Bab 3 Gedebong Pisang

Garry tidak memberi Emily kesempatan untuk menghirup oksigen, aktivitas itu benar-benar menghilangkan akal sehat Garry. Saat ini dia lupa siapa dirinya dan siapa Emily. Hingga ciuman dahsyat itu membuat keduanya terdampar diatas tempat tidur.

Malam semakin larut, Garry merasakan tubuhnya sedikit lebih tenang, namun saat melihat sosok yang berbaring di sampingnya, Garry panik.

Apa yang aku lakukan?

Garry masih syok, perlahan wanita itu membuka kedua matanya.

"Kenapa ini harus terjadi, Garry?"

"Am … am …." Garry bingung harus menjawab apa.

"Lupakan, anggap tidak terjadi apa-apa diantara kita." Emily turun begitu saja dari tempat tidurnya.

Emily berjalan menuju kamar mandi, beberapa saat Garry mendengar suara percikan air dari kamar mandi. Garry perlahan mendekati pintu kamar mandi itu.

"Emily … maafkan aku," ucap Garry.

Perlahan suara percikan air itu tidak terdengar lagi.

Ciiitttt!

Pintu kamar mandi itu terbuka, memperlihatkan sosok Emily dengan tubuh basah yang berbalut handuk.

"Lupakan, anggap tidak terjadi apa-apa diantara kita."

"Apakah kita bisa?" Tanya Garry.

"Semoga bisa."

"Aku takut …." Garry  menunduk memandangi lantai.

"Takut apa? Aku hamil? Kamu lupa atas alasan apa aku dicerai?"

Emily membuang pandangannya saat Garry menegakan pandangan, dan terus memadanginya.

"Aku takut tidak mampu melupakanmu dan rasa yang telah kau beri," ucap Garry.

"Mau tambah teh? Atau mau ku buatkan makanan?" Emily berusaha merubah pembicaraan mereka.

"Aku lapar, tapi boleh aku numpang mandi dulu?"

"Mandilah, bajumu biar aku uap dengan setrika uap." Emily memunguti baju Garry yang berserakan di lantai.

Walau baju itu kotor, namun Garry mau tak mau harus mengenakannya lagi, Emily dengan santainya menyetrika baju Garry dan menyemprotkan cairan pelicin pada baju itu.

Emily melihat-lihat keadaan, pintu kamar mandi masih tertutup rapat, Emily segaja menyelipkan antingnya di jas Garry.

Saat Emily selesai menyetrika ulang baju Garry, saat yang sama Garry keluar dari kamar mandi.

"Maafkan aku, kalau bajumu aku cuci, maka kamu tidak punya baju lagi, jadi aku hanya menyetrikanya saja."

"Tidak apa-apa, itu lebih bagus daripada aku harus mengenakannya lagi tanpa sentuhan apapun."

Emily mendekati Garry, dan memakaikan baju Garry, mendapat perlakuan manis Emily, Garry tegang.

"Aku bisa sendiri Em," tolak Garry.

"Aku harus bertanggung jawab juga, aku terlibat menanggalkan semua pakaianmu, izinkan aku memakaikan baju ini lagi."

Garry pasrah, dia membiarkan Emily membantunya memakaikan bajunya. Pelayanan Emily padanya sangat sederhana, namun mampu menggetarkan seluruh jiwanya. Garry memandangi wajah Emily yang begitu dekat dengan wajahnya.

Di rumah istrinya sangat sibuk, jangankan dia memakai apa, dia makan apa saja, Lesty tidak peduli. Dilayani Emily seperti ini, ingin rasanya Garry menangis haru.

"Sudah selesai, katanya kamu lapar, ayo kita makan." Emily berjalan menuju pantry, di sana Emily terlihat sibuk menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

Sekali lagi Garry merasakan warna baru di hidupnya, selama ini hanya pelayan yang menyiapkan makanan untuknya. Garry mencoba menepis semua pemikirannya. Dia duduk di salah satu kursi dan menikmati makanannya.

"Mau tambah?" Tawar Emily.

"Cukup." Garry kembali meneruskan makannya.

Garry memandangi piring kosong yang ada di depannya, entah mengapa dia tidak tega untuk pergi begitu saja.

"Ada apa?" Tanya Emily.

Garry tetap menunduk, dia tidak tahu harus berkata seperti apa.

"Kamu ingin pulang? Pulang saja, di sana rumahmu, kamu harus pulang," ucap Emily.

"Bagaimana dengan kamu?" tanya Garry.

"Jangan pikirkan aku, sana pulang dulu."

Berat, tapi mau tak mau Garry harus pulang. Emily melepas kepergian Garry, seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka.

**

Sepanjang perjalanan, Garry terus terbayang perjuangannya diatas ranjang dengan Emily, sumpah demi apapun, ini hal terindah dalam hidupnya. Saat bersama istrinya, yang ada Lesty terus mengomel, saat dia sibuk memompa Lesty malah membeku seperti gedebong pisang.

Khayalan Garry tentang Manisnya perjuangannya dengan Emily seketika berakhir, saat mobilnya melewati sebuah gerbang yang menjulang tinggi. Itu adalah istana milik istrinya, yang merupakan putri tunggal keluarga kaya itu.

Setelah memasuki rumah, Garry melihat pintu ruang kerja Lesty sedikit terbuka, dia segera memasuki ruang kerja istrinya.

"Masih kerja ma?" sapa Garry.

"Jangan basa-basi deh pa! Mau ngomong apa?"

Sebuah ide melintas di kepala Garry, akankan Lesty melayaninya seperti Emily melayaninya. Garry berjalan kearah Lesty, ingin memeluk istrinya itu.

Namun Lesty malah menghindar  dia tidak mau di peluk. "Jangan aneh-aneh kamu!" Maki Lesty.

"Aneh gimana? Aku suami kamu, apakah aneh jika aku ingin bermanja dengan istriku sendiri?" Jawab Garry.

"Aku sibuk, besok ada pertemuan dengan klien luar negri."

"Tapi sudah 2 bulan loh ini." Garry memasang wajah memelasnya.

"Kamu hanya gangu konsentrasi aku, sana keluar! Nggak ngertian banget sama pekerjaan istrinya."

"Maaf, bukan aku nggak ngerti …." ucap Garry lembut.

"Kalau mau mendapat pelayanan waw, kamu harusnya pacu usaha kamu, gajimu saja tidak sebanding dengan seperempat gajihku, jadi jangan macem-macem kamu!"

"Ingin istri yang melayani, ayo hasilkan uang yang lebih banyak dari pendapatanku, jika masih di bawahku, sadar diri dong kamu!"

"Andai bukan karena permintaan nenek, ogah aku nikah sama orang nggak berguna kayak kamu! Sialannya Nenek malah memberikan perusahaan Farla Group padamu!"

"Dia tidak memberikan, hanya mengamanahkan, hasilnya pun tetap untuk keluarga kita."

"Jangan besar kepala kamu! Merasa udah kasih nafkah ke aku begitu?"

"Bukan maksudku begitu Les, aku sadar siapa aku."

"Bagus kalau kamu sadar siapa dirimu, jangan lupa tempatkan dirimu pada tempatnya!"

"Keluar sana! Ideku buyar gara-gara kamu!"

Jangankan mendapat pelayanan istrinya, malah cacian dan hinaan yang tertuju untuknya. Garry menyeret langkah gontainya menuju kamar.

Walau tidak pernah medapat rasa hormat dari istrinya, Garry selalu berusaha setia pada Lesty. Garry melepaskan satu per satu pakaian yang dia kenakan, membuka satu per satu kancing kemejanya, dia kembali teringan Emily yang begitu memperhatikannya.

"Istri sendiri jangankan melayani, memberi perhatian saja tidak, sedang wanita di luar memberi perhatian dan pelayanan yang luar biasa. Kalau seperti ini siapa yang salah jika aku menginginkan Emily."

Garry meraih piyama tidurnya, dan dia menghempaskan bobot tubuhnya di tempat tidur. Saat memeluk guling, Garry merasa saat ini memeluk Emily.

Garry ….

Garry terbayang rintihan Emily yang saat Emily berada di bawah tubuhnya. Rasanya itu hal yang sangat indah. Garry membuka kedua matanya, agar berhenti membayangkan Emily.

Namun saat kedua matanya tebuka, Garry seakan melihat Emily bekerja keras diatas tubuhnya.

"Em …." Garry ingin memeluknya, namun bayangan Emily hilang begitu saja.

"Arggg! Kenapa aku selalu merindukan Emily!" Garry bangun dan meremass rambutnya, dia sangat frustasi dengan perasaannya.

Garry mengambil handphonennya dan langsung menghubungi Emily.

Tuttt ….

Suara itu terus berulang, beberapa saat kemudian terlihat wajah Emily memenuhi layar handphonenya.

"Ada apa?" tanya Emily.

"Apa yang terjadi padaku, Em?" keluh Garry.

"Kamu pikir setelah kamu pergi aku bisa baik-baik saja?"

Terlihat di layar handphone Garry Emily menangis.

"Aku nggak pernah merasakan perasaan aneh seperti ini, saat kamu pergi aku merasa kosong! Hiks!" Emily tenggelam dalam isak tangisnya.

*Bersambung.

3 Bab dulu ya, untuk bab lanjutan, aku masih menunggu feedback dari editor yang menangani lomba ini. Jadi kelanjutannya belum tau kapan adanya.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

perfect bgt akting Emily..akankah Garry kepelaminan bersama Emily

2023-01-18

0

me_bhebril1206

me_bhebril1206

Halah bini kayak ngono buang ae ke Empang🙄🙄Ojo di eman2 Tekban terus kau nanti

2022-12-01

2

⏤͟͟͞R◇Adist

⏤͟͟͞R◇Adist

heleh bini kek gitu masukin aja kesuangai..lagi ngapain sih kamu gar bertahan orng jelas jelas g dihargai lhoo...bini bar bar juga g d etika..ngenes nasibmu Garry...wes pisah ae berpaling aja ma emiliy tak dukung🤣🤣🤣🤣

2022-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!