Mentoring 2

Hingga akhir nya sang asisten rumah tangga nya datang dengan membawa minuman untuk Ziva.

"maaf sebelum nya non, untuk masalah ini jangan di beberkan ya. Hal ini sering terjadi di sini dan tolong bersikap biasa saja pada den Revan." ujar nya karena merasa bersalah telah membuat Ziva mendengar semua nya.

Dengan senyuman manis, Ziva pun menganggukan kepala nya.

"bibi tenang aja, saya bisa jaga rahasia kok."

"terima kasih non, kalau begitu saya permisi dulu. Saya harus memeberitahu den Revan kalo non Ziva ada di sini."

Ia segera berlalu menuju kamar Revan.

Tok tok tok

Klek

"kenapa bi?" tanya Revan dengan seragam yang masih melekat di tubuh nya.

"ada teman den Revan di bawah."

"cewek apa cowok?" tanya Revan pada sang asisten.

"cewek den, katanya dia mentor belajar nya den Revan."

"oh" ujar Revan, lalu kembali mengambil beberapa buku dan menuruni tangga.

"maaf siapa ya?" tanya Erna yang tak sengaja bertemu Ziva di ruang tamu nya.

"saya Ziva tante, mentor belajar nya Revan."

"oh gitu, kamu tunggu sebentar ya, nanti Revan nya turun."

"iya tante."

"Ziva makasih sebelum nya karna udah mau mentor belajar nya Revan. Semoga aja dia bisa berubah seiring berjalan nya waktu." lirih Erna dengan mata sayu nya.

"ii iya tante." angguk Ziva yang tak lama Revan datang dengan membawa beberapa buku.

"Revan nya udah datang, kalo gitu tante tinggal ya?"

"iya tante" sahut Ziva, kemudian Erna beranjak meninggalkan mereka yang hendak belajar.

"matematika dulu kan?" tanya Revan.

"iya" angguk Ziva singkat.

Ziva langsung mengajari Revan dari bab pertama buku itu, mengenai rumus penjabaran. Yang tak pernah Ziva sangka, Revan ternyata cepat tanggap. Meskipun terkadang jawaban nya itu bikin orang naik darah.

"ohh... Jadi abis di kali terus di bagi dengan angka yang di sebelah nya kan?"

"iya Van, kalo udah di bagi nanti kamu bakal dapet jawaban nya. Mudah kan?!" ujar Ziva yang tanpa sengaja melihat pipi Revan yang agak kemerahan akibat tamparan tadi.

"mudah mudah, dari hongkong... Gue rada puyeng tau." tandas Revan yang membuat Ziva tersadar.

"oke, bagian mana yang bikin kamu puyeng?" tanya Ziva.

"bagian ini" sahut Revan menunjukan bagian yang tak ia mengerti.

Ziva kembali menjelaskan bagian yang tak di mengerti oleh Revan.

"oh jadi gitu, oke ngerti." Revan segera mencoret coret buku nya dengan angka angka dan menggunakan rumus yang di beritahu Ziva tadi.

"gini kan?" Tanya Revan yang selesai mengerjakan satu soal di huku itu.

"nah iya ini bener."

"hai om" sapa Ziva saat melihat Adrian melewati nya.

"iya" senyum Adrian tipis.

"lagi ngajarin Revan ya?"

"iya om"

"bagus lah, biar anak ini sedikit pintar dan terbuka pikiran nya." tandas Adrian sebelum meninggalkan mereka berdua.

"udah gak usah di dengerin, anggep aja angin lalu." terlihat sekali kalau Revan sedang bad mood.

""apa mungkin Revan jadi begini karna keluarga nya sendiri? Kalo iya gue jadi kasian sama dia, dia pasti kesepian di rumah sebesar ini." batin Ziva merasa prihatin pada Revan.

""lo ngapain ngeliatin gue kayak gitu?" tanya Revan yang melihat Ziva menopang dagu dengan menatap ke arah nya.

"pipi lo..." seketika Ziva berhenti karena merasa ucapan nya terlalu lancang.

Saat itu juga Revan memalingkan wajah nya " tadi gak sengaja kepentok pintu."

"bohong" batin Ziva.

"oh gitu, sakit?"

"ehh pe'a, ya jelas sakit lah ogep ya kali merah gink gak sakit. Lo nanya yang warasan dikit napa" ujar Revan.

"dah nyesel gue kasian sama lo." batin Ziva jengah melihat tingkah Revan.

"bi masakin mi kuah donk, kayak nya enak makan yang anget anget pas lagi gerimis gini." ujar Revan saat melihat art nya melewati ruang tamu.

"oke den" angguk nya yang langsung ke dapur membuatkan pesanan majikan nya itu.

Sembari menunggu pesanan nya datang, Revan kembali mengejarkan beberapa soal yang diberikan oleh Ziva.

"ini udah bener belum sih!" tandas Revan sembari menyodorkan buku nya.

"anjirr!! Lo nanya gak usah ngegas juga kali, jantungan juga nih." batin Ziva.

"sini biar aku periksa" Ziva segera memeriksa buku Revan.

"salah satu."

"yang mana? Perasaan gue ngisi nya bener deh" heran Revan yang membuat Ziva mengelus dada nya, sebelum akhir nya ia menjelaskan kembali soal yang salah di kerjakan Revan.

Setelah beberapa saat, art Revan datang dengan sebuah nampan.

"ini, silahkan di makan" ujar nya sembari menyajikan dua mangkok mie instan.

"emmm wangi banget" pikir Ziva.

Kruyukkk

"kalo laper, makan jangan di liatin aja." ujar Revan sembari menyuapkan mie ke mulut nya.

"ii iya" Ziva mulai menyendokan mie namun tangan nya terhenti ketika sebuah tangan memegang kepangan rambut nya.

"rambut nya benerin dulu, untung gak masuk ke mie." tandas Revan yang membuat Ziva tertegun sesaat.

"makasih"

Mereka melanjutkan makan nya.

"gue semenjak tinggal di apartemen karna gak ada yang masakin jadi gue makan mie terus. Tapi di ras rasa ternyata enak juga. Jadi setiap pulang ke rumah gue slalu minta bibi buat masakin mie." ujar Revan.

"iya sih enak, tapi gak baik kalo makan mie terus."

"siapa yang peduli, lagian gue gak makan mie tiap hari juga. Ya kali gue makan mie aja, usus buntu gue."

"by the way, kenapa kamu tinggal di apartemen?"

"ya karna aprtemen gue deket dari sekolah, lagian bosen juga di rumah."

"apa mungkin Revan tinggal di apartemen karna gak betah di rumah. Apalagi denger bokap nya ngomel kayak nya Revan tertekan deh karna bokap nya lebih sayang anak yang satu nya." batin Ziva

Tiba tiba hidung Ziva mendadah nyeri, dan kepala nya mendadak sakit.

"Van, toilet di mana?"

"belakang pintu putih." sahut Revan menunjuk ke arah dapur.

Ziva langsung berlari ke arah yang di tunjukan Revan.

"kenapa tuh anak? Kebelet?" ujar Revan.

"eh Ziva." sapa Erna yang tak sengaja melihat Ziva menuju dapur.

"iya tante, Ziva mau ke toilet."

"jangan di sink, please!"batin Ziva.

"oh itu di sana"

Ziva langsung memasuki kamar mandi..

Tes

Darah segar mengalir dari hidung Ziva. Ziva langsung menghapus nya dan membasuh nya di wastafel.

Ziva menangis dalam diam, ia benar benar sudah sangat lelah. Lelah dengan keadaan tapi ia harus tetap bertahan sampai tujuan nya berhasil.

Setelah agak lama, Ziva keluar menuju ruang tamu.

"lo gak papa?" Revan terheran melihat wajah Ziva yang sedikit pucat.

"ah, gak papa kok."

Tiba tiba ponsel Ziva berdering.

"halo"

Ziva membiarkan orang di seberang sana bicara. Tanpa aba aba setetes air mata jatuh di pipi nya, ia segera menghapus nya. Meski itu percuma karena Revan telah melihat nya.

"Van gue pulang ya dah sore." ujar Ziva setelah menutup panggilan telpon.

"lo baik baik aja kan?" tanya Revan sedikit khawatir.

"setiap orang punya masalah yang beda beda. Jangan pernah bialng hidup kita paling menderita, karna di luar sana ada orang yang lebih menderita dari kita. Tapi orang utu terus tersenyum seakan bilang sama dunia, it's oke gue baik." ujar Ziva yang membuat Revan tercenung.

Terpopuler

Comments

Metro Kdw

Metro Kdw

🥺

2024-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Amazing
3 Hari Sial
4 Masalah
5 Salah Paham
6 Revan/Devan
7 Pesona Kapten Tim Futsal
8 Bagas dan Zelin
9 Adu Jotos
10 Taruhan
11 Fight
12 Sit Up
13 Mimisan
14 Mentoring
15 Mentoring 2
16 Queen to Freak Girl
17 15 Putaran
18 Buaya Darat
19 Perseteruan
20 Waspada
21 Pembalasan
22 Ziva Masak?!
23 Siapa Nathan?
24 Saos Sialan!
25 Stalking Love
26 Gara-gara Novel
27 Curahan Hati
28 Lemah Begini Queen nya Warrior
29 Masalah
30 Fight 2
31 Ziva Kritis
32 Fitnah Kejam
33 Batas Kesabaran Mike
34 Musnah Sampai Ke Akar Akar nya
35 Mimpi buruk
36 Cemburu??
37 Berubah Karena Dia
38 Penting
39 Rumah Sakit
40 Siapa??
41 Tunggu Tanggal Mainnya
42 Perhatian
43 Telponan
44 Mike Vs Revan
45 Rencana
46 Memastikan Perasaan
47 Api Cemburu
48 Ungkapan Cinta
49 Mengungkap Identitas
50 Pendekatan
51 Salah Mencintai
52 Rival
53 Kalah Sebelum Perang
54 Rencana Berhasil
55 Pertunjukan Di Mulai
56 Terungkap
57 Kena Lo!!
58 Tak Ditakdirkan Bersama
59 Live
60 Terjebak
61 Dunia Berbeda
62 My Sunshine
63 Momen Indah Kita
64 Kena Mental
65 My Sweet Heart
66 Curi Perhatian
67 Perasaan Tak Enak
68 Insiden Tak Terduga
69 Rencana Randi
70 Dasar Badboy!!
71 Siapa??
72 Lebih Dari Ikatan Darah
73 Psikopat
74 Harapan
75 Senyum Lo Kebahagiaan Gue
76 Golden Voice
77 Suasana Mendukung
78 Seperti Mimpi
79 Menggoda Ziva
80 Sok Sweet
81 Tepat Waktu
82 Perlakuan Istimewa
83 Sama Sama Absurd
84 Terlalu Rumit Tuk Di Mengerti
85 Perasaan Tak Tenang
86 Telephaty
87 Masalah Baru
88 My Best Brother
89 Pertemuan misterius
90 Menarik
91 Teka teki
92 Harimau Yang Sedang Tidur
93 Warna Pelangi
94 Tak Perlu Otot Cuma Perlu Otak
95 Siapa Pengkhianat nya
96 Pengumuman Mendadak
97 Dilema
98 cahaya
99 Moment Ketika Bersama
100 Romantic Scene
101 You Are My World
102 Seribu Rahasia
103 Pengkhianat
104 Harapan
105 Perubahan Revan
106 Tujuan Akhir
107 Salah Langkah
108 Matahari
109 Cobaan Apalagi Ini
110 Nonton Bareng
111 Ketemu Malaikat Maut
112 Masuk Jebakan
113 Kayak Cerita Horor
114 Tak Terduga
115 Firasat
116 Kacau
117 Pengarang Cerita
118 Saling Menguatkan
119 Masa Lalu David
120 Awal Pertemuan
121 Hiburan
122 Pembagian Tugas
123 Terlihat Nyata
124 Kejutan hidup
125 Berasa di Layani Istri
126 Sifat Manusia
127 Kamu Duniaku
128 Di Permainkan Takdir
129 Bertemu Karna Takdir
130 Indah
131 Demam
132 Tulisan Takdir
133 Bertindak Bodoh
134 Because I Can't....
135 Makan Malam
136 Terlambat
137 Sebuah Pilihan
138 Jalan Jalan
139 Sisi Lain Queen Zi
140 Fahri Alzheir
141 Balas Dendam??
142 Dunia Milik Berdua
143 Kesempatan Dalam Kesempitan
144 Nyawa Di Bayar Nyawa
145 Tertawan Hati
146 Gara Gara Udiiiiiin
147 Tertidur
148 Pagi Menyenangkan
149 Mommy??
150 Siasat
151 Bolos
152 Bertemu Fahri
153 Kemarahan Mike
154 Pilihan Sulit
155 Fakta
156 Terlalu Mencintai
157 Kenyataan Pahit
158 Prioritas Utama
159 Dilema
160 Sweet nya seorang Revano
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Awal Mula
2
Amazing
3
Hari Sial
4
Masalah
5
Salah Paham
6
Revan/Devan
7
Pesona Kapten Tim Futsal
8
Bagas dan Zelin
9
Adu Jotos
10
Taruhan
11
Fight
12
Sit Up
13
Mimisan
14
Mentoring
15
Mentoring 2
16
Queen to Freak Girl
17
15 Putaran
18
Buaya Darat
19
Perseteruan
20
Waspada
21
Pembalasan
22
Ziva Masak?!
23
Siapa Nathan?
24
Saos Sialan!
25
Stalking Love
26
Gara-gara Novel
27
Curahan Hati
28
Lemah Begini Queen nya Warrior
29
Masalah
30
Fight 2
31
Ziva Kritis
32
Fitnah Kejam
33
Batas Kesabaran Mike
34
Musnah Sampai Ke Akar Akar nya
35
Mimpi buruk
36
Cemburu??
37
Berubah Karena Dia
38
Penting
39
Rumah Sakit
40
Siapa??
41
Tunggu Tanggal Mainnya
42
Perhatian
43
Telponan
44
Mike Vs Revan
45
Rencana
46
Memastikan Perasaan
47
Api Cemburu
48
Ungkapan Cinta
49
Mengungkap Identitas
50
Pendekatan
51
Salah Mencintai
52
Rival
53
Kalah Sebelum Perang
54
Rencana Berhasil
55
Pertunjukan Di Mulai
56
Terungkap
57
Kena Lo!!
58
Tak Ditakdirkan Bersama
59
Live
60
Terjebak
61
Dunia Berbeda
62
My Sunshine
63
Momen Indah Kita
64
Kena Mental
65
My Sweet Heart
66
Curi Perhatian
67
Perasaan Tak Enak
68
Insiden Tak Terduga
69
Rencana Randi
70
Dasar Badboy!!
71
Siapa??
72
Lebih Dari Ikatan Darah
73
Psikopat
74
Harapan
75
Senyum Lo Kebahagiaan Gue
76
Golden Voice
77
Suasana Mendukung
78
Seperti Mimpi
79
Menggoda Ziva
80
Sok Sweet
81
Tepat Waktu
82
Perlakuan Istimewa
83
Sama Sama Absurd
84
Terlalu Rumit Tuk Di Mengerti
85
Perasaan Tak Tenang
86
Telephaty
87
Masalah Baru
88
My Best Brother
89
Pertemuan misterius
90
Menarik
91
Teka teki
92
Harimau Yang Sedang Tidur
93
Warna Pelangi
94
Tak Perlu Otot Cuma Perlu Otak
95
Siapa Pengkhianat nya
96
Pengumuman Mendadak
97
Dilema
98
cahaya
99
Moment Ketika Bersama
100
Romantic Scene
101
You Are My World
102
Seribu Rahasia
103
Pengkhianat
104
Harapan
105
Perubahan Revan
106
Tujuan Akhir
107
Salah Langkah
108
Matahari
109
Cobaan Apalagi Ini
110
Nonton Bareng
111
Ketemu Malaikat Maut
112
Masuk Jebakan
113
Kayak Cerita Horor
114
Tak Terduga
115
Firasat
116
Kacau
117
Pengarang Cerita
118
Saling Menguatkan
119
Masa Lalu David
120
Awal Pertemuan
121
Hiburan
122
Pembagian Tugas
123
Terlihat Nyata
124
Kejutan hidup
125
Berasa di Layani Istri
126
Sifat Manusia
127
Kamu Duniaku
128
Di Permainkan Takdir
129
Bertemu Karna Takdir
130
Indah
131
Demam
132
Tulisan Takdir
133
Bertindak Bodoh
134
Because I Can't....
135
Makan Malam
136
Terlambat
137
Sebuah Pilihan
138
Jalan Jalan
139
Sisi Lain Queen Zi
140
Fahri Alzheir
141
Balas Dendam??
142
Dunia Milik Berdua
143
Kesempatan Dalam Kesempitan
144
Nyawa Di Bayar Nyawa
145
Tertawan Hati
146
Gara Gara Udiiiiiin
147
Tertidur
148
Pagi Menyenangkan
149
Mommy??
150
Siasat
151
Bolos
152
Bertemu Fahri
153
Kemarahan Mike
154
Pilihan Sulit
155
Fakta
156
Terlalu Mencintai
157
Kenyataan Pahit
158
Prioritas Utama
159
Dilema
160
Sweet nya seorang Revano

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!