ita.”

(Eda makan kita) ujar, Nur ipar Vani,  wanita malang itu gaya bicaranya memang gagu, ia memiliki kekurangan dalam berpikir dan bicara, menurut cerita ibu Lisda. Nur jatuh dari gendongan saat masih umur tujuh bulan, bagian kelapanya menabrak batu dan tempurung kepala bagiannya juga retak, ia sempat koma beberapa bulan dan wanita malang itu tumbuh tidak sempurna.

Tetapi di balik semua itu, Nur memiliki kelebihan, dia pintar melukis bahkan lukisan sudah masuk  galery, Vani dan Jonas yang menawarkan hasil karya Nur, jadi wanita itu seorang pelukis berbakat, setelah Vani membawa ipar dan ibu mertuanya ke Jakarta, ia menyediakan satu ruangan khusus untuk kakak iparnya melukis, ia menghabiskan waktu  sehari-harinya di ruangan itu untuk menciptakan hasil seni yang luar biasa dan ia bisa menghasilkan uang dari lukisannya. Jadi, di balik kekurangannya tersebut, ia punya talenta luar biasa.

“Eda sudah makan?”

“Uda,” jawanya dengan bahasa khasnya, kalau orang lain tidak mengerti apa yang dikatakan Nur, tetapi, mereka bertiga sudah mengerti bahasa dari Nur karena sudah terbiasa.

Setelah selesai makan, Vani duduk di samping ibu mertuanya yang sedang serius menonton sinetron ikan terbang ‘Ku Menangis’

“Mati Kau! Jahat bangat sih kamu sama ibu mertuamu, masa ibu mertuamu kau jadikan pembantu,” ucapnya memaki adegan sinetron yang ia tonton, ia ikut emosi saat menonton jalan cerita sinetron tersebut.

'Hadeh ... tontonan tidak bermutu' ucap Vani dalam hati.

“Jahat!” Nur ikut memaki.

Vani  hanya  tersenyum lucu melihat  mereka berdua, Bu Lisda dan Nur tidak pernah ketinggalan menonton sinetron ‘Ku Menangis’  itu tiap hari.

Walau Vani dan Jonas tidak suka menonton sinetron, tetapi ia tidak melarang ibu mertua dan iparnya  untuk menonton, justru ia  Mengganti televisinya dengan ukuran yang lebih besar agar gambar dan suaranya lebih jelas saat ibu mertuanya sedang menonton.

“Aku duluan tidur Inang, aku  sudah mengantuk,” ucap Vani ia berdiri.

“Baiklah, apa kamu sudah minum air jahe yang aku rebus tadi?”

“Sudah Inang.”

“Baiklah, sudah sana tidur duluan aku bentar lagi tidur, aku mau lihat apa hukuman menantu jahat ini dulu," ujar ibu mertuanya.

Ia meminta Rati untuk mengecilkan volume suara televisi, saat Vani dan Jonas naik ke lantai atas untuk tidur di kamar masing-masing.

" Gak usah ditonton juga, sudah ketebak jalan ceritanya inang, kalau tidak ketabrak, pasti stroke, "gumam Vani pelan, ia tersenyum kecil sembari berjalan.

*

Disisi lain, di rumah kediaman ibu tirinya.

“Kamu tidak mau jujur padaku!” teriak Winda.

“Jujur apa?” balas Andre.

“Siapa wanita dalam HP kamu?”

Pertengkaran itu sudah hal biasa terjadi di rumah mereka, Winda selalu mengawasi kemanapun Andre pergi, wanita itu sangat takut kalau suaminya memiliki wanita lain.

Karena hal itulah ia selalu ketat menjaga kecantikan wajah dan selalu menjaga penampilannya agar tetap menarik, bahkan ia rela  beberapa kali melakukan operasi wajah.  

Bu Rosa sudah sangat jenuh mendengar pertengkaran anak dan menantunya, yang semakin sering terjadi belakangan ini.

“Dia hanya teman Winda,” jawab Andre ia mulai lelah melihat sikap  cemburu istrinya.

“Kenapa dia bicara mesra sama kamu!”

“Dia hanya panggil Bang … dan aku panggil dik, apa itu mesra?”

“Ya, itu mesra,  berikan nomornya samaku, aku ingin bicara dengannya,” ujar Winda.

“Kamu mau bilang apa?”

“Berikan saja, kalau kamu tidak memberikan padaku itu artinya kamu punya hubungan dengannya,” ucapnya menuduh suaminya lagi.

“Aku lelah Winda, lelah melihat sikap kamu yang seperti ini.”

Andre menyambar kunci mobil  dan meninggalkan rumah.

“Kamu mau kemana?”

“ Tidur di hotel, kepalaku pusing mendengar teriakan mu,” ujar Andre, ia membuka gerbang dan melajukan mobilnya menuju bar.

Melihat suaminya meninggalkan rumah Winda menangis, ia melampiaskan kemarahannya dengan melemparkan barang -barang dalam kamar mereka.

Mendengar suara-suara ribut, bu Rosa datang untuk menenangkan Winda.

“Apa yang terjadi?”

“Mami, Andre jahat bangat di punya wanita lain.”

Ia memeluk lengan maminya dengan sikap manja.

“Dari mana kamu tahu?”

“Aku melihat ponselnya.”

“Kamu mengecek ponsel suami tanpa izin?"

“Aku ngin tau semua tentang dia Mi, dugaanku benar, dia selingkuh.”

“Kamu belum punya bukti, jangan bersikap keterlaluan seperti itu yang ada suamimu semakin jauh sama kamu,” Ujar Bu Rosa menasihati putrinya.

“Dia kenapa seperti itu Mi, aku selalu tampil cantik dan rela melakukan apapun untuknya. Apa karena aku tidak bisa memberikan dia anak?” Tanya Winda.

“Sudahlah jangan pikirkan apa-apa dulu, kamu jangan terlalu keras,: ujar Ibu Rosa.

Sementara Andre tidak jadi ke bar, ia memutar mobilnya ke rumah orang tuanya. Saat ia tiba lagi-lagi ia mendapat ceramah dari mami dan papinya lagi.

“Kenapa lagi Re, bertengkar lagi dengan Winda?”

“Ya Mi.”

“Kan mami sudah bilang kalau wanita itu tidak bisa memberikan kamu anak kenapa tidak tinggalkan saja dia,’ ujar maminya Andre.

Andre tidak menjawab, ia berdiri dan masuk ke kamar, ia memilih tidur, kepalanya pusing mendengar ocehan maminya dan Winda.

Saat ia  merebahkan tubuhnya. Tiba-tiba  terlintas dalam benaknya Vani, mantan kekasih yang ia sia-siakan sepuluh tahun yang lalu.

“Apa kabarmu sekarang Van?” Tanya Andre, ia sangat menyesal telah meninggalkan Vani.

Bersambung ….

KAKAK  JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR DAN PENDAPAT KALIAN DI SETIAP BAB DAN JANGAN LUPA JUGA.

Bantu share ya Kakak.

Fb Pribadi: Betaria sona Nainggolan

FB Menulis; Nata

Ig. Sonat.ha

LIKE,  VOTE DAN KASIH  HADIAH

Baca juga  karyaku yang lain

-Aresya(TERBARU)

-The Cured King(TERBARU)

-Cinta untuk Sang Pelakor (Tamat)

-Menikah dengan Brondong (Tamat)

-Menjadi tawanan bos  Mafia (ongoing)

Bintang kecil untuk Faila (tamat)

Terpopuler

Comments

Yuni Yuni

Yuni Yuni

moga Vani bisa membalas dendam kepada mereka yang dlu jahat lanjutkan crtanya jdi penasaran 😍😍😍

2023-03-03

0

Simah Sitepu

Simah Sitepu

yg sabar ya Fani orang baik pasti dilindungi Tuhan.

2023-02-17

0

Fano Jawakonora

Fano Jawakonora

terimalah krm mu andre

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Menikah Karena Terpaksa
2 Suami Kabur
3 Dia Kembali
4 Putraku Anak Jenius
5 Cerita Saat Melahirkan
6 Dipaksa Suami Bercerai
7 Ibu Dan Anak Jadi Hacker
8 Dibalik Kesuksesan Vani Ada Mantan Yang Menyesal
9 Bertemu Sepupu
10 Saat Suami Curhat
11 Misi Berhasil
12 Istri Tersembunyi
13 Semua Masuk Jebakan Vani
14 Menumbangkan Perusahaan Ayahnya
15 Saat Anak Bapak Saling Bertarung
16 Jonas Akan Bertemu Kakeknya
17 Jonas Mampu Menyelesaikan Tantangan
18 Bertemu Sepupu Yang Baik Hati
19 Saat Hati Masih Dendam
20 Dihina Suami Karena Jelek
21 Ketika Menantu Lebih Berharga Dari Anak Kandung
22 Demi Ibu Mertua
23 Kesombongan Adik Ipar Mertua
24 Saat Rahasia Anak Diketahui
25 Semakin Banyak Yang Tahu
26 Gagal Menikah Lagi
27 Saat Keluarga Menolak Keinginan Bonar
28 Sakit Hati
29 Awalnya Ingin Marah
30 Vani Wanita Yang Sabar
31 Cinta Tanpa Syarat
32 Apakah Masih Ada Kesempatan?
33 Tidak Perduli Lagi
34 Putri Yang Hilang Telah Kembali
35 Saat Ia Menjadi Rebutan
36 Pembalasan Untuk Mereka
37 Saat Hati Lelah Menunggu, pergi Jalan Terbaik
38 Vani Wanita Yang Cerdas
39 Kerinduan Seorang Ayah
40 Anak Jadi Rebutan
41 Menolak Tinggal Bersama
42 Melakukan Apapun Demi Anak
43 Datang Ke Rumah Orang Tua
44 Aku Sudah Menikah
45 Sebuah Rahasia Besar
46 Mendapat Vitamin C Dari Istri
47 Tinggal Satu Rumah
48 Terluka
49 Mencoba meluluhkan Hatinya Kembali
50 Vani Mengalami Gangguan Kecemasan
51 Bonar Menang Banyak
52 Hampir Tertabrak
53 Kemarahan Seorang Ibu
54 Korbankan Kebahagian Anak Demi Ambisi
55 Lelang Brondong Berkedok Arisan
56 Tertangkap
57 Masih takut
58 Wanita Yang memalukan
59 Ada hikmah Di Balik Musibah
60 Aku berhak Tahu, Karena Aku Suamimu
61 Kejutan Besar
62 Satu Keluarga Jadi Hacker
63 Srangan Balik Untuk Para Penghianat
64 Kehidupan Rumah Tangganya Diusik
65 Bonar Menemui Winda
66 Dinner Romantis
67 Selingkuh Dengan Bapak Mertua
68 Penyesalan Selalu Datang Terlambat.
69 Haanya Ingin Dicintai
70 Aku tiidak Suka Dipaksa
71 Tertangkap Basah Saat Selingkuh
72 Mendapat Hukuman
73 Digoda
74 Menolak
75 Kesabaran Membuahkan Hasil
76 Rasa Yang Mulai Hilang
77 Tidur Satu Kamar
78 Berkompetisi
79 Dia Berubah
80 Harta, Tahta
81 Aku Akan Tetap Bersamamu
82 Bertolak Ke Singapura
83 Dukungan Dari Keluarga
84 Minta Adik
85 Cinta akan Bersemi Kembali
86 Harus Mengalah
87 Bagai Ratu
88 Bukan Lelaki yang Lemah
89 Cincin pernikahan
90 Hadiah Dari Istriku
91 Malam Pengantin
92 Nur Menguncang Studio
93 Keluarga yang Menginspirasi
94 Banyak Orang yang Mengaku Keluarga
95 Balasan Untuk Keluarga Suami
96 Pindah Rumah
97 Saat Vani Marah
98 Pembalasan dari Vani
99 Rahasia Besar Dalam Brankas
100 Bertemu Dokter yang Mncurigakan
101 Ibuku yang Malang
102 Sakitnya Berasa Sampai ke Ulu Hati
103 Kemarahan Kakek Vani
104 Sebuah Rencana untuk membalasnya
105 Sosok Bayangan Putih
106 Harus Bangkit Kembali
107 Mulai Bangkit
108 Aku Tidak Butuh Keluarga Seperti Mereka
109 Ternyata Menantuku seorang Miliader
110 Keluarga Mata Duittan
111 Jangan Melihat Orang dari Coverrnya Saja
112 Gagal Pulang Kampung
113 Hamil
114 Perhatian Besar dari Keluarga
115 Kebahagian yang Terusik.
116 Tidak ingin Kehidupan Vani Diganggu
117 Sebuah Kbenaran.
118 Bangkit Sebelum Terpuruk
119 Ternyata Dia Anakku
120 Mereka Banyak Persamaan
121 Satu Lagi Rahasia Masa Lalu
122 Seperti ratu Saat Hamil
123 Masih di Kampung
124 Kejahatan Dibalas Kebaikan
125 Malam Sebelum Pesta
126 Pesta Adat
127 Kembali ke jakarta
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Menikah Karena Terpaksa
2
Suami Kabur
3
Dia Kembali
4
Putraku Anak Jenius
5
Cerita Saat Melahirkan
6
Dipaksa Suami Bercerai
7
Ibu Dan Anak Jadi Hacker
8
Dibalik Kesuksesan Vani Ada Mantan Yang Menyesal
9
Bertemu Sepupu
10
Saat Suami Curhat
11
Misi Berhasil
12
Istri Tersembunyi
13
Semua Masuk Jebakan Vani
14
Menumbangkan Perusahaan Ayahnya
15
Saat Anak Bapak Saling Bertarung
16
Jonas Akan Bertemu Kakeknya
17
Jonas Mampu Menyelesaikan Tantangan
18
Bertemu Sepupu Yang Baik Hati
19
Saat Hati Masih Dendam
20
Dihina Suami Karena Jelek
21
Ketika Menantu Lebih Berharga Dari Anak Kandung
22
Demi Ibu Mertua
23
Kesombongan Adik Ipar Mertua
24
Saat Rahasia Anak Diketahui
25
Semakin Banyak Yang Tahu
26
Gagal Menikah Lagi
27
Saat Keluarga Menolak Keinginan Bonar
28
Sakit Hati
29
Awalnya Ingin Marah
30
Vani Wanita Yang Sabar
31
Cinta Tanpa Syarat
32
Apakah Masih Ada Kesempatan?
33
Tidak Perduli Lagi
34
Putri Yang Hilang Telah Kembali
35
Saat Ia Menjadi Rebutan
36
Pembalasan Untuk Mereka
37
Saat Hati Lelah Menunggu, pergi Jalan Terbaik
38
Vani Wanita Yang Cerdas
39
Kerinduan Seorang Ayah
40
Anak Jadi Rebutan
41
Menolak Tinggal Bersama
42
Melakukan Apapun Demi Anak
43
Datang Ke Rumah Orang Tua
44
Aku Sudah Menikah
45
Sebuah Rahasia Besar
46
Mendapat Vitamin C Dari Istri
47
Tinggal Satu Rumah
48
Terluka
49
Mencoba meluluhkan Hatinya Kembali
50
Vani Mengalami Gangguan Kecemasan
51
Bonar Menang Banyak
52
Hampir Tertabrak
53
Kemarahan Seorang Ibu
54
Korbankan Kebahagian Anak Demi Ambisi
55
Lelang Brondong Berkedok Arisan
56
Tertangkap
57
Masih takut
58
Wanita Yang memalukan
59
Ada hikmah Di Balik Musibah
60
Aku berhak Tahu, Karena Aku Suamimu
61
Kejutan Besar
62
Satu Keluarga Jadi Hacker
63
Srangan Balik Untuk Para Penghianat
64
Kehidupan Rumah Tangganya Diusik
65
Bonar Menemui Winda
66
Dinner Romantis
67
Selingkuh Dengan Bapak Mertua
68
Penyesalan Selalu Datang Terlambat.
69
Haanya Ingin Dicintai
70
Aku tiidak Suka Dipaksa
71
Tertangkap Basah Saat Selingkuh
72
Mendapat Hukuman
73
Digoda
74
Menolak
75
Kesabaran Membuahkan Hasil
76
Rasa Yang Mulai Hilang
77
Tidur Satu Kamar
78
Berkompetisi
79
Dia Berubah
80
Harta, Tahta
81
Aku Akan Tetap Bersamamu
82
Bertolak Ke Singapura
83
Dukungan Dari Keluarga
84
Minta Adik
85
Cinta akan Bersemi Kembali
86
Harus Mengalah
87
Bagai Ratu
88
Bukan Lelaki yang Lemah
89
Cincin pernikahan
90
Hadiah Dari Istriku
91
Malam Pengantin
92
Nur Menguncang Studio
93
Keluarga yang Menginspirasi
94
Banyak Orang yang Mengaku Keluarga
95
Balasan Untuk Keluarga Suami
96
Pindah Rumah
97
Saat Vani Marah
98
Pembalasan dari Vani
99
Rahasia Besar Dalam Brankas
100
Bertemu Dokter yang Mncurigakan
101
Ibuku yang Malang
102
Sakitnya Berasa Sampai ke Ulu Hati
103
Kemarahan Kakek Vani
104
Sebuah Rencana untuk membalasnya
105
Sosok Bayangan Putih
106
Harus Bangkit Kembali
107
Mulai Bangkit
108
Aku Tidak Butuh Keluarga Seperti Mereka
109
Ternyata Menantuku seorang Miliader
110
Keluarga Mata Duittan
111
Jangan Melihat Orang dari Coverrnya Saja
112
Gagal Pulang Kampung
113
Hamil
114
Perhatian Besar dari Keluarga
115
Kebahagian yang Terusik.
116
Tidak ingin Kehidupan Vani Diganggu
117
Sebuah Kbenaran.
118
Bangkit Sebelum Terpuruk
119
Ternyata Dia Anakku
120
Mereka Banyak Persamaan
121
Satu Lagi Rahasia Masa Lalu
122
Seperti ratu Saat Hamil
123
Masih di Kampung
124
Kejahatan Dibalas Kebaikan
125
Malam Sebelum Pesta
126
Pesta Adat
127
Kembali ke jakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!