TERPERANGKAP BAB 96: Roti Hangat dan Selamat Tinggal yang manis

1

BAB 1 : Bermalam Dengan Pria Asing

2

BAB 2 : Teror Diam-diam

3

BAB 3 : Bayangan Yang Mendekat

4

BAB 4 : Lidah Yang Membelah Pisau

5

BAB 5 : Graves is just the beginning

6

BAB 6: Api Dalam Genggaman

7

BAB 7 : Mengulang Malam Penuh Dosa

8

BAB 8 : Lebih Dari Sebelumnya

9

BAB 9: Terbiasa Dengan Dosa

10

BAB 10 : Mulai Tak Terkendali

11

BAB 11 : Tumpukan Surat Diatas Meja

12

BAB 12 : Diam Yang Menghancurkan

13

BAB 13 : Permainan Keji Nathaneil

14

BAB 14 : Dibunuh Perlahan

15

BAB 15 : Jebakan Yang Memikat

16

BAB 16: Siapa Yang Bersamamu Semalam?

17

BAB 17 : Tatapan Diam Yang Merekam Segalanya

18

BAB 18 : Melangkah dalam Tenang

19

BAB 19 : Cinta Masih Bisa Tumbuh dari Puing-puing yang Belum Sepenuhnya Runtuh

20

BAB 20 : Rasa yang Tumbuh Kembali

21

BAB 21 : Dalang di Balik Racun

22

BAB 22 : Waktu yang Tepat untuk Menarik Benang Terakhir

23

BAB 23 : Makan Malam dan Sebuah Rencana yang Gagal

24

BAB 24 : Kebencian yang Membara

25

BAB 25 : Menari dalam Bahaya

26

BAB 26 : Permainan yang Belum Selesai

27

BAB 27 : Malam Panjang Clara dan Axton

28

BAB 28 : Menjadi Tawanan Pria Asing

29

BAB 29 : Pabrik Tua yang Terbengkalai

30

BAB 30: Petunjuk Keberadaan Samantha

31

BAB 31 : Maaf aku Datang Terlambat

32

BAB 32 : Memilih Menjadi Bayangan

33

BAB 33 : Cinta yang Berbeda

34

BAB 34: Penguasa Bayangan

35

BAB 35: Dalam Keheningan yang Asing

36

BAB 36 : Berharap agar Sedikit Lebih lama

37

BAB 37 : Menciptakan sebuah Jarak

38

Part 38: Nathaneil masih Berdiri di Tempatnya

39

BAB 39: Mengakhiri Rencana Balas Dendam

40

BAB 40 : Bayang-Bayang yang Tak Mau Hilang

41

BAB 41 : Kembali ke Poros yang Tak Pernah Mati

42

BAB 42: Cinta itu Masih ada, dengan Hati yang Remuk

43

BAB 43: Bertahan... Bahkan saat Hatinya Sendiri yang Harus Dikorbankan.

44

BAB 44: Sebuah Keputusan

45

BAB 45: Karena ia lebih takut kehilangan... daripada dihancurkan kebenaran.

46

BAB 46: Terjebak Dalam Pusaran yang tak ia Rencanakan.

47

BAB 47: Kondisi yang Memburuk

48

BAB 48: Kehidupan Kecil di Rahimnya

49

BAB 49: Memutuskan untuk Membiarkannya Ada

50

BAB 50: Kejujuran yang Membunuh

51

BAB 51: Surat Pengunduran diri Samantha

52

BAB 52: Serangan tak Terduga

53

BAB 53: Ancaman Miles

54

BAB 54: Keputusan Samantha

55

BAB 55: Keputusan Terakhir Sebelum Menghilang

56

BAB 56: Sepucuk Surat dan Sebuah Kepergian

57

BAB 57: Pesan dari Neraka

58

BAB 58: Memohon Pengampunan

59

BAB 59: Kembali Menemukan Kedamaian

60

BAB 60: Kehidupan Kecil itu Nyata

61

BAB 61: Tempat yang tak Menanyakan Asal

62

BAB 62: Jendela Kecil Elise

63

BAB 63: Dua Lelaki Malang yang Saling Menguatkan

64

BAB 64: Pizza, Kopi dan Luka

65

BAB 65: Caelum...Surga Kecil

66

BAB 66: Masa Lalu Menyusul Perlahan

67

BAB 67: Dalam Diam yang Menjaga

68

BAB 68: Perempuan di Balik Dinding Batu

69

BAB 69: Jejak yang tak Pernah Pergi

70

BAB 70: Dunia Lama Perlahan Mulai Mendekat

71

BAB 71: Yang Tertinggal di Caelum

72

BAB 72: Membangun Mimpi Baru

73

BAB 73: Elise’s Hearth

74

BAB 74: Rumah di Ujung Senyap

75

BAB 75: Masa Lalu Raphael

76

BAB 76: Fondasi yang Tersisa

77

PART 77: Kembali ke Caelum

78

BAB 78: Dunia Baru Elise

79

BAB 79: Aroma Roti dan Luka Lama

80

BAB 80: Di Antara Roti, Laut, dan Diam

81

BAB 81: Caelum: Di Antara Roti dan Rahasia

82

BAB 82: Diam yang Menjaga

83

BAB 83: Tatapan yang Tidak Bisa Berbohong

84

BAB 84: Sebelum Lonceng Berdenting

85

BAB 85: Madame Elise dan Rasa yang Tak Pernah Hilang

86

BAB 86: Pagi yang Tak Pernah Memintamu Kembali

87

BAB 87: Penjaga Diantara Dua Dunia

88

BAB 88: Saat Semua Mata Menemuinya

89

BAB 89: Roti Hangat, Luka Lama

90

BAB 90: Perempuan Dalam Perutku

91

BAB 91: Sebelum Malam Membuka Pintu

92

BAB 92: Dengan Cara yang Paling Tenang

93

BAB 93: Cinta yang Harus Dilepaskan

94

BAB 94: Aveline: Nama dari Luka yang Disembuhkan

95

BAB 95: Cinta yang Tidak Tergesa

96

BAB 96: Roti Hangat dan Selamat Tinggal yang manis