Tanpa harus berdandan cukup hanya merapikan rambut dan sedikit memoles bedak baby ke wajah Calista. Karena biasanya setelah selesai mandi, Calista memakai bedak baby tanpa polesan skin care atau apalah itu yang berbau kosmetik. Apalagi hanya di rumah.
Calista keluar menghampiri bu intan yang sedang berada di ruang makan, untuk menyajikan makanan buat tamu pak Nando yaitu Tuan Zulkarnain dan juga pak Bisma.
"Bu, banyak amat masakannya? Tanya Calista karena melihat beberapa macam masakan terhidang di meja makan
"Iya sayang," sepertinya Tuan Zulkarnain dan Bisma makan malam di sini." jawab ibu intan.
"Ya sudah Calista bantu ya Bu!"
"Memangnya kamu tidak capek sayang?
"Ah nggak Bu, kan sudah istirahat tadi." jawab Calista singkat. Lalu Calista menata makanan di meja makan yang sudah dimasak bu intan sebelumnya.
"Bu sudah siap semuanya, sepertinya kita sudah bisa makan."ucap Calista kepada ibu intan.
"Oh iya sudah biar ibu panggil mereka ibu rasa mereka juga sudah lapar mengingat ini sudah jam 19.30." ucap ibu intan.
Lalu ibu intan pun menemui pak Nando agar mengajak tamunya untuk mencicipi menu makanan yang sudah disediakan ibu intan sebelumnya.
Makan malam pun berlangsung
"Oh iya nak Calista kamu sudah semester berapa sekarang? tanya Tuan Zulkarnain kepada Calista.
"Oh saya sudah semester enam pak
"Apa? kamu sudah semester enam? berarti tidak lama lagi kamu sudah kelar dong kuliahnya." ucap Tuan Zulkarnain
"Iya dong iya pak!" doain saja agar tidak ada kendala jawab Calista.
"Usia kamu sekarang berapa nak? Tanya tuan Zulkarnain kepada Calista karena tuan Zulkarnain melihat sisi dewasa Calista walaupun wajahnya masih terlihat kekanak-kanakan.
"Umur saya masih 20 tahun pak!" sahut Calista singkat sambil terus menikmati menu makanan yang tersedia di meja makan.
"Wah wah.... masih muda seperti masih anak SMA ya. Sudah mau sarjan." puji Tuan Zulkarnain memuji Calista.
"Lihat tuh Bisma nak Calista bisa kuliah sambil kerja. Walaupun dia hanya seorang OG tetapi dia semangat dan mampu menyekolahkan dirinya sendiri ." ucap tuan Zulkarnain membandingkan Bisma dengan Calista.
"Ini entah apa yang kamu lakukan, papa tidak tahu? ingat nak papa sudah tua sudah seharusnya kamu membawa menantu dan cucu sama papa." ucap tuan Zulkarnain mengingatkan Bisma agar menikah dalam jangka waktu yang dekat.
"Nak Calista mau nggak jadi menantu bapak? tanya Tuan Zulkarnain
"He.... He.... he, bapak ada-ada saja bercandanya." jawab Calista sambil mengembangkan senyumnya.
"Iya nak, bapak tidak bercanda, Bapak serius." jawab tuan Zulkarnain dengan singkat.
"Bapak bisa saja. Mana mungkin pak Bisma mau sama saya, secara pak Bisma selama ini sangat membenci saya. Justru kalau kami bertemu tidak pernah akur dan lagian saya bukan tipe pak Bisma." Jawab Calista. Sementara Bisma hanya diam menatap Calista dengan tajam tanpa berkata apa-apa.
Drama makan malam pun telah usai.
Tuan Zulkarnain dan Bisma pun pamit pulang. sementara Calista dan Bu intan membersihkan piring bekas makan malam mereka. Setelah selesai Calista masuk ke kamar untuk istirahat, Calista merebahkan tubuhnya yang sudah terasa lelah setelah satu harian beraktivitas.
Tiba-tiba suara ponsel jadul miliknya terdengar jelas di telinga Calista
Kring.....
kring.....
kring.....
Ponsel Calista berdering. Calista melihat nomor yang menghubunginya tidak ada di list kontak ponselnya. Calista ragi untuk mengangkatnya.
" siapa malam-malam begini nelepon? gumam Calista dalam hati. Tetapi karena ponselnya tetap berdering, akhirnya Calista pun mengangkat ponselnya. Ia menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya agar sambungan telepon selulernya tersambung kepada siapa yang menghubungi Calista.
"Halo selamat malam sahut Calista dengan suara yang sangat lembut
"Halo selamat malam....." jawab seseorang di seberang. "Maaf ini siapa ya? kok telepon malam begini? tanya Calista di dalam sambungan telepon selulernya.
Hening.....tidak ada jawaban sama sekali
"Hello ini siapa?" Calista balik bertanya. Setelah beberapa kali Calista mengatakan hallo di dalam sambungan telepon selulernya, ia pun sedikit kesal. "Kalau kamu tidak mau ngomong tidak perlu menghubungi saya. Dan lagian ini sudah malam. Ganggu orang saja. kamu tidak memiliki etika ya." ucap Calista dengan nada sedikit meninggi.
Lalu Calista mematikan sambungan telepon selulernya. Tidak menunggu lama ponselnya kembali berdering karena kesal Calista langsung mengangkat sambungan telepon selulernya.
"Hallo ini siapa sih? malam-malam mengganggu jam istirahat orang saja. Kamu punya etika tidak? Bentak Calista di dalam sambungan telepon selulernya.
"Ini saya!" jawab seseorang dari seberang
"Loh kok seperti suara si es kutub utara itu?" gumam Calista dalam hati
"Iya ini siapa? saya tidak tahu kamu siapa. dan apa maksudmu menghubungiku malam-malam." jawab Calista ketus lalu langsung mematikan sambungan telepon selulernya.
Calista menutup telepon miliknya dan langsung menonaktifkan ponselnya. Berharap Calista dapat tidur dengan tenang. Sementara Bisma sangat kesal karena Calista sudah mematikan ponselnya dengan sepihak."ih dasar nih perempuan tidak ada sopan-sopannya langsung main matiin saja."gerutu Bisma dalam hati.
Bisma sedikit berteriak dalam kamarnya."Seumur-umur baru perempuan ini yang membuatku pusing uh entahlah kok saya bisa seperti ini ya? Sepertinya perempuan yang satu ini membuatku penasaran. Lihat saja nanti kamu pasti akan jatuh cinta kepadaku. Siapa suruh kamu membuatku seperti orang gila sama perempuan seperti." ocehannya dalam hati mengumpat Calista.
Calista merebahkan tubuhnya di atas ranjang miliknya, yang sudah beberapa lama ia tempati. Tidak beberapa menit Calista terbuai ke alam mimpinya.
Pagi hari yang indah Calista terbangun dari tidurnya melihat ibu intan dan pak Nando sudah rapi. "loh pa..... Bu...., kok sudah mau rapi mau ke mana?
"Papa sama ibumu mau ke makam nenek kamu nak. Sudah lama kita tidak mengunjungi makam nenek kamu." ucap pak Nando.
Mendengar kata makan Calista meneteskan air matanya. Karena Calista teringat akan makan ayah, ibu dan kakak kandungnya yang sudah berapa lama ia tinggalkan dan tak pernah Ia kunjungi.
"Loh kok kamu menangis sayang? tanya ibu intan. Calista langsung memeluk bu intan dengan erat. Semua yang ada di dalam hati Calista diceritakannya kepada ibu intan.
"Sudah nak," semua sudah berlalu. Kita tata hidup kita ke depan. Semoga kamu cepat selesai kuliah dan dapat bekerja yang bagus. suatu saat kita akan mengunjungi makam orang tua kandungmu." ucap intan untuk menyemangati Calista."
"Pa.... Bu...., apa Calista bisa ikut mengunjungi yang akan nenek?
"Loh memangnya kamu tidak kerja sayang?
"Nggak apa-apa Bu nanti Calista izin aja.
"Oh ya udah kalau begitu kamu siap-siap !" ucap ibu intan kepada Calista.
Lalu Calista masuk ke kamarnya dan bersiap-siap untuk pergi ke makam nenek Razmi yaitu makam orang tua pak Nando.
"Yuk.... pa, kita berangkat nanti kesiangan." Ucap Calista kepada pak Nando dan bu intan.
Setelah melakukan perjalanan sekitar satu jam, Calista dan kedua orang tuanya tiba di makam orang tua pak Nando. Mereka berziarah dan menabur bunga di atas makam orang tua pak Nando.
"Ma!" ini cucu Mama, Calista namanya walau dia tidak terlahir dari rahim istriku, tetapi kami berdua menyayanginya ma. Dan dia juga anak yang baik, sopan." pak Nando memperkenalkan Calista kepada nenek Razmi.
"Hai Nek!" aku Calista, semoga nenek bahagia di alam sana. Walaupun dunia kita berbeda, aku yakin nenek bisa mendengarku doain Calista ya nek, salam kenal dari Calista." ucap Calista.
Setelah selesai berziarah ke makam nek Razmi, Calista dan orang tua angkatnya berniat pergi ke puncak untuk sekedar tamasya. Tetapi sebelumnya Calista terlebih dahulu menghubungi salah satu rekan kerjanya. Agar mereka mengambil alih pekerjaan Calista untuk sementara waktu.
Bersambung....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Bundha Shantie
lagi kakak....up. yaaaa....🥰🥰🥰
2022-08-02
1