Hampir tenggelam!

"Niken!!! " Teriaknya Gio namun nyatanya tubuh Niken sudah masuk ke dalam danau yang terlihat hanya pucuk rambutnya.

Segera Gio melepas jas yang ia kenakan dan melemparkan nya ke segala arah, lalu ia terjun ke danau untuk menyelamatkan istrinya itu.

Byur.. suara air 💦

"Bos..! " Ucap Rega pada tuannya yang tak di hiraukan. Di pungut nya jas milik Gio.

'kan bisa menyuruh anak buah nya tak perlu di lakukan sendiri, atau memang bos sudah menaruh hati pada nyonya. aah... sudahlah bukan urusan ku juga, yang terpenting nyonya dan bos selamat. ' batin Rega yang memperhatikan tuannya yang berenang ketepian membawa nyonya nya yang tengah pingsan.

Gio menyelam dan menemukan lengan Niken yang lemah di tariknya ke atas berenang membawa ke tepian.

Tubuh lemas Niken di pelukan Gio.

"hosh hosh.. ! " Nafas Gio tersengal karena kelelahan berenang

"Hei ... hei... Niken bangun!!" Di tepuk nya pipi Niken agar sadar dari pingsannya mengecek pernapasan Niken yang tersengal tangan nya yang dingin. Gio memberikan pertolongan pertama pada Niken, melakukan resusitasi jantung paru (CPR) dengan tangan dan Niken mengeluarkan air dari mulutnya namun tak kunjung sadar ,

Lalu di beri nya nafas buatan.

"Uhuk uhuk...!" Niken terbatuk akhirnya pun sadar dalam pingsannya.

Ia menatap wajah Gio "Mas Gio " Gumamnya melihat Gio

"Niken akhirnya kau sadar. " Merasa lega karena istrinya sudah sadar, Namun emosinya memuncak saat mengingat perbuatan Niken itu membahayakan hidupnya.

"Uh.. dasar wanita! Kamu sudah gila ya, berani terjun ke danau! itu sangat dalam! " Tegas nya pada Niken

Niken hanya menangis tak menjawab amarah Gio.

Niken menggidik kedinginan. Gio yang menyadari istri nya kedinginan lalu menyelimuti tubuh Niken dengan jas yang tadinya ia lempar. "Jas nya! " Mengulurkan tangannya pada Rega agar di berikan jas yang ia bawa.

Niken merasa kelembutan Gio terhadapnya.

Didekap nya tubuh mungil Niken ke pelukan untuk menghangatkan.

"Kita ke kantor sekarang,! " Titahnya pada Rega

"Baik, bos. " Membungkuk lalu mengikuti langkah tuannya.

"Siapkan yang di butuh kan kami, dan hubungi dokter pribadi untuk memeriksa nyonya. " Perintahnya lagi lalu memasuki kantor dan ruang pribadinya.

"Siap, bos! " Melakukan perintah dengan cepat.

Staf karyawan kantor menggosip.

"Lihat itu pak bos membawa wanita yang bersama nya tadi, Dan menggendong nya." Karyawan satu.

"Iya. dan basah kuyup begitu apa yang terjadi ya" karyawan dua

"Apa kau tak tau tadi yang di seret oleh pak Rega adalah kakaknya perempuan tadi, calon istri bos yang kabur dan di gantikan adiknya saat pernikahan" karyawan tiga.

"Oh.. benarkah itu?

ck. wanita pengganti rupanya. Yah berarti bos sudah menikah dong, sayang sekali pujaan ku sudah menikah.. huhu.. pak Gio aku mencintaimu, ganteng." karyawan dua

Karyawan satu hanya mencebik sebal mendengar perkataan temannya itu.

"Huh.. masak kau tak tau, berita besar seperti itu siapa yang tak tau!" Karyawan tiga.

Rega yang mendengar bos nya di gosipkan oleh staf kantor , ia langsung menghampiri para staf itu.

"Apa kalian tak ada kerja di kantor ini, sampai sampai masih bisa bergosip ria di sini?" Tegas Rega pada para staf tersebut

"Uh gawat. Pak Rega dengar kita bergosip tadi. Duh jangan sampai di pecat gara -gara ini. Dasar mulut ember!" Gumam staf ketiga sambil memukul mulut sendiri menggunakan jarinya.

"Kalau aku dengar kalian bergosip lagi, akan ada surat pemecatan di meja kalian setelah ini !!" Bentaknya Rega.

"Ma-maaf kan kami, jangan pecat kami Pak Rega kami tak akan mengulangi lagi, pak. Maaf kan

kami! " mereka bertiga ketakutan menjawab yang tadinya bergosip dengan percaya diri, setelah mendengar kata pecat mereka langsung menciut nyalinya.

"Beraninya menggosip bos besar, sudah bosan hidup ya.

Huh.. segera bubar! " Titahnya tegas yang jengah dengan staf yang bermuka dua itu.

Lalu mereka membubarkan diri.

Rega adalah tangan kanan Gio, merangkap menjadi asisten juga di kantor Gio, Ia juga orang kepercayaan Gio. Bertahun-tahun ia mengabdi pada Gio.

Peringatan Rega terhadap staf itu adalah wujud dari kesetiaan nya pada Gio.

Sementara di ruang kantor kamar pribadi milik Gio,

Gio semakin kesal dengan sikap Niken yang pendiam setelah hampir tenggelam.

"Cepat bersihkan diri mu dan pakai baju ini!" Memberikan paper bag berisi pakaian untuk Niken.

Niken hanya terdiam, tak merespon titah Gio.

Gio melap wajahnya kasar.

"Baiklah jika kau tak mendengar kan ku ...."

Menggendong tubuh Niken dan masuk ke kamar mandi.

mendudukkan tubuh Niken di bath up

Melepas pakaian Niken, tak melawan hanya termenung pikiran kosong.

Yang di tatap hanya diam, tapi yang menatap menahan gejolak di celana.

Glek..

Menelan salivanya susah melihat kemolekan tubuh Niken kala ia melepaskan baju Niken.

"Niken.. " mengelus rambut dengan lembut.

Hanya menatap sendu wajah Gio.

Gio membersihkan tubuh Niken lalu memapahnya untuk kembali ke ranjang yang ada di ruangan pribadinya.

'Wanita ini membuat ku harus melayani nya. entah perasaan apa ini sangat menderu di hati ku, apa aku kasihan terhadapnya karena masalah pribadinya dengan orang tua dan kakaknya, entahlah.. ' Gumam hati Gio.

Setelah memakaikan baju Niken lalu di baringkan nya di atas ranjang.

Seorang bos besar seperti Gionino mengurus istri nya dengan lembut, tak bisa di percaya.

Gio membersihkan diri dan mengganti pakaian yang sudah di siapkan oleh anak buahnya.

Dokter yang datang memeriksa keadaan Niken.

Setelah memeriksa Niken, Dokter menjelaskan keadaan Niken pada Gio.

"Tuan Gionino, Nyonya Niken kondisi tubuhnya baik-baik saja namun ternyata ada penyebab lain mengapa istri anda ini tak menjawab jika ditanya" Ucap Dokter.

"Apa itu Dok?" Tanya Gio

"Nyonya Niken ini mengalami Depresi ringan. Maaf sebelumnya jika perkiraan saya salah." Jelasnya

"Mana mungkin Dok, kemarin baik-baik saja, kenapa sekarang bisa depresi? " Gio yang tak percaya analisa dokter.

"Bisa saja, tuan. Depresi bisa menyerang pada tubuh yang terlalu banyak pikiran dan tekanan, mungkin selama ini tak terlihat oleh orang lain karena nyonya bisa menutupi masalah ini penyakitnya. Ini pemicu nya mungkin karena sesuatu hal yang tak bisa di jelas kan membuat nya depresi ini muncul secara tiba-tiba." Dokter menjelaskan dengan detail

"Dok. jangan terlalu dini jika menganalisa keadaan pasien, aku bisa menuntutmu bila semua yang di katakan dokter salah! " Gio yang mengancam Dokter bila analisanya salah

"Baiklah tuan, nyonya bisa di periksa ke lab. Jika analisa saya salah, saya akan berhenti jadi Dokter pribadi anda tuan. " Tegasnya menanggapi Gio.

"Oke. Segera lakukan pemeriksaan menyeluruh pada Niken. akan ku tunggu hasilnya. jika yang kamu katakan benar, aku akan menambahkan gaji mu, namun jika kau salah, kamu harus mewujudkan kata kata mu itu." Ucapnya dengan nada dingin.

"Baik tuan saya berjanji. Kalau begitu saya permisi." Dokter itu keluar dari kamar Gio dengan Mengelap keringat yang mengucur.

" Benar-benar tak bisa di singgung bos besar ini! " Ucap Dokter pribadi Gio.

Lalu meninggalkan perusahaan besar SB itu.

...----------------...

...****************...

......................

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

Gio mulai perhatian sm Niken.
kasian ortunya pilih kasih

2024-11-19

0

Laelatul Inayah Inayah

Laelatul Inayah Inayah

ini niken pake hijab ngga sih sebenernya...
kan sebelumnya ada kata memskai pasmina dan tunik...lha pas tenggelam cuma keliatan ujung rambutnya..😀

2022-09-23

1

M0C🌹$?! ;:Ina

M0C🌹$?! ;:Ina

hem.. sepi

2022-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!