MAHABBAH CINTA SANG MANTAN

MAHABBAH CINTA SANG MANTAN

Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 1

Seorang gadis cantik turun dari pesawat dengan anggun. Semua mata yang melihatnya terpana oleh kecantikan yang dimilikinya. Kacamata hitam bertengger dihidungnya yang mancung menambah kecantikannya. Senyum manis menghiasi bibirnya yang ranum tatkala melihat wanita paruh baya yang melambaikan tangan padanya.

“Nenek, apa kabar ?” Tanya Aruna seraya memeluk nenek Sarah dengan segenap rasa rindu yang tertahan selama kurang lebih enam tahun.

“Alhamdulillah baik sayang. Kamu sangat berbeda sayang.“ Nenek Sarah balas memeluk Aruna kemudian menatap cucu kesayangannya dari atas sampai bawah.

“Harus dong nek, masa dekil terus.“ Aruna terkekeh mengingat masa remajanya yang selalu terlihat dekil akibat perbuatan sang nenek.

“Maafkan nenek dimasa lalu sayang. “ Nenek Sarah merasa bersalah atas perbuatannya dimasa lalu hanya karena ketakutan yang berlebihan.

“Pulang yuk, nek. Runa kangen rumah.“ Rengek Aruna mengalihkan pembicaraan. Ia tak pernah marah ataupun kesal harus melewati masa remajanya dan dibully setiap hari. Baginya semua sudah berlalu dan tak perlu diingat lagi. Ia kini telah kembali dengan wajah aslinya tanpa harus dibuat dekil oleh sang nenek.

Aruna tahu jika nenek Sarah sangat menyayanginya dan rasa sayang itulah sehingga orang tua dari papanya itu melakukan hal demikian. Aruna tak pernah bertanya alasan sang nenek mendandani wajah cantiknya hingga menjadi jelek dan tak enak dipandang. Ia hanya meyakini bahwa sang nenek sangat menyayanginya, itu sudah cukup baginya.

Sejak orang tuanya meninggal, hanya nenek Sarah yang ia punya. Mereka hidup dengan kesederhanaan walaupun sebenarnya sang nenek tergolong orang mampu. Aruna hanya mengenali wajah kedua orang tuanya lewat foto karena pada saat itu dirinya masih terlalu kecil. Setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas dan tunangannya memutuskan pertunangan mereka sesaat setelah melihat wajah dekil Aruna maka nenek Sarah segera mengirimnya ke luar negeri untuk belajar dan menghilangkan kesan dekilnya. Baik Aruna maupun nenek Sarah tak sakit hati.

Aruna dan Arion bertunangan saat mereka masih kecil. Aruna saat itu masih berumur 1 tahun sedangkan Arion 6 tahun. Dan Atas kesepakatan kedua orang tua mereka pertunangan itupun terjadi. Merekapun tak pernah bertemu atau dipertemukan oleh kedua orang tua mereka. Dan Arion kemudian memutuskan pertunangan mereka bertepatan dengan kelulusan Aruna. Entah apa sebabnya, hingga saat ini tak seorangpun yang mengetahui alasan Arion. Padahal sebelumnya Arion menerima keadaan Aruna yang terlihat sangat dekil dan tak terawat.

Perlahan mobil memasuki rumah dengan model minimalis. Aruna dan nenek Sarah kemudian keluar dari mobil sementara pak Danang mengeluarkan koper Aruna dari bagasi. Aruna menggandeng sang nenek dengan gembira memasuki rumah yang telah lama ia tinggalkan.

Bahagia bisa kembali ke rumah yang penuh kenangan. Aruna berlari kecil memasuki kamarnya. Sungguh ia sangat merindukan kamarnya. Senyuman Aruna semakin lebar ketika melihat kamarnya masih sama seperti ketika pertama kali ia tinggalkan. Nenek Sarah hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan cucu kesayangannya.

“Siapkan makan malam, bi ,,,” titah nenek Sarah pada bi Ina salah satu ART yang menangani masalah dapur.

“Baik nyomya besar. “ Balas bi Ina kemudian bergegas ke dapur.

Nenek Sarah masuk ke dalam kamar Aruna setelah memberikan perintah pada sang bibi. Rasa bahagia tergambar jelas pada wajahnya yang masih menyisakan kecantikan dimasa mudanya.

“Terima kasih nek, sudah merawat kamarku dengan sangat baik.“ ucap Aruna melihat nenek Sarah tersenyum menatapnya.

“Sudah seharusnya, sayang ,,,” balas nenek Sarah membelai lembut rambut Aruna yang sedang berbaring di atas kasur empuk miliknya.

Aruna kemudian meraih tangan nenek Sarah kemudian menciumnya. Suatu keberuntungan baginya memiliki nenek yang sangat menyayanginya. Hanya nenek Sarah yang ia miliki di dunia ini.

“Sayang, setelah penatnya hilang, segera bersihkan diri, kita makan malam.“ Ucap nenek Sarah lembut sebelum meninggalkan Aruna.

“Siap nek.“ Balas Aruna menatap lembut nenek Sarah.

Aruna sangat menyayangi nenek Sarah. Ia tak pernah membantah setiap ucapan dan keinginan sang nenek. Karena baginya semua yang dikatakan atau yang dilakukan oleh nenek Sarah adalah untuk kebaikannya. Pada siapa lagi ia akan berbakti selain pada nenek tersayangnya.

Malam semakin larut kala Aruna terjaga. Perlahan ia bangun dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tak ingin membuat sang nenek menunggunya terlalu lama, Aruna segera berpakaian dan keluar kamar. Tampak nenek Sarah sedang duduk di ruang keluarga menunggunya keluar kamar.

“Maaf nek, Runa kebablasan tidurnya.“ ucap Aruna duduk di samping nenek Sarah.

“Gak apa-apa. Makan malam yuk.“ Balas nenek Sarah lembut.

Kelembutan yang dimiliki nenek Sarah membuat Aruna selalu merindukan wanita tua tersebut. Bertahun-tahun ia menahan rindu pada sang nenek selama menempuh pendidikan. Walaupun mereka selalu video call namun rasa rindu itu tetap menguasai dirinya. Hari ini ia telah kembali ke tanah air dan tak akan meninggalkan neneknya. Apapun yang terjadi ia akan bertahan demi sang nenek.

“Wah, makanannya banyak banget, nek.” Seru Aruna dengan mata berbinar. Bagaimana tidak, semua yang tertata rapi di meja makan adalah makanan kesukaannya.

“Makan yang banyak agar tenagamu pulih. Besok kamu mulai bekerja.“ ucap nenek Sarah tersenyum.

“Biarkan aku istirahat beberapa hari, nek ,,, boleh, ya ,,,” Aruna setengah merengek, ia masih ingin berleha-leha sebelum mulai bekerja.

“Gak bisa sayang. Cucu teman nenek sudah beberapa hari ini gak punya sekretaris. Lagipula sabtu minggu kan bisa kamu manfaatkan untuk bersantai “ Bujuk nenek Sarah pelan.

“Ya, baiklah nenekku sayang. Apapun katamu akan hamba lakukan. “ Ucap Aruna tertawa diujung kalimatnya.

Kedua wanita beda generasi itu kemudian makan dengan tenang. Setelah kurang lebih enam tahun akhirnya mereka bisa menikmati makan bersama. Tak ada yang bersuara hingga mereka menuntaskan makannya. Setelah selesai keduanya beralih ke ruang keluarga.

Nenek Sarah duduk di sofa panjang sementara Aruna berbaring di paha sang nenek. Melihat cucunya bermanja-manja membuat nenek Sarah tersenyum. Mata nenek Sarah berkaca-kaca mengingat putri tunggalnya.

‘Semoga disana kamu bahagia nak. Lihatlah putrimu tumbuh dengan sangat baik. ‘ Batin nenek Sarah

“Apa yang nenek pikirkan ?” Pertanyaan Aruna memutuskan lamunan nenek Sarah.

“Nenek hanya mengingat mama dan papamu, sayang. Seandainya mereka masih berada ditengah-tengah kita pastilah kebahagiaan semakin lengkap. “ jawab nenek Sarah jujur.

“Semua sudah kehendak Sang Pemilik Kehidupan, nek. Runa bahagia kok walaupun hanya bersama nenek.“ Ucap Aruna menatap sang nenek dengan lembut.

“Oh ya, kamu sudah punya pacar ?” nenek Sarah mulai menginterogasi cucunya.

“Pasti dong, nek. Orang cantik gini pastilah banyak yang antri.“ jawab Aruna narsis.

“Kenapa tidak pernah cerita ? Atau kenalkan sama nenek secepatnya biar nenek bisa menyeleksi calon cucu menantu nenek secepatnya.“ Nenek Sarah mulai memancing cucu satu-satunya yang ia miliki.

“Nantilah nek, aku juga belum terlalu yakin.“ Ucapan Aruna membuat ujung bibir nenek Sarah tertarik dengan tipis.

“Baiklah, nenek hanya menunggu kabar baiknya saja. Sekarang istirahat gih, malam semakin larut jangan sampai besok terlambat kerja.“ Ucap nenek Sarah.

Walaupun masih penasaran dengan tempatnya bekerja namun melihat nenek Sarah sudah sangat mengantuk membuat Aruna menekan rasa penasarannya. Besok aja bertanyanya, pikir Aruna kemudian masuk ke dalam kamarnya. Perlahan Aruna membaringkan tubuhnya dan mulai menutup matanya.

🌺🌺🌺🌺

HAI SEMUA ,,,, OTHOR KEMBALI EKSIS NIH.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA, YAK

LOVE YOU ALL 🤗🤗

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Dicari: Naskah yang layak terbit untuk dijadikan buku.
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.

Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.

Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.

AE Publishing Cab. Gresik

*paling lambat 15 Agustus 2023

2023-08-13

0

Arya Al-Qomari@AJK

Arya Al-Qomari@AJK

Aruna punya Bibik ya??? kan Aruna cucu perempuan sang nenek dari anak laki-lakinya.

2022-12-12

1

Ningrum Real

Ningrum Real

🥰

2022-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 1
2 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 2
3 Mahabbah Cinta Sang mantan ~ 3
4 Mahabah Cinta Sang Mantan ~ 4
5 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 5
6 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 6
7 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 7
8 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 8
9 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 9
10 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 10
11 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 11
12 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 12
13 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 13
14 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 14
15 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 15
16 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 16
17 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 17
18 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 18
19 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 19
20 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 20
21 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 21
22 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 22
23 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 23
24 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 24
25 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 25
26 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 26
27 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 27
28 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 28
29 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 29
30 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 30
31 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~31
32 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 32
33 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 33
34 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 34
35 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 35
36 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 36
37 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 37
38 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 38
39 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 39
40 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 40
41 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 41
42 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 42
43 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 43
44 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 44
45 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 45
46 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 46
47 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 47
48 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 48
49 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 49
50 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 50
51 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 51
52 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 52
53 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 53
54 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 54
55 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 55
56 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 56
57 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 57
58 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 58
59 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 59
60 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 60
61 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 61
62 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 62
63 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 63
64 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 64
65 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 65
66 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 66
67 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 67
68 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 68
69 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 69
70 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 70
71 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 71
72 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 72
73 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 73
74 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 74
75 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 75
76 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 76
77 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 77
78 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 78
79 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 79
80 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 80
81 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 81
82 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 82
83 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 83
84 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 84
85 Mahabbqh Cinta Sang Mantan ~ 85
86 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 86
87 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 87
88 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 88
89 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 89
90 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 90
91 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 91
92 Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 92
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 1
2
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 2
3
Mahabbah Cinta Sang mantan ~ 3
4
Mahabah Cinta Sang Mantan ~ 4
5
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 5
6
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 6
7
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 7
8
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 8
9
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 9
10
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 10
11
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 11
12
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 12
13
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 13
14
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 14
15
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 15
16
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 16
17
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 17
18
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 18
19
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 19
20
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 20
21
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 21
22
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 22
23
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 23
24
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 24
25
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 25
26
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 26
27
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 27
28
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 28
29
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 29
30
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 30
31
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~31
32
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 32
33
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 33
34
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 34
35
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 35
36
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 36
37
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 37
38
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 38
39
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 39
40
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 40
41
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 41
42
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 42
43
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 43
44
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 44
45
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 45
46
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 46
47
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 47
48
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 48
49
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 49
50
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 50
51
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 51
52
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 52
53
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 53
54
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 54
55
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 55
56
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 56
57
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 57
58
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 58
59
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 59
60
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 60
61
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 61
62
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 62
63
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 63
64
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 64
65
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 65
66
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 66
67
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 67
68
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 68
69
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 69
70
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 70
71
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 71
72
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 72
73
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 73
74
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 74
75
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 75
76
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 76
77
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 77
78
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 78
79
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 79
80
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 80
81
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 81
82
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 82
83
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 83
84
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 84
85
Mahabbqh Cinta Sang Mantan ~ 85
86
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 86
87
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 87
88
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 88
89
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 89
90
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 90
91
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 91
92
Mahabbah Cinta Sang Mantan ~ 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!