Mahabbah Cinta Sang mantan ~ 3

Lamunan Arion terputus saat Aruna yang ia kenal sebagai Melisha mengetuk pintu ruangannya. Sangat aneh sebenarnya, disaat ponsel yang berada di depannya berdering, Arion tak terusik sama sekali akan tetapi ketukan pintu yang dihasilkan oleh tangan halus sang sekretaris seketika memutuskan lamunannya.

“Masuk.” Arion mempersilahkan masuk sembari memperbaiki duduknya, matanya pun melirik ponsel yang layarnya masih menyala.

Ceklek.

Pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita cantik dengan wajah datar. Aruna masuk ke dalam ruangan bersama dengan sekumpulan berkas dalam pelukannya. Perlahan ia meletakkan tumpukan berkas tersebut. Karena hari ini adalah hari pertama kerja bagi Aruna maka ia membawa semua berkas diatas mejanya.. Aruna tak tahu berkas mana saja yang diminta oleh sang bos. Sebuah papan terbuat dari kayu jati dengan pinggiran diukir dan tampak mewah bertuliskan Direktur disertai nama Arseno Arion Atmaja. Nama yang membuat Aruna mengingat penghinaan pria di depannya.

“Ngapain kamu melamun ? Jangan berpikir jika aku akan tertarik padamu. Dan ingat jangan pernah jatuh cinta padaku seperti sekretarisku yang lalu-lalu karena jika kamu memiliki perasaan yang berbeda padaku maka bersiaplah mengundurkan diri !” sarkas Arion tegas.

“Jangan khawatir pak, sampai kapanpun saya tidak akan pernah jatuh cinta pada anda. “ Balas Aruna tak kalah tegasnya.

Dalam mimpi pun dirinya tak akan pernah jatuh cinta pada pria yang telah menjatuhkan harga dirinya. Apalagi memikirkannya, jika saja tak ada lagi stok pria lajang di dunia ini maka Aruna rela menjadi perawan tua.

Arion menata tajam Aruna manakala mendengar jawaban gadis itu. Ia menelisik wajah cantik Aruna seolah ingin melihat ekspresi Aruna saat itu. Tak ada rona merah atau malu-malu saat Aruna menatapnya, apalagi sorot mata memuja layaknya gadis-gadis lain di luar sana. Seketika harga diri Arion sebagai pria paling digandrungi oleh para wanita jatuh sejauh jatuhnya di depan sekretarisnya.

“Keluarrrr !!” Bentak Arion mengagetkan Aruna.

Mendengar teriakan Arion, Aruna hanya mendengus pelan kemudian melenggang keluar dengan anggun. Ia pun tak ingin berlama-lama menatap wajah pria itu. Entah mengapa Arion merasa kesal mengetahui Aruna sama sekali tak tertarik padanya. Padahal di luar sana ia cukup mengedipkan matanya maka wanita-wanita akan datang berbaris mengantri menunggu cintanya.

Aruna menarik napas panjang saat tiba di mejanya. Ia kemudian meraih ponsel dan bermaksud menelepon sang nenek. Ikatan batin cucu dan nenek itu memang sangatlah kuat, sehingga baru berniat saja namun sang nenek tiba-tiba meneleponnya.

“Assalamualaikum, nek.“ Sapa Aruna pelan. Ia takut bosnya itu mendengarnya menelepon.

“Waalaikumsalam, sayang. Gimana pekerjaannya ? Kalau kamu gak kuat keluar aja sayang.“ Ucap nenek Sarah merasa bersalah.

“Jangan khawatir nek, aku gak ada masalah kok. Lagian perusahaan mana yang akan memberiku gaji sebesar ini. “ Balas Aruna terkekeh sebelum meminta maaf karena harus mengakhiri panggilan mereka.

“Jam Istirahat nanti Runa telepon lagi ya, nek.” Lanjut Aruna mematikan sambungan selulernya.

Bersamaan dengan Aruna menyimpan ponselnya, pintu besar di depan mejanya pun terbuka dan menampakkan sosok pria sombong itu. Sebuah map dilemparkan ke meja Aruna.

“Koreksi dengan baik sebelum memberikan padaku !” sarkas Arion dengan rahang mengeras.

“Maaf pak, saya tidak tahu menahu tentang berkas ini karena baru setengah jam yang lalu saya bekerja dan menggantikan sekretaris anda.“ Balas Aruna membela diri. Ia tak terima dengan perlakuan bosnya yang arogan.

“Kamu berani membantahku ?!!!” sarkas Arion tajam.

“Maaf jika saya salah, pak. Tapi memang begitulah adanya.“ sinis Aruna meraih map yang di lempar oleh Arion.

Aruna tak memperdulikan keberadaan Arion di depannya. Ia melakukan tugasnya dengan serius sebelum pria itu meneriakinya lagi. Sementara Arion yang menatap Aruna dengan jantung berdebar kencang. Wajah Aruna mengingatkan Arion pada seseorang.

“Kenapa bapak melamun ? Jangan katakan jika bapak tertarik padaku.“ ucap Aruna mengembalikan kata-kata Àriòn.

“Kamu bukan tipeku, Melisha.“ desis Arion membalikkan badannya. Ia kesal campur malu ketahuan menatap sekretarisnya yang kepedean.

Braaakkk

Arion menghempaskan pintu ruangannya dengan sangat kencang mengagetkan Aruna. Arion kemudian mendial bagian HRD pada saluran pribadinya.

“Halo bu Dewi, bawakan data sekretarisku sekarang !” perintah Arion kemudian meletakkan teleponnya dengan kasar. Jantungnya masih bergemuruh hebat.

Aruna menatap heran pada bu Dewi yang berjalan tergesa-gesa. Sementara bu Dewi hanya memperlihatkan senyuman manisnya. Tak ada yang saling menyapa. Bu Dewi akhirnya hilang dibalik pintu besar nan kokoh ruangan Arion.

“Ini berkas yang bapak minta.“ Bu Dewi meletakkan sebuah map di meja Arion. Sebagai formalitas kakek Ramdan selaku pendiri perusahaan PT. Glo_Tech memasukkan berkas Aruna. Walaupun kakek Ramdan memiliki peran penting dalam perusahaan tersebut namun beliau tetap melakukan segala sesuatunya sesuai dengan prosedur perusahaan.

Arion meraih map yang diberikan oleh bu Dewi. Dengan teliti ia membaca CV Aruna. Matanya menyipit saat membaca nama lengkap sekretarisnya yang memperkenalkan diri sebagai Melisha. Seluruh perhatian Arion terfokus pada map biru yang baru saja diserahkan oleh bu Dewi. Ia membaca satu persatu dengan teliti seolah takut satu huruf terlewati. Dahinya berkerut membaca nama lengkap sekretarisnya berkali-kali. Tak ingin mengganggu sang bos, akhirnya bu Dewi memberanikan diri berpamitan.

“Aruna Melisha.” Gumam Arion merasa nama tersebut tidak asing baginya.

“Masih ada yang bapak butuhkan ?” tanya bu Dewi menghentikan usaha Arion untuk mengingat nama Aruna Melisha.

“Silahkan keluar.” Ucap Arion datar.

“Baik pak, permisi ,,,” Bu Dewi membungkukkan sedikit badannya sebelum keluar.

“Hmmm !” Arion seperti biasa hanya membalasnya dengan bergumam jika merasa tidak perlu menjawabnya.

Tak ingin lebih lama lagi berada di dalam ruangan sang bos, bu Dewi segera bergegas keluar setelah mendapatkan izin. Sebelum penyakit arogannya kumat, bu Dewi memilih untuk menyelamatkan diri. Siapa yang bisa betah berlama-lama menghirup oksigen yang sama dengan bos arogan itu. Terkadang kita merasa benar namun menurut sang bos salah. Bios maha benar dan nasib karyawan selalu disalahkan.

Aruna sedikit mengangkat kepalanya saat mendengar pintu besar itu terbuka. Detik berikutnya Aruna kembali fokus dengan pekerjaannya dan berkutat dengan berkas yang harus diperiksa ulang. Tak ingin disebut sebagai orang kepo lagipula ia dan bu Dewi baru kenal. Aruna memilih bekerja dengan aman, Ia tak ingin ikut campur dengan urusan sang bos apalagi ia hanyalah seorang sekretaris yang baru beberapa menit yang lalu bergabung. Aruna kembali mengangkat kepalanya melihat bu Dewi yang berjalan tergesa-gesa hingga hilang dari pandangannya.

Sebagai wanita bu Dewi sebenarnya penasaran dengan sikap direkturnya yang tiba-tiba meminta berkas sekretaris barunya. Seingat bu Dewi, direkturnya itu tak pernah sekalipun meminta secara langsung CV sekretarisnya. Padahal Adelia pun cantik tapi hingga gadis itu mengundurkan diri sebagai sekretaris, direkturnya itu belum pernah menanyakan datanya.

🌺🌺🌺🌺

SELAMAT PAGI READERS, APA KABAR SEMUA ,,,

OTHOR HARAP SEMUA SEHAT DAN BAHAGIA SELALU

BTW JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA

Terpopuler

Comments

Dinde Sari

Dinde Sari

baru mampir thorrr ceritanya menarik 🥰

2023-01-21

1

Sri Mulyati

Sri Mulyati

ingatkah Arion akan wanita yang dicampakkan nya?
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-09-10

0

Dewi Mariyam

Dewi Mariyam

manteeep2 runaa👍👍👍👍😀😀

2022-07-23

2

lihat semua
Episodes
1 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 1
2 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 2
3 Mahabbah Cinta Sang mantan ~ 3
4 Mahabah Cinta Sang Mantan ~ 4
5 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 5
6 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 6
7 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 7
8 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 8
9 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 9
10 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 10
11 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 11
12 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 12
13 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 13
14 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 14
15 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 15
16 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 16
17 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 17
18 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 18
19 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 19
20 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 20
21 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 21
22 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 22
23 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 23
24 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 24
25 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 25
26 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 26
27 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 27
28 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 28
29 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 29
30 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 30
31 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~31
32 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 32
33 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 33
34 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 34
35 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 35
36 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 36
37 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 37
38 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 38
39 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 39
40 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 40
41 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 41
42 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 42
43 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 43
44 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 44
45 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 45
46 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 46
47 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 47
48 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 48
49 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 49
50 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 50
51 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 51
52 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 52
53 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 53
54 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 54
55 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 55
56 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 56
57 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 57
58 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 58
59 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 59
60 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 60
61 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 61
62 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 62
63 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 63
64 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 64
65 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 65
66 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 66
67 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 67
68 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 68
69 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 69
70 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 70
71 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 71
72 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 72
73 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 73
74 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 74
75 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 75
76 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 76
77 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 77
78 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 78
79 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 79
80 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 80
81 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 81
82 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 82
83 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 83
84 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 84
85 Mahabbqh Cinta Sang Mantan ~ 85
86 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 86
87 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 87
88 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 88
89 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 89
90 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 90
91 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 91
92 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 92
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 1
2
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 2
3
Mahabbah Cinta Sang mantan ~ 3
4
Mahabah Cinta Sang Mantan ~ 4
5
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 5
6
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 6
7
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 7
8
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 8
9
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 9
10
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 10
11
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 11
12
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 12
13
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 13
14
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 14
15
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 15
16
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 16
17
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 17
18
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 18
19
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 19
20
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 20
21
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 21
22
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 22
23
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 23
24
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 24
25
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 25
26
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 26
27
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 27
28
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 28
29
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 29
30
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 30
31
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~31
32
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 32
33
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 33
34
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 34
35
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 35
36
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 36
37
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 37
38
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 38
39
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 39
40
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 40
41
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 41
42
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 42
43
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 43
44
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 44
45
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 45
46
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 46
47
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 47
48
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 48
49
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 49
50
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 50
51
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 51
52
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 52
53
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 53
54
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 54
55
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 55
56
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 56
57
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 57
58
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 58
59
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 59
60
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 60
61
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 61
62
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 62
63
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 63
64
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 64
65
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 65
66
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 66
67
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 67
68
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 68
69
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 69
70
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 70
71
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 71
72
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 72
73
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 73
74
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 74
75
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 75
76
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 76
77
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 77
78
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 78
79
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 79
80
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 80
81
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 81
82
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 82
83
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 83
84
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 84
85
Mahabbqh Cinta Sang Mantan ~ 85
86
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 86
87
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 87
88
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 88
89
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 89
90
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 90
91
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 91
92
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!