Bab 11 Saat Yang Tepat

Lesty benar-benar tidak bisa fokus bekerja mendengar laporan kalau Garry meninggalkan kantor dan menuju sebuah hotel bebas. Bukan rahasia lagi jika pengunjung hotel itu adalah mereka yang ingin berpetualang menyelami lautan kenikmatan.

"Arggggt!" Lesty frustasi. Dia meraih handphonenya dan berusaha menelepon Garry, namun handphone Garry tidak aktif.

"Delisha." Lesty teringat temannya yang bernama Delisha. "Delisha pengacara, aku yakin dia bisa menolongku."

Lesty berusaha mencari nomor telepon Delisha, dan langsung menghubunginya.

"Halo, Lesty?"

"Del, boleh aku minta waktu?"

"Kenapa? Ada masalah lagi dengan proyekmu?"

"Bukan Del, tapi Garry."

Suara tawa mengikik diujung telepon sana membuat Lesty kesal.

"Kamu ledek aku Del?"

"Maaf, maaf, setau aku Garry hanya seekor lalat dimatamu, jangankan memikirkannya, melihatnya saja kamu tidak." Delisha terus menertawakan Lesty.

"Seingatku ya, saat semua teman-teman menceritakan suaminya, kamu malah sibuk menceritakan keburukan Garry dan kekurangan Garry sebagai suami, yah bagiku ini lucu banget!" Delisha masih tertawa.

Lesty terdiam, apa yang Delisha katakan benar adanya, selama ini dia tidak pernah bangga pada Garry, karena tidak ada yang bisa dibanggakan dari sosok Garry.

"Tapi bisa minta waktumu?"

"Tentu saja, kalau kamu mau sekarang bisa, saat ini aku sedang makan siang di sebuah hotel Indehoi di kota kita."

"Undang aku ke sana, aku mau ke sana. Soalnya Garry juga di sana."

"Owh, oke. Tapi sebaiknya kamu nyusul 1 jam lagi, kalau sekarang aku mau ketemu klien ku dulu, aku ada janji dengan dia di sini."

"Nggak apa-apa, semakin lama aku di sana, semakin baik."

Lesty langsung membereskan pekerjaannya, dan segera menuju hotel Indehoi.

**

Emily dan Garry sama-sama keluar dari kamar mandi.

"Sayang, kamu mau sesuatu?" tawar Emily.

"Aku mau makan nanti keluar sendiri saja."

"Ya sudah, aku mau ke bawah dulu, ada janji sama pengacaraku, kasus pencemaran nama baik beberapa waktu lalu aku menangkan, pengaraku mengajak bertemu saat makan siang, makanya ku usul untuk bertemu di sini."

"Ya, silakan kamu turun, setelah keluar dari kamar ini, kita terpaksa pakai mode asing."

"Tidak masalah, selama aku tidak asing di hatimu." Emily duduk di pangkuan Garry dan bermanja padanya.

"Aku bukan ingin mengusirmu, tapi ingat ada yang menunggumu."

"Kamu mau pakai baju apa sayang? Biar aku bantu pakaikan."

"Kamu bantu melepas bajuku, itu suatu kebahagiaan besar, itu sudah cukup sayang."

"Ya sudah, aku siap-siap dulu ya."

Setelah selesai bersiap, Emily langsung menuju Restoran yang ada di hotel itu. Saat memasuki Restoran, seorang perempuan cantik melambaikan tangan padanya. Emily segera mendekati wanita itu.

"Bagaimana, Del? Semua sudah beres?" tanya Emily.

"Sudah, kamu tinggal tandatangan di beberapa kertas, semua selesai, uang denda ganti rugi 1 minggu lagi akan di transfer ke rekening kamu Mel." Delisha memberikan beberapa dokumen untuk Emily tandatangani.

Emily segera duduk dan membubuhkan tanda tangannya. "Sudah semua ini Del?"

"Sebentar aku cek." Delisha mengamati beberapa kertas.

"Sepertinya sudah."

"Jadi, apa aku datang di saat yang tepat?"

Emily dan Delisha menoleh kearah suara itu, namum sosok itu sangat terkejut saat melihat Emily.

"Kamu bela dia Del?" Nada suaranya terdengar sangat tidak suka.

"Dia klien aku Les, ya aku bela dia." sahut Delisha.

"Kamu membela pelakor Del?" sorot mata Lesty memancarkan kekecewaan pada temannya.

"Cukup Les, Emily memenangkan gugatan menggugat tuduhan seperti yang kamu arahkan, bukan masalah rumah tangga."

"Jangan kaget Del, andai dia bukan keponakan suamiku, sudah lama dia ku laporkan, tapi aku masih menghormati Aji, makanya aku diam." ucap Emily.

"Bilang saja kamu masih cinta om sama om Aji!" omel Lesty.

"Les, kalau kamu tidak ingin di usir dari sini, duduk sama kami dan perbaiki bicaramu, kalau kamu seperti ini, tidak lama lagi kamu akan di seret keluar." Delisha mengisyarat pada beberapa keamanan yang menyorot mereka.

Lesty sadar, dia segera duduk dan berusaha terlihat akur.

"Maaf ya Les, tuduhanmu itu lagi-lagi keliru, aku tidak mencintai om kamu itu lagi, lagian tidak lama lagi aku akan menikah," ucap Emily.

"Tidak yakin ada keluarga laki-laki yang mau menerima pelakor sepertimu sebagai menantu mereka!"

"Aku tidak ingin membela diriku sendiri, Les. Lagian aku sadar diri, aku wanita goblokk dan boddoh, karena mau jadi simpanan seseorang. Kebanyakan orang-orang marah disebut pelakor, kalau aku bahagia, dan aku bangga mengakui kalau aku pelakor." Emily memasang senyuman kebahagiaannya.

"Sudah Les, jangan menuduh orang tanpa bukti, aku tidak berdaya kalau suatu saat harus melawanmu di pengadilan jika saat itu posisiku sebagai pembela rivalmu," tegur Delisha.

"Bagaimana keadaan rumahmu, Les?" Emily berusaha merubah pembicaraan.

"Semakin bahagia, apalagi setelah kamu keluar dari keluarga kami," sahut Lesty.

"Aku turut bahagia mendengarnya, semoga kamu juga semakin bahagia dengan suamimu, jujur aku sangat kasihan denganmu, mulutmu itu terbiasa menghina dan mengucilkan suami sendiri," ucap Emily.

"Jangan urusi hidupku!" sahut Lesty.

"Aku tidak mengurusi hidupmu cantik, mending aku mengurusi hidupku yang sangat bahagia ini."

Saat yang sama Garry memasuki restoran itu, dia tidak mengenali rekan bicara Emily yang posisinya membelakanginya. Garry sengaja duduk di kursi yang dekat dengan meja Emily, dan dia duduk tepat du belakang Lesty.

"Kamu mau tau calon suamiku, dia sangat baik, sangat penyayang, rasanya berjuta pujianku untuknya tidak cukup untuk menggambarkan kebahagiaanku karena bisa masuk kedalam pelukannya," ucap Emily.

"Ah sudahlah, lagian aku tidak aku juga tidak akan memperkenalkan dia padamu, intinya di mataku calon suamiku seperti keajaiban dunia yang bisa aku peluk." Emily menoleh pada Delisha. "Sudah selesaikan? Aku mau menemui calon suamiku, biasa mau test drive dulu." Emily mengedipkan matanya pada Delisha, dan langsung pergi dari sana.

Sedang di belakang Lesty, Garry sangat bahagia mendengar pujian Emily tentangnya.

"Lihat Emily, dia sangat membanggakan pasangannya, coba seperti dia Les," ucap Delisha.

Duggg!

Garry mematung mendengar sebutan Les.

"Bukan aku tidak mau membanggakan suamiku, Del. Tapi memang tidak ada yang bisa aku banggakan di depan orang-orang daro sosok Garry."

Pyar!

Rasanya ada yang pecah di dalam diri Garry saat menyadari itu memang istrinya, dan saat ini Lesty menginjak harga dirinya lagi.

"Tampan enggak, kaya Enggak, apa yang aku banggain? Nikah sama dia juga cuma karena Kakek, andai bukan karena keluargaku, Garry hanya gembel!"

"Berhenti memandang suami seperti itu Lesty, bagaimana pun rendahnya seorang suami, Tuhan memberi kewajiban pada seorang istri untuk menghormati, taat, dan bakti pada suami."

"Jangan bahas itu, telingaku pengang dengar nasihat seperti ini dari Kakek," omel Lesty.

"Terus kamu mau sharing apa sama aku tentang Garry?" tanya Delisha.

"Owh si sampah itu? Begini dia mulai lupa siapa dirinya, si sampah itu merasa dirinya raja, dan mulai berulah."

Garry tidak sanggup lagi menahan rasa sakit mendengar ucapan istrinya, dia segera pergi sebelum Lesty menyadari keberadaannya.

**

Bersambung.

**

Catatan:

Kenapa sadis begini?

Yah ini aku ambil dari sebagian kehidupan nyata orang lain, di mana ada perempuan yang nyaris sempurna, namun memiliki suami sederhana, dan memandang rendah suaminya.

"Suamimu kau pandang rendah dan kamu rendahkan, ingat di luar sana ada kaum rendahan seperti Emily yang memuliakan suamimu, ehh"

Mangap anggap ini hiburan, dan bagi para istri sayangi suami masing-masing ya🏃‍♀️🏃‍♀️

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

sampai dirumah langsung talak tuh lesty...byk harta tak membuatmu bahagia justru malah terhina dibuat istri dan mertuamu

2023-01-19

0

chrysan the mom

chrysan the mom

duh..untung namanya gak berawalan huruf 'r' seperti yg lg viral

2022-11-29

0

Delfianti Rube

Delfianti Rube

sayangilah sebelum di hinggapi lalat 😉

2022-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!