Bab 10

Suara gaduh yang terdengar membuat Emily menghentikan kegiatannya, sepersekian detik kemudian, banyak ibu-ibu yang meringsek masuk ketempat kebugaran, Security yang berjaga tidak sanggup menahan serangan dadakan itu. Masing-masih wanita itu menghampiri suami mereka dan menarik suami mereka masing-masing agar meninggalkan tempat itu. Saat mereka melewati Emily tatapan mata mereka sangat sinis.

"Ada apa Janet?" tanya Emily.

"Entahlah."

"Ada berita pelakor yang viral, sebab itu barisan emak-emak yang tahu suaminya gym di sini langsung dijemput paksa," sahut salah satu pengguna tempat itu.

Emily menoleh kearah suara itu berasal, terlihat seorang laki-laki tampan bertubuh altelitis yang bermandikan keringat.

"Anda tidak dijemput istri Anda?"

"Andai istri saya takut kehilangan saya seperti istri-istri yang lain, pasti dia jemput juga."

Emily tidak ingin tahu kehidupan orang asing itu, dia mengajak Janet menggunakan alat yang lain, agar jauh dari laki-laki itu. Emily dan Janet memulai gym mereka.

"Kamu kenapa gym di hari kerja?" tanya Emily.

"Aku cuti, bos lagi liburan sama keluarga besarnya." Janet tiba-tiba teringat dengan berita viral, dia menghentikan kegiatannya, dan langsung membuka handphonenya.

"Dih, baru beberapa angkatan sudah main hape!" protes Emily.

"Aku penasaran dengan berita pelakor itu." Janet terdiam saat mlihat video viral tentang penggerebekan pelakor.

"Em ...." panggil Janeta.

"Kenapa?"

Janeta langsung menghampiri Emily, dia memberikan handphonenya pada Emily. "Lihat ini."

Emily melirik sekilas handphone Janet, namun saat dua melihat itu adalah dia dan Pamannya, Emily langsung merebut Handphone Janet. Di dalam video viral Emily dan Adam seakan melakukan hubungan intim. Hingga video itu berakhir dengan terkejutnya Emily dan Adam."

"Dasar Nenek-Nenek bucin sialan! Dia malah mengedit video itu!"

"Ini bukan video asli Em?" tanya Janet.

"Sudah ku katakan padamu, aku tidak ingin berhubungan dengan suami orang, kec--" Emily menahan ucapannya karena ada orang lain selain mereka di sana.

"Aku sudah keluar dari perusahaan itu menuruti apa keinginan Nenek-nenek baper itu, dia masih menyasarku dengan menyebar video editan seperti ini!"

"Sudah lupakan." Janet berusaha menghibur sahabatnya.

"Bantu aku Janet," pinta Emily.

"Bantu apa?"

"Rakam aku, sebentar." Emily mencari tempat yang tepat untuk video yang akan dia posting nanti.

Janet langsung merekam, saat Emily memberi kode padanya. Terlihat Emily melakukan olahraga, gerakan Emily memerkan pahanya yang mulus, perutnya yang langsung dan dadanya yang padat berisi. Laki-laki normal tentu mendidih darahnya melihat video Emily yang saat inu bermandikan keringat.

Kemudian Emily menghentikan olah raganya, dia duduk dengan membuka pahanya, pose sangat seksi, seakan memamerkan keindahan yang tertutup leging yang di kenakan.

Emily meraih botol minumnya, sengaja dia membiarkan tetesan air menetes membasahi sisi bibir hingga air itu terus mengalir. Emily menyudahi minumnya, dia menatap tajam pada mata kamera.

"Untuk saat ini, aku tidak punya bukti kalau video yang tersebar adalah video editan, karena yang sebenarnya terjadi saat itu Tuan tengah sakit. Aku hanya bercerita, tidak meminta kalian untuk percaya."

"Kalian tidak perlu membuang tenaga dengan mengataiku kerikil jalanan, beling, duri, atau apalah itu, karena sebelum kalian katakan siapa aku, aku sadar, aku hanyalah sampah yang menggoda."

"Kalian para istri sah adalah bunga-bunga yang indah, bunga yang memberi banyak manfaat di rumah kalian, dan kalian adalah ratunya, jaga dan sayangi suami-suami kalian sebelum mereka bertransformasi menjadi lalat, karena saat suami kalian berubah jadi lalat, secantik dan sebaik apapun kalian, dia tidak akan menoleh lagi, karena bagi lalat sampah sepertiku lebih menggoda." Emily mengedipkan matanya, soelah menggoda siapa saja yang menatapnya.

"Ucapan adalah doa, selama ini aku berusaha keras untuk diam, tapi kalian mengusikku, jangan salahkan aku jika aku melakukan seperti yang kalian tuduhkan."

"Kalau istrimu tidak menyayangimu, jangan sedih, sini dekati aku, aku akan menyayangimu sebanyak apa yang kamu mau." Emily mengambil pisang di sampingnya, dan memasukannya kedalam mulutnya dengan gaya sensuall.

Video berakhir.

Prok! Prok! Prok! Prok!

Suara tepuk tangan membuat Emily dan Janet terkejut. Ternyata laki-laki yang sebelumnya berbicara dengan Emily yang bertepuk tangan.

"Aku sangat suka gayamu," pujinya.

"Bisa lakukan apa yang Anda mau, Tuan? Biarkan kami melakukan apa yang kami mau," ucap Emily.

Laki-laki itu mengerti kalau Emily tidak suka diganggu, dia meninggalkan Emily dan melanjutkan kegiatannya.

Emily mengambil handphonenya yang lain, dia membayar buzer untuk melawan setiap komentar yang akan menyerang postingannya nanti, merasa persiapannya selesai, Emily segera memposting video yang direkam sebelumnya.

Baru beberapa menit video Emily dia posting, vidoe itu langsung ramai di serang komentar-komentar pedas. Emily tertawa membaca komentar-komentar yang ada. Buzer yang dia bayar juga sangat memuaskan Emily, karena berhasil membuat netizen meradang.

Di sisi lain.

Garry langsung melonggarkan dasinya saat selesai melihat postingan Emily. Dia kesal laki-laki lain bisa menikmati pemandangan itu, namun ada keinginan yang tidak bisa dia tahan karena video Emily, dia tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak menemui Emily. Garry meminta Emily menemuinya di sebuah hotel bebas namun sangat ketat yang ada di kota mereka.

Saat Garry menuju hotel itu, mobil yang sejak tadi mengikutinya kembali membuntuti Garry. Saat melihat Garry memasuki sebuah hotel, dia langsung laporan pada Lesty, dan menceritakan posisi Garry.

***

Saat Garry sampai di kamar yang dia sewa, ternyata Emily sudah menunggunya di sana.

"Kenapa memposting video itu? Aku tidak rela laki-laki lain menginginkanmu."

Emily tersenyum dia langsung masuk kedalam pelukan Garry. "Hanya untuk memberi pelajaran bagi kaum nyinyir di luar sana, semua istri sah selalu merasa benar dan merasa teraniaya saat suaminy selingkuh, sedang mereka tidak menyadari kesalahannya apa."

"Biarkan semua nyinyiran orang, toh kamu tidak butuh mereka untuk melanjutkan hidup."

"Aku bahagia Lesty mengabaikanmu, andai Lesty baik padamu, maka tidak ada celah untul ulat sepertiku merayap kedalam hidupmu."

Sentuhan Emily membuat Garry tidak ingin menahan lagi, Garry melakukan apa saja yang dia inginkan pada Emily, saat mereka di tengah-tengah perjuangan handphone Emily berdering. Terlihat nama Aji sebagai penelepon.

Garry sangat kesal melihat mantan suami Emily terus berusaha menghubungi Emily. Tanpa melepaskan apa yang telah terjalin, Emily terpaksa menerima panggilan telepon dari Aji.

"Ada apa?" tanya Emily.

"Mel, apa yang kamu posting?"

"Apapun yang aku posting bukan urusanmu, kenapa? Tergoda? Maaf aku tidak berminat dengan duda, aku lebih suka suami orang, itu kan tuduhan yang selalu Kakakmu tujukan padaku."

"Aku percaya kamu tidak melakukan hal gila dengan CEO Salawa Group, aku mohon hapus video itu," pinta Aji.

"Sayangnya apa yang orang-orang tuduhkan padaku itu benar adanya, bahkan saat ini aku memberi kenikmatan pada suami orang."

"Aku tidak yakin kamu berani melakukan hal itu," ucap Aji.

"Aku tidak meminta kamu percaya, Ji." Emily menghubungkan panggilan Video dengan Aji, dia mengarahkan kamera yang menangkap bagian pinggang Garry yang saat ini sangat bersemangat melakukan gerakan maju mundur cantik.

Melihat apa yang Emily lakukan, Aji tidak kuat, dia langsung memutuskan panggilan mereka. Emily melempar handphonenya dan kembali fokus pada Garry yang sedari tadi bekerja sendirian.

"Kenapa Om Aji masih mengurusimu?"

"Pada dasarnya dia mencintaiku, tapi cintanya padaku lebih besaran rasa takut dia pada mertuamu, dia menceraikanku, tapi dia tidak bisa mengeluarkanku dari hatinya."

"Hatimu? Apakah di sana masih ada om Aji?"

"Sayangnya hatiku hanya dihuni 1 orang, dan itu kamu."

Garry sangat bahagia, permainan mereka pun semakin panas.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***