Bab 14

Sedikit harapan menyala dari dalam diri Emily, walau tertahan oleh kata 'Tapi'

"Tapi apa?" tanya Emily.

"Tapi undangannya untuk kekasihku, kalau kamu mau, maka semua orang akan berpikir kamu adalah kekasihku."

"Ya sudahlah, tidak jadi."

"Kenapa? Takut?" David menertawakan Emily.

"Aku tidak takut dikira orang sebagai kekasihmu, toh gelar pelakor sudah tersemat permanen pada diriku, hanya saja aku tidak ingin dianggap numpang tenar pada namamu."

"Numpang tenar di bagian mana? famous juga kamu."

"Famous sebagai pelakor!"

"Tapi famous kan?"

"Ah sudahlah." Emily berusaha menutup percakapan mereka.

"Andai kamu bersedia, aku malah sangat bahagia. Ku rasa kamu sudah tahu bagaimana cerita rumah tanggaku," ucap David.

"Sayang sekali aku tidak tahu, aku ini pelakor, bukan admin lembe," ucap Emily.

"Kamu itu bisa berjuang tanpa merebut milik orang, hanya saja ku rasa kamu punya tujuan."

Emily mematung mendengar ucapan David

"Kamu sengaja merendahkan dirimu, karena kamu lelah bukan?"

"Jangan bahas hidupku, tidak ada yang menarik, aku juga malas," ucap Emily. "Lagian aku itu tidak sebaik yang terlihat."

"Oh ya? Berarti kita pasangan yang serasi, aku bad boy, kamu bad girl," ucap David.

"Kalau kamu siap menerima badai nyinyiran, ya aku ikut."

"Ayo, tunggu apalagi." David sangat bahagia, akhirnya dia benar-benar bisa membakar hati istrinya.

"Ayo ketempat acara," ajak David.

"Pakai mobil masing-masing ya, soalnya aku bawa mobil sendiri," ucap Emily.

"Boleh aku nebeng saja? Aku takut sendirian."

"Tentu saja, tapi kemu yang menyetir."

"Tunggu aku di mobilmu, aku mau menelepon anak buahku biar mereka mengambil mobilku," ucap David.

Emily segera menuju mobilnya, melihat David masih berbicara di telepon, Emily menggunakan kesempatan ini untuk menghubungi Garry dengan nomor khususnya. Lumayan lama terdengar suara tutt, namun panggilan tidak juga terhubung.

"Halo selamat malam, Pak."

Mendengar Garry menyapa dengan kata Pak, Emily tersenyum. "Bersama Lesty?"

"Iya Pak, sedang menuju tempat acara."

"Baguslah, aku ingin kasih kabar padamu, aku punya sesuatu untuk pengalihan," ucap Emily.

"Bisa dibahas saat rapat, Pak?"

Emily tertawa. "Tidak bisa, karena kamu akan salah faham kalau tidak aku jelaskan sekarang."

"Kira-kira, apa ya Pak?"

"Untuk mengelabui Lesty dan orang banyak, malam ini aku akan tampil sebagai kekasih seseorang, kamu jangan marah, aku lakukan ini demi kita berdua."

"Semoga saya bisa ya Pak, sampai jumpa nanti pas pertemuan, selamat malam, Pak."

Garry dan Emily sama-sama menyudahi panggilan telepon mereka. Saat yang sama David juga masuk kedalam mobil Emily.

"Maaf aku terlalu lama," sesal David.

"Tidak masalah, ayo jalan."

Mobil Emily dikemudikan David, mobil itu terus melaju menuju tempat acara. Saat mobil Emily memasuki area parkiran khusus untuk panitia, salah satu petugas parkir mendekat.

Pritttt!

"Maaf Pak, bu, Nona, di sini khusus panitia."

David menurunkan kaca jedela mobilnya. "Apa aku tidak boleh parkir di sini?"

"Maafkan saya Pak David, saya tidak mengenali mobil Anda."

David dan Emily sama-sama keluar dari mobil, saat yang sama beberapa wanita cantik juga keluar dari mobil yang parkir berdekatan dengan mobil Emily.

"Ternyata dugaan aku benar, kamu memelihara ulat ini!" Tatapan tajam matanya tertuju pada Emily.

"Aku tidak mau bertengkar denganmu, kalau kamu tidak kuat, tinggal tanda tangani surat yang sudah aku tanda tangani!" David menarik Emily kedalam dekapannya, dan mereka berjalan bersama memasuki gedung acara.

"Arggggg!" Betris sangat kesal, namun teman-temannya berusaha menguatkannya.

"Kita beri pelajaran pelakor sialan itu."

"Iya, pelakor itu belum tahu dia berhadapan denhan siapa."

"Ayolah Betris, kamu pasti kuat, biasanya wanita-wanita satu malam David selalu kamu abaikan, karena mereka hanya bisa memiliki David satu malam saja."

Semua teman-teman Betris menyemangatinya.

"Tapi Emily berbeda, aku yakin David terus menempel padanya," sahut Betris.

"Apa kamu akan diam saja?"

"Tentu Tidak!"

"Kalau tidak mau diam, ayo kita lihat keadaan dan kita susun rencana menyingkirkan ulat itu."

Betris dan keempat temannya memasuki gedung acara, sedang pada sisi lain, Lesty berulang kali berusaha menajamkan pandangannya, saat ini dia melihat Emily di dalam dekapan sesoerang yang sangat penting.

"Apa aku salah lihat?" ucap Lesty.

"Memangnya ada apa?" Garry menoleh kearah pandangan mata Lesty tertuju, saat melihat kearah itu, rasanya jutaan anak panah melesat mengenai jantungnya.

Tidak hanya Lesty dan Garry, Aji juga sangat syok melihat Emily bergandengan dengan David. Saat semua orang sibuk menggunjing Emily, Aji sibuk menarikan jempolnya di layar handphonenya.

*Emily, tadi siang David yang bersamamu?

*Emily, kenapa harus David? Hidupmu tidak akan damai jika memiliki pasangan play boy seperti David.

*Emily, aku tau aku menghancurkan hatimu, tapi walau tidak bersamaku, kamu berhak hidup tenang dan bahagia.

Aji sesekali melirik kearah Emily, tapi wanita itu terlihat sangat asyik berbicara dengan David.

Pyar!

Gelas minuman yang Garry pegang tiba-tiba pecah. Hal itu menarik perhatian orang-orang yang ada di sekitarnya. Melihat semua memandangi kearahnya Lesty sangat kesal. Dia meraih beberapa lembar tisu dan membersihkan tangan Garry dari pecahan kaca yang masih menempel.

"Kamu kenapa sih! Bikin malu aja!" omel Lesty.

Garry bungkam, melihat Emily bahagia dalam pelukan laki-laki lain, itu lebih menyakitkan dari luka di tangannya saat ini.

"Obati dulu tangan suamimu, Lesty." pinta salah satu tamu.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri." Garry menoleh pasa Lesty. "Maafkan aku, karena membuatmu malu lagi. Lebih baik kamu berkumpul dengan teman-temanmu dulu, nanti aku menyusul." Garry berjalan meninggalkan kerumunan.

Dari kejauhan Arsyila tersenyum melihat reaksi Garry, dia yakin Garry memiliki hubungan khusus dengan Emily. Arsyila perlahan mendekati Lesty.

"Suami kamu, kenapa Les?" tanya Arsyila.

"Eh Tante, biasa kalau Garry tidak terbiasa memegang gelas mahal." Lesty berusaha tertawa mengusir rasa malunya.

"Owh ... aku kira Garry cemburu, dari tadi aku perhatikan pandangan mata Garry terus tertuju pada Emily."

Serrr!

Tubuh Lesty terasa memanas, dia mengingat kearah mana pandangan Garry tertuju, sejak saat melihat Emily, Garry terus menatap sosok itu.

"Aku sih merasa wajar kalau Emily ada main dengan Garry, secara Garry CEO," ucap Arsyila.

"Mulai sekarang kamu harus waspada, karena Emily baru saja kehilangan tambang emasnya, ya pasti target pelakor itu laki-laki mapan seperti Garry."

Sedang di sisi lain, Emily terus berusaha memasang senyuman permanen di wajahnya saat David mengatakan mereka pasangan. Saat ini David asyik berbicara dengan rekan bisnisnya, karena merasa sendiri, Emily mengambil handphonenya yang sedari tadi bergetar. Melihat pesan-pesan dari Aji, Emily segera membalas pesan Aji.

*Percaya diri bagus, narsis jangan!

*Jangan pedulikan aku, aku bukan siapa-siapa kamu.

"Emy ...."

Mendengar David memanggilnya, Emily kembali menyimpan handphonenya. "Iya ...." Emily segera bergabung dengan teman-teman David.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

Garry cemburu ya....udh dikasih kode msh ga ngerti menggunakan peranmu...

2023-01-19

0

CebReT SeMeDi

CebReT SeMeDi

aji juga ngapain masih peduli sok perhatian dulu aja u ceraiin

2022-08-05

1

CebReT SeMeDi

CebReT SeMeDi

tapi kesian ya klw Garry jadi mainan Emil kayaknya dia tulus sayang Ama emil

2022-08-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!