"Calista ......," panggil pak Nando memanggil Calista. " Papa!" Ada apa memanggil Calista? tanya Calista.
"Begini nak!" seandainya pak Bisma nanti menyukai desain kamu, maukah kamu membantu bapak menyelesaikan proyek ini?" tanya pak Nando kepada Calista.
Sebenarnya sih Calista nggak yakin pa, kalau pak Bisma suka akan desain Calista. Apalagi pak Bisma orangnya menyebalkan pa." jawab Calista. Karna Calista sangat kesal melihat tingkah bosnya yang hanya sesukanya saja.
"Ini kan papa hanya berandai. Kan papa sudah bilang seandainya pak Bisma menyetujui desain kamu gitu loh nak." ucap pak Nando kepada Calista."Demi papa semampu Calista akan Calista lakukan." jawabnya dengan semangat.
"Terima kasih ya nak," atas bantuan yang kamu lakukan kepada papa. Oh iya papa mau meeting bersama petinggi perusahaan. Di sana juga ada Tuan Zulkarnain pemilik perusahaan ini dan pak Bisma untuk membicarakan proyek ini.
Doakan ya nak" semoga desain ini disetujui. dan kalau papa memanggilmu kamu siap ya nak presentasi di sana." ucap pak Nando kepada Calista berharap Calista siap untuk mempresentasikan desain miliknya yang diberikan kepada pak Nando.
"Siap papaku yang tampan!" sahut Calista sambil mengembangkan senyumnya dan mengangkat tanyanya memberi hormat kepada pak Nando.
"Kamu ini ada-ada saja. Tingkah konyol mu yang membuat papa semakin sayang sama kamu nak. He....he....he...Calista tertawa bareng bersama pak Nando.
Lalu Pak Nando pergi meninggalkan Calista menuju ruang meeting. pak Nando juga mengingatkan Calista untuk menyediakan minuman dan makanan di ruang meeting. Di ruang meeting semua petinggi perusahaan sudah berkumpul untuk membicarakan proyek yang terbengkalai karena pemegang proyek sebelum terlibat korupsi.
"Baik kita langsung mulai rapat ini." ucap Bisma kepada setiap petinggi perusahaan yang meeting di sana.
"Bagaimana pak Nando apa bapak sudah mendapatkan ide untuk menyelesaikan proyek ini? tanya Bisma sambil menatap pak Nando dengan penuh harap.
Dengan ragu-ragu pak Nando mengiyakan kalau dirinya sudah memiliki ide untuk menyelesaikan proyek terbengkalai itu.
"Iya pak!" saya dan rekan baru saya sudah mendapatkan ide."sahut pak Nando.
"Ide yang bagaimana maksudnya pak Nando? saya tidak mau ide-ide seperti sebelum-sebelumnya. Tidak ada yang menarik." ucap Bisma dengan sombongnya. "Apa bapak masih mampu untuk menyelesaikan proyek ini? Aku berharap bapak tidak mengecewakan saya Kali ini.
Karena selama ini saya lihat kinerja bapak di perusahaan ini, sangat bagus oleh karena itu, saya mempercayakan proyek ini sama bapak." ucap pak Bisma kepada pak Nando. Karena harapan satu-satunya yang bisa menangani proyek terbengkalai itu hanyalah pak Nando.
Karena dari beberapa rekan petinggi perusahaan, sudah angkat tangan tidak mampu mengerjakan proyek terbengkalai itu. Sementara tuan Zulkarnain hanya diam mendengarkan anaknya. Karena Tuan Zulkarnain ingin memberikan kesempatan kepada anaknya untuk menjalankan perusahaannya.
"Bagaimana pak Nando apa sudah ada gambarannya? Tanya Bisma penasaran.
Lalu pak Nando memberikan desain yang sudah Calista kerjakan beberapa hari yang lalu."Wah bagus banget!" begini yang saya mau. Kenapa tidak dari kemarin bapak membuat desain seperti ini? dan dari mana bapak mendapatkan ide seperti ini? tanya Bisma penasaran karena ia sangat menyukai desain yang dibuat oleh Calista.
Tetapi Bisma tidak mengetahui kalau Calista yang membuat desain itu.
"Maaf pak Bisma, sebenarnya desain itu bukan hanya saya yang membuat. Ada seseorang rekan baru saya yang memberikan ide dan desain sama saya." jawab pak Nando jujur.
"Maksud bapak rekan baru siapa?" sepertinya tidak ada pegawai baru di sini
Tok....
Tok....
Took...
Calista mengetuk pintu ruang meeting. Permisi pak.... Bu....ini minumannya." ucap calista. lalu Calista menyuguhkan satu persatu air mineral yang dibawa Calista dari pantry. Pak Bisma menatap Calista dengan tatapan tajam. Tetapi tidak berbicara apa-apa.
Lalu pak Nando memanggil Calista. Calista sini dulu, jangan langsung pergi dulu. duduk nak." ucap pak Nando. Ternyata sebelum mengadakan meeting, pak Nando sudah menceritakan kepada tuan Zulkarnain bahwa desain itu adalah desain Calista.
Tetapi pak Nando tidak memberitahu kepada pak Bisma.
"Ada apa ya pak? Kok saya diajak duduk di sini? Saya kan hanya seorang OG?" Ucap Calista kepada pak Nando.
"Iya ngapain dia di sini? Tidak pantas dia berada di sini. lagian kan dia mana tahu apa-apa tentang proyek ini." ucap Bisma sambil menajamkan pandangannya terhadap Calista.
Mendengarkan kata-kata Bisma, Calista langsung berdiri dari tempat duduknya. Tetapi Tuan Zulkarnain menahan Calista."Nak kamu duduk saja. Biar anak Songong ini tahu siapa kamu. Supaya dia tidak sembarang berbicara seberangan sama kamu." ucap Tuan Zulkarnain. Akhirnya Calista pun duduk kembali.
"Begini nak saya sudah mendengarkan semua tentang kamu semuanya hingga kamu kamu kerja di sini. Dan ternyata saya tidak salah, kalau kamu mendapatkan beasiswa di kampus milik saya." ucap Tuan Zulkarnain membuat Calista sedikit terkejut.
" Ya sudah, tidak usah dipikirkan sekarang kita kembali ke topiknya saja. Tuan Zulkarnain meraih desain dari tangan Bisma. Desine yang sudah diberikan pak Nando kepada CEO es kutub utara itu.
"Coba kamu yakinkan kami supaya kami memilih desain kamu ini." ucap tuan Zulkarnain kepada Calista membuat Bisma sangat terkejut akan apa yang dikatakan Tuan Zulkarnain. Lalu Calista mengambil flash disk yang ada di saku celana kerjanya.
Yang mana di dalam flashdisk itu ada desain yang kopiannya diserahkan kepada pak Nando ke tangan pak Bisma. Lalu Calista pun menerangkan segala sesuatu idenya termasuk dengan bahan-bahan yang akan digunakan, dan target penjualannya ke mana, dan untung ruginya, ia jabarkan segalanya.
Mendengar penjelasan dan ide Calista semua yang ada di ruang meeting itu bertepuk tangan dan mengacungkan jari jempolnya masing-masing kecuali CEO es Utara itu."Good idea" ucap Tuan Zulkarnain. lalu mereka pun menyetujui untuk menggunakan ide dan karya Calista.
Setelah selesai meeting Calista keluar dan menemui kedua sahabatnya yang satu divisi dengannya."Calista kamu dari mana saja sih? kok lama amat cuman ngantar minum doang ke ruang meeting? tanya Tiwi kepo.
Maklumlah diantara mereka bertiga yang paling kepo adalah Tiwi. Tapi sikap dan tingkah konyolnya membuat mereka selalu happy apalagi Tiwi ngepens sama Bisma CEO es kutub Utara itu.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Leni Ani
mampus kau tuan songong.emang enak😁😁😁😁😁😁
2022-08-02
1