"ya elah kirain cakep tau nya sih zonk..."Seru seorang cewek yang namanya Jessy.
"bener tuh..." angguk maurin menyetujuinya.
"udah kalian diam... Ayo Ziva lanjutkan perkenalanny." Senyum Linda yang membuat Ziva tersenyum terpaksa.
"hai semua, namaku Zivara, biasa di panggil Ziva atau Ara, aku pindahan dari FAG school. Salam kenal...«
Sontak semua teman teman nya langsung menertawainya. Bagaimana tidak FAG adalah sekolah yang sangat terkenal disana.
"lo ngada ngada ya? Ya kali modelan kayak lo pindahan dari FAG school." ujar Jessy.
"udah udah sekarang Ziva kamu dudukdi belakang Reno ya." tunjuk Linda pada kursi yang berada di barisan ketiga.
Ziva pun melangkahkan kakinya ke arah bangku nya, tanpa mengalihkan pandangannya dari Reno. Yang menurut nya begitu menarik, sampai sebuat sapaan mengejutkat dari bangku sebelah nya.
"hai cupu..." ujar Randi yang menyunggingkan seringaian tipis.
Dengan pelan Ziva mengangguk dan duduk di kursinya. Namun ia kembali terlonjak ketika melihat Revan memasuki kelas.
"Dia..." seru Ziva yng dapat di dengar oleh Sisil.
"Dia Revan, ketua genk The White Eagle" ujar Sisil
"The White Eagle??" ulang Ziva seraya melirik Sisil.
"Iya mereka itu most wanted di sekolah kita ini. Dan anggota nya, inti nya Reno sama Randi, yang lain ada dari kelas lain dan ada juga yang di luar sekolah, mereka tuh genk motor gitu keren ya..." jelas Sisil dengan mata berbinar.
"gue saranin sama lo jangan buat masalah sama mereka." lanjut Sisil yang membuat Ziva menegang.
Deg
"emang kenapa?" tanya Ziva penasaran.
"mereka tuh sangat berkuasa dan kalo lo bermasalah sama salah satu di antara mereka lo bakal abis.
"mak maksud nya??" lirih Ziva yang belum paham.
"mereka orang tersadis, gak mandang lo cewek atau cowok , mereka bakal nindas lo."
Mendengar pernyataan dari Sisil saja sudah membuat Ziva kepikiran, "apa mereka sesadis itu?"
Tiba tiba saja beberapa gambaran melintasi otaknya, tentang bagaimana cara mereka menindas siswa siswi sebelumnya.
"ihhh ngeri..." Ziva bergidik.
"jantungnya pun kembali berpacu ketika Revan berjalan kearahnya dan berbisik "tunggu aja pembalasan dari gue!!"
Proses belajar mengajar pun berjalan lancar, yng mana membuat perasaan Ziva jauh lebih tenang.
"aiiishhh pegel banget" ujar Ziva sambil merenggangkan jari jari tangannya.
Tup
Mendengar itu Ziva menoleh ke arah Revan yang duduk di samping Reno atau lebih tepatnya di samping meja Randi, yang mana kini Revan sedang asyik mengunyah permen karet.
Revan yang merasa di perhatikan langsung menoleh, yang mana membuat Ziva langsung memfokuskan diri pada penjelasan di papan tulis.
Triinngggg
Bel istirahat pun berbunyi yang mana di sambut sorak sorai semua murid.
Bruukkk
"ma maaf Van, gak sengaja." kata seorang siswa yang tak sengaja menabrak Revan.
Revan menepuk nepuk almamaternya yang bersentuhan dengan siswa tadi, kemudian menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Bruugggghhh
Tanpa basa basi Revan pun memukul cowok itu hingga terpental beberapa meter.
Ziva hanya memejamkan mata ketika melihat kekerasan itu terjadi di depan matanya.
"impas." seru Revan yang beralih menatap Ziva yang terlihat masih shock.
Dengan senyuman iblisnya ia pun mendekati Ziva yang terlihat makin gugup seraya meremas ujung rok nya. Sesekali ia membetulkan kacamata di hidungnya yang sedikit kebesaran.
"kalo lo gak mau bernasib sama kayak si Gavin lo kerjain semua tugas gue." seru Revan sambil meletakan bukunya di hadapan Ziva.
"tap."
"udah kerjain aja."ujar Sisil.
"oh oke." Sahut Ziva.
"huhhh anggep aja ni permintaan maaf gue ke si urakan ini karna dah bikin kotor baju nya...." batin Ziva.
"oh iya, nama lo siapa?" tanya Revan yang tak lama ia tertawa melihat bet namanya.
"Zivara doank, pendek amat nama lo, berdoa aja umur lo gak pendek kayak nama lo tu." lanjut Revan yang saat itu juga Randi menghampiri mereka.
"kantin yukk." ajak Randi yang kemudian Revan dan Reno beranjak pergi dari sana.
Huufffhhh
Ziva pun merasa lega ketika orang orang itu pergi dari hadapan nya.
"ngapain lo liatin Revan, suka lo sama diam?!!" ketus Jessy yang menghampiri Ziva tak suka.
Dengan cepat Ziva pun menggeleng " bukan gitu kok."
"gue ingetin ya Revan itu cuma punya Jessy." seru angel dan disetujui ole maurin.
"betul tuh..."
Saat itu juga Sisil berbisik "gak usah di dengerin mereka itu orang gila!!"
"ngapain lo bisik bisik?"seru Jessy dengan wajah sinisnya.
"yang jelas gue gak ngomongin lo!!" tandas Sisil kemudian menarik tangan Ziva untuk pergi.
"ki kita mau kemana?" tanya Ziva yang di seret oleh Sisil.
"kantin, gue laper!!" jelas Sisil yang saat itu juga mereka langsung memesan makanan.
Dengan pelan pun Ziva menyuapkan soto ke dalam mulutnya sambil melirik ke arah Sisil dengan tatapan yang sulit di artikan.
"kok kamu ma mau sih temenan sama aku, padahal kamu tuh cantik lah aku cupu." lirih Ziva.
"gue mah gak pilih pilih temen! Udah abisin aja tuh makanan lo." seru Sisil tanpa menoleh.
Perlahan Ziva membenarkan kacamatanya, dan kembali melajutkan acara makannya.
"Sil, lo gak salah temenan sama tuh cupu, gue liat kalian tuh bagaikan susu sama comberan tau gak??!!" tawa Jessy yang memhampiri mereka.
"bukan urusan lo." tukas Sisil menatap nyalang pada Jessy.
"Ckckck lebih baik lo gabung ama gue, emang lo gak bosen sendiri terus gak punya temen, dari kelas satu sampe kelas dua, eh sekalinya punya temen malah zonk." lanjut Jessy yang langsung di sambar tawa dari genk nya.
Brukkk
Sisil menggebrak meja dengan keras "bacot lo..."
"sa sabar Sil" Ziva mencoba untuk menenangkan Sisil.
"Dan lo cupu, gak usah sok caper di sini." Ujar Jessy yang mendorong bahu Ziva sampai mundur selangkah.
Di sisi lain pandangan Revan dan kawan kawan pun tak luput dari pertengkaran itu.
"berisik!!" lirih Revan.
"aiisshhh gue mau tenang kayak nya gak bisa nih..." batin Ziva.
Ziva menatap nyalang ke arah Jessy.
"hohh kenapa tuh mata marah." kata Maurin.
Tiba tiba Ziva maju dan langsung mendorong Jessy hingga terjengkang ke belakang.
"aarrrgghhhh...." teriak Jessy yang merasakan sakit di bokong nya.
Ziva tersenyum miring, dan semua murid di sana terpelongo melihat apa yang di lakukan oleh Ziva. Tidak terkecuali Sisil bahkan Revan dan kawan kawan.
"denger baik baik, aku emang cupu dan gak suka cari masalah.... Tapi aku paling gak takut sama masalah, kamu gak usah sok, di atas langit masih ada langit...." Ujar Ziva seraya menarik rambut Jessy yang mebuat si empunya berteriak kesakitan.
Ziva langsung berlenggang pergi meningalkan tempat itu. Semua orang menatapnya tak percaya, karna selama ini belum ada yang berani melakukan itu pada Jessy dan genk nya.
Ini kali pertama dan itu di lakukan oleh gadis cupu seperti Ziva.
"shiittthhh" umpat Jessy.
"woyy bantuin..." teriak Jessy yang membuat kedua teman nya tersadar dan langung membantunya untuk berdiri.
"awas aja tuh anak" seru Jessy dan bergegas pergi.
"menarik!!" lirih Revan yang sedari tadi menyaksikan apa yang terjadi.
"amazing!!!!" seru Sisil yang baru tersadar dengan keadaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Trisna
ehem, Manarik😉
2024-02-10
0
LUCAS RAMA😎
gua gak suka ama karakter jessy, angel, maurin.. 😡
2022-09-08
0
Bin's
semangat kak, up yg banyak yaa
2022-07-27
1