Tut....
Tut....
Tut....
Kira-kira begitulah bunyi ponsel Calista.
"Hello Calista, ada apa pagi-pagi sudah menghubungiku? tanya Tiwi kepada Calista.
"Tiwi aku bisa minta tolong nggak?
"Memangnya lo mau minta tolong apa? kalau minta tolong noh.... di kantor polisi." ucap Tiwi bercanda kepada Calista.
"Iya nih, Tiwi tolong beritahu kepada pak Bisma kalau hari ini Calista tidak bisa kerja. soalnya Calista ada urusan." ucap Calista kepada Tiwi.
"Ya sudah nanti aku kasih tahu sama pak Bisma. Sebenarnya ada urusan apa sih kok mendadak begini? tanya Tiwi kepada Calista.
"Besok akan aku ceritakan deh. Kepo banget sih ni anak."
"Ha....ha...ha, kalau bukan kepo bukan Tiwi namanya. Secara kan gue ratu kepo."
"He....he...he lalu Tati menutup telepon selulernya membuat Calista sedikit kesal.
Setelah Calista memberitahu kalau Calista tidak masuk kerja, Tiwi langsung pergi ke ruang pak Bisma.
Tok...
Tok....
Tok....
"Masuk suara bariton terdengar jelas dari ruang pak Bisma. Tati masuk dan menyapa pak Bisma dengan suara sedikit manja. Permisi pak," saya mau memberitahu kalau Calista minta izin tidak masuk kerja hari ini." ucap Calista.
Mata Bisma melotot tajam melihat Tiwi.
"Apa? Tidak masuk kerja?apa ini perusahaan neneknya? sehingga dia sesuka hati tidak masuk kerja?hah.... suara pak Bisma meninggi membuat Tiwi gugup dan ketakutan.
"Memangnya Calista kenapa tidak masuk kerja? tanya Bisma penasaran karena selama ini Calista tidak pernah bolos kerja. Apalagi selama ini Calista sangat rajin dan juga tepat waktu. "Maaf pak, Calista cuman memberitahu kalau dia mau izin tidak masuk kerja. Karena Calista ada urusan." jawab Tiwi sambil membungkuk kan badannya.
"Ya sudah kamu silakan keluar." jawab Bisma dengan wajah datar
Tiwi keluar dari ruang CEO itu. Tiwi sangat kesal melihat sifat dan arogannya es kutup Utara itu."ih dasar bos gendeng. Untung tampan kalau tidak sudah ku Tabuk lu." umpat Tiwi dalam hati sambil berjalan.
Sementara Calista dan kedua orang tua angkatnya setelah selesai berziarah ke makam nenek Razmi mereka pergi untuk sekedar tamasya di kawasan puncak. Mengingat selama ini mereka belum pernah jalan-jalan sekeluarga.
Hati Calista terasa hangat dan bahagia karena Calista merasa seperti memiliki kehidupan baru.
"Pa..... Bu ....Calista senang banget hari ini, bisa jalan-jalan sama papa dan ibu.
"Iya nak, ibu dan papamu juga senang kalau kamu bahagia hidup bersama kami. Ibu intan sambil merangkul tubuh Calista yang kecil.
Drama jalan-jalan telah usai
Keesokan harinya, Calista berangkat bekerja dan langsung menemui sahabatnya.
"Enak lho ya gara-gara lo gue hampir kencing celana karena diomelin si bos." gerutu Tiwi.
Mendengar kata-kata Tiwi sontak Calista tertawa terbahak-bahak tanpa memperdulikan sekeliling callista.
Tanpa Calista sadari sepasang mata sudah memperhatikan mereka sedari tadi. Siapa lagi kalau bukan manusia es kutub utara itu.
"Ehemmmm....
Suara di deheman terdengar di telinga Calista. Membuat mereka bertiga menoleh ke arah suara itu. Sontak mereka terdiam dan tidak ada yang mengeluarkan suara sedikitpun.
"Luar biasa ya, semalam tidak masuk kerja sekarang enak-enak ngerumpi, tertawa serasa ini kantor sendiri. Memangnya ini perusahaan nenek moyang kamu? hah.... bentak Bisma dengan suara meninggi.
Mereka diam seribu bahasa tak ada satupun yang mengeluarkan suara.
"Kamu ikut ke ruang saya." ucap Bisma sambil menunjukkan ke arah Calista. Calista mengekori dari belakang. Calista sedikit takut dan gugun pertanyaan demi pertanyaan timbul di hati Calista
"Apa gue bakal dipecat? kalau gue dipecat mau kerja di mana?gumamnya
Setelah sampai di ruang CEO.
"Kenapa tidak masuk kerja semalam? hah.... memangnya ini perusahaan Ayah kamu atau nenek moyang kamu, sehingga sesuka hatimu tidak masuk kerja? hah..... bentak Bisma.
Mendengar kata-kata ayah, air bening mengalir begitu deras di wajah cantik Calista. bagaimana tidak ayah yang selama ini Calista rindukan, sudah tidak ada lagi di dunia ini. Bahkan sekarang Bisma benar-benar sudah menghina ayah kandung Calista membuat emosi Calista sedikit tak terkendali.
"Maaf pak!" saya yang salah di sini, bukan ayah saya. Saya yang salah. Tetapi mengapa bapak membawa bawa orang tua saya yang sudah ada di alam kubur?kalau bapak hanya menghina saya tadi, saya tidak apa-apa. Tapi ini menyangkut orang tua saya. Saya tidak akan terima siapapun yang menghina orang tuaku saya.
Memang Kami orang miskin dan kampungan, tetapi saya masih punya harga diri dan hati. Tidak seperti anda punya harta, tahta, dan jabatan. Apalagi sekolah tinggi dari luar negeri. Tetapi tidak bisa punya hati.
Asal bapak tahu selama ini saya tidak pernah absen bekerja. Tetapi semalam saya tidak masuk kerja karena menemani orang tua angkat saya berziarah ke makam nenek saya." jawab Calista dengan suara lantang dan tidak takut sedikitpun.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
👍👍👍👍aku kasih ini deh untuk kamu Callista
2023-02-02
0
dimas wahyu
cakep thor 👍👍
2022-08-03
0
Bundha Shantie
lagi kak....
2022-08-02
1