Malika pun akhirnya memutuskan untuk menemui Nico secara diam-diam,tanpa ibunya ketahui,
Malika keluar rumah melalui jendela kamarnya,namun sebelum dia pergi,Malika mengirim pesan kepada Nico untuk tidak menjemputnya,
Biar dia sendiri akan pergi kesana dengan taksi,
Nico pun tidak menjemputnya,
Sesampainya di cafe Malika duduk di kursi yang sudah di sediakan Nico untuknya,
"Ada apa kamu memanggilku kesini co?"
Tanya Malika
"Aku ada kejutan untuk kamu,coba tutup matamu"
Ucap Nico dengan penuh keromantisan,
Malika pun menutup matanya,dan saat dia membuka mata,Nico menyimpan sebuah kotak perhiasan ditangannya,
"Semoga kamu suka sayang"
Ucap Nico menggenggam lengan Malika,
"So sweet terimakasih sayang"
Jawab Malika,
Namun saat dia buka kotak perhiasan itu,betapa terkejutnya Malika,ternyata Nico juga memberinya sebuah kalung berinisial N,
Malika sangat teringat akan permintaan ibunya untuk meninggalkan Nico,
Diapun terlihat sedih,
"Kamu kenapa,apa kamu tidak suka dengan hadiahku?"
Nico bertanya pada Malika akan hadiahnya,
Malika bingung harus mulai bicara darimana,
"Sebenarnya co"
Malika membuka sedikit resleting jaket yang menutupi lehernya,Nico pun melihat kalung berinisial M yang sedang dia pakai,
"Ini pemberian ibu sebagai hadiah tadi,aku bingung harus memakai yang mana?"
Ucap Malika tertunduk sedih,
Nico pun tersenyum pada Malika,Nico tidak keberatan jika Malika tidak bisa memakai kalung yang dia beri,Malika bisa menyimpannya dengan baik sampai dia kembali ke Bandung lagi,
Malika pun heran,apa yang dimaksud dengan ucapan Nico sampai dia kembali lagi,memangnya Nico mau kemana,
Ternyata untuk 3 bulan ke depan bengkel Nico memindahkan dirinya ke cabang yang ada di Jakarta untuk waktu yang tidak ditentukan,bisa 3 bulan atau lebih,itu sebabnya Nico harus berpisah untuk sementara dengan Malika,diapun merasa sangat berat dan sedih harus berjauhan dengan kekasihnya itu,
Begitupun Malika,dia juga sangat sedih harus berpisah dengan Nico,tapi dalam hatinya dia merasa sedikit tenang,karena dia mempunyai alasan berpisah kepada ibunya,setidaknya dia tidak memutuskan Nico demi ibunya karena ada alasan Nico pindah kerja sementara ke Jakarta,
Nico berharap Malika bisa menjaga hatinya untuk dirinya,
"Oh ya Malika,sudah 5 tahun kita berpacaran,kita bersama-sama,tapi aku belum pernah merasakan hal yang spesial dari hubungan ini"
Ucap Nico serius membuat Malika bingung apa yang Nico maksudkan,
Nico pun mengajak Malika ke sebuah taman yang penuh dengan bintang-bintang,suasana nya cukup sepi untuk berduaan,
"Boleh gak sebelum aku pergi aku ingin meminta cinta darimu"
Ucap Nico sambil.menatap wajah Malika yang cantik,
Malika pun terdiam dan semakin bingung dengan semua yang Nico ucapkan,
"Aku ingin ciuman pertama darimu"
Bisik Nico membuat gairah birahi Malika seketika naik,entah apa yang dia rasakan saat Nico membisikan kata itu,Malika sangat menikmati gairahnya,
Tanpa sempat Malika menjawab Nico,tiba-tiba saja sebuah kecupan mendarat di bibirnya yang hangat,
"Em..much.."
Malika pun tak berkutik dan menikmati kecupan pertama dari pria yang dia cintai nya itu,
Rasanya sangat manis ,semanis hubungan mereka yang saling mencintai,
Saat mencium bibir Malika,tangan Nico mulai liar mencari resleting jaketnya untuk meraba dua gunung milik Malika,
Namun Malika masih sadar akan hal yang tidak seharusnya dia lakukan,Malika pun menghentikan kecupan Nico dengan pelan,kemudian memeluknya,
"Aku sangat mencintaimu "
Ucap Malika membuat perasaan Nico semakin bahagia akan cintanya itu,
Diapun meminta maaf pada Malika karena telah menciumnya,perasaan keduanya tidak karuan,terlebih Malika,
Dia merasa aneh sekaligus senang dan menikmati indahnya ciuman pertama dengan Nico,
Keduanya pun saling tersenyum dan memandang wajah masing-masing,
"Kau ini lucu Malika,"
Nico tersenyum pada Malika
"Baru sadar kamu,kalau aku ini lucu"
Jawabnya,
"Bukan itu,sekian lama kita pacaran,untuk kali pertama kita ciuman,ternyata rasanya sangat nikmat ya,apalagi kalau nanti sudah menikah,kamu milikku seutuhnya"
Ucap Nico membuat Malika tersipu malu,
"Sudah lah jangan bahas ini,aku malu,pulang yuk"
Ajak Malika
Nico pun kembali tersenyum pada Malika,dia sangat menikmati malam ini,
Nico mengatakan bahwa dirinya akan berangkat besok pukul 7 pagi,apa dia harus menemui ibunya dulu,
Malika pun langsung menepis dan menyarankan untuk tidak menemui ibunya,
"Kau langsung saja berangkat,biar nanti aku yang bicara kepada ibuku"
Ucap nya,
Malika mengajak Nico untuk pulang,akhirnya Nico pun setuju,saat Malika berdiri hendak berjalan menuju parkiran,Nico memeluknya erat dari belakang,dan berbisik kembali di sisi telinga Malika bahwa dia mencintainya,
Semua bisikan nya kembali menaikkan gairah Malika,dia menghela nafasnya dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan,
"Aku juga sangat mencintaimu sayang"
"Jangan sekali-kali ada niat untuk meninggalkan aku ya"
Bisik Nico membuat Malika tak mampu menjawab,dia hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya,
Satu kecupan kembali lagi mendarat ke bibir Malika,
"Kenangan sebelum pergi,jangan marah ya"
Ucap Nico setelah melepaskan kecupannya,
Malika pun sedikit jengkel dengan ulahnya,nun apa daya,dia juga menikmati semua itu,
Merekapun akhirnya pulang,Malika menyuruh Nico untuk menurunkan dirinya di pinggi jalan dekat warung saja,jangan di depan rumahnya,Nico pun bertanya mengapa Malika tidak ingin diturunkan di depan rumahnya,Malika memberi alasan bahwa dirinya ingin membeli sesuatu terlebih dahulu sebelum ke rumah agar Nico tidak mencurigainya,
Nico pun menuruti permintaan Malika,
Sesampainya di warung Nico pun pamit untuk langsung pergi kerumahnya,dia harus segera berkemas untuk keberangkatan besok,
"Ya,hati-hati di jalan ya,jaga diri kamu baik-baik disana"
Pesan Malika sebelum Nico pergi,
Tetangga Malika yang melihat keduanya langsung menyindir mereka,
"Cie yang sudah makan malam berdua,atau tidur berdua ya,ko rambutnya berantakan"
Satu sindiran Bu Ratna pada Malika,
Namun mereka tidak merespon karena mereka tidak memahami semua yang Bu Ratna katakan,
Nico pun pergi,sedangkan Malika pergi dulu ke warung untuk membeli susu,
"Hati-hati loh Malika,nanti kebelet lalu kebablasan kayak yang lain"
Bu Ratna kembali melayangkan nyinyiran nya,
Malika pun hanya membalas dengan senyuman,Malika bukan tipe orang pembalasan,sekiranya penting dia untuk berucap,maka dia akan bicara,namun jika dirasa semua tidak penting,maka dia akan diam saja,
Malika pun kembali kerumahnya melalui jendela,Malika merasa bersalah karena telah pergi tanpa ijin ibunya terlebih dahulu,
"Semoga ibu sudah tidur"
Harap Malika saat hendak masuk kedalam kamar,
Sesampainya di dalam kamar tiba-tiba saja Bu Arum sudah berdiri dibalik lemari kamar Malika,wajahnya terlihat sangat kecewa dengan ulahnya,hingga satu tamparan mendarat di pipi Malika,
"Plak"
Bu Arum menampar pipi Malika hingga memerah,
"Maafkan Malika Bu,Malika salah"
Malika menangis memohon ampun kepada ibunya,
"Ibu sangat kecewa sama kamu"
Ucap Bu Arum kemudian pergi meninggalkan Malika dengan penuh kekecewaan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
azzura zahira
cinta apa nico
2022-10-21
0