Ziva menatap sirkuit balapan dengan jantung berdebar. Sudah lama sekali ia tidak datang ke sini. Jika bukan karna masalah yang dia hadapi beberaa hari ini, ia mungkin tak akan kembali ke jalur ini.
Seorang pria paruh baya datang memhampiri Ziva yang masih mengenakan seragam sekolahnya, serta dandanan cupu nya.
Ia sengaja tak mengganti penampilan nya, karna tak ingin menarik perhatian.
"maaf ada yang bisa di bantu?"
Ziva menatap laki laki itu, dengan senyuman tipis, lalu mengeluarkan sebuah kartu dari tas nya.
Kartu itu adalah kartu VIP di sini. Pria yang biasa di sapa Bang Zack itu terkejut, mengetahui gadis cupu di depan nya ini adalah salah satu anggota VIP.
"kapan acara balap nya di mulai?" tanya Ziva dengan santai.
"ada 3 ronde untuk malam ini, ronde pertama di mulai jam 7 nanti." jelas Zack.
Zack mengantar Ziva menuju area mobil, dengan kartu VIP yang Ziva bawa ia menyalakan mobil sport berwarna orange.
Zack semakin terkejut di buatnya " lo, jadi lo Queen Zi!! Queen nya Warrior!! Tapi penampilan...."
"ya itu gue, soal penampilan sengaja biar gak narik perhatian" ujar Ziva sambil menyalakan mesin mobil yang mana ia ingin ngecek kelayakan mobil ini.
"udah di cek kan?"
"semua mobil di sini slalu di cek berkala, tapi kalo lo mau kita bisa cek sekarang buat pastiin nya." ujar Zack.
"kalo gitu gue bakal ngerepotin lo" seru Ziva yang keluar dari mobil itu.
"gak ngerepotin kok! Gue gak nyangka aja lo masih anak sekolahan." Zack terus saja menilai Ziva dari atas sampai bawah.
"yaps, itu sebabnya kita gak boleh menilai seseorang dari penampilannya." seru Ziva.
"oh ya daftarin gue, buat ronde pertama."
"beres... Uh, itu... Lo gak perlu baju ganti?" tanya Zack.
Ziva menurunkan pandangannya pada baju seragamnya.
"bukan gue ngeremehin lo, tapi gak baik kalau indentitas lo ke bongkar apalagi sekolah lo" jelas Zack.
Ziva mengerti, jika nanti saingan nya kalah dan tak terima, ia bisa mencari tahu indentitas nya lewat seragam sekolahnya.
"emmm boleh deh"
Ziva segera mengganti pakaiannya, ia mengenakan jaket kulit berwarna hitam dan celana jeans. Ziva membiarkan rambutnya tergerai, karna malas mengikat rambut.
Ziva keluar dari ruang ganti sambil mengenakan sarung tangan.
Salah satu staf mengantar Ziva ke lapangan
"eh tunggu, lo punya masker?"
"ada, sebentar" staf itu berlari untuk mengambil masker.
Beberapa staf yang sudah melihat penampilan asli Ziva, walaupun dalam wujud si cupu, mereka tetap takjub karna di usia semuda ini Ziva sudah sering memenangkan balapan. Yang notabene lawan nya kebanyakan cowok.
Dengan warna kulit yang sedikit gelap, serta kacamata hitam yang bertengger di hidung Ziva. Ia terlihat seperti agen rahasia di film film.
Ziva memasuki area lapangan yang disana ternyata sudah sangat ramai. Ada beberapa wanita yang berpakaian sangat minim yang menggoda laki laki di sana.
Melihat kedatangan Ziva, dengan segera Zack mengumumkan daftar peserta ronde pertama.
"peserta terakhir Queen Zi" Zack menunjuk ke arah Ziva.
Ada 7 peserta dalam ronde kali ii, dan semuanya adalah laki laki ya terkecuali Ziva tentunya.
"bang, lo yakin nih, lawan kita cewek?"
"iya, sejak kapan standar White Eagle jadi turun kek gini!"
Seorang laki laki menunjuk ke arah Ziva "kalo lo butuh duit, cukul buka kaki lo lebar lebar" ujar lelaki itu dengan bahasa vulgar.
Zack awalnya ingin bersuara, namun Ziva melarangnya.
"gue gak ada waktu buat nurunin level gue dengan ngeladenin omong kosong kalian. Kenapa gak kita lihat kemampuan kita masing masing. Biar kemampuan kita yang bicara." cecar Ziva menatap mereka sinis meski terhalang kaca mata.
""oke, tapi kalolo kalah, lo harus tidur sama kita."
"dan kalo gue menang mobil kalian buat gue. Dan dalam kondisi terbaik." ujar Ziva.
"deal, toh kita juga udah gak sabar pengen tidur sama cewek pemberani kayak lo."
"just wait and see."
Seorang perempuan berpakaian minim maju di hadapan mobil mereka. Melemparkan sapu tangan, saat sapu tangan itu mencapai aspal, mobil mereka pun melesat.
Posisi mobil Ziva adalah yang paling terakhir tapi ia sama sekali tidak panik.
Dengan atap mobik yang terbuka, membuat rambut Ziva terbang tertiup angin. Sedangkan pandangan nya fokus pada medan sirkuit.
Ziva menyunggingkan senyum nya"now it's my turn"
Ziva menginjak pedal gas dan mulai menyalip mobil mereka satu *** satu. Saat melihat salah satu mobil mereka mencoba menghalangi jalan Ziva. Ziva dengan lihai menghindar dan bahkan membuat 2 mobil mereka saling bertabrakan.
Senyum Ziva mengembang melihat dua mobil itu terpental dan nyaris hancur.
"Queen Zi di lawan tau akibatnya kan lo"
Ziva mulai menyalip satu *** satu mobil di depannya, bahkan ia membuat trik trik kec yang menyebabkan lawan nya mengalami cidera.
Dari kaca spion Ziva bisa melihat mobil lawannya yang tertinggal jauh, mobil Ziva melesat begitu saja melewati garis finish. Bahkan penonton pun di buat tak sadar, dengan apa yang di pertunjukan oleh Ziva.
Sampai akhirnya suara bariton Zack terdengar.
"pemenangnya Queen Zi"
Suarah gemuruh dan tepuk tangan penonton mulai terdengar.
Zack langsung menghampiri Ziva "congrats posisi pertama masih jadi milik lo Queen."
"thanks, panggil Zi aja bang"
"oke Zi"
"btw, hadiah gue tolong di atur."
Zack menepuk bahu Ziva "jangan khawatir gue pastiin semuanya rapi, dan dalam kondisi terbaik."
"gue balik duluan ya bang, lo tau kan!" Ziva memberika isyarat pada Zack yang langsung di tangkap oleh Zack yang tau kalau Ziva masih anak sekolah.
"oke, tapi lo pulang di anterin sama staf ya!" seru Zack sambil memanggil beberapa staf untuk mengantar Ziva.
Ziva awal nya ongin menolak, tapi setelah ia pikir pikir, anak Warrior dan Kak Mike gak ada di sini, jadi dia tak mungkin pulang sendirian.
"kemana tuh anak anak, nyuruh gue balap tapi mereka ngilang, tuh ounya abang satu ngilang mulu, kata nya mau jagain adeknya." batin Ziva.
Karena asyik dengan pikiran nya Ziva sampai tak sadar dan menabrak orang di depannya.
"sorry" ujar Ziva
"Ziva!" mata Ziva membulat saat orang itu mengenalinya.
"ngapain lo di sini?"
Ada ekspresi kaget di sorot mata Ziva saat melihat Revan.
"bukan urusan lo"
Ziva ingin pergi, namun tangan nya di cekal oleh Revan.
"gue ingetin sama lo jangan terlalu ikut campur sama kehidupan gue, udah cukup di sekolah."
Namun Revan seakan tuli, dan mengalihkan pandangannya pada staf " loser or winner"
"winner bang" staf itu menjawab dengan gamblangnya.
Yang membuat Revan, Reno, Randi serta anak White Eagle yang satu sekolah dengan nya pun saling pandang.
"gak salah?" tanya salah satu anggota White Eagle.
"nggak, emang kenapa?" tanya staf itu.
"lo ikut gue, gue anterin pulang!" titah Revan pada Ziva.
"haissshhh, ya ya ya." Ziva tak ingin memperkeruh suasana.
Namun sebelum itu Ziva menatap semua yang ada di sana.
"gue bukan cewe sembarangan, and than it is secreet oke"
Di balas anggukan dari Revan dan kawan kawan, ynag tak menyangka di balik sikap cupu nya itu, Ziva memiliki hobby balapan. Wow amazing bukan!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
LUCAS RAMA😎
wow amazing bukan hehe 🤣
2022-09-09
1