Penasaran akan Kejutan?!!

.

.

. 30 Menit kemudahan Niken sudah menyelesaikan ritual mandinya. Celingak celinguk mencari koper berisi pakaiannya yang ia taruh di dekat ranjang suaminya, di kamar itu juga Gionino juga tak ada.

"Kemana koper ku? " Gumam Niken yang kebingungan mencari kopernya.

"Tadi Ku letakkan disini. " Menghempaskan tubuhnya yang masih terlilit handuk sebatas dada dan paha duduk di tepi ranjang.

"Huh...

bagaimana aku berpakaian kalau begini, jelas-jelas aku taruh disini, sekarang bagaimana? ". Saat itu pintu kamar tiba tiba terbuka,

Ceklek..

Niken menoleh dan segera bangkit dari duduk nya.

" Mas!! " Terkejut melihat suaminya masuk kamar dengan kondisi ia hanya mengenakan handuk kecil terlilit di dadanya lalu dan berlari kecil ke arah Almari besar milik Gio. 'Bodohnya aku mengira ini rumah ku sendiri dan mengenakan handuk kecil ini saja, malunya aku mau di tarok mana muka ku ini.' Batin Niken merutuki diri sendiri.

glek..

Sedangkan Gionino tertegun melihat kemolekan istrinya yang hanya mengenakan handuk, membuatnya terpaku. Melihat Gionino yang melamun Niken lalu memanggilnya kembali.

"Mas..! " Tersadar istrinya memanggil,

" Kenapa kamu tak memakai baju? ". tanya Gionino dingin yang berusaha menelan susah saliva nya.

Niken yang sedari tadi kesal tak menemukan letak koper nya dimana pun .

" Bagaimana mau pakai baju, lihat!! koper ku saja tak ada, kamu tau tidak mas koper ku ada dimana? ". Tanya Niken jengah

" Huh.. ! " Berjalan mendekat pada Niken.

"ma_mas.. Kamu mau apa? ". Niken yang gugup Gionino mendekati tubuh nya.

" Awas minggir! " Mendorong tubuh Niken kesamping sedangkan Niken hanya bingung saat ia di dorong oleh suaminya. Saat itu Niken memang tengah berdiri di depan lemari besar milik Gionino

"Ih.. biasa aja sih Mas, ! " Sungutnya kesal.

"Kamu menutupi lemarinya. Lihat! " Gionino membuka lemari besar miliknya ditunjukkan nya baju Niken yang sudah tertata rapi dalam lemari. Sedangkan koper nya sudah diletakan diantara baju Niken yang menggantung di almari itu. Niken yang bingung kenapa bajunya bisa ada di lemari suaminya itu.

"Ke_kenapa baju ku ada di situ, siapa yang memindahkan nya,? " Gumam nya yang masih terdengar oleh Gionino.

"Aku tadi yang menyuruh bibi memindahkan nya.! " Ucapnya datar, Melihat Niken yang masih melamun

"Heh.. kenapa melamun, hem.. atau kamu berharap aku melakukan lebih pada mu! " Ucap Gionino sambil mencengkram dagu milik Niken dengan ibu jari dan telunjuknya.

Niken memalingkan wajahnya, melepaskan cengkraman Gionino.

"Huh... Siapa yang berharap begitu. Sudah mas Gio keluar, aku mau pakai baju! ". Titahnya menyuruh Gionino keluar dari kamar

"Aku tak mau pergi. Aku ingin kau memakai baju didepan ku! " titah Gionino yang tak diterima oleh Niken

"Tidak mau mas...

Aku malu jika kamu melihat ku telanjang. Kamu keluar mas! ". Niken yang kesal

" aku kan suami mu, memang kenapa jika aku melihat mu telanjang!

Cepat pakai baju di depan ku!" Titahnya sedikit memaksa. Melihat suaminya yang mulai marah Niken pun mengangguk ketakutan, lalu dia mengambil baju yang akan dikenakannya, memakai pasmina dan juga tunik dipadu dengan legging yang menambah kesan modis.

Gionino yang menatap lekat pandangan nya terhadap Niken. Ia juga seorang pria, melihat tubuh istri nya yang seksi juga membuatnya terpesona.

'Niken ini ternyata cantik juga, tapi dia adalah adik Adelia, tidak aku tak boleh menyimpan perasaan padanya aku harus membalas dendam.' Gumamnya dalam hati.

Niken melihat suaminya yang melamun membuat nya teringat kejutan apa yang akan Gionino berikan padanya. 'apa kejutan yang akan ia berikan pada ku, mengapa perasaan ku jadi tak enak ya' Batin Niken yang merasa tak enak.

Melihat Niken sudah bersiap Gionino pun segera mengajaknya keluar untuk menunjukkan kejutan yang ia maksud.

Ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi membuat Niken semakin ketakutan.

"Mas... Mas Gio... apa kamu tak bisa pelan-pelan jika menyetir, ini bahaya mas! " Ucap Niken yang tak di hiraukan oleh Gionino. 'Dasarnya punya suami gila, aku tak mau mati konyol dengan nya, bisa-bisanya mengebut seperti ini! ' Gumam Niken kesal dan juga ketakutan.

Tak lama berselang Gionino menepikan mobilnya di sebuah gedung besar yang bertuliskan SB di bagian gedung paling atas.

Gionino menyuruh Niken turun, dan menarik paksa lengan Niken.

"Mas... lepas... aku bisa jalan sendiri! " Ucapnya sembari memegang tangan Gionino yang masih menarik lengannya itu hingga membekas merah.

"Lepas mas, Sakit tangan ku! " Niken meringis kesakitan

Melihat istri nya yang kesakitan Gionino menghentikan langkah nya, menatap wajah Niken.

" Dasar lemah! " lalu melepaskan cengkeraman tangan nya pada Niken. Di Sana banyak staf kantor yang tak berani melihat Gionino yang kasar juga tak membantu Niken. Staf itu hanya tertunduk saat kedatangan Gionino dan Niken.

'Benar-benar Gila kau Gio, tangan ku sampai merah begini, Dan lihat orang-orang itu seperti nya karyawan disini, tapi tak ada satupun yang membantuku, heh atau jangan-jangan Gionino bos disini, memangnya bos kenapa, gila juga memperlakukan orang kasar seperti ini. ' batin Niken kesal sambil mengikuti langkah suaminya

Setelah Gionino melepaskan lengan Niken ia segera berjalan menuju ruangan miliknya.

Niken yang mengekor hampir ketinggalan masuk lift karena langkah Gionino yang terlalu cepat.

"Cepat masuk! Lelet sekali. " Titah Gionino yang menyuruh Niken memasuki lift bersama nya.

"Iya iya! " Ucap Niken lalu melakukan titah suaminya untuk masuk di lift bersama. Gionino menekan tombol lift ke ruangan lantai paling atas.

Di dalam lift, Niken bertanya sebenarnya apa kejutan yang dimaksud suaminya itu. mengapa ia membawa Niken hingga ke perusahaan besar ini.

"Kenapa kamu membawa aku ke sini sih, mas? " Tanya nya penasaran

"Kau nanti tau sendiri. " Ucapnya dingin

'Dia nih orang apa gunung es sih, dingin banget kalo bicara. mana sok misterius lagi. ' Batinnya kesal tak mendapatkan jawaban dari Gionino.

ting... suara pintu lift terbuka

sampai pada lantai atas tujuan mereka.

Gionino memasuki ruangan kantor yang luas miliknya itu bersama Niken.

Niken melihat sekeliling ruangan kerja yang luas.

"Ini kantor siapa mas? " Tanya Niken penasaran nya semakin kuat..

"Ini kantor ku! ". Ucap Dingin Gionino. ' oh.. ternyata benar ini kantor gunung Es ini. ' Gumam hati Niken

" Oh.. Lalu untuk apa kamu membawa ku ke sini? Apa untuk memperhatikan mu bekerja! ". Ucapan Niken dengan tersenyum sinis dan duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.

" Aku penasaran kejutan apa yang akan kamu berikan pada ku! ". Sambungnya lagi

" Kamu tunggu saja. Ini pasti sangat membuat mu syok! " Ucap Gionino dengan suara meledek.

"Heh.. ! ". sungut kesal Niken, yang menahan penasaran terhadap kejutan suaminya itu. 'Kenapa aku harus menikahi suami seperti dia, padahal bayangan ku bisa mendapatkan yang bisa menyayangi ku dengan tulus, heh.. dia kasar sok cool dan jahat.! 'Gumam Niken dalam hati.

kring...!

Suara ponsel Gionino berbunyi. lalu ia mengangkat nya.

" iya, segera bawa mereka kesini sekarang! " Ucap Gionino pada seseorang yang menelponnya.

Niken semakin penasaran di buatnya, 'Siapa orang yang menelpon, dan yang di maksud mereka itu siapa? ' Batin Niken semakin bingung.

'Heh.. aku ingin lihat, setelah ini, apa yang akan kamu lakukan Niken. ' Gumam Gionino yang menunjukkan senyum menyeringai membuat Niken bergidik merinding.

...----------------...

Bantu like komen ya say...

Terpopuler

Comments

Inru

Inru

Duh duh.. Gionono terpesona sama kemolekan istrinya.

2022-08-22

0

꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

jangan lupa done kak ke karya tmn aku "Sang ketua OSIS"

2022-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!