"KENZIE..."
Pekikan gadis itu menggema, menghebohkan seisi kantin. Jennita pun menyemburkan jus yang telah diminumnya, dan berlari menghampiri sahabatnya. "Kenapa kay? Apa yang terjadi?" tanyanya khawatir.
Kayla mengerjap, menatap Jennita aneh, "Tidak ada, aku hanya memanggil Kenzie.." Tunjuknya pada seorang lelaki yang terlihat berlari menghampirinya. Jennita menghela nafas lega ia kira ada apa ternyata sahabatnya hanya memanggil Kenzie, tapi apa harus sekeras itu?
"Ada apa? Apa ada yang menyakitimu?" tanya Kenzie cepat sambil mengguncang bahu Kayla.
Gadis itu menoleh kesana kemari, seisi kantin tengah melihat kearahnya. Kayla menautkan jarinya dan menatap Kenzie lalu menyengir lucu yang membuat lelaki itu menatap dirinya datar. "E-em tidak ada Ken, tadi aku hanya berusaha memanggilmu.." jawabnya pelan.
Kenzie tersenyum wajah datarnya kini sudah berubah menjadi senyuman. Lelaki itu mengusap rambut Kayla pelan, kemudian membawa gadis itu untuk duduk. "Jadi kenapa kau tadi memanggilku sekeras itu?" tanyanya sambil menyentil kening Kayla.
"Aww sakit tau, tidak ada aku hanya takut jika kau tidak mendengarnya.." jawab Kayla sambil mengusap keningnya.
"Dia mau mie ayam yang mie sama cabe nya extra banyak." ujar Jennita sambil menyeruput kuah mie ayamnya. "Dan aku tidak memberikannya, jadi mungkin itu alasannya dia memanggilmu tadi.." lanjutnya lagi sambil menatap dua orang dihadapannya itu, Jennita bisa merasakan jika kaki sahabatnya sudah menendangnya dibawah meja sebagai tanda memintanya untuk diam.
Kayla menoleh, dan menyengir lebar saat melihat tatapan Kenzie yang datar padanya. Sebenarnya tadi ia sudah mengurungkan niatnya untuk meminta pada Kenzie, karena melihat tatapan dari lelaki itu yang sudah tidak bersahabat ketika ia memanggilnya tadi.
"T-tidak Ken, a-aku tidak mau lagi.." bisik Kayla pelan.
Kenzie menghela nafas pelan, lalu beralih memeluk Kayla, "Kayla baru sembuh kan.." Bisik Kenzie pelan.
"I-iya."
"Sebagai gantinya aku ada sesuatu untukmu.." ujar Kenzie ketika melihat raut wajah Kayla yang seketika murung. "Apa itu?" tanyanya semangat.
"Ta~da. Sandwich spesial untuk Kayla yang manis."
"Wah keliatannya enak.."
"Ayo dimakan.."
Jennita terus memakan mie ayamnya sambil memperhatikan dua sahabat didepannya ini. Kadang ia merasa hubungan mereka lebih dari itu, jika bukan Kayla Kenzie lah yang mempunyai perasaan. Karena bagaimanapun, tidak ada persahabatan antara lelaki dan perempuan. Tapi menurutnya Kayla tidak mempunyai perasaan itu, karena dilihat dari sorot mata gadis itu yang terlihat bahwa ia hanya menganggap Kenzie seperti seorang kakak untuknya. Tapi tentang Kenzie, ia tidak tau tapi cara lelaki itu memandang sahabatnya penuh rasa obsesi dan ia bisa merasakan itu. Jennita menghela nafas pelan, sahabatnya memang polos dan gadis itu tidak akan pernah bisa memahami apa maksud dari Kenzie memperlakukannya seperti itu.
"Enak?" tanya Kenzie menatap Kayla yang menyantap sandwich itu dengan lahap.
"Sangat, dimana kamu membelinya?" tanya Kayla menatap Kenzie.
"Aku membuatnya.." jawab Kenzie dengan cengiran. Kayla pun membolak balikkan sandwich itu sambil menelitinya lalu ia berkata, "Wah Ken hebat, bisa membuat sandwich." ujarnya sambil mengerjap lucu.
"Itu gampang Kay, tidak sesusah menata hidup." ujar Jennita sambil meminum jusnya, Kayla memang polos bisa membuat sandwich saja ia bilang hebat.
"Wah Jennita bisa juga?"
"Bisa dong."
"Besok aku mau sandwich buatan Jennita.."
"Tentu." jawab Jennita tertawa, ia sudah menganggap Kayla seperti adiknya sendiri. Karena tingkah polos gadis itu membuatnya seperti memiliki adik meskipun mereka masih seumuran.
***
"Kay apa kau sudah membaca novel yang aku rekomendasikan kemarin?" tanya Jennita sambil melihat-lihat buku di perpustakaan. Mata pelajaran selanjutnya kosong, dan tidak ada tugas sama sekali jadi kedua bersahabat itu memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Jennita terus mengelilingi rak buku yang berisi novel dengan berbagai genre itu.
"Iya aku sudah baca," jawab Kayla lalu gadis itu terdengar menghela nafasnya pelan. "Aku tidak suka tokoh utamanya Jenn, dia tega sekali meracuni kekasihnya." lanjut Kayla lagi dengan wajah sendu.
Jennita mengambil salah satu novel di rak buku itu sambil mendengar cerita sahabatnya, novel berjudul 'Agoraphobia' entah kenapa novel itu begitu menarik perhatiannya. Novel yang berkisah tentang seorang gadis introvert yang begitu kesepian dan rela menerima orang-orang toxic di hidupnya demi menghalau rasa sepinya. "Itu dia bagian menariknya Kay, lelaki penuh dengan obsessi seperti itu akan melakukan apapun untuk tetap mempertahankan gadis yang dicintainya agar selalu berada di sampingnya!" celetuk Jennita sambil menatap sahabatnya yang tengah memikirkan sesuatu.
"Apa obsessi sama dengan cinta?"
Jennita mendongak, dan menutup novel ditangannya lalu menatap serius Kayla. "Beda! Jika obsessi maka orang itu akan melakukan apa saja untuk membuat orang yang di inginkannya untuk tetap berada disampingnya, bahkan tanpa mendapatkan balasan perasaan yang sama." Jennita menghela nafasnya pelan, ia menatap Kayla serius entah kenapa dia merasa aneh dengan pertanyaan sahabatnya itu. "Dan jika cinta maka orang itu hanya akan menginginkan orang yang dicintainya bahagia meskipun tidak bersamanya."
"Kay kemarin, apa yang terjadi?" tanya Jennita pelan, ketika melihat sahabatnya itu tetap diam.
"Aku sakit." jawab Kayla lalu ia meremas jarinya yang saling bertaut, "Begitu bangun aku sudah di infus, aku juga bingung Jenn. Sikap Kenzie juga sedikit aneh, dan jujur aku merasa nggak nyaman. Dihadapannya aku berusaha buat nggak nunjukinnya, dan bersikap seperti biasa." Kayla terdiam gadis itu menghela nafasnya sejenak, "Menjadi Kayla yang manja." Lanjutnya sambil menatap Jennita dengan senyum manisnya.
Jennita terdiam, ia kira sahabatnya itu tidak menyadari apa yang terjadi disekitarnya.
"I know Jenn, i'm not stupid."
"And I feel my connection with him, so toxic."
Lagi-lagi Jennita terdiam, siapa sangka gadis lugu ini menyadarinya. Tapi ada baiknya juga, lebih baik tahu secara diam. "Kay, jangan sampai Kenzie mengetahui ada yang salah. Bersikap lah normal selagi dia masih bersikap wajar." ujar Jennita sambil memeluk Kayla, rasanya ia cukup lega setelah mendengarnya dan lelaki itu tidak akan memanfaatkan sikap lugu sahabatnya.
"Thanks Jenn." ujar Kayla sambil membalas pelukan sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
cerita nya seru thor
2022-08-02
1