Gama refleks mengusap-usap punggung gadis itu dengan tangan kirinya. Tangan lainnya sibuk mengelap bibirnya dengan tisu yang ia sambar di meja.
"Aku nggak pa-pa Kak, udah nggak pa-pa kok." Nessa segera menjauhkan tubuh mereka yang lumayan dekat.
Ya ampun ... kak Gama tuh sadar nggak sih kelakuannya bikin gagal paham.
"Hallo ... Nes, kok bengong? Gelasnya mau diisi lagi?" tanya Gama mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah gadis itu.
"Eh, ya aku mau minum, haus," jawab Nessa dengan gugup. Dihadapkan dengan situasi tak terduga selalu membuatnya mati gaya.
"Kakak kenapa belum tidur? Atau malah baru pulang? Mbak There udah tidur?" tanya Nessa tidak bisa menguasai hatinya.
Walaupun dekat dengan Gama membuat bumerang perasaannya, namun sejatinya ia begitu mengharapkan dan mendamba itu. Katakan saja otaknya sudah mulai tidak waras, namun begitulah fakta yang ada, hati senaif itu.
"Iya baru pulang, ada pekerjaan yang harus aku urus segera. There udah tidur, tapi aku lapar makanya ke dapur. Eh malah ngagetin," ujar pria itu santai.
"Owh kakak mau makan? Sepertinya tadi Mbak There masak kesukaan Kak Gama. Mau aku bantu panasin?" tawar gadis itu.
Ya ampun ... Nessa bukannya menjauh dan pergi saja. Ia malah bagai pahlawan dengan sejuta bantuan, membawa diri dalam kerumitan hatinya saja. Perempuan itu tidak bisa abai, baginya perasaan dekat itu terus tumbuh hingga kadang lancang meminta lebih.
Usai memanasi sayur dan lauk, perempuan itu mengambilkan seporsi nasi, menyiapkan hidangan itu bertingkah layaknya istri yang tengah mengurusi suami. Sementara Gama sendiri sengaja menepi ke kamar sebentar, mengambil ponsel lalu memainkannya sambil menunggu adik iparnya yang nampak berantusias membantu menyiapkan makanannya.
"Makasih, kamu jadi ikut repot nyiapin ini," ucap pria itu tersenyum. Tentu saja membuat gadis itu semakin mleyot.
"Kamu nggak makan? Kenapa lihatin kakak kaya gitu, mau?" tawar pria itu tanpa merasa canggung.
Nessa menggeleng, "Aku udah kenyang kok, tadi makan malam bareng Mbak There dan mama."
"Eh, ya, besok kamu udah mulai berangkat ke kantor ya? Selamat ya dipilih bekerja di GH," ucap pria itu berbangga hati.
"Terima kasih Kak, apa itu ada hubungannya dengan kakak? Eh gini maksud aku, Kak Gama yang rekomendasikan aku?" tanya Nessa benar-benar kepo.
"Perusahaan lebih tepatnya yang melirik kamu. Perusahaan yang membuka magang bekerjasama dengan kampus, nah di situ ada jejaring seleksi aktif yang memilih dari beberapa mahasiswanya yang berprestasi dengan kemampuan tinggi yang dipinang perusahaan. Kampus sebagai wadah penghubung yang akan menerima laporan setiap detail kegiatan selama masa magang untuk tahap uji penelitian."
"Itu artinya kamu layak dan mendapat peluang, bukan karena kamu adik saya," ujar pria itu lugas.
Entah mengapa kata 'adik saya' dengan penuh penekanan selalu membuatnya tersadar akan status mereka sebagai saudara dan seperti tidak akan terganti.
"Ya seharusnya memang Nessa sadar itu, walaupun tak mampu menolak pesonanya, setidaknya dia tidak berniat merebut itu. Hanya sebatas mengagumi tanpa batas, mencintai tanpa balas, walaupun tidak munafik ia terlampaui senang bisa terlalu dekat begini.
"Aku sudah selesai, maaf aku ke kamar dulu ya?" pamit pria itu merasa harus meninggalkannya ke kamar. Nessa yang bengong baru tersadar, nyatanya ia menunggu selama itu hanya untuk melamun saja.
"Eh ya silahkan!" jawab Nessa sedikit ngeblank.
Pria itu berjalan menjauh setelah cuci tangan, sementara Nessa sendiri masih duduk dengan tanpa minat beranjak.
"Sa, jangan tidur terlalu malam, sebaiknya kamu istirahat juga agar besok tidak terlambat," ucap pria itu yang terdengar bagai perhatian yang menghampiri.
"Oke Kak, aku juga mau tidur," jawab Nessa bergegas meninggalkan meja makan.
Naik ke lantai atas di mana kamar Nessa dan juga kamarnya bersebelahan. Sebelum benar-benar masuk ke kamar, Nessa kembali memperhatikan kakak iparnya yang ternyata juga sama tengah nengok ke arahnya. Membuat gerakan itu sedikit canggung dengan menganggukkan kepalanya.
Sampai di kamar Nessa bukannya tidur malah terjaga semalaman. Hati yang tadinya nampak dipenuhi dengan suasana indah dengan taburan bunga mendadak redup dan mati sudah. Samar-samar mendengar kamar sebelah yang begitu berisik.
"Bukannya katanya Mbak There sudah tidur? Kenapa begitu berisik, menyebalkan sekali."
Cukup lama rasa penasaran tetangga kamar dan membuatnya susah berkonsentrasi. Sampai ia mendengar suara tak lazim mampir ke telinganya. Seketika membuat hatinya bergemuruh, dadanya sesak, membayangkan betapa gagahnya pria itu tengah memadu kasih dengan istrinya.
"Astaga! Sial! Apa yang sedang mereka lakukan, Mbak There berisik banget sih!" umpat Nessa menggerutu kesal. Suara desah@nnya sampai menembus dinding kamar. Mungkin suaminya itu terlalu perkasa menguasai permainan, membuat dada gadis itu sesak saja.
Dengan kesal Nessa membanting pintu. Tidur di sana tentu bukan solusi, yang ada merasa kesal karena terus menangkap suara yang menjijikkan itu.
Nessa kembali ke beranda dengan buku bacaan di tangannya. Berharap dengan sibuk membaca ia akan sedikit mengantuk dan cepat terlelap. Persetan dengan tempat yang ia jadikan tempat tidur, walaupun suasananya agak terasa dingin cukup membuat telinga dan hatinya nyaman juga.
Entah di jam berapa gadis itu terlelap, saat ia terjaga di pagi hari menemukan selimut tebal menghangatkan tubuhnya. Padahal ia ingat betul semalam tidak membawa selimut karena saking kesalnya buru-buru meninggalkan kamar.
"Siapa yang selimutin aku?" gumam gadis itu bangkit dari pembaringan. Rasanya ibu sungguh tidak mungkin mengingat kamarnya di bawah. Sejak sakit jarang sekali naik turun tangga, apalagi malam hari.
Bayangan sekelebatan tentang Gama semalam kembali menghantui, namun senyum itu langsung lenyap begitu terngiang suara Mbak There yang begitu erotis dan liar terngiang-ngiang di kepalanya.
"Bisa gila lama-lama di sini!" gumam Nessa bergegas beranjak ke kamar. Hari ini tentu saja ia harus udah rapih pagi-pagi karena siap bekerja di kantor tempat magangnya.
Gadis itu memakai style rapih kantor dan juga penampilan yang lumayan berbeda. Kalau biasanya no make up atau make tipis cuek bebek untuk kuliah, hari ini ia sedikit menambah kesan feminim dengan menata rambutnya dan mewarnai bibirnya dengan liptint smooth yang semakin menambah kesan imut dan cantik saja.
"Wah ... cantiknya adek aku, udah cocok nih kayaknya jadi model," puji There yang sudah lebih dulu di ruang makan bersama Kak Gama dan juga ibu.
Tak terkecuali Gama, ia juga terlihat memperhatikan adik iparnya yang nampak berbeda.
"Aku mah mana cocok Mbak, profesi itu hanya cocok untuk Mbak There yang semakin mentereng saja," jawab Nessa jujur.
Terbukti job kakaknya itu semakin banyak dengan kesibukan pemotretan di sana sini.
"Mmm ... aku berangkat duluan ya, Ma, Kak, Mbak!" pamit Nessa tak ingin terjebak macet. Lebih tepatnya menghindari kakak iparnya itu.
"Lho, Ness, bukannya kata Mas Gama kamu magang di kantornya, kenapa nggak bareng aja. Ini juga Mas Gama udah siap!" seru Mbak There yang seketika menghentikan laju kaki yang melangkah.
"Iya Nessa, bareng nggak pa-pa!" timpal Gama enteng saja.
"Aku berangkat dulu ya sayang, hati-hati nanti berangkatnya, maaf tidak bisa nganter sampai bandara. Hubungi aku jika sudah sampai," ucap pria itu terdengar manis. Mereka saling meninggalkan jejak kasih sayang, membuat pemandangan itu jengah saja.
Setelah pamitan manis, Gama dan Nessa masuk ke mobil yang sama. Mereka nampak saling diam tanpa membuat obrolan satu sama lain. Hingga kesunyian tak tahan membelenggu keduanya.
"Kamu kenapa semalam tidur di beranda? Lain kali jangan lakuin itu lagi, di kamar lebih nyaman, tubuhmu bisa jadi santapan nyamuk atau bahkan masuk angin," celetuk pria itu tiba-tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Jong Nyuk Tjen
ah sebel am s nissa, emang ga ad laki2 lain selain gama . Gama mah ksh perhatian krn kamu itu adik ipar ny sendiri , jngan ke geer an deh
2023-02-28
2
Inderayani
kakaknya model to, biasanya dinovel2 psti selingkuh, dgn dalih tugas luar kota, pdhl bobo maniez di hotel am slingkuhannya. xixi
2023-01-01
1
Cattleya
nih adek ness, jadi sadarilah, cari laki-laki yg lain aja
2022-12-23
1