5. Salah Sasaran

“KAMU!”

Suara bariton itu melengking ke penjuru area, membuat tubuh Kirana membeku di tempat. 

Dia menjatuhkan ember, matanya mendelik melihat Raka, si pria dingin dari kutub utara, ada di hadapannya dengan kondisi basah kuyup.

Sial. Kenapa Raka yang tersiram? Kemana perginya Clara si Nenek Lampir itu?

Sambil membatin, Kirana menengok kanan kiri untuk mencari sosok Clara. Akan tetapi wanita itu telah menghilang entah kemana.

“Bisakah kamu bekerja dengan benar? Kalau ingin dipecat, bilang saja! Tidak perlu menyiramku dengan air kotor seperti ini,” kata Raka yang darahnya sudah mendidih sampai ke ubun-ubun.

“Maaf, Tuan. Maafkan saya.”

Kirana menunduk meminta ampunan.

Tepat saat itu, Nakula yang kebetulan lewat, melihat Raka sedang memarahi seseorang. 

Lalu dia berjalan mendekati mereka berdua dengan sedikit terpincang karena kakinya masih sakit akibat diinjak Kirana saat di lift tadi.

“Ada apa ini? Raka, kenapa pakaianmu basah?”

“Maaf, Tuan. Wanita ini menyiram saya dengan air kotor.”

Nakula menoleh, dan dia terkejut karena wanita yang dimaksud Raka adalah kakaknya sendiri.

“Kak Kira…aw. Maksudku, kaki rasanya sakit lagi.”

Kirana lagi-lagi menginjak kaki Nakula yang langsung berteriak kesakitan.

“Hai, kamu ingin dipecat, hah? Kenapa kamu suka sekali menginjak kaki Tuan Nakula ?” teriak Raka.

“Sekali lagi aku minta maaf, Tuan. Saya juga tidak tahu kenapa kaki saya ingin sekali menginjak kaki Tuan Nakula,” Kirana membual sambil menunduk menatap lantai.

Raka menghela napas kesal.

“Raya, kerja yang benar kamu. kamu pikir perusahaan ini warisan dari kakekmu?”

“Lah, memang ini perusahaan kakeknya…Aw. Aduh kaki ku sakit lagi.”

Nakula membungkuk meringis kesakitan karena kakinya telah diinjak oleh Kirana sebanyak tiga kali dalam sehari. Sudah seperti minum obat saja.

“Lihat! Kamu menginjak kaki Tuan Nakula lagi.”

“Sudah, Raka. Sebaiknya kamu mandi dan ganti pakaianmu,” titah Nakula melerai Raka dan Kirana.

Raka memutuskan untuk ke ruangannya. Untung saja dia selalu membawa pakaian cadangan saat berangkat bekerja. 

Akan tetapi, sesaat Raka lupa pakaiannya itu tersimpan di mobil. Sehingga dia menyuruh Raya untuk mengambil pakaian di dalam mobil. Dia menyerahkan kunci mobilnya dan berlalu pergi.

“Kak, eh. Maksudku Raya, tolong papah aku ke ruanganku. Kaki aku sakit juga karena kamu,” ucap Nakula yang bukan seperti perintah namun terdengar seperti permohonan.

“Salah kamu sendiri selalu kelepasan bicara.”

“Astaga, Kak. Eh Raya, aku kan belum terbiasa memanggilmu Raya.”

“Ya sudah. Sini aku papah.”

Pemandangan Kirana yang tengah memapah Nakula ternyata dilihat oleh dua rekan office girl senior dengan tatapan iri. Mereka adalah Maesaroh dan Neneng, pengagum rahasia Nakula dan Sadewa.

Mereka tengah bersembunyi di balik pilar. Pandangan mata mereka terus saja mengikuti langkah Kirana dan Nakula. 

Beberapa hari yang lalu mereka tanpa sengaja berpapasan langsung dengan Nakula dan Sadewa. Lalu si kembar itu bertanya mana yang lebih tampan.

Hanya ditanya begitu saja, sudah membuat Mae dan Neneng berbunga-bunga. Tentu saja Mae memilih Nakula yang lebih tampan, dan Neneng memilih Sadewa karena dia mengidolakan Sadewa.

Sekarang mereka, khususnya Mae, harus menelan pil pahit mendapati ada OG baru yang mempuyai kesempatan memeluk Nakula tampannya.

“Anak baru itu cari perhatian sekali ke Tuan Nakula,” ucap Mae sinis tanpa melepas tatapan tajam ke arah Kirana.

Sementara Neneng tidak peduli ucapan Mae, di sedang memberengut dan menghentak-hentakan kaki.

“Kenapa sih yang kerja di sini Tuan Nakula? Bukannya Tuan Sadewa saja. Aku kan ingin melihat wajah tampannya,” gerutu Neneng.

Mae berdecak, memutar bola matanya dan menatap Neneng.

“Tuan Nakula dan Tuan Sadewa itu kembar, jadi ketika kamu melihat Tuan Nakula, anggap saja itu Tuan Sadewa. Simpel kan?”

“Tidak mau. Aku mau lihat Tuan Sadewa.”

“Begini, aku punya rencana. Kita buat pelajaran ke anak baru itu,” bisik Mae di dekat telinga Neneng.

“Ish, pelajaran naon atuh. Ai Neneng teh lain guru. Kasih pelajaran segala.”

(Ish, pelajaran apa sih. Neneng itu bukan guru. Kasih pelajaran segala.)

“Bukan pelajaran sekolah, Neneng. Tapi pelajaran supaya anak baru itu tidak cari perhatian lagi ke Tuan Nakula.”

“Kumaha carana?” 

(Bagaimana caranya?)

Mae membisikkan sesuatu ke telinga Neneng yang membuat gadis desa itu sedikit geli tapi juga terkejut dengan ide gila Mae.

Neneng membelalakan mata saat Mae selesai membisikinya. Mulanya dia tidak setuju. Namun, hasutan Mae membuat dia menurut saja.

Beralih ke Kirana yang selesai memapah Nakula ke ruangannya, dia kini menuju baseman tempat di mana mobil Raka terparkir. Mengambil setelan jas yang ada di dalam mobil. 

Begitu sampai di depan ruangan Raka, Kirana tidak mengetuk pintu. Dia langsung saja masuk ke dalam dan mendapati Raka tidak ada di sana.

Kirana mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang tidak jauh berbeda dengan ruangan Nakula. Hanya yang ini lebih sempit. Ada kamar mandi khusus dan terdengar pula suara gemericik air.

Pastilah Raka sedang mandi di dalam sana.

Kirana berniat menaruh setelan jas itu di meja Raka. Namun, saat itu juga pintu kamar mandi terbuka dan kepala Raka menyembul.

“Raya, kenapa kamu lama sekali?” bentak Raka yang membuat Kirana teronjak kaget.

“Maaf, Tuan. Tadi saya membantu Tuan Nakula berjalan ke ruangannya.”

“Cepat berikan baju itu kemari!” perintah Raka.

“Baik, Tuan.”

Kirana melangkahkan kaki menuju kamar mandi sambil menutup mata. Takut kalau nanti dia melihat sesuatu yang tersembunyi di balik pintu itu.

Namun, justru dengan Kirana berjalan sambil menutup mata, membuat dia tersandung keset, tubuhnya ambruk mendobrak daun pintu sehingga pintu kamar mandi terbuka lebar.

“Aw. Pinggangku sakit.”

Kirana terjatuh di lantai kamar mandi, meringis kesakitan dan di saat yang tidak tepat itu, dia malah membuka matanya.

Alhasil dia melihat gundukan daging yang ada di bawah perut Raka.

Kirana menjerit dan mengatupkan mata menggunakan telapak tangannya. Satu detik dia mengintip melalui sela-sela jari. Lalu menutupnya lagi.

Raka buru-buru mengambil handuk yang terjatuh dan membalutkan ke pinggangnya.

“Dasar kamu, Raya. Keluar dari ruanganku!”

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Waduh Saroh... Neng... jangan coba coba cari masalah sama Raya... entar tanganmu kenak plintir...

2025-01-10

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Masak udah tiga kali...? bukannya baru dua kali ya...🤔

2025-01-10

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Rezeki anak Sholih.

2025-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang
2 2. Papa Kenapa?
3 3. Panggil Aku Raya
4 4. Hari Pertama Bekerja
5 5. Salah Sasaran
6 6. Tendangan Maut
7 7. Saling Memikirkan
8 8. Uji Coba
9 9. Dimana Raya?
10 10. Terpaksa Membohongimu
11 11. Gosip
12 12. Aku Tidak Bisa Menahannya
13 13. Bangun
14 14. Kenapa Raka Bilang Begitu?
15 15. Aku Mencintaimu
16 16. Ayo Kita Grebek
17 17. Nyaris Terbongkar
18 18. Kau Terlambat
19 19. Pijatan Eksklusif
20 20. Aku Akan Menikahimu
21 21. Makan Malam Bersama
22 22. Sekarang Mama Ingat
23 23. Cerita Alexa
24 24. Tidak Jadi Pulang
25 25. Di Mana Kakak Kalian?
26 26. Pengakuan Beni
27 27. Ini Baru Permulaan
28 28. Geng Bunder
29 29. Rebutan Calon Menantu
30 30. Papa Pulang
31 30. Gajimu Dipotong
32 32. Secangkir Kopi
33 33. Masalah Bertambah Runyam
34 34. Voting
35 35. Kau Dipecat
36 36. Menjenguk
37 37. Sebuah Rencana
38 38. Perubahan Rencana
39 39. Mimpi Buruk Clara
40 40. Butik Bibi Alea
41 41. Membatalkan Perjodohan
42 42. Tidak Akan Pulang
43 43. Hari Yang Sulit
44 44. Membayangkan
45 45. Aksi Jahil Raya
46 46. Sang Penguntit
47 47. Ken Si Pengawal
48 48. Mata Duitan
49 49. Aku Nona Kirana
50 50. Kurang Pas
51 51. Pergi Dari Sini
52 52. Aku Kenal Pria Itu
53 53. Nama Pria Itu
54 54. Nama Yang Mirip
55 55. Raka Dan Amanda
56 56. Kamu Di Sini
57 57. Jujur
58 58. Mau Apa Kamu Kesini?
59 59. Ketakutan
60 60. Terungkap
61 61. Pesta Kejutan
62 62. Keluarga Tak Sedarah
63 63. Bertemu Clara
64 64. Panggil Aku Paman
65 65. Piknik
66 66. Melamar
67 67. Clara Kabur
68 68. Kondisi Amanda
69 69. The Wedding (1)
70 70. The Wedding (2)
71 71. Duo Tuyul
72 72. Pembalasan Junior
73 73. Lapar
74 74. Pantai
75 75. Kabur
76 76. Karma
77 77. Tamat - Kado Paling Spesial
78 Pengumuman.
79 Novel Baru - Cinta Pria Tak Dikenal
80 Bonchap - Kekacauan Di Pesta Ulang Tahun
81 81. Bonchap - Perjodohan Sadewa Dan Sunny
82 82 Bonchap - Mengunjungi Amanda
83 83 Bonchap
84 84 Bonchap - Aiden Abimanyu
85 Novel Baru Rilis
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Pulang
2
2. Papa Kenapa?
3
3. Panggil Aku Raya
4
4. Hari Pertama Bekerja
5
5. Salah Sasaran
6
6. Tendangan Maut
7
7. Saling Memikirkan
8
8. Uji Coba
9
9. Dimana Raya?
10
10. Terpaksa Membohongimu
11
11. Gosip
12
12. Aku Tidak Bisa Menahannya
13
13. Bangun
14
14. Kenapa Raka Bilang Begitu?
15
15. Aku Mencintaimu
16
16. Ayo Kita Grebek
17
17. Nyaris Terbongkar
18
18. Kau Terlambat
19
19. Pijatan Eksklusif
20
20. Aku Akan Menikahimu
21
21. Makan Malam Bersama
22
22. Sekarang Mama Ingat
23
23. Cerita Alexa
24
24. Tidak Jadi Pulang
25
25. Di Mana Kakak Kalian?
26
26. Pengakuan Beni
27
27. Ini Baru Permulaan
28
28. Geng Bunder
29
29. Rebutan Calon Menantu
30
30. Papa Pulang
31
30. Gajimu Dipotong
32
32. Secangkir Kopi
33
33. Masalah Bertambah Runyam
34
34. Voting
35
35. Kau Dipecat
36
36. Menjenguk
37
37. Sebuah Rencana
38
38. Perubahan Rencana
39
39. Mimpi Buruk Clara
40
40. Butik Bibi Alea
41
41. Membatalkan Perjodohan
42
42. Tidak Akan Pulang
43
43. Hari Yang Sulit
44
44. Membayangkan
45
45. Aksi Jahil Raya
46
46. Sang Penguntit
47
47. Ken Si Pengawal
48
48. Mata Duitan
49
49. Aku Nona Kirana
50
50. Kurang Pas
51
51. Pergi Dari Sini
52
52. Aku Kenal Pria Itu
53
53. Nama Pria Itu
54
54. Nama Yang Mirip
55
55. Raka Dan Amanda
56
56. Kamu Di Sini
57
57. Jujur
58
58. Mau Apa Kamu Kesini?
59
59. Ketakutan
60
60. Terungkap
61
61. Pesta Kejutan
62
62. Keluarga Tak Sedarah
63
63. Bertemu Clara
64
64. Panggil Aku Paman
65
65. Piknik
66
66. Melamar
67
67. Clara Kabur
68
68. Kondisi Amanda
69
69. The Wedding (1)
70
70. The Wedding (2)
71
71. Duo Tuyul
72
72. Pembalasan Junior
73
73. Lapar
74
74. Pantai
75
75. Kabur
76
76. Karma
77
77. Tamat - Kado Paling Spesial
78
Pengumuman.
79
Novel Baru - Cinta Pria Tak Dikenal
80
Bonchap - Kekacauan Di Pesta Ulang Tahun
81
81. Bonchap - Perjodohan Sadewa Dan Sunny
82
82 Bonchap - Mengunjungi Amanda
83
83 Bonchap
84
84 Bonchap - Aiden Abimanyu
85
Novel Baru Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!