Sakit hati.

,

.

,

'Dia ini kenapa sih, senyum seperti itu membuat orang yang melihat

nya ketakutan. ' Gumam batin Niken melihat senyuman Gionino yang penuh dengan misteri.

tok tok tok..

"Ini saya bos, ! " Ucap di balik pintu.

"Masuk! " Titah Gionino.

ceklek..

Beberapa orang masuk keruangan Gionino dengan membawa dua orang yang salah satunya di kenali oleh Niken. Di hempaskan tubuh Niken dan Anton ke lantai.

"Kak.. kak Adelia! ". Teriak Niken terkejut melihat yang di bawa orang itu adalah kakaknya. Dengan wajah babak belur Adelia dengan seorang pria yang di duga selingkuhan nya itu, di seret oleh seorang yang di duga adalah pembunuh bayaran anak buah Gionino, terlihat dari garangnya wajah Pria berotot besar itu.

Ditarik nya Adelia di suruh nya berlutut di hadapan Tuannya yaitu Gionino.

Bruk...

"Akh... lepaskan aku! " Teriak Adelia kesakitan, sementara pria di sampingnya itu hanya meringis kesakitan.

"Mas.. kenapa kak Adelia babak belur begitu, apa yang sudah kamu lakukan padanya? ". tanya Niken pada Gionino merasa iba melihat kakaknya di perlakukan begitu

"Gio, Maaf kan aku! Lepaskan aku..

Niken tolong kakak. " ucap Adelia memelas.

"Diam!..

aku tak menyuruh mu bicara Lia!! " ucap Gionino dengan nada tinggi

"Dan Niken, ini adalah pembalasan bagi orang yang sudah menghianati aku! ". ucapnya menoleh pada Niken.

Niken hanya terdiam ketakutan. Sementara itu Adelia terus meronta-ronta minta di lepaskan.

Gionino beranjak dari duduk nya dan menghampiri Adelia dan menampar nya.

plakk..

" Diam!!

Dasar wanita Ja*ang tak tau diri!

Demi laki-laki bodoh ini kamu menghianati aku!. ". Ucap Gionino merasa dada sesak dan emosi memuncak.

Membuat Niken ketakutan

" Gionino.. aku bisa jelaskan, Aku di paksa oleh nya untuk meninggalkan mu! ". Ucap Adelia melirik lelaki di sebelah nya dengan memegang pipinya yang sakit karena tamparan Gionino cukup keras.

" Hei, Adelia, kamu jangan sembarang bicara, bukankah ini ide mu!. " Ucap pria yang kabur bersama Adelia untuk menghianati Gionino.

"Anton... kamu jangan memperkeruh suasana ya, aku pergi juga karena kamu mendesak ku untuk meninggalkannya.! ".Ucap Adelia membela diri.

" Jangan munafik kamu Adelia, kamu hanya mencintai uangnya bukan orangnya, sudahlah jangan menjadi wanita sok suci kamu! ". Sungut Anton kesal, wanita yang di perjuangkan nya malah ingin membela diri sendiri.

Mendengar perkataan Anton Niken beranjak dari sofa dan menghampiri kakaknya.

" Apa?!..

semua ini karena harta semata!. " Teriak Niken pada Adelia.

"Apakah kamu tak pernah berfikir kak, apa yang kamu lakukan sudah membuat orang tua kita sedih dan menghancurkan masa depan ku hah! ". Sambungnya lagi

" Ma_maksud kamu apa Niken? ". tanya Adelia yang gugup melihat mata Niken yang memerah.

"Heh! Kak , karena kamu pergi dari acara pernikahan mu itu, aku harus menggantikan mu untuk menikah dengan Mas Gio, itu semua membuat gunjingan yang menusuk ku, dan membuat ku tak bisa meneruskan cita-cita ku!. tak cukup puaskah kamu, perhatian kasih sayang orang tua semua kau ambil, aku selalu mengalah atas semua perbedaan kasih sayang yang mereka berikan pada ku juga terhadap mu. sekarang kau melakukan ini semua karena harta semata, aku tak habis pikir. " Kakak macam apa kamu ini, sudah cukup selama ini aku mengalah pada mu, apa kamu merasa kamu ini kakak yang pantas untuk ku panggil kakak! " Emosi Niken menggebu-gebu. Tak terasa air mata menetes ke pipi putihnya.

Melihat Niken yang seperti itu lantas membuat Gionino hanya tersenyum tipis. 'Aku tak menyangka ternyata gadis ini di perlakukan seperti itu di keluarga nya. ' Batin Gionino.

"Maafkan Aku Niken, kakak tak bermaksud begitu, itu semua keinginan ayah dan ibu, kakak hanya terlena. Dan kamu yang menggantikan aku menikah dengannya." Ucap Adelia membela diri..

"Cukup kak.. ! aku sudah muak dengan tingkah mu, Aku sangat membenci kamu!". Niken berlarian keluar gedung perusahaan milik suaminya sambil menangis.

Melihat itu Gionino memerintah kan anak buahnya untuk mengikuti Niken.

" Rega, ikuti nyonya Niken.! dan bawa dua orang si*lan ini pergi dari hadapan ku! " Titah Gionino

"Baik tuan! " Rega menuruti titah tuannya. Rega dan anak buahnya menyeret keluar Adelia dan Anton.

"Anton, apa tak ada cara yang bisa di lakukan agar kita bisa kabur. " Bisiknya Adelia pada Anton.

"Sudahlah Lia, kita Terima saja. ini memang kesalahan kita. " Ucap Anton

"Dasar pria bodoh, aku mencintai orang yang bodoh.! " Sungut Adelia

"Kamu yang bodoh menyinggung orang seperti Gionino itu ya cari mati. " kesal Anton

"Kalian Diam! ". Ucap Ank buah Gionino yang membawa mereka ke gudang tempat penyekapan.

" Mas tolong lepaskan kami, sampai kapan kita akan di kurung seperti ini? " Tanya Adelia

"Sampai bos saya menyuruh melepaskan Kalian! " Ucap salah satu ank buah Gionino, yang berjumlah 5 orang.

"Sampai kapan itu?! " Tanya lagi membuat Ank buah Gionino kesal dan menyumpal mulut Adelia dan Anton menggunakan kain, karena tangan mereka diikat jadi tak bisa meloloskan diri.

Sedangkan Rega dan dua orang lainnya mengikuti keberadaan Niken.

Gionino memijat kening sendiri merasa pusing akan tingkah Niken yang kabur.

"Aku tak menyangka, kejutan ini malah membuat Niken seperti itu. ku kira dia akan menolong kakak nya, tapi nyatanya malah tak peduli. " Ujarnya berkata sendiri.

Ponsel Gionino berdering.

kring..

Melihat Rega anak buahnya menelpon segera di tekan nya tombol hijau

"Iya. Dimana dia sekarang? " Tanya Gionino tentang keberadaan istrinya

"Nyonya berada di tepi danau milik perusahaan tuan, dia menangis sendirian. " Ucap suara di seberang sana

"Ya sudah, kamu awasi saja dia jangan lengah, aku akan segera ke sana! " Titah Gionino

"Baik tuan! " Jawab Rega.

mematikan telpon

"Dasar wanita bisanya cuman nangis..! " Gumamnya lalu memasukan ponsel ke saku .

Gionino berjalan keluar menuju keberadaan istrinya.

Di lihatnya Rega sedang mengawasi Niken dari kejauhan.

"Hei.! " Di tepuknya pundak Rega

"Eh.. Bos. itu nyonya di sana. " Menunjuk pada Niken yang sedang duduk di tepi sungai Gionino hanya mengangguk mengerti.

Sementara itu Niken yang masih menangis tersedu-sedu.

"Tuhan tak adil! Aku selalu mengalah pada Kakak ku, bahkan orang tua ku tak pernah peduli dengan perasaan ku. kenapa harus aku..! " Melihat air yang tenang membuat Niken berpikir pendek, ingin dia menyelam ke dalam danau sedalam lima meter itu bisa langsung menenggelamkannya sekali karena Niken tak bisa berenang.

"Mungkin dengan aku mati, tak ada orang yang akan menyakiti aku lagi.! " Ucap nya sambil terus mendekat ke tepi danau.

Byuur...

Niken menenggelamkan diri dengan melompat ke danau yang dalam itu,

Gionino membulatkan mata nya. terkejut.

...****************...

...----------------...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***