Dipaksa Suami Bercerai

Masih tentang Vani saat di kampung.

Sebulan setelah Vani melahirkan putranya, sebuah surat di kirim ke rumah sang ibu mertua, saat itu Vani sedang   duduk  berjemur menatap ibu mertua dan iparnya yang sedang bercengkrama dengan bayi  laki-laki yang Vani lahirkan.

Ibu mertuanya menjemur bayi tersebut setelah ia mandikan pagi itu.

“Oppung jadi semangat saat kau lahir Mang,” ujar ibu mertuanya mengecup pipi baby Jonas .

“Au jua …,” ucap Iparnya dengan suara gagu khas.

Vani tidak pernah mengurus putranya, ia  menggendongnya saat memberinya ASI saja, selebihnya ibu mertua dan iparnya yang merawat bayi tampan itu.

‘Aku tidak menduga inang mertua akan menerima anakku dengan baik, aku pikir tadi setelah dia tahu kalau dia bukan anak Bang Bonar akan mengacuhkan kami, ternyata inang sangat sayang.

Terimakasih Tuhan’ ucap Vani  dalam hati.

 Saat sedang duduk di halaman pagi itu,  anak laki-laki mengantar surat dalam amplop.

“Oppung adong surat tu oppung”

(Oppung ada surat untuk oppung)

“Sian ise? So adong famili nami puang”

(Dari mana? Tidak ada keluarga kami)

“Dang huboto Pung Jahama.”

(Gak tau Pung, bacalah)

“Bah … idia ma  boi matakkon  manjaha”

(Wah … gak bisa lagi mataku ini, membaca) ujar Inang Lisda.

“Sini Dek aku baca.”

“Ah … biar kakak cantik ini saja yang baca Pung.”

“Ah … gak sopan kau, bukan kakak itu, nantulang itu dia istri tulang Bonar.”

“Oh …  maaf Pung, cantik kali soalnya.”

“Ah , nanima tu san, gelleng dope ho nungga mangittali ho.”

(Ah … pergilah sana, masih kecil sudah genit kau!”

Anak lelaki yang memakai seragam putih merah itu terkekeh dan meninggalkan Vani dan ibu mertuanya.

“Bacalah dulu Nang, apa isinya.”

“Ini untukku inang,  dari bang Bonar,” ujar Vani dengan  wajah lemah.

“Mau bilang apa dia rupanya?”

“Dia minta aku menandatangani surat pisah Inang, aku tidak mau, kaliannya keluargaku, kalau dia mau menikah lagi aku tidak terserah.”

“Kalau kamu sudah memilihku jadi ibu mertuamu, aku juga akan mempertahankan mu dengan cucuku, biarkan si Bonar melakukan kemauannya,” ujar ibu mertuanya ia membela Vani dari pada anaknya.

Di sisi lain.

Saat  Vani tidak mau membalas surat Bonar, ia menelepon Vani.

“Halo …! Kenapa kamu tidak membalas suratku?”

“Aku tidak mau Bang.”

“Apanya maksudmu … yang sudah gilanya kau! Gak mungkin  kau jadi istriku sampai tua kan?”

“Ya, aku tidak mau berpisah dari inang sama eda.”

“Ya, kalau kita sudah berpisah ya kau keluarlah dari rumah mamaku, mau ngapain lagi kau di sana  kalau sudah berpisah, kau cari kehidupan yang lain degan anak kau itu. Lalu bagaimana uda melahirkan kau?”

“Sudah bang.”

“Apa anak kau?”

“Laki-laki Bang.”

“Sehat anakmu itu, maksudku lengkap semua anggota badannya?”

“Sehat Bang.”

“Baguslah, selamatlah kalau begitu, aku berharap kau dapat laki-laki yang  baiklah nantinya yang mau menerima kau dan anakmu.”

“Ya Bang, terimakasih atas doanya.”

“Ya, sudah kalau begitu cepatlah kau tanda tangani surat itu, ada rencana ku mau menikah di sini.”

“Maksudnya abang gak mau mengajak Inang?”

“Gak usah, yang ada nanti aku malu …  pasti nanti mama  bawa si Mesnur.”

“Tapi bang, inang itu mamamu, masa kamu tidak perduli?”

“Kamu tahu apa? Dari dulunya aku bilang sama mama agar di  bawa anaknya yang gila itu ke rumah sakit jiwa.”

“Tapi Eda tidak mencelakai orang Bang, dia baik.”

“Baik apa! Apa kamu tau anak-anak di kampung itu dilempari batu sama dia. Kamu tidak tau hidupku jadi korban buly karena wanita gila itu dari kecil,” ujar Bonar.

“Dia melempar anak-anak di kampung karena mereka mengganggunya.”

“Sama saja, pokoknya aku tidak mau kembali ke kampung itu selagi Mesnur masih hidup, dia itu beban keluarga, kenapa dia tidak mati saja, biar bebas mama itu kemana-mana,” ujar Bonar.

“Astaga Bang,  kamu kejam sekali,” ujar Vani mengelus dada.

“Itu bukan kejam Elisabet Stevani, tetapi memang itulah kenyataanya, aku selalu kena bulian dan hinaan di kampung itu karena punya kakak gila, kenapa kamu tidak kasih saja racun sama dia, biar gak  beban untuk mama itu,” ujar Bonar.

“Astaga bang, aku bukan pembunuh dan aku tegaskan sama abang, semakin kamu berkata seperti itu, semakin aku ingin tinggal dengan inang dan eda, aku kasihan sama mereka,” ujar Vani di ujung telepon.

“Eee Bodoh! Kenapa kau tidak kasihan sama hidup yang menyedihkan itu?”

“Sampai kapanpun aku tidak akan meninggalkan inang, apa abang dengar!”

“Terserah … mau  di situ kau selamanya aku tidak perduli, aku hanya ingin kau menandatangi surat cerai itu biar aku bisa mangoli.”

“Kalau abang tidak mau melibatkan Inang di pernikahan abang, aku tidak mau menandatangani.”

“Yang gilanya kau rupanya Ya, aku sudah bilang calon istriku orang  terhormat, apa nanti kata mereka setelah  melihat rumah kami dan melihat si Mesnur?”

“Abang benerin dulu rumah di kampung  baru abang menikah biar gak malu.”

“Bodoh kau Ya, habislah uangku  betulin rumah itu, lalu  mana biaya mangoliku?”

“Bang … inang pernah bilang samaku, dia pelihara kerbau tetapi yang jaga orang lain, nanti bagi dua hasilnya, itu buat biaya  menikah abang rencananya, nanti abang pakai itu saja.”

“Gak usah pun mama itu biaya untuk aku menikah, biarlah itu untuk biaya hidup mereka, bila perlu suruh dijual sekarang aku tidak butuh itu, aku hanya ingin tanda tangan dari kau.”

“Aku tidak mau.”

“APA?”

“Ya aku tidak mau, aku akan tetap jadi Paniaran Sinaga dan jadi menantu di rumah ini.”

“Bodoh, pergi kau dari rumah mamaku,” ucap Bonar marah.

“Aku tidak mau, aku dan anakku sudah jadi bagian dari keluarga ini, dalam akte anakku nanti namamu dan margamu yang akan dia pakai, untuk tanda tanganmu bisalah aku akali, aku sudah memberikan foto kopi KTP milikmu sama kakak Lince biar dibantu urus Akte Lahir anakku.”

“Dasar wanita yang nggak benar,” ujar bonar.

“Terserah abang mau menyebutku apa, tapi inang dan eda mau menerimaku sebagai menantu  di rumah ini, itu  sudah cukup untukku,” ucap Vani.

Awalnya ia mau  menandatangani surat cerai, karena dari awal juga mereka sudah sepakat kalau  mereka akan berpisah suatu saat, tetapi yang membuat Vani marah sama Bonar lelaki itu tidak perduli dengan mamanya sendiri, padahal dia anak laki-laki satu-satunya di keluarganya.

“Aku akan pulang ke kampung dan aku paksa kau menandatangi surat itu,” ancam Bonar sama Vani.

“Datang saja  kalau abang berani, nanti akan aku teriaki abang maling, biar digebukin kamu di kampung ini, abang tau, apa orang-orang kampung ini bilang samamu, kamu itu seperti anak durhaka yang tidak perduli sama orang tua.”

“Aku tidak  perduli selagi si Mesnur masih hidup, aku juga tidak mau kembali ke kampung itu, bilang sama dia, biar di buang anaknya yang gila itu, baru aku mau membawa mama itu tinggal di Jakarta ini,” ujar Bonar.

“Aku tidak akan pernah menandatangani surat itu sampai kapanpun, abang akan tetap jadi suamiku sampai tua, aku akan merawat mereka berdua,” ujar Vani marah.

“Bodoh kau,” balas Bonar.

“Abang yang bodoh, si Malinkundang kamu,” balas Vani lebih marah lagi.

Sejak saat itu Vani memutuskan  bertahan jadi istri yang tidak dianggap di rumah mertuanya.

Bersambung....

Kakak yang baik jangan pelit kasih like, vote, komentar ya.

Biar authornya bertambah semangat untuk update gak bayar kok gratis hanya tekan pakai jari baca sepuasnya terimakasih

Terpopuler

Comments

Rosida Bae

Rosida Bae

bgus certny

2023-03-07

0

Aprilina Simanungkalit

Aprilina Simanungkalit

sakin enak cerita nya jadi lupa nge like KK 😂 maaf ya 🙏

2023-02-27

0

Amik Sularmi

Amik Sularmi

keren

2023-02-19

1

lihat semua
Episodes
1 Menikah Karena Terpaksa
2 Suami Kabur
3 Dia Kembali
4 Putraku Anak Jenius
5 Cerita Saat Melahirkan
6 Dipaksa Suami Bercerai
7 Ibu Dan Anak Jadi Hacker
8 Dibalik Kesuksesan Vani Ada Mantan Yang Menyesal
9 Bertemu Sepupu
10 Saat Suami Curhat
11 Misi Berhasil
12 Istri Tersembunyi
13 Semua Masuk Jebakan Vani
14 Menumbangkan Perusahaan Ayahnya
15 Saat Anak Bapak Saling Bertarung
16 Jonas Akan Bertemu Kakeknya
17 Jonas Mampu Menyelesaikan Tantangan
18 Bertemu Sepupu Yang Baik Hati
19 Saat Hati Masih Dendam
20 Dihina Suami Karena Jelek
21 Ketika Menantu Lebih Berharga Dari Anak Kandung
22 Demi Ibu Mertua
23 Kesombongan Adik Ipar Mertua
24 Saat Rahasia Anak Diketahui
25 Semakin Banyak Yang Tahu
26 Gagal Menikah Lagi
27 Saat Keluarga Menolak Keinginan Bonar
28 Sakit Hati
29 Awalnya Ingin Marah
30 Vani Wanita Yang Sabar
31 Cinta Tanpa Syarat
32 Apakah Masih Ada Kesempatan?
33 Tidak Perduli Lagi
34 Putri Yang Hilang Telah Kembali
35 Saat Ia Menjadi Rebutan
36 Pembalasan Untuk Mereka
37 Saat Hati Lelah Menunggu, pergi Jalan Terbaik
38 Vani Wanita Yang Cerdas
39 Kerinduan Seorang Ayah
40 Anak Jadi Rebutan
41 Menolak Tinggal Bersama
42 Melakukan Apapun Demi Anak
43 Datang Ke Rumah Orang Tua
44 Aku Sudah Menikah
45 Sebuah Rahasia Besar
46 Mendapat Vitamin C Dari Istri
47 Tinggal Satu Rumah
48 Terluka
49 Mencoba meluluhkan Hatinya Kembali
50 Vani Mengalami Gangguan Kecemasan
51 Bonar Menang Banyak
52 Hampir Tertabrak
53 Kemarahan Seorang Ibu
54 Korbankan Kebahagian Anak Demi Ambisi
55 Lelang Brondong Berkedok Arisan
56 Tertangkap
57 Masih takut
58 Wanita Yang memalukan
59 Ada hikmah Di Balik Musibah
60 Aku berhak Tahu, Karena Aku Suamimu
61 Kejutan Besar
62 Satu Keluarga Jadi Hacker
63 Srangan Balik Untuk Para Penghianat
64 Kehidupan Rumah Tangganya Diusik
65 Bonar Menemui Winda
66 Dinner Romantis
67 Selingkuh Dengan Bapak Mertua
68 Penyesalan Selalu Datang Terlambat.
69 Haanya Ingin Dicintai
70 Aku tiidak Suka Dipaksa
71 Tertangkap Basah Saat Selingkuh
72 Mendapat Hukuman
73 Digoda
74 Menolak
75 Kesabaran Membuahkan Hasil
76 Rasa Yang Mulai Hilang
77 Tidur Satu Kamar
78 Berkompetisi
79 Dia Berubah
80 Harta, Tahta
81 Aku Akan Tetap Bersamamu
82 Bertolak Ke Singapura
83 Dukungan Dari Keluarga
84 Minta Adik
85 Cinta akan Bersemi Kembali
86 Harus Mengalah
87 Bagai Ratu
88 Bukan Lelaki yang Lemah
89 Cincin pernikahan
90 Hadiah Dari Istriku
91 Malam Pengantin
92 Nur Menguncang Studio
93 Keluarga yang Menginspirasi
94 Banyak Orang yang Mengaku Keluarga
95 Balasan Untuk Keluarga Suami
96 Pindah Rumah
97 Saat Vani Marah
98 Pembalasan dari Vani
99 Rahasia Besar Dalam Brankas
100 Bertemu Dokter yang Mncurigakan
101 Ibuku yang Malang
102 Sakitnya Berasa Sampai ke Ulu Hati
103 Kemarahan Kakek Vani
104 Sebuah Rencana untuk membalasnya
105 Sosok Bayangan Putih
106 Harus Bangkit Kembali
107 Mulai Bangkit
108 Aku Tidak Butuh Keluarga Seperti Mereka
109 Ternyata Menantuku seorang Miliader
110 Keluarga Mata Duittan
111 Jangan Melihat Orang dari Coverrnya Saja
112 Gagal Pulang Kampung
113 Hamil
114 Perhatian Besar dari Keluarga
115 Kebahagian yang Terusik.
116 Tidak ingin Kehidupan Vani Diganggu
117 Sebuah Kbenaran.
118 Bangkit Sebelum Terpuruk
119 Ternyata Dia Anakku
120 Mereka Banyak Persamaan
121 Satu Lagi Rahasia Masa Lalu
122 Seperti ratu Saat Hamil
123 Masih di Kampung
124 Kejahatan Dibalas Kebaikan
125 Malam Sebelum Pesta
126 Pesta Adat
127 Kembali ke jakarta
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Menikah Karena Terpaksa
2
Suami Kabur
3
Dia Kembali
4
Putraku Anak Jenius
5
Cerita Saat Melahirkan
6
Dipaksa Suami Bercerai
7
Ibu Dan Anak Jadi Hacker
8
Dibalik Kesuksesan Vani Ada Mantan Yang Menyesal
9
Bertemu Sepupu
10
Saat Suami Curhat
11
Misi Berhasil
12
Istri Tersembunyi
13
Semua Masuk Jebakan Vani
14
Menumbangkan Perusahaan Ayahnya
15
Saat Anak Bapak Saling Bertarung
16
Jonas Akan Bertemu Kakeknya
17
Jonas Mampu Menyelesaikan Tantangan
18
Bertemu Sepupu Yang Baik Hati
19
Saat Hati Masih Dendam
20
Dihina Suami Karena Jelek
21
Ketika Menantu Lebih Berharga Dari Anak Kandung
22
Demi Ibu Mertua
23
Kesombongan Adik Ipar Mertua
24
Saat Rahasia Anak Diketahui
25
Semakin Banyak Yang Tahu
26
Gagal Menikah Lagi
27
Saat Keluarga Menolak Keinginan Bonar
28
Sakit Hati
29
Awalnya Ingin Marah
30
Vani Wanita Yang Sabar
31
Cinta Tanpa Syarat
32
Apakah Masih Ada Kesempatan?
33
Tidak Perduli Lagi
34
Putri Yang Hilang Telah Kembali
35
Saat Ia Menjadi Rebutan
36
Pembalasan Untuk Mereka
37
Saat Hati Lelah Menunggu, pergi Jalan Terbaik
38
Vani Wanita Yang Cerdas
39
Kerinduan Seorang Ayah
40
Anak Jadi Rebutan
41
Menolak Tinggal Bersama
42
Melakukan Apapun Demi Anak
43
Datang Ke Rumah Orang Tua
44
Aku Sudah Menikah
45
Sebuah Rahasia Besar
46
Mendapat Vitamin C Dari Istri
47
Tinggal Satu Rumah
48
Terluka
49
Mencoba meluluhkan Hatinya Kembali
50
Vani Mengalami Gangguan Kecemasan
51
Bonar Menang Banyak
52
Hampir Tertabrak
53
Kemarahan Seorang Ibu
54
Korbankan Kebahagian Anak Demi Ambisi
55
Lelang Brondong Berkedok Arisan
56
Tertangkap
57
Masih takut
58
Wanita Yang memalukan
59
Ada hikmah Di Balik Musibah
60
Aku berhak Tahu, Karena Aku Suamimu
61
Kejutan Besar
62
Satu Keluarga Jadi Hacker
63
Srangan Balik Untuk Para Penghianat
64
Kehidupan Rumah Tangganya Diusik
65
Bonar Menemui Winda
66
Dinner Romantis
67
Selingkuh Dengan Bapak Mertua
68
Penyesalan Selalu Datang Terlambat.
69
Haanya Ingin Dicintai
70
Aku tiidak Suka Dipaksa
71
Tertangkap Basah Saat Selingkuh
72
Mendapat Hukuman
73
Digoda
74
Menolak
75
Kesabaran Membuahkan Hasil
76
Rasa Yang Mulai Hilang
77
Tidur Satu Kamar
78
Berkompetisi
79
Dia Berubah
80
Harta, Tahta
81
Aku Akan Tetap Bersamamu
82
Bertolak Ke Singapura
83
Dukungan Dari Keluarga
84
Minta Adik
85
Cinta akan Bersemi Kembali
86
Harus Mengalah
87
Bagai Ratu
88
Bukan Lelaki yang Lemah
89
Cincin pernikahan
90
Hadiah Dari Istriku
91
Malam Pengantin
92
Nur Menguncang Studio
93
Keluarga yang Menginspirasi
94
Banyak Orang yang Mengaku Keluarga
95
Balasan Untuk Keluarga Suami
96
Pindah Rumah
97
Saat Vani Marah
98
Pembalasan dari Vani
99
Rahasia Besar Dalam Brankas
100
Bertemu Dokter yang Mncurigakan
101
Ibuku yang Malang
102
Sakitnya Berasa Sampai ke Ulu Hati
103
Kemarahan Kakek Vani
104
Sebuah Rencana untuk membalasnya
105
Sosok Bayangan Putih
106
Harus Bangkit Kembali
107
Mulai Bangkit
108
Aku Tidak Butuh Keluarga Seperti Mereka
109
Ternyata Menantuku seorang Miliader
110
Keluarga Mata Duittan
111
Jangan Melihat Orang dari Coverrnya Saja
112
Gagal Pulang Kampung
113
Hamil
114
Perhatian Besar dari Keluarga
115
Kebahagian yang Terusik.
116
Tidak ingin Kehidupan Vani Diganggu
117
Sebuah Kbenaran.
118
Bangkit Sebelum Terpuruk
119
Ternyata Dia Anakku
120
Mereka Banyak Persamaan
121
Satu Lagi Rahasia Masa Lalu
122
Seperti ratu Saat Hamil
123
Masih di Kampung
124
Kejahatan Dibalas Kebaikan
125
Malam Sebelum Pesta
126
Pesta Adat
127
Kembali ke jakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!