Bab 18

Keesokan harinya.

Pagi‐pagi buta, Garry perlahan mengintip keadaan di luar. Merasa sepi, Garry mengenakan jaket hodie supaya tidak dikenali orang. Saat Garry sampai di parkiran khusus, sebuah mobil taksi sudah menunggunya. Saat Garry masuk kedalam mobil taksi, saat yang sama David melihat hal itu.

David bingung melihat Garry ada di sini. Namun dia menepis segala pemikiran yang bermunculan, dan fokus dengan olah raga paginya.

Selesai olah raga, David kembali ke kamarnya, bersiap untuk bekerja, saat yang sama seorang wanita keluar dari kamarnya.

"Emily?" sapa David.

"Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Emily.

"Untuk memperkuat dramaku, aku yakin mata-mata istriku terus mengikutiku, jadi aku memutuskan menyewa salah satu Apartemen."

"Wah, bakat dramamu luar biasa," puji Emily.

"Apartemenmu di sini?" tanya David.

"Iya."

"Apa aku kapan-kapan boleh mampir?"

"Maaf David, hubungan kita cukup di luar saja, aku ini terlalu mempesona, aku takut kamu beneran jatuh cinta padaku nantinya."

David tertawa mendengar perkataan Emily, dia segera masuk ke Apartemennya, sedang Emily melanjutkan tujuannya.

***

1 bulan berlalu.

Lesty semakin tersiksa dengan setiap laporan yang dia terima dari mata-matanya. Bahkan satu minggu terakhir, Garry semakin sering mendatangi Apartemen Emily. Bahkan menurut laporan, malam ini Garry terdaftar di salah satu Restoran khusus yang sangat Privat, mata-mata Lesty juga menemukan nama Emily dalam list tamu itu.

Lesty hanya bisa mengeluarkan semua keluh kesah di hati pada ibunya.

"Malam ini biar mama yang ke Restoran itu, mama nanti akan sengaja berlama-lama di parkiran. Biar mama melihat siapa saja yang datang."

Malam harinya, di sebuah Restoran mewah yang sangat privat.

Sejak 40 menit yang lalu Andita berada di parkiran hotel itu, dia sengaja terlihat sibuk berbicara di telepon. Saat keamanan mendekatinya, Andita selalu berkilah kalau tengah menunggu teman-temannya, dia memperlihatkan kartu akses miliknya.

Penantian Andita tidak sia-sia, akhirnya dia melihat mobil menantunya masuk ke area Restoran itu, Andita segera bersembunyi kedalam mobilnya. Beberapa menit kemudian, mobil Emily juga memasuki area Restoran itu. Andita segera melaporkan apa yang dia lihat pada putrinya.

"Mama, minta supir mama mengawasi Garry, mama masuk saja ke Restoran dan makan malam sama teman-teman mama, agar keamanan tidak curiga."

"Baik sayang."

Andita memberi perintah pada supirnya, seperti apa yang Lesty inginkan, sedang Andita segera masuk kedalam Restoran, menemui teman-temannya yang menunggunya sejak lama.

Ruang privat Emily dan Garry.

Keduanya menikmati makan malam romantis mereka, setelah selesai makan malam, Garry mengajak Emily berdansa. Keduanya hanyut menikmati musik romantis yang mengiringi dansa mereka.

Saat Emily dalam pelukan Garry, Garry mendekatkan mulutnya ke sisi daun telinga Emily.

"Terima kasih banyak, berkat idemu, akhirnya aku bisa bertemu lama dengan keluargaku. Kamu tahu, aku sangat merindukan mereka."

Emily tersenyum, dia berbalik menghadap Garry dan melingkarkan kedua lengannya di pundak Garry. "Aku mencintaimu, bukan hanya rasa bahagiamu yang aku rasa, tapi beban di hatimu. Aku melihat kerinduan yang sangat besar dari pancaran matamu. Sebab itu aku mengurus Beasiswa untuk kuliah adikmu di sini, agar kedua orang tuamu punya alasan untuk datang ke kota ini."

Rasanya ingin sekali Garry melahap habis bibir merah yang ada di depan matanya, namun dia masih bisa mengontrol kewarasannya.

"Karena aku sibuk menemani adikku mengurus kuliahnya, aku kehilangan banyak kesempatan untuk bersamamu."

"Tidak masalah, aku sudah sangat bahagia melihatmu bahagia." Emily mendaratkan ciumannya ke pipi kanan Garry.

"Lesty tidak menyukai keluargaku." Wajah Garry terlihat sedih.

Emily menghentikan dansa mereka. Dia menaruh kedua telapak tangannya di kedua pipi Garry. "Jangan pikirkan Lesty. Yang Lesty sukai hanya kesuksesan dan karir gemilang. Dia bukan hanya tidak suka pada keluargamu, tapi dia juga tidak suka kamu."

Sakit, apa yang Emily ucapkan benar adanya. Kedua orang tua Garry tidak pernah mendapatkan rasa hormat dari seorang menantu.

"Lupakan Lesty, ada aku di sini yang sangat mencintaimu, dan mencintai semua hal yang kamu cinta."

Emily perlahan mendekatkan wajahnya pada Garry, namun keduanya sadar, di ruangan ini ada orang lain, yaitu para pemain musik.

"Jam segini keluargaku sudah tidur, bagaimana kalau kita ke Apartemenmu? Aku sangat merindukanmu."

Emily tersenyum, dan menganggukan kepalanya. Keduanya segera meninggalkan Restoran itu.

Supir Andita langsung melapor pada Lesty, saat melihat mobil Garry dan mobil Emily meninggalkan Restoran itu.

***

Di rumah Lesty.

Lesty semakin tersiksa dengan perasaannya setelah mendengar laporan supir ibunya. Dia berjalan cepat menuju kamar Aji, dan menggedor pintu kamar itu.

"Om! Om! Buka pintu! Lesty terus menggedor dengan keras.

Perlahan pintu kamar terbuka, terlihat sosok Aji dengan wajah kantuknya. "Ada apa Lesty?"

"Om! Katakan padaku, di mana alamat Apartemen Emily?"

"Kenapa kamu menanyakan Apartemen Emily? Kamu ingin mengganggunya?" tanya Aji.

"Emily yang telah mengganggu aku om! Dia menggoda sumiku!"

"Berhenti menuduh Emily pelakor, Lesty!" maki Aji.

"Kenapa?! Om takut melihat kenyataan kalau mantan istri om itu menggoda suamiku?"

"Om tidak takut sama sekali, om sangat mengenal Emily, dia tidak akan melakukan hal itu."

"Kalau om tidak takut, saat ini juga kita ke Apartemen Emily, kita labrak dia, dan kita buktikan sama-sama."

"Kamu benar-benar gila, Lesty!"

"Om jangan menuduh aku gila, ayo sekarang juga kita ke Apartemen Emily."

Aji terpaksa mengalah, dia membawa Lesty ke Apartemen Emily saat itu juga. Sesampai di Gedung Apartemen yang Emily tempati, Lesty berlari seperti orang gila menuju lift. Saat keluar dari lift, dia terus berlari mencari nomor kamar yang Aji maksud. Setelah menemukan kamar itu, Lesty menekan bel pintu tanpa jeda.

Ceklak!

Pintu terbuka.

"Ada apa sih mbak kok--" Emily terkejut melihat sosok Lesty dan Aji di depan pintu.

"Mana suamiku!" maki Lesty.

Saat yang sama, dia melihat Garry duduk di sofa menikmati secangkir kopi.

"Lihat om! Jallang ini benar-benar menggoda suamiku!"

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

makin ketahuan makin asyik tuh....namanya pelakor....hidup pelakor

2023-01-19

1

Delfianti Rube

Delfianti Rube

seruu 😆

2022-08-24

0

Delfianti Rube

Delfianti Rube

itu yng emily suka 🤩

2022-08-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!